Tugas TQM
Tugas TQM
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
landasan dalam melakukan aktifitas-aktifitas di perusahaan sehingga memberikan
kepuasan bagi pelanggan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
B. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami tentang total
qualitas manajemen dan mempraktekkan total qualitas manajemen dalam perusahaan
sesuai dalam ajaran islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Karakteristik
a. Karakteristik TQM antara lain adalah:
1. Partisipasi aktif dari semua pihak, baik pimpinan maupun karyawan
2. Berorientasi pada mutu berdasarkan pada kepuasan pengguna
3. Dinamika manajemen
4. Menanam kan budaya dengan baik
5. Menanamkan budaya problem
6. Perbaikan berkelanjutan sebagai proses pemecahan masalah dalam TQM
b. Ciri ciri umum atau karakteristik TQM menurut crocker 2004 adalah:
1. TQM mempunyai tujuan maningkatkan komunikasi, terutama antara
karyawan dengan manajemen serta mencari dan memecahkan persoalan.
3
2. Organisasinya terdiri dari satu orang kepala dengan beberapa orang anggota
yang berasal dari satu bidang pekerjaan.
3. Partisipasi anggota yang bersifat suka rela, sedangkan partisipasi kepala
mungkin suka rela mungkin tidak.
4. Dalam ruang lingkup persoalan , karyawan tidak bisa memilih sendiri
persoalan yang akan di bahasnya, karena persoalan tidak hanya terbatas
pada mutu, tetapi mencakup produktifitas, biya keselamatan kerja, moral
dan lingkungan serta bidang lainnya.
5. Latihan formal dalam tekhnik pemecahan persoalan.
2. Prinsip-prinsip TQM
a) Menurut sceuing da cristopher prinsip TQM antara lain:
1. Kepuasan pelanggan internal dan eksternal
2. Respek terhadap semua orang
3. Manajemen berdasarkan fakta
4. Perbaikan secara terus menerus
4
c) Menurut Bill creech ada lima prinsip TQM, yaitu:
1) Produk, yaitu titik fokus untuk mencapai organisasi
2) Proses, karena kualitas dalam produk tidak mungkin di capai tanpa kualitas
dalam proses.
3) Organisasi, karena kualitas dalam proses tidak mungkin di capai tanpa
organisasi yang tepat
4) Kepemimpinan, sebab organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa
kepemimpinan yang memadai.
5) Komitmen, komitmen yang kuat, dari bawah keatas merupakan pilar
pendukung bagi semua yang lain. Setiap pilar tergantung pada keempat pilar
yang lain, dan kalau salah satu nya lemah dengan sendirinya yang lain juga
lemah.
5
senior, tetapi perubahan itu sendiri di manifestasikan oleh seluruh staf pada semua
lapisan.
Agar TQM berhasil, maka baik klien maupun tim kerja harus menjadi mitra
aktif dalam pengembangan pelayana. Secara khusus, agar pelanggan puas maka staf
harus memiliki keahlian yang di butuhkan dan rasa memiliki terhadap pelayanan.
Pegawai pada semua tingkatan harus bisa melatih keleluasaan dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan.
B. Penrapan TQM tidak bisa dilakukan secara sama antara satu perusahaan atau
dengan yang lainnya, ini tergantung pada kinerja perusahaan
6
1. Memastikan perwakilan akuntan manajemen pada komisi pengendalian kualitas
utama dan tim perbaikan kualitas
2. Berpartisipasi secara aktif dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang
membutuhkan perbaikan kualitas atau merupakan peluang perbaikan kualitas
terbesar
3. Terlibat dalam keputusan penentuan supplier
4. Mereview dan mengefakuasi efektifitas pengendalian dan nilai-nilai khursus
pelatihan untuk personil pengendalian kualitas dan staf sumber daya manusia
5. Mengumpulkan dan melakukan review secara terus-menerus terhadap sisa
produksi dan biaya-biaya perbaikan
Menurut Fandy Tjiptono dan Anatasia Diana (2003;10) ada empat perbedaan
pokok antara TQM dengan manajemen lainnya, yaitu:
1. Asal intelektualnya
Yaitu sebagian besar teori dan teknik manajemen berasal dari ilmu sosial.
Ilmu mikro merupakan dasar dari sebagian besar teknik-teknik manajemen keuangan
dan psikologi mendasari tekhnik-tekhnik pemasaran. Sementara dasar teori TQM
adalah statistika yang berhubungan dengan sampling dan analisis varians.
2. Sumber inovasinya
Bila sebagian besar teknik manajemen berasal dari sekilah bisnis dan
perusahaan konsultan maka inovasi TQM berasal dari para pionir yang berasal dari
tekhnik industri dan ahli fisika.
3. Asal kelahirannya
7
Kebanyakan konsep manajemen berasal dari amerika serikat kemudian
berkembang keseluruh dunia tetapi TQM lahir di amerika tetapi banyak di
kembangkan di jepang dan di negara eropa.
4. Proses diseminasi atau penyebaran
Manajemen moderen bersifat hirarkis dan top-down yang mempeloporinya
adalah general electrics, IBM, jeneral motors. Sedangkan TQM lbih bersifat bottom
up, penggerak utamanya adalah CEO dengan di motori perusahaan kecil.
Banyak manfaat yang di peroleh deri penerapan TQM kusus nya bagi
pelanggan, perusahaan maupun bagi karyawan atu staf. Manfaat tersebut didasarkan
pada sistem kerja dari program TQM yang berlandaskan pada perbaikan
berkelanjutan.
a. Manfaat bagi pelanggan
1. Tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan
2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih di perhatikan
3. Kepuasan pelanggan terjamin
d. Manfaat lain dari TQM yang mungkin di rasakan bagi perusahaan yang akan
datang
8
1. Membuat perusahaan subagai pemimpin dan bukan sekedar pengikut
2. Membantu terciptanya team work
3. Membantu perusahaan lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
4. Membuat perusahaan lebih siap dan mudah beradaptasi terhadap perubahan
5. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah
9
Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam
sistem manajemen TQM. Proses merupakan serangkaian langkah-langkah
yang dimulai dari penerimaan INPUT dari Supplier (internal maupun
eksternal dan men-transformasi-nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan
ke pelanggan (internal maupun eksternal).
10
8. Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami
perubahan baik perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun metode
pelaksanaan. Perubahan tersebut perlu dukomunikasikan dengan baik kepada
seluruh karyawan yang bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan
menimbulkan motivasi dan semangat kerja dalam mencapai tujuan
perusahaannya.
11
Pengembangan staf memerlukan suatu rencana dari lembaga dan analisa
proses, disamping sistem monitoring dan evaluasi efektivitas program
pelatihan jangka panjang dan jangka pendek yang diperlukan dalam program
ini. Staf yang memperoleh pendidikan secara lebih baik dinilai lebih dapat
mengambil bagian dalam peningkatan kualitas.
c. Sistem Reward
d. Aturan organisasi
e. Budaya Kerja
12