Anda di halaman 1dari 10

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Pasang surut

Pasang surut adalah perubahan gerak relatif dari materi suatu planet,
bintang dan benda angkasa lainnya yang diakibatkan aksi gravitasi benda-benda
angkasa di luar materi itu berada (Azis, 2006). Menurut Gross (1997) (dalam Aziz
2006) Pasang surut dapat dibagi menjadi tiga baigian yaitu Pasang surut atmosfer
(Atmospheric Tide), ke tiga adalah pasang surut bumi (Boily tide) Pasang surut
laut (Ocean tide) dan yang. Pasang surut atmosfer adalah pergerakan yang
disebabkan oleh gravitasi benda langit seperti matahari, bulan, bintang dan
lainnya yang berpengaruh pada atmosfer. Pasang surut bumi adalah gangguan
akibat gaya gravitasi benda langit terhadap bagian bumi padat. Pasang surut air
laut adalah fenomena yang diakibatkan oleh gaya gravitasi dan tarik menarik
benda langit terutama matahari, bulan, dan bumi yang mempengaruhi naik
turunya air laut secara berkala, faktor lain non-astronomi yang mempengaruhi
terjadinya pasang surut yaitu bentuk garis pantai dan bentuk topografi dasar
perairan laut (Surbakti, 2007).

Pasang surut juga memiliki pasang tertinggi dan surut terendah dimana
Pasang tertinggi didapat dari puncak gelombang sedangkan surut terendah
diketahui berdasarkan dari lembah gelombang dan perbedaan vertikal pasang
tertinggi dan surut terendah rentang pasang surut (Tidal range). Pasang surut juga
memiliki periode yaitu waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak
atau gelombang berikutnya. Periode pasang surut pun bervariasi antara 12 jam 25
menit hingga 24 jam 50 menit (Surbakti, 2007). Dalam tulisannya Surbakti (2007)
mengatakan ada dua jenis tipe pasang yaitu pasang purnama (Spring tide) dan
pasang perbani (Neap tide). Pasang purnama terjadi pada saat bumi, bulan dan
matahari berada pada satu garis lurus. Pada saat pasang purnama terjadi kondisi
air laut akan mengalami pasang tertinggi yang sangat tinggi dan surut terendah
yang sangat rendah. Pasang purnama ini sering terjadi pada saat bulan purnama
dan bulan baru. Sedangkan pasang perbani terjadi pada saat bumi, bulan dan
matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat pasang perbani ini terjadi
keadaan air laut akan mengalami pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah
yang tinggi. Pasang perbani terjadi pada saat bulan dan
Gambar 2.1. Spring Tide dan Neap Tide (Sumber: Surbakti, 2007)

Pasang surut juga memiliki tipe berdasarkan pasang da surut yang terjadi
pada hari itu, disebabakan karena setiap lokasi berbeda dalam merespon
komponen pembangkit pasang surut. Menurut Surbakti (2007) tipe pasang surut
dibagi menjadi tiga yaitu tipe tunggal (Diurnal tides), tipe ganda (Semidiurnal
tides) dan tipe campuran (Mixed). Tipe tunggal adalah saat dimana dalam satu hari
terjadi satu kali pasang satu kali surut. Tipe ganda adalah saat dimana pada satu
hari terjadi dua kali pasang dua kali surut dan tipe campuran adalah pada saat
masa peralihan antara tipe tunggal dan tipe ganda. Tipe campuran ini juga terbagi
menjadi dua yaitu tipe campuran dominasi tunggal dan tipe campuran dominasi
ganda. Tipe pasang surut selain dapat dilihat dari penyajian data dalam bentuk
grafik juga dapat ditentukan berdasarkan Fomzmal yang dinyatakan dalam
bentuk:

F = [A(O1) + A(K1)]/[A(M2) + A(S2)]

Dengan ketentuan: F 0.25 : Pasang surut tipe ganda (semidiurnal tides)


0,25< F 1.5 : Pasang surut campuran dominasi Ganda
1.5 < F 3.0 : Pasang surut campuran dominasi Tunggal
F > 3.0 : Pasang surut tipe tunggal (diurnal tides)

Keterangan : F : bilangan Formzal

AKI : Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama


yang disebankan oleh gaya tarik bulan dan
matahari
AO1 : Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama
yang disebabkan oleh gaya tarik bulan.

AM2 : amplitudo komponen pasang surut ganda utama


yang disebabkan oleh gaya tarik bulan.

AS2 : amplitudo komponen pasang surut ganda utama


yang disebabkan oleh gaya tarik matahari.

II.2 Dinas Hidro-Oceanografi Angkatan Laut (DISHIDROSAL)


Dinas Hidro-Oceanografi Angkatan Laut adalah kotama pembinaan
angkatan laut yang memiliki kedudukan langsung di bawah kepala staf
Angkatan laut (kasal). Berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 164
tahun 1960 tentang penggabungan Pejabatan Hidrografi Jawatan Pelayaran
ke dalam Jawatan Hidrografi Angkatan Laut Jawatan Hidrogarfi Laut
(Hanhidral) serta berdasarkan keputusan Kasal Nomor KEP/20/VII/1997,
tanggal 31 Juli 1997 tentang organisasi dan prosedur Dishidrosal
menetapkan bahwa Dishidrosal bertugas membina, melaksanakan fungsi
Hidro-Oceanografi untuk kepentingan TNI maupun untuk kepentingan
umum, yaitu seperti survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, dan
lainnya yang berkaitan dengan perairan Indonesia. Dishidrosal atas nama
pemerintah RI menjadi anggota IHO (Internasional Hidrographic
Organisation) ke 64 4 pada tanggal 18 Oktober 1952, dengan keanggotaan
ini peta dan infromasi yang dihasilkan oleh Dishidrosal mempunyai
standar kualitas internasional. (http://999-
logo.blogspot.co.id/2014/05/logo-dinas-hidro-oseanografi-dishidros.html)

II.3 Sistem informasi.


II.3.1. Pengertian Sistem Informasi.
Kemajuan akan ilmu teknologi belakangan ini mampu membuat
berbagai kalangan memanfaatannya untuk kepentingan masing-masing
terkususnya dalam dunia internet. Hal tersebut juga mampu berpengaruh
pada penyajian informasi yang mampu dikemas dalam sunia internet atau
yang biasa disebut sistem informasi.
Sistem informasi adalah sistem bautan manusia yang memiliki
tujuan untuk menyajikan informasi yang terdiri dari beberapa komponen
yang saling berkaitan (Nugraha,2012). Menurut Oetomo 2006 (dalam
Nugraha,2012) sistem informasi juga dapat diartikan pendistribusian
informasi berupa data yang dihasilkan oleh elemen-elemen yang
berhubungan dalam sebuah sistem. Dari kedua arti tersebut penulis dapat
memberikan arti dari sistem informasi yaitu sebuah sistem yang mampu
menyajikan informasi berupa data-data yang dibentuk oleh beberapa
perangkat yang berkaitan, baik perangkat lunak maupun perangkat keras.
Sistem informasi memiliki tiga komponen utama yaitu perangkat
keras, perangkat lunak dan perangkat pengoperasi perangkat keras dan
perangkat lunak (manusia). Ketiga komponen ini adalah komponen dasar
yang harus dimiliki dalam membangun sebuah sistem informasi.

II.3.2. Kemampuan Sistem Informasi.

Sistem informasi memiliki berbagai kelebihan sehingga sangat


sering digunakan. Berikut adalah berbagai kelebihan sistem informasi
menurut Nugraha (2012):

- Sebuah sitem informasi mampu mengitung dan menyediakan


secara cepat sebuah informasi dengan menggunakan aplikasi
komputer.
- Sebuah sistem informasi mampu menyediakan wadah untuk
berkomunikasi dengan cepat, murah dan akurat.
- Sebuah sistem informasi mampu menyimpan data dalam
volume yang besar dalam ruang penyimpanan yang kecil serta
mudah diakses.
- Sebuah sistem informasi mampu menyajikan dengan baik dan
jelas infromasi yang mampu digunakan oleh banyak pihak.
- Sebuah sistem informasi mampu mempermudah proses
promosi dan transaksi dalam dunia bisnis.
- Sebuah sistem informasi mampu menyatukan pihak-pihak yang
memiliki kepentingan bersama dalam sebuah pekerjaan
(Isntansi, Organinasi).

II.4. Sistem Informasi Geografis.

II.4.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis.


Sistem informasi geografis atau SIG adalah proses pengolahan data
berbasis komputer berdassarkan kanyataan (fakta, detail, kondisi dan
lain-lain) sebagai acuan yang nantinya akan dikemas dalam sebuah
sistem informasi(Fajarsari@all, 2013). Sedangkan menurut Yousman
(2004) (dalam Nugraha 2012) berkata bahwa sistem informasi
geografi adalah sebuah sistem berbasis komputer yang dipakai untuk
mengolah, mentrasnformasi, manganalisis data-data di permukaan
bumi. Dari kedua pengertian SIG di atas dapat diartikan bahwa sistem
informasi geografis adalah sebuah sistem berbasis komputer yang
digunakan dalam mengolah, mentransforasikan, memanipulasi dan
menyajikan data-data permukaan bumi (fakta, kondisi, detail dan
laian-lain) dan mengemasnya menjadi sebuah informasi. Menurut
Harmon dan Anderson (2003) (dalam Hartoyo@all, 2010) Sistem
informasi geografis memiliki beberapa komponen dasar yaitu pertama
Manusia sebagai pihak yang mengoperasikan sistem, ke dua aplikasi
sebagai metode atau cara yang digunakan dalam proses pengolahan
data, ketiga data yaitu sebagai informasi yang harus dimiliki dan akan
diolah menggunakan aplikasi, ke empat perangkat lunak yaitu
perangkat lunak SIG yang akan digunakan dalam pengolahan dan
pengyajian data, ke lima adalah perangkat keras yaitu alat yang
digunakan dalam menjalankan semua aktivitas SIG contohnya
perangkat komputer dan lainnya. SIG dengan semua komponennya
mampu memberikan kenyamanan terhadap sang pengguna misalnya
SIG mampu menyatukan, menganalisa serta menyajikan hasil dari
berbagai data yang mempresentasikan sebuah lokasi tertentu
dipermukaan bumi.

II.4.2. Bentuk data dalam SIG

Penggunaan sistem informasi geografis juga memiliki bentuk data


yang harus diketahui oleh penggunanya. Dalam penggunaanya SIG
memiliki dua bentuk data yang biasa dikenal sebagai data informasi
lokasi (spasial) dan data atribut (nonspasial).
II.4.2.1. Data Spasial

Data spasial adalah data yang berisikan tentang letak sebuah lokasi
berupa koordinat (Lintang dan Bujur atau XYZ), datum dan proyeksi.
Dalam SIG data spasial terdiri dari dua format data yaitu data raster
dan data vektor. Data raster adalah data yang bersumber dari sistem
pengideraan jauh. Data raster adalah data yang mempresentasikan
obyek permukaan bumi dalam bentuk struktur sel atau yang biasa
dikenal dengan pixel. Dalam format data raster ini resolusi pixel
sangat berpengaruh penting dalam menggambarkan obyek muka bumi
semakin kecil permukaan bumi yang digambarkan oleh satu pixel
semakin tinggi resolusinya (Hartoyo@all, 2010).

Gambar 2.2. bentuk data Raster (Hartoyo@all, 2010).

Sedangkan format data yang berikut dari data sapsial adalah data
vektor. Data vektor adalah data yang mempresentasikan permukan
bumi dalam bentuk kumpulan garis, titik, notes dan area. Format data
vektor memiliki keunggulan yaitu keakuratan dalam menggambarkan
fitur-fitur tertentu seperti titik dan garis.
Gambar 2.3. format
data Vektor

(Hartoyo@all,2010)

II.4.2.2. Data Nonspasial

Data nonspasial atau data atribut adalah data yang berisi informasi
sebuah lokasi berupa keterangan-keterangan yang mampu
menggambarkan lokasi tersebut contohnya luasan, populasi, nama
lokasi, dan lainnya. (Hartoyo@all, 2010). Data atribut juga memiliki
perannan dalam SIG yang sangat penting sebagai pelengkap dari data
spasial yang akan diolah dalam pemanfaatan SIG.

Gambar 2.4. Contoh data Atribut (Google Image,2017)

II.5. Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah sebuah sistem yang berdiri dari dau atau
lebih data yang disimpan dengan berbagai elemen data penghubung yang
mampu diakses dengan berbagai cara (Iskandar dan Rangkuti,2008).
Menurut Waliyanto (2000), (Dalam Dzacko (2007) sistem basis data
adalah perpaduan antara perangkat lunak dan basis data. Dari kedua
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa sistem basis data adalah sebuah
sistem yang terbentuk dari dua atau lebih data yang dipadukan dengan
perangkat lunak (aplikasi) sehingga mampu memberikan menjamin
keamanan data yang tersimpan. Dalam pemanfaatan akan sistem basis data
biasa dikena dengan sebutan Data base management system (DBMS).
DBMS adalah media komputer yang digunakan dalam malakukan
pegolahan data baik dari input data, mengubah, menghapus, memodifikasi
samapi memperoleh informasi dengan cepat dan benar. DBMS memiliki
beberapa keunggulan salah satunya yaitu mampu menyiman data dalam
dalam volume yang besar namun menggunakan ruang yang kecil. Sistem
basis data juga memiliki model data yaitu model data konseptual, model
data fiskal, dan model data implementasi (Dzacko,2007).

II.6. SIG WEB.

Website adalah kumpulan halaman yang digunakan dalam


menampilkan informasi baik itu berupa teks, gambar maupun suara.
Penggunaan akan website sangatlah pesat karena berbagai alasan, salah
satunya satunya karena mudah untuk diakses. website dibangun oleh
berbagai unsur yaitu sebagai berikut yang pertama nama domain adalah
nama atau alamat yang digunakan dalam proses pencarian website. Yang
kedua adalah rumah tempat website (web hosting) adalah ruangan yang
digunakan untuk menyimpan data apapun yang akan ditampilkan pada
website. Yang ke tiga adalah bahasa pemrograman adalah bahasa komputer
yang digunakan dalam menjalankan setiap perintah yang akan tampil pada
website (HTML, ASP, PHP, JSP, Java Script dan lainnya). Yang ke empat
adalah desain website yaitu unsur tampilan dari website. Unsur ini yang
memiliki peran penting karena berkaitan dengan penampilan dan kualitas
dari website yang akan ditampilkan. yang ke lima adalah pemeliharaan
akan website yaitu unsur yang menjamin sehat dan tidaknya website yang
kita miliki sehingga akan berpengaruh pada eksistensi website yang akan
dipublikasikan.

Dapus

Azis, M. F. (2006). Gerak air di laut. Oseana, 31(4), 9-21.


Surbakti, H. (2007). Pasang Surut. WORLD, 2014, 2015.

Anda mungkin juga menyukai