TEKNIK TENAGA
LISTRIK
II. PEMBANGKIT NON RENEWABLE
Yang dimaksud energi tak terbarukan adalah sumber energi tersebut tidak tersedia
secara terus menerus, tidak berkesinambungan, dan pada saatnya sumber energi tersebut akan
habis. Yang digolongkan ke dalam jenis ini adalah sumber energi fosil seperti minyak bumi
dan batubara.
Pembangkit Non Renewable terdiri dari :
1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Batu Bara)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
3. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
E = m C2
a. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk
panas yang sangat besar.
b. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa
pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang
digunakan.
c. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi
gerak (kinetik).
d. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
dihasilkan arus listrik
Jenis-Jenis PLTN
Teknologi PLTN dirancang agar energi nuklir yang terlepas dari proses fisi dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam kehidupan sehari-hari. PLTN merupakan sebuah
sistim yang dalam operasinya menggunakan reaktor daya yang berperan sebagai tungku
penghasil panas. Jenis PLTN yang dewasa ini beroperasi diberbagai negara.
Pada tahun 1981, perusahaan Toshiba, General Electric dan Hitachi melakukan kerja
sama dengan perusahaan Tokyo Electric Power CO. Inc. untuk memulai suatu proyek
pengembangan patungan dalam rangka meningkatkan unjuk kerja sistim Reaktor Air
Didih dengan memperkenalkan Reaktor Air Didih Tingkat Lanjut atau A-BWR (Advanced
Boiling Water Reactor). Kapasitas A-BWR dirancang lebih besar untuk mempertinggi
keuntungan ekonomis. Di samping itu, beberapa komponen reaktor juga mengalami
peningkatan, seperti peningkatan dalam fraksi bakar, penyempurnaan sistim pompa
sirkulasi pendingin, mekanisme penggerak batang kendali dan lain-lain.
Sistem Pendinginan
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau mesin
penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system pendinginan adalah untuk
meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan temperature sislinder dalam tempat
yang aman. Pompa mengedarkan air melewati silinder dan kepala selubung mengangkut
panas. System pendinginan membutuhkan sumber air, sebuah pompa dan tempat untuk
pembuangan air panas, penyebaran air oleh mesin pendingin ini seperti dalam alat radiator,
pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan sebagainya.
Sistem Pelumasan
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring, pendingin, alat
pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi system pelumasan yaitu untuk mengurangi
pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi pemakaian dan sobekan bagian-bagian
mesin.
Sistem Pendinginan
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya. Fungsi system
penggerak mula adalah menjalankan mesin. System ini memungkinkan mesin pada awalnya
berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit meninggalkannya untuk
memperoleh daya.
Kelebihan PLTD
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan
prosesnya.lokasi bisa dimana saja (pantai sampai pegunungan) dengan kapasitas bisa
disesuaikan, malahan di desa terpencil dengan pengguna sedikit,
Respon beban cepat sehingga bagus buat beban puncak (18.00-22.00), start up cepat
Effisiensi tinggi
Investasi murah, cepat konstruksinya, cocok untuk daerah2 yang tidak ada air
Plan lay out sederhana.
Sistem bahan bakar sederhana.
Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban.
Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam waktu singkat.
Tidak ada stand-by losses.
Tidak memerlukan air pendingin yang banyak.
Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama.
Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator yang sedikit.
Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama.
menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil
Kekurangan PLTD
Tidak ramah lingkungan,kapasitas bisa hanya sampai puluhan MW
Tidak cocok untuk base load (beban dasar/harian)
Harga solar mahal ( solar sebagai bahan bakar utama PLTD ).
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang
menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas
dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.
Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk
komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya
unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi dalam
perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal tersebut mulai dapat
dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi
yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada
perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus
dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat
juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas
dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan utama seperti:
a. Turbin gas (Gas Turbine)
b. Kompresor (Compressor)
Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk
menghasilkan daya listrik sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan uap dalam
ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6 (enam) jam kemudian, setelah uap dalam ketel uap
cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan daya listrik. Cara kerja
PLTGU dapat di lihat pada gambar 1.1