Anda di halaman 1dari 2

KATA PENGANTAR

Direncanakan pada anggaran tahun 2017 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (Kemenkop UKM) akan merevitalisasi 51 pasar rakyat yang tersebar di 24
provinsi. Selain itu, juga akan menata enam kawasan pedagang kaki lima (PKL). Hal ini
tentu perlu dukungan pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Rembang.

Revitalisasi pasar dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk memperbaiki
pasar lama yang kondisi bangunannya sudah tidak baik kemudian direvitalisasi,
diperbaiki menjadi bangunan pasar yang lebih layak. Di setiap pasar pun akan
dilengkapi fasilitas berupa WC, westafel, maupun tempat pembuangan
sampah. Program tersebut memberikan dampak bagi kenaikan pendapatan
pedagang. Dari jumlah itu, Kementerian Koperasi dan
UKM menargetkan bisa berkontribusi sebanyak 1.075
pasar rakyat sampai 2019. Namun, pada 2015 baru
berhasil direvitalisasi 64 pasar rakyat. Pada 2016
terealisasi 84 pasar rakyat dari target 85 pasar
rakyat.

Sesuai rencana yang telah dilakukan


pembahasannya oleh Pemerintah Kabupaten
Rembang bahwa pasar tradisional Kota Rembang
saat ini, akan direvitalisasi sekaligus beberapa
fungsinya dipindahkan ke lokasi Kampung Baru, Desa Sumberejo berjarak sekitar 500
meter dimana pada saat ini area tersebut dipergunakan sebagai fungsi lokasi pasar
hewan.

Pemerintah Kabupaten Rembang akan menyiapkan anggaran sekitar Rp 50 hingga 60


miliar yang akan digunakan untuk memindahkan pasar Rembang ke lokasi baru.
Rencana Pasar tersebut, menempati lahan milik pemkab seluas 2,3 hektare. Meskipun
akan menempati lokasi baru, namun para pedagang akan dibebaskan dari biaya
apapun.

Pada saat ini Pasar Rembang telah mengalami over kapasitas. Sehingga banyak
pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan berakibat pada kondisi sanitasi yang
buruk, kotor tidak higienis dan lalu lintas di sekitar pasar yang semrawut. Lokasi lahan
Pasar Rembang eksisting diwacanakan bahwa nantinya akan difungsikan untuk
kawasan ruang terbuka hijau kota,ditunjang fasilitas pertokoan modern, taman kota,
plaza dan tempat rekreasi interaksi masyarakat.

Halaman | 1
PENYUSUNAN
STUDY KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY) PASAR REMBANG
KABUPATEN REMBANG
Rencana Pasar Rembang di lokasi baru yang direncanakan akan menempati lahan milik
Pemkab seluas 2,3 hektar memiliki konsep terintegrasi dengan terminal angkutan,
sehingga ketertiban dan kelancaran lalu lintas sebagai pendukung mobilitas barang dan
manusia dapat terjamin. Meski menempati lokasi baru, nantinya pedagang sama sekali
tidak dipungut biaya.

Gagasan pemindahan pasar ditanggapi beragam oleh pedagang pasar Rembang. Yang
pro menganggap tujuan pemerintah baik, untuk pengembangan kota. Sebaliknya
kelompok kontra menilai tempat baru kurang layak, khawatir menurunkan pendapatan
mereka.

Rembang, Desember 2016

Tim Penyusun

Halaman | 2
PENYUSUNAN
STUDY KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY) PASAR REMBANG
KABUPATEN REMBANG

Anda mungkin juga menyukai