IMUNISASI
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan Kab. Otisah, SKM
Pangandaran NIP. 19660422 198502 2 201
1. Pengertian Penyimpanan vaksin dan pelarut program imunisasi adalah Rangkaian
kegiatan penyimpanan vaksin di dalam lemari es dengan suhu 2-80 celcius
2. Tujuan Vaksin masih potent pada saat diberikan ke sasaran
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas nomor /2016 tentang penyimpanan vaksin dan
pelarut program imunisasi
4. Referensi KEMENKES No. 75 Th. 2014 tentang Puskesmas
5. Prosedur / Langkah- Langkah-langkah :
langkah 1. Pastikan lemari es buka dalam kondisi baik dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antara lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Letakkan coolpacke pada bagian dasar lemari es
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada di dalam dus vaksin
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :
a. Sensitive panas (BCG, campak dan polio) dekat evaporator
b. Sensitive beku (hepatitis b dpt HB, TT, DT, TD) jauh evaporator.
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinaar matahari
lagsung
7. Vaksin dengan masa kadaluwarsa pendek atau VVM B diletakkan
dibagian atas.
8. Beri jarak antara dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
9. Letakkan 1 bauh thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
10. Letakkan satu buah alat buah pemantau paparan beku diantara vaksin
yang sesitif beku
11. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG
12. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore (termasuk hari libur)
kemudian catat pada grafik suhu
Diagram Alir
Pastikan kondisi Letakkan Letakkan
lemari es baik grafik suhu coolpack
diatas lemari pada dasar
es lemari es