Anda di halaman 1dari 16

UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

TERHADAP NY. K DALAM MENANGANI PERMASALAHAN


PENDERITA DIABETES MEILITUS TIPE 2
DENGAN NEUROPATI DIABETIKA

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Dokter Umum

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Stase Ilmu Kesehatan Masyarakat

OLEH :
Amel Onisa Zatalini, S. Ked.
Annas Syahirul Nugraha, S. Ked.
Anggun Dewi M., S. Ked.
Anggi Setyawan, S. Ked.
Anis Setyati, S. Ked.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
TERHADAP NY. K DALAM MENANGANI PERMASALAHAN
PENDERITA DIABETES MEILITUS TIPE 2
DENGAN NEUROPATI DIABETIKA

Tugas ini dibuat untuk memenuhi persyaratan Program Profesi Dokter

Pembimbing :

dr. Burhanudin Ichsan, M.Med.Ed (..........................)

Dipresentasikan dihadapan :

dr. Burhanudin Ichsan, M.Med.Ed (..........................)

Kabag. Profesi Dokter

dr. Dona Dewi Nirlawati (..........................)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
TERHADAP NY. K DALAM MENANGANI PERMASALAHAN
PENDERITA DIABETES MEILITUS TIPE 2
DENGAN NEUROPATI DIABETIKA

AMEL ONISA ZATALINI, ANNAS SYAHIRUL N, ANGGUN DEWI M., ANGGI SETYAWAN, ANIS SETYATI.

Ny. K berusia 53 tahun, mengeluhkan kesemutan pada kedua kaki sejak 1


minggu yang lalu. Pasien mengaku kedua kaki terasa seperti kewedangan.
Pasien sebelumnya tidak melakukan aktivitas kerja yang berat. Pasien merasakan
gejala secara tiba tiba saat bangun pagi. Pasien juga mengeluhkan pada malam
hari pasien sering buang air kecil. Pasien juga mengaku cepat merasa haus dan
mudah lelah. Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus yang
sering kontrol ke puskesmas selama 1 tahun yang lalu. Selain itu pasien juga
mengeluhkan pusing.
Pasien tinggal dirumahnya dengan tinggal bersama suami serta anak dan
menantunya, dimana terdapat 1 ruang tamu, 3 kamar tidur 1 ruang keluarga, ruang
makan, serta 1 kamar mandi dan 1 kamar mandi. Penghasilan keluarga setiap
bulannya tidak pasti karena pekerjaan suami sebagai petani sehingga
penghasilannya tergantung dari panen disawah. Ny. K masih dapat membantu
suaminya bekerja di sawah.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/80mmHg, fungsi sensorik
baik dan motorik mengelami keterbatasan gerak pada anggota gerak bawah,
pasien mengalami gangguan fungsi vegetative, pemeriksaan psikiatri dalam batas
normal.
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi Fisiologis
Ny.K merupakan extended family yaitu terdiri dari suami, anak serta
menantunya, dengan perilaku kesehatan yang baik,. Hubungan keluarga terjalin
akrab dan harmonis, terbukti dengan adanya komunikasi yang baik antar anggota
keluarga. Keluarga mendukung terhadap kesembuhan penyakit penderita.
Penghasilan keluarga untuk kebutuhan sehari hari tidak menentu.
Fungsi fisiologis dinilai dengan APGAR Score yakni ditinjau dari sudut
yang lain. APGAR score keluarga Ny. K adalah 10, menunjukkan fungsi fisiologis
keluarga Ny. K. adalah baik.

Tabel 1. APGAR SCORE


Tn.M Ny.K
A 2 2
P 2 2
G 2 2
A 2 2
R 2 2
TOTAL 10 10
Sumber: Notoadtmodjo S.,2012
Data Primer, November 2016
Keterangan:
A : Adaptation, P : Partnership, G : Growth, A : Affection, R : Resolve

b. Fungsi Patologis
Tabel 2. SCREEM Keluarga Penderita

SUMBER PATOLOGI
Social Interaksi sosial cukup.
Culture Ada beberapa tradisi budaya yang masih diikuti.
Religious Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran
agama, ketaatan ibadah cukup baik.
Economic Pendapatan keluarga setiap bulannya tidak pasti
tergantung dengan pepanenan di sawah, pendapatannya
diperkirakan satu bulannya kurang lebih 1 juta rupiah
Educational Pendidikan Tn.M dan Ny.K sama-sama berpendidikan
SD
Medical Ketika sakit, penderita dan keluarga biasa berobat ke
didokter atau bidan desa terdekat dengan menggunakan
asuransi kesehatan, Jamkesmas.
Sumber : Arikunto S., 2010
Data Primer, November 2016

Hubungan antara Ny. K dengan keluarga baik, yang digambarkan pada


diagram dibawah ini.

Diagram 1. Pola Interaksi Keluarga Ny. K


n th
T
0
6 .M
y .L
N y .K
N
9 th
2 3 th
5
n th
T
2
3 .R

Diagram 2. Genogram Keluarga Ny. K


: Tinggal Serumah

Sumber : Data Primer, November 2016


Galvin K., 2015

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESEHATAN

Pengetahuan akan kesehatan didalam keluarga ini cukup, tampak dari cara
keluarga untuk menciptakan kondisi sehat. Jika ada anggota keluarga yang sakit
dan penyakitnya sudah mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga kemudian
memeriksakan dan mencari pengobatan., setiap jadwal kontrol,suami pasien tidak
pernah melewatkan dan selalu mengupayakan bagaimana cara istrinya dan
keluarga yang lain bisa mendapatkan obat. Keluarga ini biasanya menggunakan
puskesmas sebagai sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jika menemui
kendala pertama, untuk pengobatan pasien, pasien patuh dan taat saat jadwal
kontrol. Terkadang pasien merasa bosan, kecewa dan hampir putus asa dengan
pengobatan yang selama ini dijalani,karena penyakit pasien tidak kunjung
sembuh.

Rumah yang dihuni keluarga ini sebenarnya sudah memenuhi standar


kesehatan karena luas bangunan cukup luas, pencahayaan dan ventilasi rumah
cukup baik, namun ada beberapa ruang yang masih kurang pencahayaan Untuk
MCK, keluarga ini menggunakan WC leher angsa dan rajin dibersihkan. Di
keluarga Tn. M dan keluarga Ny. K, tidak ada anggota keluarga lain yang
menderita penyakit yang sama.

Diagram 3. Faktor Perilaku dan Faktor Non Perilaku Keluarga Ny. K

Sumber : Data Primer, November 2016

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah yang cukup luas berdiri sendiri dalam
sebuah lahan dan tidak berdempetan dengan tetangga sekitar. Memiliki
pekarangan rumah, dengan pagar pembatas. Tidak terdapat saluran pembuangan
limbah. Pembuangan sampah di rumah dilakukan dengan cara dibakar.
Dinding rumah terbuat dari batu bata sedangkan lantai rumah terbuat dari
semen.Rumah ini terdiri daribeberapa ruangan yaitu ruang tamu sekaligus ruang
keluarga, 3 kamar tidur, satu dapur sekaligus ruang makan,
satukamarmandidansatuwc. Rumah ini mempunyai satu pintu utama untuk keluar
masuk beberapa jendela kayu. Keluarga ini mempunyai fasilitas MCK keluarga,
keluarga ini mandidi rumah dengan kamar mandi milik pribadi. Untuk kebutuhan
mencuci, serta memasak menggunakan sumber air sumur. Penerangan dan
ventilasi udara sudah cukup baik. Untuk tempat tidur penderita agak lembab,
dimungkinkan karena inactivity penderita, serta keluarga tidak mengganti sprei
atau alas tidur setiap hari.

Diagram 4. Denah Rumah Ny. K

WC

KAMAR KAMAR KAMAR

KM

DAPUR
TEMPAT
MENCU
CI R. MAKAN

R.
KELUARGA R. TAMU

TERAS

Sumber : Data Primer, November 2016


DAFTAR MASALAH

1. MASALAH MEDIS :
Pasien menderita diabetes meilitus tipe 2
2. MASALAH NON MEDIS :
a. Keadaan ekonomi kurang.
b. Kurangnya perhatian terhadap asupan gizi yang tepat untuk penderita.
c. Munculnya rasa jenuh, dan putus asa terhadap pengobatan yang
dijalani karena harus minum obat setiap hari.
d. Pasien dan keluarga kurang memperhatikas asupan makanan yang
dikonsumsi oleh pasien.

Diagram 5. Permasalahan Pasien

Keadaan ekonomi kurang

a rasa jenuh, dan putus asa terhadap pengobatan


Ny.
Kurangnya
K yang dijalani
perhatian pada asupan gizi pasi
53 th dengan Diabetes Meilitus Tipe 2
Tabel 3. Matriks Prioritas Masalah

Daftar Jumlah
I T R
No IxTxR
Masalah P S SB Mn Mo Ma
1 Faktor
peran
624
langsung 4 4 4 4 5 4 4
dari
Keluarga
2 Kondisi
Ekonomi
5 4 4 3 4 5 4 507
yang
kurang
3 Faktor
Perilaku
840
(Pola hidup 5 5 5 4 4 5 5
kurang
baik)
4 Genogram
33
(adanya
5 4 2 1 1 1 1
faktor
keturunan)
Keterangan :
I : Importancy
P : Prevalence
S: Severity
SB : Social Benefit
T : Technical Ability
R : Resource Ability

Sumber : Galvin K., 2015


Prioritas masalah yang diambil adalah bagaimana meningkatkan perhatian
penderita dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari hari dan
perekonomian.

A. Hubungan Prioritas Masalah dengan Diabetes yang diderita Ny.K

1. Masalah Medis : Diabetes

2. Masalah Non Medis

a. Faktor perilaku : Pola hidup (perhatian terhadap gizi) yang kurang baik

b. Faktor non perilaku : kurangnya peran langsung dari keluarga baik


dalam menghadapi masalah atau penyakitnya

3. Hubungan Prioritas Masalah dengan Hipertensi yang diderita Ny.K

Adanya faktor perilaku mengenai pola hidup yang kurang baik


seperti olahraga, makan makanan yang bergizi dan berserat, buah-buahan.

B. Kesimpulan (Diagnosis Holistik)

1. Diagnosis Klinis : Diabetes

2. Diagnosis Psikologis : Baik

3. Diagnosis Sosial : Baik

C. Saran (Komprehensif)

1. Promotif

Memberikan pengetahuan kepada Ny.K mengenai penyakit


diabetes, memberikan edukasi kepada keluarga pasien untuk hidup sehat
dan menjaga gizi agar tetap seimbang, dengan memakan makanan yang
bergizi, tinggi serat, buah-buahan, sayuran, serta olahraga yang teratur
seminggu minimal 150 menit.
2. Preventif

Menjaga berat badan normal, mengurangi asupan diet yang


mengandung gula, mengurangi makanan yang berminyaks seperti
gorengan, melakukan aktivitas fisik secara teratur, hindari stres
3. Kuratif

Memberitahu pada pasien untuk mengkonsumsi obat antidiabetes


secara rutin untuk menjaga agar gula darah tetap terkontrol.
4. Rehabilitatif

Rutin kontrol ke layanan kesehatan untuk mengecek gula darah


agar tidak timbul komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Galvin, K. (2015). Health Application. Genograms. Diakses 20 November 2016,


dari: http://genograms.org/introduction/.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai