Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

( Bobot Jenis)

Nama Kelompok I :

1. Aryanti O kote
2. Astry G amnifu
3. Bastian C Duma Doja
4. Bonifasia C Saja Laka
5. Desideratus Y Bupu
6. Djen T Maak

KELAS : FARMASI B

SEMESTER : III (Tiga)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CITRA HUSADA MANDIRI

KUPANG

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Setiap zat yang ada di muka bumi ini memiliki karakteristik 6 tersendiri. Karakter-

karakter tersebut berbeda dari segi fisik maupun segi kimia. Sifat fisik adalah sifat zat yang

dapat diamati secara langsung, misalnya cairan, padat atau gas, serta sifat yang dapat diukur

seperti massa, volume, warna dan sebagainya. Sifat kimia meliputi sifat zat yang tidak dapat

diamati secara langsung, misalnya kelarutan zat, kerapatan dan lain- lain. Keadaan bahan

secara keseluruhan dapat di bagi menjadi zat gas, fluida, dan padat. Zat padat cenderung

mempertahankan bentuknya sementara fluida tidak mempertahankan bentuknya dan gas

mengembang menempati semua ruangan tanpa memperdulikan bentuknya. Fluida termasuk

materi yang mengalir yang digunakan dalam hubungan antara cairan dengan gas. Teori fluida

sangat kompleks, sehingga penelusurannya dimulai dari yang paling dasar yakni dalam

penentuan kerapatan dan bobot jenis. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa

karakteristik suatu zat berbeda satu dengan yang lain. Demikian pula dengan kerapatan, yang

juga merupakan suatu sifat zat, berbeda untuk setiap zat. Sebagai contoh minyak dan air

ketika dicampur tercipta 2 fasa karena kerapatannya berbeda. Selain itu peristiwa

mengapung, melayang dan tenggelam, merupakan kejadian lazim kita lihat yang dipengaruhi

oleh perbandingan bobot jenis zat-zat tersebut. Untuk mengetahui cara mengukur bobot jenis

dan kerapatan pada beberapa sampel.

Di bidang farmasi, selain bobot jenis digunakan untuk mengetahui kekentalan suatu

zat cair juga digunakan untuk mengetahui kemurnian suatu zat dengan menghitung berat

jenisnya kemudian dibandingkan dengan teori yang ada, jika berat jenisnya mendekati maka

dapat dikatakan zat tersebut memiliki kemurnian yang tinggi. Oleh karena itu, percobaan ini
dilakukan untuk mengetahui hal tersebut dengan menggunakan piknometer, maka

dilakukanlah percobaan penentuan kerapatan dan bobot jenis ini.

1.2. Rumusan Masalah


Apa yang di maksudkan dengan bobot jenis?
Bagaimana penentuan bobot jenis?
1.3. Tujuan
Mengetahui apa yang di maksudkan dengan bobot jenis
Mengetahui penentuan bobot jenis

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar teori
Keadaan bahan secara keseluruhan secara mudah dapat dibagi menjadi zat padat dan

fluida. Zat padat cenderung tegar dan mempertahankan bentuknya, sementara fluida tidak

mempertahankan bentuknya tetapi mengalir. Fluida meliputi cairan, yang mengalir dibawah

pengaruh gravitasi sampai menempati daerah terendah yang mungkin dari penampungnya,

dan gas, yang mengembang mengisi penampungnya tanpa peduli bentuknya. Perbedaan

antara zat padat dan cairan tidak tajam. Walaupun es dianggap sebagai zat padat, aliran sungai

es sangat dikenal. Demikian pula kaca, dan bahkan batu dibawah tekanan yang besar,

cenderung mengalir sedikit untuk periode waktu yang panjang

Specific gravity (bobot jenis) adalah rasio bobot zat baku yang volumenya sama

pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam desimal. Bobot jenis menggambarkan hubungan

antara bobot suatu zat terhadap bobot suatu zat baku.

Bobot jenis juga digunakan untuk mengubah pernyataan kekuatan b/b, b/v, dan v/v

Bobot jenis suatu zat dapat dihitung dengan mengetahui bobot dan volumenya

Berbeda dengan kerapatan, bobot jenis adalah bilangan murni atau tanpa dimensi,

yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Bobot jenis

untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu

zat terhadap massa sejumlah volume air pada suhu 4 0C atau temperatur lain yang telah

ditentukan.

Menurut pustaka lain, Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat

disbanding dengan volume zat pada suhu tetentu (Biasanya 25oC). Sedangkan rapat jenis

adalah perbandingan antara bobot jenis suatu zat dengan bobot jenis air pada suhu tertentu

(biasanya dinyatakan sebagai 25o/25o, 25o/4o, 4o/4o). Untuk bidang farmasi, biasanya 25o/25o).

Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap air volume yang sama ditimbang di

udara pada suhu yang sama. Menurut defenisi, rapat jenis adalah perbandingan yang

dinyatakan dalam decimal, dari berat suatu zat terhadap berat dari standar dalam volume yang
sama kedua zat mempunyai temperature yang sama atau temperature yang telah diketahui.

Air digunakan untuk standar untuk zat cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas. Dalam

farmasi, perhitungan bobot jenis terutama menyangkut cairan, zat padat dan air merupakan

pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah didapat dan mudah

dimurnikan. Pada 4oC, kepadatan air adalah 1 g dalam satu centimeter kubik. Karena USP

menetapkan 1 ml dapat dianggap equivalent dengan 1 cc, dalam farmasi, berat 1 g air

dianggap 1 ml.

Bobot jenis adalah konstanta/tetapan bahan tergantung pasa suhu untuk tubuh padat,

cair dan bentuk gas yang homogen. Didefenisikan sebagai hubungan dari massa (m) suatu

bahan terhadap volume (v).

Angka bobot jenis menggambarkan suatu angka hubngan tanpa dimensi, yang ditarik

dari bobot jenis air pada 4oC ( = 1,000 graml-1 ). Bobot jenis relative dari farmakope-

farmakope adalah ebaliknya suatu besaran ditarik dari bobot dan menggambarkan hubungan

berat dengan bagian volume yang sama dari zat yang diteliti dengan air, keduanya diukur

dalam udara dan pada 200C .

2.2. Penentuan Bobot Jenis dan Rapat jenis

Penentuan bobot jenis berlangsung dengan piknometer, Areometer, timbangan

hidrostatik (timbangan Mohr-Westphal) dan cara manometris. Ada beberapa alat untuk

mengukur bobot jenis dan rapat jenis, yaitu menggunakan piknometer, neraca hidrostatis

(neraca air), neraca Reimann, beraca Mohr Westphal.

Penentuan bobot jenis cair


Metode Piknometer . Pinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan

dan penentuan rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan

dengan menimbang air. Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer


yang sudah ditera, dengan isi ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian

metode piknometer akan bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan

bertambahnya volume piknometer. Optimun ini terletak sekitar isi ruang 30 ml.

Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet Neraca Mohr

Westphal dipakai untuk mengukur bobot jenis zat cair. Terdiri atas tua dengan 10

buah lekuk untuk menggantungkan anting, pada ujung lekuk yang ke 10

tergantung sebuah benda celup C terbuat dari gelas (kaca) pejal (tidak berongga),

ada yang dalam benda celup dilengkapi dengan sebuah thermometer kecil untuk

mengetahui susu cairan yang diukur massa jenisnya, neraca seimbang jika ujum

jarum D tepat pada jarum T. Densimeter merupakan alat untuk mengukur massa

jenis (densitas) zat cair secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai

berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya

tepat pada angka yang tertera.


Penentuan Bobot jenis zat padat
Dapat ditentukan pada volume V suatu bentuk pada dengan menimbangan massa

m. Volume V dengan permukaan bentuk teratur dapat dihitung dari bentuk

geometrisnya. Untuk penentuan kerapatan bentuk pdata yang volumenya tidak

teratur, V dapat ditentukan melalui pendesakan volume cairan.

Menurut pustaka lain Berat jenis dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai tipe

piknometer, neraca Mohr-Westphal, hidrometer dan alat-alat lain.

Metode Piknometer. Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan

dan penentuan ruang, yang ditempati cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah

untuk menimbang yang dinamakan piknometer. Ketelitian metode piknometer

akan bertambah hingga mencapai keoptimuman tertentu dengan bertambahnya

volume piknometer. Keoptimuman ini terletak pada sekitar isi ruang 30 ml.
Metode Neraca Hidrostatik. Metode ini berdasarkan hukum Archimedes yaitu
suatu benda yang dicelupkan ke dalam cairan akan kehilangan massa sebesar

berat volume cairan yang terdesak.


Metode Neraca Mohr-Westphal. Benda dari kaca dibenamkan tergantung pada

balok timbangan yang ditoreh menjadi 10 bagian sama dan disitimbangkan

dengan bobot lawan. Keuntungan penentuan kerapatan dengan neraca Mohr-

Westphal adalah penggunan waktu yang singkat dan mudah dlaksanakan.

Ahli farmasi seringkali mempergunakan besaran pengukuran ini apabila mengadakan

perubahan antara massa dan volume. Menurut defenisi, rapat jenis adalah perbandingan yang

dinyatakan dalam decimal, dari berat suatu zat terhadap berat dari standar dalam volume yang

sama kedua zat mempunyai temperature yang sama atau temperature yang telah diketahui.

Air digunakan untuk standar untuk zat cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas. Dalam

farmasi, perhitungan bobot jenis terutama menyangkut cairan, zat padat dan air merupakan

pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah didapat dan mudah

dimurnikan.

Kerapatan adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan volume.

Batasannya adalah massa per satuan volume pada temperature dan tekanan tertentu, dan

dinyatakan dalam system cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3).

Kerapatan partikel, karena partikel bisa keras dan lembut dalam satu hal dan kasar

serta berpori dalam hal lainnya, seseorang harus menyatakan kerapatan dengan hati-hati.

Kerapatan partikel secara umum didefinisikan sebagai berat per satuan volume, kesulitan

timbul bila seseorang mencoba untuk menentukan volume dan partikel yang mengandung

retakan-retakan mikroskopis pori-pori dalam ruang kapiler.

Tipe-tipe ruang udara atau rongga dapat dibedakan Rongga intrapartikel yang terbuka.

Rongga-rongga terdapat didalam partikel tunggal, tetapi terbuka pada lingkungan luar.

- Rongga intrapartikel yang tertutup. Rongga-rongga didalam partikel tunggal, tetapi

tertutup dari lingkungan luar.


- Rongga antarpartikel. Ruang-ruang udara antara dua partikel individu.

Bobot jenis zat padat dibagi menjadi ( Gibson 2004 ) :

- Kerapatan partikel sejati adalah ketika pengukuan volume tidak termasuk pori-pori

terbuka dan pori-pori tertutp dan merupakan sifat dasar dari suatu bahan.
- Kerapatan partikel mampat adalah ketika pengukuran volume termasuk pori-pori

antarpartikulat.
- Kerapatan partikel bulk adalah volume terlihat dari gas yang bergerak melewati partikel.

Hal ini penting dalam proses-proses seperti sedimentasi dan fluidasasi tetapi jarang

digunakan dalam bentuk sediaan padat. Pengetahuan tentang kepadatan bulk sangat berguna

untuk sediaan obat dalam bentuk sediaan akhir.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bobot jenis adalah rasio bobot zat baku yang volumenya sama pada suhu yang sama

dan dinyatakan dalam decimal. Bobot jenis juga digunakan untuk mengubah pernyataan

kekuatan b/b, b/v, dan v/v. Dan penentuan bobot jenisnya berlangsung dengan piknometer,

Areometer, timbangan hidrostatik (timbangan Mohr-Westphal) dan cara manometris.


3.2. Saran
Sebelum kita membaca makalah ini kita harus memahami betul tentang bobot jenis

agar kita tidak bingung dalam membaca makalah tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Asisten.,(2006),Penuntun Praktikum Farmasi Fisika, Jurusan Farmasi,


Universitas Hasanuddin, 34,35.

2. Ditjen POM.,(1995),Farmakope Indonesia , Edisi IV, Departemen Kesehatan RI,


Jakarta, 1031.

3. Ansel H.C.,(1989),Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Terjemahan Faridah


Ibrahim, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 625,626.

4. Voight,R.,(1994).Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Terjemahan Dr. Soendani


Noerono, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 65.

5. Sutoyo.,(1993),Fisika, Bina Usaha, Jakarta, 39,45.

6. Roth, Herman J.,(1994),Analisis Farmasi, Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta, 466

7. Martin, Alfred. 1990. Farmasi Fisika. UI - press. Jakarta


8. Lachman, L., dkk., (1994), Teori dan Praktek Farmasi Industri II, Edisi III,
diterjemahkan oleh Siti suyatmi, UI Press, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai