BAB I
PENDAHULUAN
3. Bagaimana perumusan tujuan atau prioritas masalah yang ada pada program
KIA di Puskesmas 23 Ilir Kota Palembang ?
1.4 Tujuan
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan
keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan
Indonesia yaitu Indonesia Sehat secara meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita..
1.6 Manfaat
Menjadi acuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
terutama Resiko tinggi pada ibu hamil di daerah Puskesmas 23 Ilir Palembang.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
2. Pembanguna Kesehatan
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah suatu kecamatan. Tetapi
apabila di suatu kecamatan terdapat
2.2 Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau
lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Macam-macam struktur
dan bagan organisasi, yaitu : organisasi lini (bagan berbentuk
segitiga vertical atau horizontal), organisasi lini dan staf (bagan berbentuk setengah
lingkar atau lingkar),organisasi lini, staf, dang fungsional (bagan berbentuk
oval atau lonjong telur), dan organisasi komite (Hasibuan Malayu, 200:6)
Bentuk tunggal, yaitu pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan
dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
Berbentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari
beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai
suatu kesatuan.
2. Berdasarkan Lalu Kekuasaan
Bentuk Lini dan Staf, dalam organisasi ini pimpinan dibantu oleh staf pimpinan
ahli dengan tugas sebagai pembantu pimpinan dalam menjalankan roda organisasi.
4. Berdasarkan Tujuan
Organisasi Pendidikan
Organisasi Kesehatan
- Sebagai mitra pelayanan kesehatan yang dikelola lembaga atau swasta, menjalin
kerjasama. Penyelenggarakan rujukan dan pemantauan kegiatan pelayanan
kesehatan tersebut.
f. Dengan Masyarakat
1. Kepala Puskesmas
4. Jaringan pelayanan
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
a) Perencanaan (Planning)
b) Pengorganisasian (Organizing)
c) Kepemimpinan (leading)
Kepemimpinan merupakan fungsi manajemen yang semakin penting, merupakan
pengguna pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai
tujuan organisasi. Memimpin berarti menciptakan budaya dan nilai bersama,
mengkomunikasikan tujuan di seluruh organisasi dan memberikan masukan.
Pemimpin melihat pemberian motivasi kepada seluruh departemen, divisi dan
insividual yang bekerja langsung dengan manajer.
d) Pengendalian (controlling)
BAGAN 2.2
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna
dan berdaya guna.
RUK sama dengan plan of action (POA) atau rencana kerja yang biasanya disusun
menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan baru.
DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai pedoman
pelaksanaa penggunaan anggaran kegiatan
1. Tahap persiapan
Seperti telah kita lakukan bahwa fungsi pokok Puskesmas pada dasarnya ialah :
Tujuan :
Dinkes kabupaten atau kota dan provinsi, secara rutin menetapkan target atau
standar kebersihan masing-masing kegiatan program, yang merupakan standar
untuk kerja (standar performance) staf. Standar untuk kerja merupakan ukuran
kualitatif keberhasilan program. Tingkat keberhasilan program secara kualitatif
diukur dengan membandingkan target yang ditetapkan output. (cakupan
pelayanan)
a. Perbaikan rencana
KIA
A. DEFINISI KIA
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA
masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik
terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-
menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan
alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan,
pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini
tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta
menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman
kanak-kanak.
Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan
mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai
peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada
tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai
pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama
anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa,
karena anak tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya. (Asfryati, 2003,
h.27).
Peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini.
Ibu sangat berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi
hingga dewasa, bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau
menikah dengan orang lain seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya.
(dilampirkan oleh Zulkifli dari bambang, 1986, h.9)
Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan
keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan
Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2010, serta meningkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seuthnya
2. Tujuan Khusus
Kegiatan
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan
anak prasekolah
4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG,DPT 3 kali, Polio 3
kali dan campak 1 kali pada bayi.
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-
macam penyakit ringan.
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanan dan para dukun bayi
serta kader-kader kesehatan.
1. Sistem pencatatan-pemantauan
2. Sistem transportasi-komunikasi
3. Sistem pendanaan
5. Sistem Informasi KB
Proses Pemberdayaan masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi
masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan
proses fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu :
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berbijak pada konsep-konsep
berikut :
Pemamtauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaaan kegiatan KIA
serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain yang terikat dan
dipergunakan untuk pemamtauan program KIA secara teknis maupun non teknis.
Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan
yang terdiri dari :
a. Indikator Akses
f. Indicator Neonatal
Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemamtauan secara teknnis dengan
memodifikasinya menjadi indicator efektivitas program yang lebih dimengerti oleh
para penguasa wilayah.
Kedua indicator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, perdesa serta
dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan
desa-desamana yang masih ketinggalan.
Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang
jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat
serta penggalian sumber daya setempat yang diperlukan.
BAB III
Batas wilayah
35
Topografi
Wilayah kerja Puskesmas terdiri dari dataran rendah dan pinggiran sungai (Parit
Besar).
3.1.4 Demografis
Laki-laki : 9744
Perempuan : 9951
Menurut Pendidikan
SD/MI : 1537
SLTP/MTS : 1064
SLTA/MA : 892
D3 : 145
Universitas : 266
3.2.4 Nilai
Riswand
a
2. Pelayanan Pengobatan
4. Pelayanan Laboratorium
6. Klinik IMS
Kegiatan yang dilakukan di klinik ini meliputi pelayanan kebidanan terhadap Ibu
Hamil (Bumil), Ibu Bersalin (Bulin), ddan Ibu Nifas (Bufas), serta Ibu Menyusui
(Busui). Untuk kegiatan KB Puskesmas 23 Ilir melayani kegiatan masyarakat dalam
KB berupa IUD, Implant, Pil, dan Kondom. Klinik ini dalam pelaksanaannya dilayani
oleh para bidan terlatih dan juga diawasi oleh dokter.
Klinik ini melayani kesehatan bayi dan balita. Dalam pelaksanaannya klinik ini
dilayani oleh perawat terlatih dibidang anak yang mulai mengembangkan sistem
pelayanan dengan teknik MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
Klinik ini melayani pengobatan umum bagi pasien umum atau dewasa dan kegawat
daruratan. Pada pelaksanannya klinik ini jjuga dilayani oleh seorang dokter umum
yang dibantu oleh perawat terlatih. Di klinik ini dilayani pula pengobatan terhadap
penderita TB Paru dan Kusta serta penyakit lainnya.
Klinik ini meyalani pengobatan dan perawatan gigi seluruh lapisan masyarakat yang
membutuhkannya terutama pengobatan dasar seperti pencabutan gigi dan
penambahan gigi. Dalam pelaksanannya klinik ini dilayani oleh seorang dokter gigi
dan dibantu oleh para perawat gigi yang berpengalaman dan terlatih.
Konsultasi Gizi
Imunisasi
Laboratorium
Melayani pemeriksaan urine rutin, darah rutin, test kehamilaan, BTA Sputum
golongan darah. Dilayani setiap ada rujukan oleh tenaga medis.
Penyuluhan Kesehatan
Klinik IMS
Klinik ini dimulai pada tahun 2009 bekerjasama dengan Global. Puskesmas 23 Ilir ini
mempunyai wilayah kerja yang merupakan daerah rawan untuk kasus IMS. Wilayah
kerja 23 Ilir penduduknya sangat dinamis dan merupakan daerah transit (Khusus
Rusun). Program IMS melayani:
Kegiatan Kespro
P2 Kelamin
Penyuluhan
Lain-Lain
Tabel 3.1
196605191992032
1. Drg. Endah wulandari Pimpinan PKM
004
197002222002122
3. Dr. Nyayu F Dr. Fungsional
000
198307232009032
4. Dr. Erika Astridevi Dr. Fungsional
002
196307051985112
5. Hj. Ernawati, SKM Bidan
001
196903091989012
6. Rizani, SKM Perawat
003
196707071990032
7. Juliah Reyno Wardhani Perawat
006
196911271992032
8. Derita, S.Kep Perawat
007
196511201988031
9. Gunadi Perawat Gigi
003
196309181989122 Asisten
10. Ely Salfitri
001 Apoteker
196707201990012
11. Sartini Perawat Gigi
001
195604011980311
13. Chairudin TU Pustu 24 Ilir
003
196912111992032
14. Fitrijah, SKM Sanitarian
007
196902031992032 Asisten
15. Ernawati AMF
007 Apoteker
196710281993031
16. Riswanda SIP Petugas Gigi
004
197502201998032
17. Hera Febriani Perawat
008
195908171984032
18. Ramayani TU
004
198408142006042
19. Tri agustianita, Am. Keb Ka. Pustu 24 Ilir
008
198101012006042
20. Meksi Herawati Am. Keb Bidan
017
198408232008032
21. Eliza Harianti, Am. Keb Bidan
002
198810212010012
22. Oppie Ruliani, AMAK Analis
004
2. Method (Metode)
Tabel 3.2
No
Sumber Biaya Jumlah
.
3. APBN Rp -
4. Jamkesmas Rp. -
4. Material (Sarana)
Tabel 3.3
2. Ruang Gigi
3. Ruang KIA/KB
4. Ruang Gizi
5. Ruang Obat/Farmasi
6. Ruang Administrasi
Upaya Promotif
Peningkatan gizi
Upaya Preventif
Memberikan imunisasi massal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
Upaya Kuratif
Dilakukan bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga yang terkena
penyakit dan masalah kesehatan melalui:
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
Perawatan payudara
Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik, seperti: penderita kusta, patah
tulang, kelainan bawaan.
Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan
nafas dan batuk. Penderita stroke melalui fisioterafi manual yang dapat dilakukan
oleh perawat.
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologi di rumah, ibu bersalin dan nifas.
Perawatan payudara
Tabel 3.4
No Tahun
Jenis Penyakit
. 2009 2010 2011
a. Man (Manusia)
c. material (Sarana)
d. Method (Metode)
e. Machine (Alat)
Dalam melakukan kegiatan program KIA menggunakan alat kesehatan berupa alat
pemeriksaan pasien untuk mendekteksi kehamilan, faktor resiko pada kehamilan,
alat-alat tulis kantor maupun elektronik untuk mendata ibu hamil atau kejadian
berpotensi faktor resiko kehamilan serta alat-alat untuk penyuluhan seperti leaflet
dan sebagainya.
a. Plaining
Perencanaa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pihak Puskesmas khusunya pada
program KIA adalah sebagai berikut :
b. Organizing
Tenaga pengolahan program ini terdiri dari tim pengelolah KIA yang dikoordinator
oleh Kepala Bidan KIA
c. Actuating
Berdasarkan masukan (input) dan proses maka dihasilkan out put suatu kegiatan
Puskesmas. Data penyusun dapatkan dari PTP (Penilainan Kerja Puskesmas) tahun
2009,2010,2011. Dan pencapaian dari kegiatan-kegiatanPuskesmas.
Tabel 3.5
4 Keluarga % 70 70 70 70 76 72
Berencana (KB
Akseptor Aktif)
BAB IV
b. Pelayanan persalinan
d. Pelayanan KB
4.2 PRIORITAS MASALAH
56
Tabel 4.1
Masalah M S V CC PC Skor TK
Pemeriksaan ibu 4 3 3 4 3 16 II
hamil
Pelayanan KB 3 2 3 3 3 14 III
Keterangan :
A = Pelayanan KB
B = Pemeriksaan kehamilan
1 : Nilai rendah
2 : Nilai sedang
3 : Nilai tinggi
Tabel 4.2
Pemeriksaan Pemeriksaan
kehamilan : Resiko kehamilan :
tinggi ibu hamil= Resiko tinggi ibu
Resiko tinggi ibu hamil= Resiko
hamil tinggi ibu hamil
Tabel 4.3
Resiko tinggi 2 1 2 1 5
ibu hamil
Pemeriksaan
kehamilan 1 1 1 II 3
Pelayanan KB
0 1 0 III 1
Berdasarkan table metode pair comparison didapatkan proritas masalah yang dipilih
yaitu masalah Resiko tinggi ibu hmil. Hasil tersebut sama dengan metode PAHO
atau Scoring yang juga telah dilakukan. Jadi masalah yang menjadi prioritas adalah
Resiko tinggi ibu hamil.
Tujuan Umum : diperoleh tentang penyebab rujukan resiko ibu hamil dan cara
pencapaian target KIA pada cakupan rujukan resiko ibu hamil agar tercapai derajat
kesehatan menurutkan Angka Kematian Ibu dan Anak ?
Tujuan Khusus :
1. Kurangnya Pelayanan rujukan resiko tinggi ibu hamil pada Puskesmas 23 ilir
MATERIAL
MONEY MAN
MACHINE MARKET METHOD
Tabel 4.4
1. Efektifitas
2. Efisensi
Tabel 4.5
Alternatif Pemecahan Masalah
M I V C
. Persiapan :
- 27 250.000
Mensiapka - november ,-
Pembuatan n ATK Pelaksana 2012 - Staf KIA Tersedianya
eaflet tentang Resiko panitia dan leaflet
inggi ibu hamil peserta Rp.
28 75.000,-
-Pembagian november
leaflet 2012
-
Pelaksana
. Pelaksaan :
. Evaluasi
Jadwal Kegiatan
26 27 28 29 30 1
1. PERSIAPAN
- Rapat pembentukan
panitia penyuluhan
- Penentuan jadwal
- Perlengkapan ATK
- Pembuatan leaflet
tentang kehamilan
2. PELAKSANAAN
- Pembukaan
- Penyuluhan
- Pembagian leaflet
- Konsumsi
3. EVALUASI
- Penutupan
- Pembuatan Laporan
4.8 Kerangka Acuan Kegiata/Tor
KERANGKA ACUAN
4.8.2 Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
4.8.3 Sasaran
4.8.4 METODE
Metode yang di gunakan penyuluhan ini adalah ceramah dan Tanya jawab.
4.8.5 ALAT PERAGA
4.8.7 PEMBIAYAAN
4.8.8 PENUTUP
BAB V
PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari data Progaram KIA di Puskesmas 23 Ilir Palembang pada
tahun 2009, 2010, 2011, ada beberapa masalah yang ditemukan, pada Program KIA
tertera 6 jenis program yang menjadi cakupan upaya Puskesmas. Akan tetapi
permasalahan tersebut kemudian dipelajari dan didapatkan 9 masalah yang terpilih
berdasarkan jumlah kuantitas maupun perkembangan serta keseriusan masalah.
Setelah didapatkan 9 masalah yang diidentifikasikan bermasalah sertabutir-butir
kegiatan yang mencakup program Rujukan Resiko Ibu Hamil. Hasil Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa Angka Kematian
Ibu Maternal sebesar 373 jiwa per 100.000 kelahiran hidup.
72
Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan
kebidanan (maternity care) dalam suatu Negara atau daerah ialah kematian
maternal (maternal mortality). Menurut definisi WHO kematian maternal ialah
kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 jam sesudah berakhirnya
kehamilan oleh sebab apapun terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang
dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi
dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas, dan sebab-sebab lain seperti penyakit jantung,
kanker, dan sebagainya (assoiciated causes). Angka kematian maternal (maternal
mortality rate) ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 100.000
kelahiran hidup.
Faktor-faktor penyebab rujukan resiko ibu hamil program kesehatan ibu dan anak
adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target
Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2010, serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
74
b. Pengenalan cara pengetahui Resiko Ibu Hamil dengan cara yang mudah
dimengerti.
6.2 SARAN
1. Melakukan kegiatan KIA tentang resiko tinggi ibu hamil melalui media seperti
spanduk, poster, billboard dan lain-lain yang di letakkan di tempat stategis di
wilayah 23 dan 24 ilir Palembang
2. Hendaknya menjalin kemitraan antar sector, profesi, LSM serta swasta untuk
mendukung pelaksaan KIA di Puskesmas 23 Ilir Palembang.
6.2.2 Klinik
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/540/jbptunikompp-gdl-alhadzfika-26957-4-
unikom_a-i.pdf