Anda di halaman 1dari 5

4.3.

Pintu Sorong

4.3.1. Data Pengamatan

b = 0,085 m
g = 9,81 m/s 2

Tabel 4.6. Data Pengamatan Pintu Sorong

N Debit (m3/s) Yg (m) Y0 ( m ) Y1 (m)


o
1 0,0011 0,025 0,029 0,026
2 0,00153 0,025 0,053 0,017

4.3.2 Analisa Data


a. Pada debit 0,00111 m3/s
1 . Menghitung Luas Permukaan (A)
Dik : b = 0,085 m
Yg =0,025 m
Dit : A = ......?
Peny:
A = b yg
=0,085 0,025
=0,0021 m 2

2. Menghitung Kecepatan Aliran (v)


Dik:Q = 0,00111 m3 /s
A = 0,0021 m2
Dit: V =....?
Q
V= A

0,00111
= 0,0021 = 0,5229 m/s

3. Menghitung Koefisien Debit (Cd)


Dik : Q =0,00111 m3 /s
A = 0,0021 m2
g = 9,81 m/s 2

Y0 = 0,029
Dit : Cd = ........?
Peny :
Q
Cd = A .2 g . y 0
0,00111
Cd = 0,0021.2 .9,81.0,029

= 0,6932
4. Menghitung Tinggi Tekanan Total di hulu (H0)
Dik: Y0 = 0,029
V = 0,522 m/s
g = 9,81 m/s 2

Dit :H0 = .......?


Penye:
2
V
H0 = Y0 + 2. g

2
(0,522)
= 0,029 + 2.9,81

= 0,0429 m
5.Menentukan tinggi tekanan total di hilir
Dit : Y1 = 0,026 m
V = 0,522 m/s
g = 9,81 m/s 2

Dit : H1 =.......?
Penye:

V2
H1 = Y1 + 2. g

2
(0,5229)
= 0,026 + 2.9,81

= 0,0399 m
b. Pada debit 0,0015 m /s 3

1 . Menghitung Luas Permukaan (A)


Dik : b = 0,085 m
Yg =0,025 m
Dit : A = ......?
Peny:
A = b yg
=0,085 0,025
=0,0021 m 2

2. Menghitung Kecepatan Aliran (v)


Dik:Q = 0,0015 m3 /s
A = 0,0021 m2
Dit: V =....?
Q
V= A

0,0015
= 0,0021 = 0,7190 m/s

3. Menghitung Koefisien Debit (Cd)


Dik : Q =0,0015 m3 /s
b = 0,085 m
g = 9,81 m/s 2

Y0 = 0,053
Yg = 0,025
Dit : Cd = ........?
Peny :
Q
Cd = b . yg A .2 g . y 0

0,0015
Cd = 0,085.0.025 0,0021.2.9,81 .0,029

= 0,7050
4. Menghitung Tinggi Tekanan Total di hulu (H0)
Dik: Y0 = 0,053
V = 0,0021 m/s
g = 9,81 m/s 2

Dit :H0 = .......?


Penye:

V2
H0 = Y0 + 2. g
2
(0,0021)
= 0,029 + 2.9,81

= 0,0793 m
5.Menentukan tinggi tekanan total di hilir
Dit : Y1 = 0,017 m
V = 0,0021 m/s
g = 9,81 m/s 2

Dit : H1 =.......?
Penye:
2
V
H1 = Y1 + 2. g

2
(0,0021)
= 0,017 + 2.9,81

= 0,0433 m
4.2.3 Pembahasan
Pada percobaan pintu sorong dilakukan pengukuran Yg ( jarak dasar saluran terhadap
dari ujung pintu sorong ).Y0 dan Y1 (Y0 adalah bagian hulu atau didepan pintu sorong dan Y1
adalah kedalaman bagian hilir atau belakang pintu sorong .Pengamatan dapat dibagi dua yaitu
pada debit 0,0011 m3/ s dan 0,0015 m3 /s dengan ketetapan yg adalah 0,025 untuk kedua
pengukuran.
Berdasarkan hasil analisa data untuk debit 0,00111 m3/ s diperoleh kedalaman Y0
=0.029 m dan Y1 = 0,026 m, luas penampang A = 0,0021 m2 ,kecepatan V = 0,5229 m/s
,koefisien debit Cd = 0,6932 ,tinggi tekanan di hulu H0 = 0,0429 m dan tinggi tekanan di hilir
H 1 = 0,0399 m .Untuk debit 0,0015 m3/ s diperoleh kedalaman Y0 =0.053 m dan Y1 = 0,017
m, luas penampang A = 0,0021 m2 ,kecepatan V = 0,7190 m/s ,koefisien debit Cd = 0,7050
,tinggi tekanan di hulu H0 = 0,793 m dan tinggi tekanan di hilir H 1 = 0,0433 m.
Berdasarkan hasil analisa data percobaan pintu sorong dapat diperoleh bahwa hubungan
antara koefisien debit dan debit adalah berbanding lurus,jika debit semakin besar maka
koefisien debit semakin besar pula.begitupun sebaliknya ,untuk tinggi tekanan dihulu dan
dihilir dipengaruhi oleh y0 dan y1 serta kecepatan.

Anda mungkin juga menyukai