Dengan memanjatkan Puji dan syukur dan atas berkat rahmat Allah
SWT , Rencana Strategis UPTD Puskesmas Prabumulih Barat tahun 2013
2018 telah selesai disusun.
Juadi, SKM.M.Kes
NIP. 19660605
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang
berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga
dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya
Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya
kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang harus dilaksanakan
oleh seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan
daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan melalui pendekatan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) ,
serta merupakan kesepakatan global maupun nasional.
Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga
Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan
pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas
serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan
pengembangan antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah
Raga, Perkesmas, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan
Usia Lanjut dan Pengobatan Tradisional.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas
secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan
masyarakat , keterpaduan dan rujukan.
Tujuan
1. Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas ke dalam program
kegiatan untuk periode waktu 2016 2021.
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang
dituangkan dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ).
3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan
instrument pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan
guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan.
C. Landasan Hukum
1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun
2004 ).;
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika rencana strategis adalah sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud
dan
tujuan, landasan hukum
Bab II. Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Puskesmas Prabumulih Barat
Bab ini berisi tentang struktur organisasi , susunan
kepegawaian
dan kelengkapan, tugas pokok dan fungsi UPTDD.
Puskesmas
Prabumulih Barat serta upaya kesehatan yang
dilaksanakan.
Bab III. Gambaran Pelayanan UPTD. Puskesmas Prabumulih Barat
Bab ini berisi tentang gambaran umum puskesmas, kinerja
pelayanan kesehatan (capaian indicator SPM bidang
Kesehatan )
dan status kesehatan di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas
Prabumulih Barat .
Bab IV. Isu Isu Strategis
Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala internal,
peluang eksternal, peluang internal serta rumusan
permasalahan strategis UPTD. Puskesmas Prabumulih
Barat .
V. V. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan
Bab ini berisi tentang Visi, Misi, Sasaran, Strategi dan
Kebijakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk tahun 2013
2018.
Bab VI. Program, Kegiatan , Indikator Kinerja
Bab ini berisi tentang program, kegiatan dan indicator
kinerja
kegiatan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
Bidang
Kesehatan.
Bab VII. Penutup
Lampiran
Pada Lampiran ini berisikan Program Kerja Tahunan UPTD.
Puskesmas Prabumulih Barat tahun 2013 2018.
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS
PRABUMULIH BARAT
A. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Surat keputusan Menteri Kesehatan No. 128/Menkes/SK/
II/2004 tentang organisasi perangkat daerah, struktur organisasi
Puskesmas Prabumulih Barat, disebutkan bahwa Susunan Organisasi
Non Perawatan terdiri dari Puskesmas terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Pelaksana Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
d. Pelaksana Unit Promosi Kesehatan
e. Pelaksana Unit Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana
f. Pelaksana Unit Kesehatan Lingkungan dan Peran Serta Masyarakat
g. Puskesmas Pembantu
1 Dokter Umum 3 - - - 0 3
2 Dokter Gigi 2 - - - - 2
4 Apoteker 2 - - - - 2
5 S1.Kesehatan Masyarakat 9 - - 2 2 13
6 S1. keperawatan/S.Kep 2 - - 1 3 6
7 D.IV. Kebidanan 4 - - - - 4
8 D.III kebidanan 10 - - 4 20 34
9 D.III keperawatan 15 - - 2 30 47
10 D.III Gizi 2 - - - - 2
15 D.III FARMASI 0 - - 0 2 2
16 SPK 5 - - - 0 5
17 SPRG 4 - - - - 4
18 SMAK 1 - - - - 1
19 SMF 0 - - - - 0
20 SPAG 1 - - - - 1
22 SLTA 6 - - - - 6
23 SLTP 1 1 - - - 1
24 SD 0 - 1 - - 1
TOTAL 79 0 1 6 60 146
a. Berdasarkan Pendidikan :
1. S1 Kedokteran Umum : 3 orang
2 S1 Kedokteran Gigi : 1 orang
3. S2. Kesehatan Masyarakat : 1 orang
4. Apoteker : 2 orang
5. S1 Keperawatan : 6 orang
6. S1 Kesehatan Masyarakat : 13 orang
7. D.IV Kebidanan : 4 orang
8. D3 Keperawatan : 47 orang
9. D3 Kebidanan : 34 orang
10. D3 Perawat Gigi : 1 orang
11. D3 Analis kesehatan : 2 orang
12. D3 Gizi : 2 orang
13. D.IV Kesehatan Gigi : 1 orang
14. D3. Kesehatan Lin gkungan : 5 orang
15. D3. Farmasi : 2 orang
16. SPK : 5 orang
17. SPRG : 4 orang
18. SPAG : 1 orang
19. SMAK : 1 orang
20. Program Pendidikan Bidan : 4 orang
21. SMA : 6 orang
22. SLTP : 1 orang
23. SD : 1 orang
b. Berdasarkan Golongan :
:1
Golongan IV B orang
:1
Golongan IV A orang
:2
Golongan IIID orang
:6
GolonganIIIC orang
:3
Golongan IIIB orang
Golongan IID :1
orang
:1
Golongan IIC orang
:4
Golongan IIB orang
:1
Golongan IIA orang
c. Berdasarkan Unit Pelaksana
Dokter Umum : Orang
Tata usaha :
Perawat :
Perawat Gigi
Bidan Puskesmas
Bidan Desa
Petugas Gizi
Petugas Imunisasi
HS
Petugas Promkes
Pengelola Keuangan
Administrasi
Petugas Kebersihan
e. Pembiayaan Kesehatan
Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan
kesehatan, Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk pembiayaan
pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin melalui Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ). Jamkesmas diberikan kepada
masyarakat miskin yang masuk dalam daftar kuota yang telah
diusulkan dan disahkan oleh Bupati. Jamkesmas digunakan untuk
membiayai pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif.
7. Puskesmas Pembantu :
Membantu melakukan kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
D. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat , yang
keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
BAB III
GAMBARAN PELAYANAN
UPTD. PUSKESMAS PRABUMULIH BARAT
I. GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Umum
Puskesmas Prabumulih Barat merupakan salah satu Puskesmas yang ada di
wilayah Kota Prabumulih yang melaksanakan Program UGD (Unit gawat
Darurat) dan PONED 24 jam, merupakan Puskesmas Non Rawat Inap dengan
sarana fisik sebagai berikut :
1. Luas tanah : 1638 M2
2. Luas bangunan : 600 M2
3. Rumah Dokter : 2 Buah
Puskesmas Prabumulih barat terletak di jalan jenderal sudirman yang tidak
pernah sepi lalu lintas kendaraan umum maupun pribadi karena letaknya
strategis dan mudah di jangkau, maka pengunjung / pemakai jasa di
Puskesmas Prabumulih barat cepat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pengunjung atau pemakai jasa pelayanan kesehatan di puskesmas Prabumulih
Barat pada umumnya di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Barat, baik dari
kelas ekonomi yang kurang mampu sampai ekonomi menengah ke atas.
Citra penampilan yang baik merupakan tujuan bersama bagi Staf Puskesmas
(karyawan/karyawati) agar dapat bersaing dengan unit pelayanan kesehatan
yang lainnya yang ada di sekitar wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Barat.
Waktu Pelayanan Publik Klinik dan Administrasi hari senin s/d kamis di mulai
jam 07.30 WIB s/d 14.00 WIB, hari jumat dan sabtu mulai dari jam 07.30 WIB
s/d 12.00 WIB sedangkan pelayanan UGD ( Unit Gawat Darurat ) dan PONED
di buka 24 jam setiap hari.
2
Luas wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Barat sebesar 10,38 Km .
Batasan batasan wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Barat adalah sebagai
berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cambai
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rambang Kapak Tengah
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rambang Dangku
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Prabumulih Timur
TABEL 1.1
LUAS WILAYAH KERJA DAN PENDUDUK PUSKESMAS PRABUMULIH
BARATTAHUN 2012
Keadaan Tenaga
Masalah yang dihadapi dalam hal ketenagaan adalah kurangnya
tenaga administrasi, dokter umum, dokter gigi, rekam medis, tenaga sopir.
Upaya pemenuhan kebutuhan adalah melalui pengusulan penambahan
sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan kualifikasi pendidikan ke
Dinas Kesehatan Kota Prabumulih tiap tahunnya.
7. Cakupan bayi berat badan lahir rendah / BBLR yang ditangani : 1,9
%
5. Penemuan kasus TBC BTA positif ( CDR / Case Detection Rate) : 10,2
%
BAB IV
ISU ISU STRATEGIS
A. KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Prabumulih
Barat terdapat beberapa kendala , antara lain :
1. Kendala Eksternal
a. Jumlah tenaga kesehatan yang melakukan praktek swasta
diwilayah kerja Puskesmas Prabumulih Barat semakin
bertambah
b. Bertambahnya pelayanan kesehatan swasta yang lebih
professional, bermutu dan bernuansa profit
c. Peran Serta Masyarakat (PSM) belum berkembang dan
berkesinambungan, masih bersifat terpaksa
d. Pemanfaatan bidan desa lebih banyak sebagai tenaga kuratif
dan kurang dimanfaatkan dalam upaya promotif dan preventif
e. Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) belum memasyarakat
dan membudaya
2. Kendala Internal
a. Visi, Misi dan tujuan Puskesmas belum dipahami oleh staf
b. Citra pelayanan puskesmas kurang baik (mutu, penampilan
fisik puskesmas tidak nyaman, disiplin propesional dan
keramahan petugas dalam pelayanan kesehatan masih
lemah)
c. Kualitas SDM yang tidak memadai dengan tidak sesuai
standar ketenagaan
d. Kurangnya pembinaan dan bimbingan program dari dinas
kesehatan kota
e. Komitmen, dukungan dan keikutsertaan lintas sektoral dalam
program kesehatan masih kurangra optimal.
B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait
pelayanan kesehatan yaitu :
1. Undang Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan
bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,
ayat (2) menyebutkan bahwa negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan, ayat (3) Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak. Berkaitan
dengan Undang Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya
dijabarkan dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) pasal 14 ayat (1)
menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap mendaftarkan
penerima bantuan iuran sebagai peserta kepada badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa penerima bantuan
iuran sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah fakir miskin dan
orang tidak mampu. Peraturan perundangan tersebut merupakan
peluang untuk mengembangkan sistem pembiayaan
pemeliharaan kesehatan.
2. Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah
Daerah terhadap bidang kesehatan yaitu : Undang Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah pasal 13 ayat
(1) e, yang menyebutkan bahwa penanganan bidang kesehatan
merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah terutama pasal 2 ayat (3), bahwa Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah merupakan suatu
sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan
penyelenggaraan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas
Pembantuan. Kemudian dalam pelaksanaan kedua undang
undang tersebut dijabarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor
55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 /
MENKES / SK / / 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat sebagai acuan dalam penyelenggaraan
Puskesmas dalam mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi tingginya.
2. Peluang Internal
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang semakin baik dan
mencukupi.
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang berjalan dengan baik sesuai
dengan perencanaan kegiatan baik upaya kesehatan perorangan
maupun upaya kesehatan masyarakat.
c. Ketersediaan obat yang mencukupi baik dalam jenis dan jumlahnya.
d. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan baik melalui Pemerintah daerah
( APBD,Jamkesda ), Pemerintah Pusat ( DAK , BOK,
Jamkesmas/Jampersal).
e. Keberadaan Poliklinik Kesehatan memberikan kemudahan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
f. Peningkatan pengelolaan manajemen Puskesmas agar
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan sesuai dengan visi,
misi, terarah dan terukur.
C. RUMUSAN PERMASALAHAN
Dari hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan di Puskesmas, maka permasalahan yang dihadapi
Puskesmas Prabumulih Barat adalah:
1. Pada tahun 2012 tidak ditemukan adanya kematian ibu dan
kematian bayi, namun hal ini tetap menjadi perhatian bagi pemberi
pelayanan bagi ibu hamil terutama dalam penapisan resiko yang
ada bukan saja yang berkaitan langsung dengan kehamilannya
namun juga terhadap penyakit penyerta lainnya yang diderita.
Permasalahan lain yang juga dapat berpotensi menimbulkan
kematian ibu adalah perilaku dari ibu maupun lingkungan
keluarganya yang seringkali menolak bila dibutuhkan rujukan baik
selama masa kehamilan, persalinan maupun nifas.
2. Sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan di masyarakat belum
berkembang, sebagian besar masyarakat belum memiliki jaminan
kesehatan diantaranya dana sehat melalui desa siaga belum
mendapat dukungan seluruh masyarakat. Masih ditemukannya
pemberian jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang belum
tepat sasaran.
3. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat
masih rendah. Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban
keluarga, cakupan sarana pembuangan air limbah ( SPAL ) masih
rendah .
A. VISI
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan
masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan Puskesmas
Prabumulih Barat diarahkan agar dapat berkarya secara
produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan
kesehatan pertama masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan
dengan mempertimbangkan perkembangan masalah serta
kecenderungan masalah kesehatan ke depan maka ditetapkanlah
Visi Puskesmas PPrabumulih Barat.
Visi Puskesmas Prabumulih Barat adalah Masyarakat
Prabumulih Barat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Yang
dimaksud dengan mandiri untuk hidup sehat adalah masyarakat
yang hidup di dalam lingkungan yang sehat dan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan peran serta
masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan.
B. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan
suatu pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran
yang ingin dicapai. Dengan adanya misi berarti membawa
organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh karyawan
Puskesmas Prabumulih Barat dan pihak lain yang berkepentingan
dapat mengenal institusi Puskesmas Prabumulih Barat dan
mengetahui program program serta hasil yang akan diperoleh
pada masa yang akan datang.
Misi Puskesmas Prabumulih Barat tahun 2013 2018 adalah
sebagai berikut :
C. TUJUAN
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas secara umum adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi tingginya.
Adapun tujuan khususnya adalah :
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit serta
mencegah meluasnya kejadian luar biasa ( KLB ).
2. Mengendalikan penyebaran penyakit menular melalui
peningkatan kegiatan surveilans.
3. Mengendalikan penyakit tidak menular dan masalah kesehatan
lain di masyarakat melalui peningkatan kegiatan promotif dan
memberdayakan pelayanan klinik konsultasi.
4. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat serta kemandirian individu, keluarga dan
masyarakat di bidang kesehatan.
6. Meningkatkan kelembagaan peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan.
7. Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan.
D. SASARAN
E. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka
strategi yang akan dilaksanakan pada priode 2013 2018 adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan
berbasis masyarakat
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat,
desa siaga dan peningkatan KIE ( komunikasi, informasi dan
edukasi ) dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit
dan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Pengembangan pengelolaan air minum / bersih , pembuangan
air limbah, jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan
pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi
tepat guna.
4. Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui pemberian
makanan tambahan dan suplemen ( vitamin ) dan peningkatan
keluarga sadar gizi.
5. Meningkatkan pembinaan terhadap penggunaan obat yang
rasional di lingkup pelayanan Puskesmas. Memenuhi kebutuhan
sarana, prasarana termasuk sumber daya manusia , obat-
obatan dan perbekalan kesehatan di pelayanan kesehatan.
F. KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan
bentuk program dan kegiatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan. Kebijakan tersebut adalah :
1. Peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan melalui peningkatan
kesadaran masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih
dan sehat
2. Peningkatan kualitas sanitasi dasar.
3. Peningkatan pembinaan sanitasi di TPM, TTU dan institusi.
4. Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui
pendampingan dalam pengembangan UKBM dan desa siaga
5. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
6. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara
berkala pada siswa sekolah.
7. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat
8. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada
Puskesmas dan jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
9. Perbaikan / rehabilitasi Puskesmas dan jaringannya.
10. Penerapan penggunaan obat rasional di sarana kesehatan.
11. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
12. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
a. Tahun 2013 : 70 %
b. Tahun 2018 : 90 %
b. Tahun 2018 : 7 %
5. Upaya penyuluhan P3 NAPZA / Narkoba oleh petugas kesehatan
a. Tahun 2013 : 80 %
a. Tahun 2013 : 63 %
a. Tahun 2013 : 60 %
b. Tahun 2018 : 85 %
a. Tahun 2013 : 65 %
b. Tahun 2018 : 90 %
a. Tahun 2013 : 60 %
b. Tahun 2018 : 90 %
b. Tahun 2018 : 85 %
a. Tahun 2013 : 81 %
b. Tahun 2018 : 86 %
b. Tahun 2018 : 84 %
a. Tahun 2013 : 63 %
a. Tahun 2013 : 35 %
b. Tahun 2018 : 44 %
a. Tahun 2013 : 95 %
b. Tahun 2018 : 95 %
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga
kesehatan yang
a. Tahun 2013 : 90 %
b. Tahun 2018 : 90 %
a. Tahun 2013 : 95 %
b. Tahun 2018 : 95 %
a. Tahun 2013 : 80 %
b. Tahun 2018 : 80 %
a. Tahun 2013 : 80 %
b. Tahun 2018 : 80 %
a. Tahun 2013 : 90 %
b. Tahun 2018 : 90 %
a. Tahun 2013 : 90 %
b. Tahun 2018 : 90 %
10. Cakupan neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani
a. .Tahun 2013 : 80 %
b. Tahun 2018 : 80 %
a. Tahun 2013 : 70 %
b. Tahun 2018 : 70 %
a. Tahun 2013 : 75 %
b. Tahun 2018 : 90 %
a. Tahun 2013 : 75 %
b. Tahun 2018 : 90 %
a. Tahun 2013 : 95 %
a. Tahun 2013 ; 95 %
a. Tahun 2013 : 90 %
b. Tahun 2018 : 97 %
a. Tahun 2013 : 90 %
b. Tahun 2018 : 95 %
b. Tahun 2018 : 90 %
a. Tahun 2013 : 40 %
b. Tahun 2018 : 75 %
a. Tahun 2013 : 75 %
Cakupan BCG : 95 %
Cakupan polio 4 : 95 %
Cakupan campak : 95 %
Cakupan HB 0 : 95 %
4. Cakupan BIAS :
a. BIAS DT / TT : 100 %
b. Tahun 2018 : 2
7. Angka Penemuan kasus TBC BTA (+) ( CDR / Case Detection Rate )
a. Tahun 2013 : 72 %
b. Tahun 2018 : 80 %
b. Tahun 2018 : 90 %
20. Penderita kusta yang selesai berobat ( RFT Rate ) : > 90 % setiap
tahun
F. Upaya Pengobatan
a. Tahun 2013 : 40 %
b. Tahun 2018 : 50 %
setiap tahun
a. Tahun 2013 : 50 %
b. Tahun 2018 : 80 %
a. Tahun 2013 : 30 %
b. Tahun 2018 : 80 %
a. Tahun 2013 : 15 %
b. Tahun 2018 : 80 %
a. Tahun 2013 : 5 %
b. Tahun 2018 : 7 %
a. Tahun 2013 : 30 %
b. Tahun 2018 : 50 %
b. Tahun 2018 : 75 %
a. Tahun 2013 : 15 %
b. Tahun 2018 : 30 %
a. Tahun 2013 : 70 %
b. Tahun 2018 : 80 %
TABEL
Cakupan institusi
yang 100% 80,02% 80,02% 80,02%
dibina
Cakupan rumah
sehat 68 % 63% 65% 73%
Tujuan :
2 Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan
. Kesehatan
3 Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan
. Sehat
Sasaran :
1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas
UKBM
2. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
Indikato Capaia
Program Kegiatan r n Tar
Kegiatan Kinerja 2012
2013 2014 201
Upaya
Promosi Peningkatan dan Posyandu Purnama 100% 40,07% 40,07% 45,07
pemberdaya Posyandu
Kesehatan an peran serta Mandiri 100% 3,82% 4,01% 4,01
masyarakat dalam Cakupan desa siaga 100% 80% 80% 80%
pengembangan UKBM aktif
Cakupan rumah
Penyuluhan masyarakat tangga 64,1% 70% 72% 76%
tentang PHBS sehat
Cakupan bayi yang 86,7% 80% 80% 80%
mendapat ASI
eksklusif
Upaya penyuluhan
P3 100% 80% 80% 80%
Napza/
Narkoba
Tujuan :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Menjamin terselenggaranya
upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu
dan berkeadilan Sasaran :
Meningkatya status kesehatan
ibu dan anak
Capaia
Program Kegiatan Indikator n Target Kiner
Kinerj
Kegiatan a 2012 2013 2014 2015 2016
Upaya Kesehatan Peningkatan Cakupa kunjungan
n
Ibu dan Anak serta pelayanan ibu hamil K4 79,5% 95% 95% 95% 95%
Keluarga
Berencana kesehatan ibu
Cakupa
n persalinan
oleh tenaga
kesehatan 84,9% 90% 90% 90% 90%
yang berkompeten
Ibu hamil resiko
tinggi/ komplikasi 17,4% 80% 80% 80% 80%
yang
ditangani
Cakupa
n kunjungan 84,9% 95% 95% 95% 95%
nifas
Cakupa
n kunjungan 89% 98% 98% 99% 99%
neonatus lengkap
Cakupa
n kunjungan 89% 90% 90% 90% 90%
bayi
Cakupa BBL
n R yang 100% 100% 100% 100% 100%
ditanga
ni
Cakupa detek
n si dini
tumban
g anak balita - 90% 90% 90% 90%
dan
prasekolah
Neonat
al resiko 31,4% 80% 80% 80% 80%
tinggi/komplikasi
yang
ditanga
ni
Cakupa
n peserta KB 70,3 % 70% 70% 70% 70%
aktif
Cakupa pelaksanaa
n n - 100% 100% 100% 100
kelas
ibu
Tujuan : Meningkatnya Pemerataan
dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Sasaran : Meningkatnya
Status Gizi Masyarakat
Target
Program Kegiatan Indikator Capaian Kinerja
Kegiatan Kinerja 2012 2013 2014 2015 2016
Cakupan balita gizi
Upaya Perbaikan Pemberian buruk tak 100% 100% 100% 100%
Gizi Masyarakat Makanan yang mendapat
Tambahan perawata
dan n
Vitamin Cakupan pemberian - 100% 100% 100% 100%
makanan pendamping
ASI pada usia 6 24
bln
BGM dari keluarga
miskin
Cakupan bayi (6-
11bl) 93% 95% 99,75% 99,90% 100%
mendapat kapsul vit A
1
kali/tahun
Cakupan balita (12-59
bl) 89% 95% 99,75% 99,90% 100%
mendapat kapsul vit A
2
kali/tahun
Cakupan ib nifas 85% 90% 95% 95% 96%
u
mendapat kapsul vit A
Cakupan ibu hamil 84% 100% 100% 100% 100%
mendapat 90 tablet Fe
Upaya Pemberdayaa
Perbaikan n Keluarga sadar gizi 0 40% 50% 60% 70%
Bayi yang mendapat
Gizi Masyarakat masyarakat ASI 86,7% 80% 80% 80% 80%
untuk eksklusif
Rumah tangga
pencapaian dengan 90% 90% 90% 90% 90%
keluarga garam yodium yang
sadar baik
Balita yang datang
gizi dan 87% 75% 83% 85% 87%
ditimbang ( D/S)
Balita yang naik
berat 97.7% 75% 83% 85% 87%
badannya ( N/D)
Balita dengan BGM 0,20 <5% <4% <3% <3%
Balita dengan gizi
buruk -
Kecamatan bebas
rawan -
gizi
Tujuan :
1. Mencegah dan memberantas penyakit
menular
2. Mengendalikan penyebaran penyakit
menular
Sasaran : Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
menular
Program Kegiatan Indikator Capaian Target Kiner
Kegiatan Kinerja 2012 2013 2014 2015 2016
Desa
Upaya Pelayanan UCI 33,3% 75% 90% 95% 100%
Pencegahan
dan Imunisasi Cakupan BIAS DT/TT 89,7% 100% 100% 100% 100%
Pemberantasan Cakupan BIAS Campak 93% 100% 100% 100% 100%
Penyakit
Pencegahan AFP pe
Menular dan rate r 100.000 0 1 1 2 2
Penanggulanga penduduk < 15
n th
Penemu
penyakit an kasus TBC 10% 70% 70% 70% 70%
menular BTA (+)
penderit
Kesembuhan a 100% 88% 88,5% 89% 89,5%
TB BTA (+)
balita
Cakupan dengan 2,36% 70% 70% 70% 70%
pneumonia yang
ditangan
i
Kasus IMS yang diobati TAK 100% 100% 100% 100%
Incident DB
rate D per TAK <20 <20 <20 <20
100.000
penduduk
Penderit
a DBD yang 100% 100% 100% 100% 100%
ditangan
i
pemeriksaa
Cakupan n 100% 100% 100% 100% 100%
berkala anak sekolah
Tujuan : Meningkatnya pemerataan
dan mutu pelayanan kesehatan
Sasaran : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui
pencapaian kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatannya
Kegiata Indikato Capaia
Program n r n Targ
Kegiatan Kinerja 2012 2013 2014 2015
Upaya Cakupan
Perawatan Pembinaan dan keluarga rawan
yang mendapatkan
Kesehatan pemberian asuhan asuhan 100 % 100% 100% 100%
Masyarakat keperawatan kepada keperawatan dan
masyarakat rentan pembinaan
Tujuan : Meningkatkan pemerataan dan
mutu pelayanan kesehatan
Sasaran : meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
( Gigi Mulut dan Jiwa ) di sarana kesehatan dasar
Capaia Target
Program Kegiatan Indikator n Kinerja
Kegiatan Kinerja 2012 2013 2014 2015 2016
Upaya pelayana
Kesehatan Peningkatan Cakupan n 100 % 100% 100% 100% 100%
kesehatan gigi dan
Gigi dan Mulut pelayanan mulut
kesehatan di
gigi Puskesmas
Cakupan murid SD
mulut yang 100 % 100% 100% 100% 100%
mendapatka
n
pemeriksaa
n gigi dan
mulut
Cakupan murid SD
yang 100 % 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
perawatan
gigi dan
mulut
Upaya pelayana
Kesehatan Peningkatan Cakupan n 100 % 100% 100% 100% 100%
gangguan jiwa di
Jiwa pelayanan sarana
kesehatan kesehata
jiwa pelayanan n
umum
Capaia
Program Kegiatan Indikator n Target K
Kegiatan Kinerja 2012 2013 2014 2015 2
Upaya
Kesehatan Pelayanan Usia Harapan hidup 70,48 70,5 70,6 70,7 70
pelayana
Usia Lanjut pemeliharaan Cakupan n
kesehatan kesehatan pra usia
usia lanjut 100% 70% 72% 74%
dan usia
lanjut lanjut