melalui agen keliling dari satu tempat ketempat lainnya dengan menggunakan grobak,
sehingga lebih efisien untuk menjangkau sasaran pasar dari produk mereka.
Sistem retur pada perusahaan ini sangat diperhatikan, ini dilakukan untuk
menjaga kualitas dan keamanan pangan, perusahaan melakukan penarikan kembali roti yang
belum terjual di regai ritel, satu hari sebelum tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan.
Untuk alasan ini pulalah perusahaan sengaja menggunakan pengikat kemasan roti tawar yang
berbeda warnanya setiap hari dalam satu minggu, yaitu untuk memudahkan petugas dalam
melakukan penarikan produk dengan melihat warna pengikat kemasannya. Roti roti
pengembaliak dari pasar tersebut selanjutnya dikirim kembali ke pabrik, dimasukkan
kedalam mesin penghancur untuk mencegah penyalahgunaan ataupun pemalsuan mutu,
sebelum akhirnya dijual kepada pihak ketiga yang akan mengolahnya menjadi pakan ternak
dan ikan.
2.9 Persediaan
Persediaan pada perusahaan SARI ROTI telah diatur oleh sistem SAP dimana
ketika persediaan yang terdapat digudang persediaan mulai mencapai batas minimal, maka
sistem akan secara otomatis memberikan informasi pada karyawan dan secara otomatis pula
karyawan bisa langsung membeli persediaan saat itu juga sehingga tidak ada kekosongan
persediaan yang menyebabkan terhambatnya proses produksi.
SARI ROTI menjaga persediaan dengan menetapkan batas minimal persediaan
dimana mereka harus kembali memesan bahan baku untuk kembali mengisi stok bahan baku
sehingga mereka tidak terkendala pada masalah persediaan, selain itu mereka
memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dari pemasok ke perusahaan untuk mengantarkan
persediaan agar mereka dapat memperkirakan kapan bahan baku tersebut masuk ke gudang.
Perusahaan tidak menumpuk terlalu banyak bahan baku digudang karena ini
akan menambah biaya operasional, selain itu resiko akan bahan baku yang terlalu lama
digudang adalah kadaluarsa yang itu tentunya akan menyebabkan kerugian yang besar bagi
perusahaan.
Persediaan yang diatur oleh perusahaan bukan hanya persediaan yang ada
digudang perusahaan melainkan persediaan barang yang dijual di agen agen penjual yang
tersebar diarea pemasaran SARI ROTI, perusahaan memastikan bahwa tidak ada agen yang
memiliki persediaan roti mereka yang terlalu banyak dan tidak ada agen yang memiliki
persediaan roti terlalu sedikit untuk dijual. Perusahaan memastikan bahwa persediaan yang
tersebar di agen sesuai dengan permintaan konsumen sehingga ini akan meminimalkan
pengembalian produk tidak terjual oleh agen.
2.10 Penjadwalan
Sistem penjadwalan diperusahaan SARI ROTI dibagi berdasarkan shift,
mengingat perusahaan ini beroprasi secara penuh selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari
dalam seminggu, perusahaan mengatur waktu libur karyawan dan juga waktu untuk bekerja,
karyawan dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu karyawan staff dan karyawan non-staff,
untuk karyawan staff, waktu kerja dalam seminggu adalah lima hari kerja dari hari senin
jumat, karyawan tersebut mulai bekerja pada pukul 08.00-17.00 WIB, sedangkan waktu
istirahat selama satu jam pada pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk karyawan non-staff
yang ditempatkan pada bagian produksi dan raw material, waktu kerja mereka adalah enam
hari dalam seminggu dengan jumlah jam kerja tujuh jam dalam sehari dengan waktu istirahat
satu jam dan dibagi menjadi tiga shift, yaitu shift 1 mulai pada pukul 07.00-15.00 WIB, shift
2 mulai pada pukul 15.00-23.00 WIB, shift 3 mulai pada pukul 23.00-07.00 dengan waktu
istirahat masing-masing shift selama satu jam. Selain itu karyawan menyediakan makan siang
gratis bagi seluruh karyawan, serta makan sore dan makan malam khusus untuk karyawan
shift dua dan shift tiga.
Pengiriman roti ke gerai penjualan SARI ROTI dilakukan setiap hari hingga
dua kali sehari tergantung pada tinggi rendahnya permintaan dari masing masing pelanggan.
Perusahaan mengatur lead time atau batas waktu pengajuan pesanan paling lambat 2 hari
sebelum pengiriman, sehingga perusahaan dapat mengatur waktu produksi di pabrik dan
dapat mengirim produk dalam keadaan segar.
BAB III
KESIMPULAN
Banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan sarapan dengan roti, mereka menilai
selain roti lebih praktis dari menu sarapan lainnya, kandungan gizi nya pun tidak jauh
berbeda dengan nasi yang merupakan makanan utama. Tetapi masyarakat tidak mengetahui
apakah roti yang mereka konsumsi bersi dan segar baik ketika diproduksi maupun ketika
didistribusikan ke penjual. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. hadir untuk menjawab
kebutuhan masyarakat yang bersih dan segar baik ketika diproduksi maupun ketika
disalurkan ke penjual. Perusahaan tersebut menjual produk roti baik roti tawar dan roti manis
yang diberi merk SARI ROTI. Roti yang dijual oleh perusahaan benar benar roti dalam
keadaan segar dan bebas dari bahan pengawet serta memiliki tingkat kebersihan yang tinggi.
Perusahaan menerapkan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) dalam setiap produksi SARI
ROTI.
Perusahaan ini mampu mengoptimalkan manajemen operasi dalam menjalankan
proses bisnis mereka, dibantu dengan sistem SAP yang juga mempermudah mereka dalam
menjalankan bisnis. Perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dan distribusi secara efisien
sehingga produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan benar benar bersih dan sehat.
Kontrol kualitas sangat diperhatikan dari mulai bahan baku hingga produk jadi, ini terbukti
dengan ketatnya seleksi bahan baku yang masuk agar dapat menghasilkan roti yang
berkualitas baik dari segi penampakan, tekstur, dan rasa.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang berhasil menjalankan konsep
manajemen operasi secara keseluruhan, sehingga perusahaan ini mampu menghasilkan
produk yang berkalitas dan menjamin kebersihan produknya, serta efisien dalam hal produksi
dan distribusi produk yang dihasilkan dengan cakupan area pemasaran yang luas.
REFERENSI TEORI
Heizer, Jay., Barry Render. (2006). Operations Management (Pearson International Edition)
Eighth Edition, New Jersey : Pearson Education Prentice Hall.
Job Board About Press Blog People Papers Terms Privacy Copyright " We're Hiring! ? Help Center
Academia 2017