DISUSUN OLEH:
MASAGUS ZULKIFLI (06122502020)
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. DR. Waspodo
Prof. DR. Nuraini F Kurdi
DR. Somakim, M.Pd
ONTOLOGI
1. Definisi Ontologi
Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang menyelidiki segala
yang ada. Istilah ontologi berasal dari bahasa yunani yaitu ta onta berarti
segala yang ada dan logos berarti ilmu pengetehuan atau ajaran.
Dengan demikian, ontologi ialah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang
segala yang ada.
Dalam persoalan ontologi orang menghadapi persoalan
bagaimanakah kita menerangkan hakikat dari segala yang ada ini?
Pertama kali orang dihadapkan pada adanya dua macam kenyataan yaitu
supernaturalisme/supranatural dan naturalisme.
Kepercayaan supernaturalisme/supranatural, menganggap bahwa
gejala-gejala alam disebabkan oleh pengaruh kekuatan gaib. Animisme,
pandangan yang menyatakan bahwa terdapat roh-roh yang bersifat gaib,
yang terdapat dalam benda-benda tertentu.
Pandangan yang bertolak belakang dengan supernaturalisme
adalah naturalisme. Materialisme, merupakan paham yang berdasarkan
naturalisme, mengganggap bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan
oleh pengaruh kekuatan gaib tetapi oleh kekuatan yang terdapat dalam itu
sendiri, yang dapat dipelajari dan dengan demikian dapat diketahui.
1
Sabtu, 6 Oktober 2012
A. Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbolsimbol
bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat
untuk berkomunikasi.
B. Matematika
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian
makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-
lambang matematika bersifat artifisial yang baru mempunyai arti setelah
sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa itu maka matematika hanya
merupakan kumpulan rumus-rumus yang kosong arti bukan tidak ada arti.
2
Sabtu, 6 Oktober 2012
C. Statistik
Pada mulanya, kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan
keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun
yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting
dan kegunaan besar bagi suatu negara. Namun pada perkembangan
selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan
keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja. Dalam kamus
ilmiah populer, kata statistik berarti tabel, grafik, daftar informasi, angka-
angka, informasi. Sedangkan kata statistika berarti ilmu pengumpulan,
analisis, dan klasifikasi data, angka sebagai dasar untuk induksi.
Peranan Statistika dalam Tahap-Tahap Metode Keilmuan Statistika
merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan.
metode keilmuan, sejauh apa yang menyangkut metode, sebenarnya tak
lebih dari apa yang dilakukan seseorang dalam mempergunakan
pikirannya, tanpa ada sesuatu pun yang membatasinya. Statistika
diterapkan secara luas dalam hampir semua pengambilan keputusan
dalam bidang manajemen.
Statistika diterapkan dalam penelitian pasar, penelitian produksi,
kebijaksanaan penanaman modal, kontrol kualitas, seleksi pegawai,
kerangka percobaan industri, ramalan ekonomi, auditing, pemilihan risiko
dalam pemberian kredit, dan masih banyak lagi.
Dengan mempergunakan teknik-teknik statistik yang
diperkembangkan sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari pengumpulan
data statistik dapat dibagi ke dalam dua golongan besar, yang secara
kasar dapat dirumuskan sebagai tujuan kegiatan praktis dan kegiatan
keilmuan. Perbedaan yang penting dari kedua kegiatan ini dibentuk oleh
kenyataan bahwa dalam kegiatan praktis hakikat alternatif yang sedang
dipertimbangkan telah diketahui, paling tidak secara prinsip, di mana
3
Sabtu, 6 Oktober 2012
D. Logika
Logika berasal dari bahasa latin yakni Logos yang berarti perkataan
atau sabda. Dalam bahasa arab di sebut Mantiq. Logika adalah sarana
untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena
itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir,
seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu. Logis dalam
bahasa sehari-hari kita sebut masuk akal. Kata Logika dipergunakan
pertama kali oleh Zeno dari Citium. Kaum Sofis, Socrates, dan Plato
dianggap sebagai perintis lahirnya logika.
Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus dan
kaum Stoa. (Russell, dalam Mundiri 2006). Aristoteles meninggalkan
enam buah buku yang oleh murid-muridnya disebut Organon. Buku itu
terdiri dari Categoriae (mengenai pengertian-pengertian) De Interpretatiae
(keputusan-keputusan), Analitica Priora (Silogisme), Analitica Porteriora
(pembuktian), Topika (berdebat) dan De Sophisticis Elenchis (kesalahan-
kesalahan berpikir). Theoprostus kemudian mengembangkan Logika
4
Sabtu, 6 Oktober 2012
5
Sabtu, 6 Oktober 2012
tidak boleh luas atau lebih sempit dari konotasi kata yang didefenisikan
(b) tidak menggunakan kata yang didefenisikan
(c) tidak memakai penjelasan yang justru membingungkan
(d) tidak menggunakan bentuk negatif.
6
Sabtu, 6 Oktober 2012
3. Aliran-Aliran Ontologi
Dalam mempelajari ontologi muncul beberapa pertanyaan yang
kemudian melahirkan aliran-aliran dalam filsafat. Dari masing-masing
pertanyaan menimbulkan beberapa sudut pandang mengenai ontologi.
Pertanyaan itu berupa Apakah yang ada itu? (What is being?),
Bagaimanakah yang ada itu? (How is being?), dan Dimanakah yang
ada itu? (What is being?).
7
Sabtu, 6 Oktober 2012
Hakekat segala yang ada ontologi atau realitas memang bisa didekati
dengan dua macam sudut pandang:
1 kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu
tunggal atau jamak?
2. Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas)
tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki
warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.
8
Sabtu, 6 Oktober 2012
2 Aliran Dualisme
Aliran dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara
dua paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme.
Menurut aliran dualisme materi maupun ruh sama-sama merupakan
hakikat. Materi muncul bukan karena adanya ruh begitupun ruh muncul
bukan karena materi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya aliran
ini masih memiliki masalah dalam menghubungkan dan menyelaraskan
kedua aliran tersebut.
Aliran dualisme memandang bahwa alam terdiri dari dua macam
hakikat sebagai sumbernya. Aliran dualisme merupakan paham yang
serba dua, yaitu antara materi dan bentuk. Menurut paham dualisme, di
dalam dunia ini selalu dihadapkan pada dua pengertian, yaitu yang ada
sebagai potensi dan yang ada secara terwujud. Keduanya adalah
sebutan yang melambangkan materi (hule) dan bentuk (eidos).
Demikianlah materi dan bentuk tidak dapat dipisahkan. Materi tidak dapat
terwujud tanpa bentuk, sebaliknya bentuk tidak dapat berada tanpa
materi. Tapi benda yang dapat diamati disusun dari bentuk dan materi.
3. Aliran Pluralisme
Aliran ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan
kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa
segenap macam bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme dalam Dictionary
of Philosophy and Religiondikatakan sebagai paham yang menyatakan
bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau
dua entitas.
9
Sabtu, 6 Oktober 2012
Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras dan
Empedocles, yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk
dan terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara. Tokoh
modern aliran ini adalah William James (1842-1910 M), yang
mengemukakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku
umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, dan lepas dari akal yang
mengenal.
4. Aliran Nihilisme
Nihilisme berasal dari bahasa Latin yang berarti nothing atau tidak
ada. Sebuah doktrin yang tidak mengakui validitas alternatif yang positif.
Istilah nihilisme diperkenalkan oleh Ivan Turgeniev pada tahun 1862 di
Rusia. Doktrin tentang nihilisme sebenarnya sudah ada semenjak zaman
Yunani Kuno, yaitu pada pandangan Gorgias (485-360 SM) yang
memberikan tiga proposisi tentang realitas, yaitu:
Pertama, tidak ada sesuatupun yang eksis.
Kedua, bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui.
Ketiga, sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita
beritahukan kepada orang lain. Tokoh lain aliran ini adalah Friedrich
Nietzche (1844-1900 M). Dalam pandangannya dunia terbuka untuk
kebebasan dan kreativitas manusia. Mata manusia tidak lagi diarahkan
pada suatu dunia di belakang atau di atas dunia di mana ia hidup.
5 Aliran Agnostisisme
Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui
hakikat benda. Baik hakikat materi maupun hakikat ruhani. Kata
agnostisisme berasal dari bahasa Grik Agnostos, yang
berarti unknown. A artinya not, gno artinya know. Timbulnya aliran ini
dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu menerangkan
secara konkret akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat kita
kenal. Aliran ini dapat kita temui dalam filsafat eksistensi dengan tokoh-
10
Sabtu, 6 Oktober 2012
11
Sabtu, 6 Oktober 2012
12
Sabtu, 6 Oktober 2012
Daftar Pustaka
Ginting, Paham., & Situmorang, Syafrizal Helmi. Filsafat ilmu dan metode
riset. Medan: USU Press, 2008.
13