Kelas : VII H
No.abs : 6
A. Identitas Buku
Judul
buku
: Laskar Pelangi
Penerbit : Bentang
B. Sinopsis
Novel tentang dunia pendidikan dengan tokoh tokoh manusia sederhana , jujur,
tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, yang di tuturkan secara
indah dan cerdas.
yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau
tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan
mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di
rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu,
berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek
alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah bertemu Bu
Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak
didiknya. Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari
kesepuluh anak anggota Laskar Pelangi.Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi
mendapat anggota kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.
1. TEMA Persahabatan
2. PENOKOHAN
tokoh aku dalam cerita ini. Ikal merupakan anak yang pintar.Ia sangat menyukai
sastra, terlihat dari kesehariannya yang senag menulis puisi. Ia menyukai A Ling
sepupu dari A Kiong
Bernama lengkap N.A. Harfan Efendi Noor bin K.A. FadilahZein Noor. Ia adalah
orang yang sangat baik hati dan penyabar meskimurid murid awalnya takut
untuk melihatnya. Seperti pada saat beliau bercerita tentang kisah para nabi,
semua murid sangat senang dan ketika beliau pulang murid-muridnya selalu
menatap lekat-lekat pada dirinya.
Erin
Bernam lengkap N.A. Muslimah Hapsari Hamid binti K.A.Abdul Hamid. Dia adalah
Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi dan berhati lembut.
Lintang
Teman Ikal yang luar biasa jenius.Lintang telah menunjukkanminat besar untuk
bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah.Ia berasal dari keluarga
yang miskin. Ayahnya bekerja sebagai nelayanmiskin yang tidak memiliki perahu
dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Cita-citanya
terpaksa ia tinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup
keluarganya semenjak ayahnya meninggal
Mahar
Tampan, ia memiliki bakat dan minta besar pada seni. Pertama diketahui ketika
tanpa sengaja Bu Mus menunjuknya untuk bernyanyi didepan kelas saat
pelajaran seni suara
Trapani
Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Dan apapun
yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya.Seperti misalnya ia akan tampil
sebagai band yang di komando olehMahar, ia tidak mau tampil jika tidak
ditonton Ibunya
Kutipan Novel : sekali lagi kulihat wajah mereka ,harun yang mudah
senyum ,trapani yang rupawan, syahdan yang liliput,kucai yang sok gengsi ,
sahara yang ketus ,a kiong yang polos dan pria kedelapan yaitu samson yang
duduk seperti patung ganesha. (LP, 2006 : 85)
Kucai
Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Laki-lak iini sejak kecil
terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkanketika ia dewasa menjadi
ketua fraksi di DPRD Belitong.
Kutipan Novel : maka jika digabungkan sifat populis, sok tahu, dan
oportunitis dengan otaknya yang lemot kucai memiliki semua kualitas untuk
menjadi seorang politis (LP, 2006 : 70)
kelemahannya adalah nilai-nilai ulangannya tidak pernah melampaui angka
enam karena ia termasuk murid yang agak kurang pinta, bodoh yang diperhalus
(LP, 2006 : 69-70)
kucai adalah orang yang paling optimis yang pernah aku jumpai( LP, 2006 : 69)
Sahara
Satu-satunya gadis dalam anggota laskar pelangi. Merupakan gadis keras kepala
yang berpendirian kuat yang sangat patuh pada agama terbukti ia merupakan
gadis berjilbab yang cantik dan selalu rajinmenunaikan sholat dan mengaji, gadis
yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang
semenjak mereka masuk sekolah.
Flo
A kiong
Harun
Pria yang memiliki keterbelakangan mental dan memulai sekolah dasar ketika ia
berumur 15 tahun. Laki-laki ini sering bercerita tentang kucingnya yang
berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga
pada tanggal tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali
menanyakan kapan libur lebaran kepada Bu Mus.
Kutipan Novel : pria itu adalah harun pria jenaka sahabat kami semua
yang sudah berusia 15 tahun dan agak terbelakang mentalnya (LP, 2006 : 7)
Borek
Pria besar maniak otot dan selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho.
Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong danSahara
3. PLOT/ALUR
Alur yang digunakan pado novel Laskar Pelangi ini adalah Alur maju
Alasan : karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga akhir, sehingga
membuat pembaca penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tahapan Alur
Tahap penyituasian :
guru-guru yang sederhana ini berada dalam situasi genting karena pengawas
sekolah dari Depdiknas Sumsel telah memperingatkan bahwa jika SD
Muhammadiyah hanya mendapat murid baru kurang dari sepuluh orang maka
sekolah paling tua di Belitong ini harus ditutup (LP, 2006 : 4)
Harun telah menyelamatkan kami dan kami bersorak. Sahara berdiri tegak
merapikan lipatan jilbabnya yang menyandang tasnya dengan gagah, ia tidk
mau duduk lagi. Bu Mus tersipu. Air mata guru ini surut dan ia menyeka keringat
di wajahnya yang belepotan karena bercampur dengan bedak tepung beras.
(LP, 2006 : 8)
Ketika Bu Mus dengan segala usahanya dan semangat kesepuluh laskar pelangi
mampu berjuang dan melewati masa-masa sulit serta kebahagiaan bersama.
(LP, 2006 : 157)
Tahap klimaks :
SEORANG anak laki-laki tertua keluarga pesisir miskin yang ditinggal mati ayah,
harus menanggung nafkah ibu, banyak adik, kakek-nenek, dan paman-paman
yang tak berdaya, Lintang tak punya peluang sedikitpun untuk melanjutkan
sekolah (LP, 2006 : 430)
Tahap penyelesaian :
Yaitu saat tembok PN Timah mampu dihancurkan dan kemiskinan dapat dilawan
oleh rakyat Belitong. Dan kebahagiaan yang akhirnya mampu diraih oleh
kesepuluh laskar pelangi.(halaman 481 )
4. LATAR
1. Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama
SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong
Timur, Sumatera Selatan.Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah,
pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.
1. Di sekolah
2. Dibawah pohon
3. Di gua
4. Dirumah
kotak kapur yang ada tulisan pesang Aling itu kusimpan dikamarku seperti
benda koleksi yang bernilai tinggi (LP, 2006 : 258)
2. Suasana
1. Menyenangkan
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat
tim cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.
384)
2. Menegangkan
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat
PakHarfan, Bu Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang
tuanyamenunggu untuk menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar
sekolah tidakditutup.
suasana kelas menjadi tegang,kami harap mahar segera meminta maaf dan
menyatakan pertobatan tapi sungguh sial,ia malah menjawab dengan nada
bantahan( LP, 2006 : 351)
3. Menyedihkan.
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal,
teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan
berhenti sekolah karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.
aku tak sanggup menatap wajah nya yang pilu dan kesedihanku yang
mengharu biru telah mencurahkan habis air mataku ,tak dapat aku tahan tahan
sekuat apapun aku berusaha (LP, 2006 : 433)
3. Waktu
Pagi hari
bagiku pagi itu adalah pagi yang tak terlupakan (LP, 2006 : 14)
Sore hari
situasi makin kacau ketika sore itu berita kunjungan burung pelintang menyebar
ke kampong dan beberapa nelayan batal melaut (LP, 2006 : 187)
Malam hari
"malam ini kami menginapdi masjid al-hikmah karena subuh nanti kami
mempunyai acara seru ,yaitu naik gunung (LP, 2006 : 285)
5. SUDUT PANDANG
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang
pertamapelaku utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan
kata aku.Tokohaku dalam novel ini diceritakan paling dominan sehingga si
tokoh aku dapat dikatakan sebagai tokoh atau pelaku utama.
Kutipan Novel:
Banyak sekali yang bisa dikutip dari novel tersebut dengan kata aku karena isi
novel dominan dengan aku.
aku hanya sendirian .jika ada orang lain aku berani lebih frontal (LP, 2006 :88)
dan lain-lain
6. GAYA BAHASA
Penulis memakai gaya bahasa campuran Karena penulis masih memakai bahasa-
bahasa asing (memakai kata serapan)
Kutipan Novel :
Papilio blumei, kupu-kupu tropis yang menawan berwarna hitam bergaris biru-
biru itu mengunjungi pucuk ficilium (LP, 2006 : 157 )
7. AMANAT
Banyak sekali amanat yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi ini.
Diantaranya adalah
Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di atas kita, bukan
berarti kita harus merasa kecil dan lemah di hadapan mereka.Kita ada di bawah,
bukan berarti kita tidak bisa seperti orang yang ada di atas.Menengadahkan
perasaan ke atas mestinya dijadikan cambuk semangat untuk bisa seperti orang
itu atau bahkan bisa lebih baik lagi.Contonya pada novel ini yang menceritakan
sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang selalu optimis untuk
bisa lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah baik (SD PN).
Dalam novel ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi dedikasinya
terhadap pendidikan. Guru diibaratkan kompas yang menunjukkan kemana
murid-muridnya akan pergi. Bu Muslimah merupakan sosok yang menjadi guru
teladan yang dengan segenap kemampuannya berjuang untuk memajukan
pendidikan di sebuah kampug kecil.
Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dalam
menjalankan kewajiban kita, dan sabar dalam menghadapi cobaan
B. PENILAIAN
8. KELEBIHAN NOVEL
1. Novel ini benar benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin
sukses dan berhasil.
2. Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu bagian dengan
bagianyang lain harmonis dan dapat menimbulkan rasa penasaran pembaca.
Karenadalam penceritaan isi novel tidak berbelit-belit.
9. KEKURANGAN NOVEL
1. Bahasa yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita
jumpai bahasa daerah yang dimana tempat kejadiannya adalah Belitung, yaitu
pulau terpencil yang ada di Sumatra. Sehingga mungkin sedikit membingungkan
pembaca .
2. Hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah
ditutup pada bab 33: Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka
Belitung) yang dulu bergelimbang Timah. Bab 34: Gotik, menurut saya
menjadibagian cerita yang membingungkan. Karena Aku secara tiba-tiba
menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal.