Sistem indra adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indra.
Di dalam sistem indra, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam
tanggapan indra. Umumnya, sistem indera yang dikenal adalah penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecapan dan peraba.
1
Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata
yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah
sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba
dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa
aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui
arah aliran sungai).
Nuchal organ terdiri atas sepasang ciliated sensory pit yang terletak di daerah kepala.
Berfungsi sebagai chemoreseptor yang berguna untuk mengetahui adanya makanan. Apabila
nuchal organ dirusak maka cacing tersebut tidak makan.
2
dikuatirkan menderita kelainan refraksi berupa astigmat, tapi ternyata tidak jadi masalah bagi
gurita yang berburu dengan penerangan yang kurang. Mata gurita "bisa" membedakan polarisasi
cahaya tapi sepertinya buta warna. Dua organ khusus yang disebut statocyst yang terhubung
dengan otak berfungsi sebagai alat pendeteksi posisi horizontal. Orientasi mata gurita dijaga oleh
gerak otonomik (refleks) sehingga bukaan pupil selalu horizontal.
Gurita memiliki indera perasa yang luar biasa tajam. Alat hisap pada lengan gurita
dilengkap dengan kemoreseptor sehingga gurita bisa merasakan benda yang disentuh. Lengan-
lengan gurita memiliki sensor tekanan untuk mendeteksi lengan mana saja yang sedang
dijulurkan, tapi memiliki kemampuan proprioseptif (perasaan posisi dan pergerakan badan) yang
sangat rendah. Sensor tekanan tidak cukup memberi informasi ke otak perihal posisi badan dan
lengan gurita. Sebagai akibatnya, gurita tidak memiliki kemampuan mengenal benda secara tiga
dimensi (stereognosis) dari benda yang disentuhnya. Gurita bisa merasakan variasi tekstur pada
benda yang disentuh tapi tidak bisa memadukan informasi untuk menerka bentuk benda yang
sedang disentuh.
Bekicot mempunyai 2 pasang antena. Pada sepasang antena yang panjang, diujungnya
terdapat mata sebagai indra penglihat, sedangkan sepasang antena yang pendek berfungsi sebagai
indra peraba.
3
a. Mata majemuk aposisi adalah mata majemuk yang menyampaikan apapun yang dia lihat ke
otak.
b. Mata majemuk superposisi adalah mata majemuk yang menghasilkan satu bayangan penuh
pada retina, seperti mata manusia.
Pada serangga, indera peraba dan pembau adalah sungut dan antena. Pada ujung antena
terdapat alat penangkap getaran suara. Antena pada serangga terletak pada salah satu ruas kepala
di atas mulut dan dapat digerak-gerakkan. Ruas pertama antena yang disebut skapus melekat
pada kepala. Ruas keduanya diseebut pedisel dan ruas-ruas berikutnya secara keseluruhan
disebut flagellum.
Apabila dibagi kedalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi kedalam tiga grup
kelompok, yakni :
a. Kemoreseptor
Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indera pembau
(hidung) dan indera pengecap (lidah). Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah penangkapan
atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor tespesialisasi pada rongga hidung
vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor pada antena invertebrata.
Untuk hewan penghirup udara, sistem olfaktori mendeteksi zat kimia asiri atau, pada kasus
sistem olfaktori aksesori, fase cair. Pada organisme yang hidup di air, seperti ikan atau krustasea,
zat kimia terkandung pada medium air di sekitarnya.
Penciuman, seperti halnya pengecapan, adalah suatu bentuk kemosensor. Zat kimia yang
mengaktifkan sistem olfaktori, biasanya dalam konsentrasi yang sangat kecil, disebut dengan
bau.
b. Mekanoreseptor
Yaitu alata indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan
tekanan yakni indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (telinga). Pendengaran adalah
kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini
dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.
Tidak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa spesies dapat mengenali
amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila
dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus, sistem pendengaran dapat
menjadi rusak.
c. Photoreseptor/ Fotoreseptor
4
Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indera penglihatan
atau mata. Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah
satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata.
Banyak binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indra
lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelelawar
a. Indera Penglihat
Indera penglihatan pada ikan berupa mata yang dilapisi lapisan tipis tembus cahaya.
Kornea mata ikan berbentuk datar dan lensanya berbentuk bulat. Akomodasi lensa mata tidak
dilakukan dengan memipihkan dan mencembungkan mata tetapi dengan mengubah lensa ke arah
belakang.
b. Indera Pendengar
5
Indera pendengar pada ikan hanya berupa telinga bagian dalam. Telinga ikan terletak di
bagian dalam yang tertutup kulit luar kepalanya. Kedua telinga itu terletak pada kedua sisi
bagian yang tertutup tadi. Namun walaupun telinga ikan terletak di dalam, telinga ikan dapat
berfungsi secara baik.
c. Indera Pembau dan Gurat Sisi
Indera pembau pada ikan digunakan untuk mencari makanan mereka. Sedangkan gurat sisi
pada ikan berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air sehingga ikan dapat mengetahui
kedudukannya di dalam air.
6
andalan ular adalah sisik pada perutnya, yang dapat menangkap getaran langkah manusia atau
binatang lainnya.
7
mendengar frekuensi 13-20 kHz). Jumlah ini termasuk cukup bagus, namun masih kalah dari
pendengaran kucing. Selain itu, anjing bisa menggerak-gerakkan daun telinga agar cepat bisa
menentukan lokasi sumber suara yang sebenarnya.
Lebih dari 18 otot pada daun telinga memungkinkan anjing memiringkan, memutar,
menidurkan, atau menegakkan daun telinga. Anjing mampu menentukan sumber suara lebih
cepat dari manusia, sekaligus bisa mendengar suara yang sumbernya empat kali lebih jauh yang
dapat didengar manusia. Anjing dengan daun telinga berbentuk alami (tegak seperti daun telinga
serigala) biasanya memiliki pendengaran yang lebih baik daripada anjing berdaun telinga jatuh
seperti terdapat pada banyak spesies hasil domestikasi.
Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau. Luasnya kira-kira
selebar sapu tangan, sangat luas bila dibandingkan sel penciuman yang dimiliki manusia.
Sebagai pembanding, manusia hanya memiliki 5 juta sel penciuman yang menempati luas
selebar perangko. Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing
dengan indera penciuman yang lebih bagus.
Mekanisme pengumpulan informasi di otak anjing berdasarkan partikel-partikel bau yang
berhasil diendus belum diketahui secara jelas. Menurut hasil penelitian, anjing dapat
membedakan dua jenis bau: partikel bau di udara yang menyebar dari orang atau benda, dan
partikel bau di tanah yang masih bisa dideteksi setelah beberapa lama. Karakteristik dua jenis
partikel bau kelihatannya cukup berbeda.
Partikel bau yang ada di udara mudah hilang, tapi mungkin begitu jelas dan tidak
bercampur bau-bauan yang lain, sedangkan partikel bau di tanah relatif lebih permanen. Anjing
pelacak harus diajak melakukannya secara berulang-ulang dan berhati-hati, karena bau yang
melekat di tanah mudah tercemar dengan bau-bauan yang lain.
Pelatih anjing pelacak sudah mengerti bahwa anjing tidak mungkin lagi diajar untuk
melacak bau-bauan di atas kemampuan alami yang dimiliki sejak lahir. Anjing hanya dapat
dimotivasi sebaik-baiknya dan diajar agar bisa berkonsentrasi pada jejak bau yang utama. Anjing
pelacak yang terlatih harus bisa mengabaikan berbagai jejak bau yang lain. Anjing yang tidak
terlatih biasanya senang sekali mengendus berbagai macam bau selain jejak bau yang
diperintahkan. Sewaktu melakukan pekerjaan yang meletihkan bagi anjing pelacak (misalnya
mencari barang selundupan di atas kapal), anjing harus dimotivasi agar mau kerja keras dalam
jangka waktu yang lama.