Edi
Edi
2. Menurut Wilkie
3. Menurut Engel
4. Menurut Kotler
Hal ini seiring dengan pernyataan supranto (1997) bahwa pelanggan memang
harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan meniggalkan perusahaan dan
menjadi pelanggan pesaing, ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada
gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan kerugian.
Dengan demikian kunci keberhasilan perusahaan sebenarnya sangat tergantung
kepada suksesnya perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggannya.
Perusahaan yang pintar bermaksud untuk memuaskan pelanggan dengan hanya
menjajikan apa yang dapat mereka berikan, kemudian memberikan lebih banyak
dari apa yang telah mereka janjikan.
Dalam arti yang lebih sempit mutu dapat didefinisikantanpa cacat, tetapi
kebanyakan perusahaan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan melangkah
melewati definisi mutu yang sempit ini. Sebaliknya, mereka mendefinisikan mutu
dilihat dari kepuasan pelanggan.
Dari masalah-masalah diatas ada tiga hal pendekatan dasar yang bisa membuat
perusahaan bertanggaung jawab pada kualitas pelayanan yang akan mengarah
kepada kepuasan pelanggan, antara lain:
Terhadap produk atau jasa yang ditawarkan setiap pilihan memiliki benefit masing-
masing yang jelas keuntunggannya bagi pelanggan. Contohnya untuk jasa
penerbangan menyebabkan berbagai tariff kelas, berbagai variasi rute penerbanga,
berbagai paket yang dikemasi dengan bekerjasama dengan pihak ketiga (paket
wisata), dan lain-lain.
Artinya setiap strategi yang diambil akan berdampak konsekuensinya yang harus
ditanggung oleh perusahaan. Sebagai contoh untuk perusahaan penerbangan,
ketepatan waktu yang dijanjikan akan berakibatkan keluarnya biaya recovery
kepada penumpang ketika jadwal penerbangan delay lebih dari 1jam. Dimana harus
dikeluarkan biaya penyediaan makanan kecil bagi para penumpang
Suatu perusahaan harus memberikan reward kepada karyawan yang dengan baik
melayani dan memenuhi standar pelayanan pelanggan karena jika diberi reward
memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan menjadi lebih baik dan
memotivasi jugakaryawan agar memikirkan cara-cara yang efektif untuk dapat
memenangkan persaingan dengan perusahaan lain. Dengan diadakan reward
kepada karyawan maka perusahaan akan memperoleh banyak pelanggan dan
mempertahankan pelanggan tetap.
a. Kepuasan fungsional
Merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk.
Misal: karena makan membuat perut kita kenyang.
b. Kepuasan psikologikal
Merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak terwujud. Misal:
perasaan bangga karena mendapatkan pelayanan yang sangat istimewa dari
sebuah rumah makan yang mewah.
Mengukur Kepuasan Pelanggan
Pelanggan yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari
produsen yang sama.
Komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada
calon pelanggan lain dan mengatakan hal yang baik-baik mengenai produk dan
perusahaan.
Ketika pelanggan ingin membeli produk yang lain maka perusahaan yang telah
memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama.
Kepuasan pelanggan juga dapat dimaksud yaitu respon atau tanggapan yang
diberikan para konsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah
produk ataupun jasa, sehingga para konsumen memperoleh rasa nyaman dan
senang karena harapannya telah terpenuhi. Selain itu kepuasan pelanggan juga
sering dijadikan sebagai salah satu tujuan utama strategi pemasaran bisnis, baik
bisnis yang yang dijalankan dengan memproduksi barang maupun bisnis jasa.
Selain itu pelanggan yang kurang puas juga dapat menceritakan kepada
konsumen lain tentang keburukan produk yang mereka dapatkan, sehingga dapat
menimbulkan citra buruk dikalangan para konsumen. Untuk itu berikut kami berikan
strategi meningkatkan kepuasan pelanggan, agar dapat terhindar dari kemungkinan
buruk diatas:
Salah satu cara untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan adalah surat
kabar. Jawa Pos adalah satu-satunya surat kabar nasional yang terbit dari Timur
Indonesia dan merupakan sarana untuk membantu memberikan informasi yang
dibutuhkan masyarakat. Dalam memberikan informasi kepada pembaca cukup
bagus baik dari sisi berita yang selalu akurat,hangat dan terpercaya maupun
iklannya. Khusus iklan dibedakan dalam iklan umum dan iklan jitu.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pemasang iklan jitu Jawa Pos, sejak
tahun 1985 Jawa Pos membuka pelayanan melalui sub agen yang tersebar
diberbagai tempat dan wilayah dengan menunjuk C.V.Sarana media advertising
sebagai coordinator.Namun sejak pertengahan tahun 90-an peranan C.V.Sarana
Media Advertising dikurangi. Sejak itulah bermunculan agen-agen baru,sehingga
timbulah persaingan antaragen dalam memberikan pelayanan kepada pemasang
iklan khususnya iklan jitu.
C.V.Sarana Media Advertising dalam menerima order iklan jitu diperoleh tiga
sumber,yaitu:melalui pemasang langsung, melalui pelayanan telepon, dan melalui
sub agen.Dalam penelitian ini order C.V.Sarana Media Advertising tidak dibedakan
sumbernya dan sebagai objeknya penelitiannya adalah pelanggan iklan jitu Jawa
Pos yang dikelola oleh C.V.Sarana Media Advertising.
Dengan slogan wah sudah laku ternyata cukup menarik minat pemasang iklan
baris melalui surat kabar Jawa Pos. Dari penelitian awaldilakukan terhadap 25 orang
pelanggan dapat diketahui tiga hal: pertama,pendapat tentang slogan wah sudah
laku, 72% pelanggan setuju bahwa slogan tersebut benar benar sesuai kenyataan,
12% menjawab belum tentu dan 16% menjawab tidak sesuai. Kedua, kepuasan
pelanggan dalam memilih C.V.Sarana Media Advertising sebagai sarana untuk
memasang iklan jitu Jawa Pos, dimana 100% menyatakan pelayanannya
memuaskan, cepat dan tepat waktu terbitnya, 90% menyatakan servis ramah dan
sopan dalam menanggapi keluhan pelanggan kepada C.V.Sarana Media Advertising
cukup bagus, hal ini tercermin 85% pelanggan berkeinginan untuk memasang ulang
iklan jitu melalui C.V.Sarana Media Advertising dan 72% pelanggan pernah
merekomendasikan kepada orang lain untuk memasang iklan jitu di C.V.Sarana
Media Advertising.
Kesimpulan
Strategi pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan pelanggan telah
terpenuhi. Proses pemenuhan kepuasan pelanggan tidak hanya membutuhkan
produk atau jasa yang berkualitas saja, namun juga membutuhkan adanya sistem
pelayanan yang mendukung. Pelanggan akan merasa puas jika suatu produk akan
meningkat dan omset dan omset penjualannya pun ikut naik, dan sebaliknya jika
pelanggan tidak merasa puas maka permintaan akan menurun begitu juga dengan
omset penjualannya.
DAFTAR PUSTAKA
3. http//fansmania.files.wordpress.com/2010/07/customer.service.jpg