Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Meskipun penelitian pa/inologi di Indonesia telah dirintis sejak tahun 1933, perkembangan ilmu
palinologi di Indonesia hingga saat ini masih terhitung lamban.Salah satu p enyebabnya adalah biaya
preparasi yang mahal dan sulitnya mendapatkan beberapa jenis bahan kimia y ang digunakan dalam
preparasi dengan metode preparasi standar.Mahalnya biaya preparasi ini bukan hany a menghambat
pengembangan i/mu palinologi di universitas-universitas tapi juga menghambat pemakaian ana/isis
pa/ino/ogi secara luas baik di dunia eksplorasi hidrokarbon, dunia arkwlogi maupun industri
pertanian seperti industri madu. Untuk mempercepat perkembangan ilmu palinologi, teknik preparasi
palinologi dan teknik determinasi baru yangjauh Jebih murah dan terjangkau bagi mahasiswa maupun
bagi para pengguna ana/isis pa/inologi lainnya te/ah dikembangkan.Tulisan ini memaparkan beberapa
teknik baru yang lebih murah dan aman untuk preparasi palinologi.
ABSTRACT
In spite of its long history of application, pollen analysis shows relatively slow developmentin
Indonesia. Difficulties in getting several chemicals, their high cost and high risk due to high
concentration of chemicals in pollen preparation are the main obstacles for the wider application of
pollen analysis in universities and industries. Overcoming this problem, a new pollen preparation
technique that implies lower cost and risk has been proposed. This paper presents this new pollen
preparation technique.
I
/
b. Tabap Pengbancuran
Pada tahap ini sampel batuan yang telah
Teknlk dibersihkan dihancurkan dan dihaluskan
..,.___. Pallnolotli dengan alat penwnbuk hingga berupa butiran,
saring dengan saringan yang lubangnya ukuran
12 mm, kemudian ditimbang 15 gram dan
......... .ut tr dimasukkan kedalam tabung polyetilen yang
J ... IICI.,_
IICitJ,at
.....
---
tahan asam dan tertutup. Sampel yang telah
ditimbang dan dalam botol ini dipergunakan
...
~., ~.~
.......
~ r ZIICI,.,~.~
untuk proses selanjutnya yaitu pemisahan fosil
polen dan spora dari substansi pengikatnya
' 1 !niCOIIII ~..ot ~ secara kimia.
-.. --..r..... c. Tabap Pemisahan Secara Kimiawi
Tahap pemisahan secara kimia ini dibagi
dalam beberapa tahap untuk menghilangkan
unsur pengikatnya(Erdtman, 1953; Faegri &
Gambar 1. Perbandingan Bagan Preparasi Iversen, 1975 ; Fegri & Iversen, 1964)
palinologi standar dan yaitupenghilangan garam terlarut dengan
termodifikasi menggunakan asam K.hlorida (HCl) p.a.37 %,
Dalam preparasi harus dihindarkan penghilangan unsur silka dengan
kontaminasi sampel oleh polen dan spora menggunakan asam Flourida(HF) p.a. 40
modem dari vegetasi sekitar. Untuk tujuan %.Untuk memisahkan unsur mineral berat
tersebut maka sangat diperlukan pengetahuan dipergunakanSeng Klorida (ZnCh)dengan
tentang vegetasi daerah p~nelitian. Tidak berat jenis 2,2. Kemudian residu yang terapung
semua tipe sedimen yang dimungkinkan dipindahkan ke tabung yang baru dan diproses
mengandung fosil polen ataupun spora. Hanya lebih lanjut.
sampel sedimen yang tepat bagi analisa polen Residu tersebut selanjutnya diproses
dan sporaadalah sedimen darat (dominan) dan untuk dihilangkan unsur selulosa
beberapa tipe sedimen !aut (litoral, neritik) denganmetodeasetolisis menggunakan
yang bisa mengandung fosil polen dan spora, campuranasam anhidrit dan aam sulfat
sesui dengan sifat penyebaran polen dan spora ((CH3COhO (p.a) + H2 S04(p.a))dengan
terse but. perbandingan 9:1. Kemudian dilanjutkan
a. Tabap Pencucian dan Pembersiban penghilangan asam humus menggunakan
kalium hidroksida (KOH p.a).Bila diperlukan
Untuk menghindari kotoran yang pewarnaan bisa menggunakan safranin dan
menempel pada waktu pengambilan sampel di terakhir adalah pembuatan preparat dengan
lapangan,sampel batuan yang dianalisis di menggunakan glycerin jelly.
laboratorium harus dalam keadaan
bersih.Untuk itu dilakukan pengupasan di Preparasi palinologi yang termodiftkasi
seluruh permukaan batuan. Hal ini dilakukan dilakukan dengan menggunakan beberapa zat
karena bagian inti dari conto batuan tersebut teknis (KOH,HCl,HF).Preparasi yang
diharapkan kondisinya Jebih segar dari yang di termodifikasi sudah diujicobakan terutama
permukaan. untuk sedimen berumur Holosen. Hasilnya
sama dengan preparasi standar. Hal ini sangat
menguntungkan karena bisa menghemat biaya
preparasi palinologi
30.000
2. lit 490.000
35.000
3. lit 1.842.000
4. lkg 391.000
50.000
5. lit 273.000
6. lit 4.500.000
Gambar 3. Gambar atas adalah basil residu polen yang sebelum dilakukan teknikswir/ing memperlihat
kan residu polen masib banyak kotorannya. Gambar bawah adalah basil residu polen
setelah dilakukan teknik swirling yang menghasilkan residu polen yang lebih bersih.
Gambar 4. Hasil ekstraksi polen Durio zibethinusdari bunga segar dengan penambahan bensin (kiri
bawab), dan asam glacialyang dipanaskan (kanan bawah).
. ;.
... '
. y
. ..
\.
'
..
-._,
\~~~t~i'~
IIIIJ1illtiJ. ;..... m~k
~ ..;~ "'tc- ,'~~
Gambar 6. Mikroskup BX 53, Cellsens Dimension 1.8 dan langkah yang menggambarkan
pengembangan teknik pemotretan bertumpuk (stacking).