Bab I Pendahuluan: Prostatic Hyperplasia, Secara Mikroskopik Dijumpai Adanya
Bab I Pendahuluan: Prostatic Hyperplasia, Secara Mikroskopik Dijumpai Adanya
PENDAHULUAN
menyerang usia dibawah 40 tahun, tapi sekitar 88% mengenai usia diatas 80
tahun.
BPH merupakan kasus terbanyak dibagian urologi, keadaan ini
jumlah sel, dengan keluhan sering miksi, nocturia, kesulitan memulai dan
proliferasi murni dari sel-sel stromal ataupun kedua komponen baik epitel dan
sel stromal. Proporsi elemen-elemen ini bervariasi antara satu nodul dengan
nodul yang lain, mulai dari nodul proliferasi murni stroma fibromuskular
besar dan berdilatasi, dilapisi oleh dua lapisan sel (bagian dalam oleh sel epitel
kolumnar dan bagian luar oleh sel epitel kuboid atau pipih) dengan membran
basal yang utuh. Biasanya epitel tersebut karakteristik membentuk tonjolan atau
LANDASAN TEORI
2.1. DEFINISI
Benigna Prostat Hiperplasia adalah kelenjar prostat mengalami,
mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah
(Mansjoer, 2000).
2011).
rata : panjang 3,4 cm, lebar 4,4 cm, tebal 2,6 cm. Secara
a. Kapsul anatomis.
bagian :
GAMBAR ANATOMI
Gambar 1. Sistem Reproduksi Pria
Sumber:
2.2.2. Fisiologi
sedangkan pada orang dewasa sedikit teraba dan pada orang tua
dapat menutupi lumen uretra, tetapi fibrosis jaringan kelenjar yang berangsur-angsur
mendesak prostat dan kontraksi dari vesika yang dapat mengakibatkan peradangan
2.3. ETIOLOGI
Menurut Alam tahun 2004 penyebab pembesaran kelenjar prostat
belum diketahui secara pasti, tetapi hingga saat ini dianggap berhubungan
yang dikaitkan dengan gangguan ini adalah stres kronis, pola makan tinggi
yang lebih aktif secara fisiologis di jaringan sasaran sebagai pengatur fungsi
ereksi. Tugas lain dari testosteron adalah pemicu libido, pertumbuhan otot
seksual dan kesulitan ereksi. Selain itu kadar testosteron yang rendah juga
(zat kimia yang banyak digunakan sebagai pestisida, deterjen atau limbah
2.4.MANIFESTASI KLINIS
a. Obstruksi :
5) Distensi abdomen
d. Kandung kemih terasa penuh dan ingin buang iar kecil lagi
e. Pada beberapa kasus, timbul rasa nyeri berat pada perut akibat
anoreksia, mual dan muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik
Derajat 3 : Seperti derajat 2, hanya batas atas prostat tidak teraba lagi
Minggu, karena saat ini fossa prostatik telah sembuh. Setelah ejakulasi,
Karena produksi urin terus berlanjut maka pada suatu saat buli-buli tidak
G. Penatalaksanaan
ringan, sedang, sedang dan berat tanpa disertai penyulit. Obat yang
androgen.
2. Indikasi pembedahan pada BPH adalah :
a. Klien yang mengalami retensi urin akut atau pernah retensi urin
dilakukan dengan :
melalui uretra.
2) Prostatektomi Suprapubis
kemih.
3) Prostatektomi Neuropubis
4) Prostatektomi Perineal
epididimistis.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. Triyanti, Kuspuji. Savitri, Rkhmi. Dkk. 2009. Kapita Slekta Kedokteran.
Purnomo, Basuki B. 2011. Dasar Dasar Urologi : hal 123-129 , Edisi III. Malang.
Sagung Seto
Tessy A., Ardaya Suwanto. 2001. Infeksi Saluran kemih : hal 369-76. Dalam Buku Ajar
ilmu Penyakit Dalam, edisi ketiga jilid II, edit. Suyono, S., Jakarta, Balai
Penerbit FKUI,.
2013]
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=10272