Anda di halaman 1dari 21

1

MAKALAH ENTERPREUNERSHIP

KUNJUNGAN PADA BANK MUAMALAT


Disusun untuk memenuhi tugas semester II

Disusun Oleh :

Nama : Intan Wulan Sari

NIM : 201612036

Kelas : 2-A

Program Studi Akutansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Muria Kudus
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas enterpreunership dengan tema Kunjungan pada perusahaan bank
muamalat sebagai tugas semester 2 kelas Akuntansi 2-A Universitas Muria
Kudus dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW


yang mana telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
terang benderang seperti yang telah kita rasakan saat ini, sehingga kita dapat
merasakan manfaat ilmu yang berkembang sangat pesat menurut perkembangan
zaman.

Kami mengucakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah


membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya atas
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat
dibutuhkan dan diharapkan demi lebih sempurnannya makalah ini. Akhirnya,
semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi kami
khususnya, Amin.

Kudus, 9 Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI

2
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................................................
ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bank Muamalat Indonesia ..................................................................
3
B. Pengertian Bank Muamalat ..............................................................................
5
C. Fungsi dan Peranan Bank Muamalat Indonesia ...............................................
7
D. Produk Bank Muamalat ...................................................................................
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................
15
B. Saran ................................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan lembaga perbankan Islam, karena


bank Islam memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satu
keistimewaannya adalah yang melekat pada konsep dengan
berorientasi pada kebersamaan. Orientasi kebersamaan ini
yang menjadi Bank Islam (Syari'ah) sebagai alternatif
pengganti sistem bunga yang mengandung unsur riba.

Salah satu bentuk dari Bank Islam yang beroperasi di


Indonesia adalah Bank Muamalat , Indonesia murni syari'ah,
yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992 / 27 Syawal
1412 Hijriah, sebagai upaya meningkatkan, kemakmuran
bersama melalui pengamalan perbankan yang sesuai kaidah
syari'ah. BMI didirikan dengan dukungan Majelis Ulama
Indonesia, para cendikiawan muslim, IDB, OKI, dan lain-
lain.Bank Muamalat Indonesia mampu memberikan
pelayanan perbankan, nasional dan internasional melalui
produk dan jasa layanan yang aman, nyaman, inovatif dan
menguntungkan, serta terus tumbuh secara sehat, dengan
kinerja dan reputasi positif.

Adanya Perbankan syariah di Indonesia bertujuan untuk


mewadahi penduduk di Negara Indonesia yang hamper
seluruh penduduknya beraga Islam. dengan adanya bank
tersebut islam, sehingga mereka terjaga dari keharaman
akibat tidak adanya suatu wadah yang melayani mereka
dalam bidang muamalah yang bersifat islami. Namun realitas
yang ada, 80% penduduk Indonesia yang beragama Islam
tidak lebih dari 10% di antara mereka yang bertransaksi
secara SyarI lebih lebih dalam hal perbankan. sampai saat
ini perbankan syariah di Indonesia belum mampu

4
menunjukan eksistensinya, banyak masyarakat yang tidak
menaruh kepercayaan terhadap perbankan syariah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Bank Muamalat Indonesia?
2. Apa Pengertian Bank Muamalat?
3. Apa Saja Fungsinya Bank Muamalat?
4. Apa Saja Produk Bank Muamalat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah Bank Muamalat Indonesia
2. Untuk mengetahui Pengertian Bank Muamalat
3. Untuk mengetahui fungsi Bank Muamalah
4. Untuk mengetahui Produk Bank Muamalah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bank Muamalat Indonesia


Jenis Bank jika dilihat dari cara menentukan harga terbagi
menjadi dua macam, yaita bank yang berdasarkan prinsip
konvesional dan bank yang berdasarkan prinsip syariah. Hal
utama yang menjadi perbedaan antara kedua jenis bank ini
adalah dalam hal penentuan harga, baik untuk harga jual
maupun harga beli dalam bank konvensional penentuan
harga selalu di dasarkan pada bunga, sedangkan dalam bank
syariah di dasarkan kepada konsep lain, yaitu kerja sama
dalam skema bagi hasil, baik untung maupun rugi.
Sejarah awal mula kegiatan bank syariah yang pertama kali
dilakukan di Pakistan dan Malaysia, kemudian berlanjut
kepada Negara-negara lainnya temasuk Indonesia .
Pada awalnya pembentukan Bank islam banyak diragukan
karena beberapa alasan. Pertama, banyak orang
beranggapan bahwa skema perbankan bebas bunga
(interest free) adalah sesuatu yang tak mungkin dan tak
lazim. Kedua, sehubungan dengan adanya pertanyaan
tentang bagaimana bank islam itu akan membiayai
operasionalnya.
PT Bank Muamalat Indonesia didirikan atas ide awal yang
tercetus pada lokakarya Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
kemudian didukung dan diperakarsai oleh beberapa pejabat
penting pemerintah, para pengusaha yang berpengalaman
dibidang Perbankan bahkan kemudian Presiden Soeharto
dan wakil Presiden Soedarmono bersedia mendukung utama
BMI. Dengan tema Masalah Bunga Bank dan Perbankan
saat itu MUI memutuskan agar memprakarsai berdirinya
bank tanpa bunga. sehingga dibentuklah kelompok kerja

6
yang diketuai H.S. Prodjokusumo yang saat itu menjabat
sebagai sekjen MUI.
Kelompok kerja ini melakukan lobi melalui bapak Prof. Dr.
BJ. Habibie. salah satu nama bank yang disusun oleh
kelompok kerja tersebut adalah Bank Syariat Islam
namun dengan pertimbangan perdebatan pemakaian kata
syariat islam pada piagam Jakarta di masa lalu sehingga
nama tersebut tidak dipilih. Nama yang kemudian
diusulkan adalah Bank Muamalat Islam Indonesia.
Presiden Soeharto akhirnya menyetujui dengan
menghilangkan kata islam dan dipakailah nama Bank
Muamalat Indonesia.
Maka secara resmi pada tanggal 24 Robiul Tsani 1412
Hijriyah atau tanggal 1 November 1991 berdiri dan
mengawali kegiatan operasinya pada tanggal 27 Syawwal
1412 H atau 1 Mei 1992. Hanya 2 bulan setelah KH. Hasan
Basri menghadap Presiden Soeharto, 27 Agustus 1991,
terkumpul dana Rp. 64,1 M, Rp. 3 M diantaranya sebagai
dana awal diberikan Soeharto dari kas Yayasan Amal Bhakti
Muslim Pancasila (YAMP). Pada 3 November 1991, TIM MUI
mengadakan silaturrahmi dengan Presiden Soeharto dan
masyarakat Jawa Barat di Istana Bogor Modal total
bertambah Rp. 116 M.
Hanya berselang 2 tahun setelah pendiriannya, pada
tanggal 27 oktober 1994, Bank Muamalat berhasil
menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Kini Bank
Muamalat memiliki bank koresponden di Arab Saudi,
Sudan, Singapura, Inggris, Belanda, Amerika, Korea
Selatan, Hong Kong dan Malaysia. Ini makin memperkokoh
posisinya sebagai Bank Syariah pertama dan terkemuka di
Indonesia dengan beragam jasa dan produk yang terus

7
dikembangkan. Di akhir tahun 1990-an, Indonesia
mengalami krisis moneter dan Bank Muamalat merasakan
imbas dampak krisis tersebut yang ditunjukkan dengan
rasio pembiayaan macet mencapai lebih dari 60% di tahun
1998. Perseroan mengalami kerugian sebesar 105 miliar.
Disamping BMI, saat ini juga telah lahir Bank Syariah milik
pemerintah seperti Bank Syariah Mandiri (BSM). Kemudian
berikutnya berdiri Bank Syariah sebagai cabang dari Bank
Konvensional yang sudah ada seperti, Bank BNI, Bank IFI,
Bank BPD Jabar dan lain sebagainya.

Kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oieh


masyarakat muslim, tetapi jnga bank milik non-muslim. Saat
iui bank islam sudah tersebar di berbagai Negara muslin dan
non-muslim, baik di benua Amerika, Australia, dan Eropa.
Bahkan banyak perusahaan keuangan dunk seperti ANZ,
Chaze Chemical Bank, dan Citibank telah membuka cabang
berdasarkan syariah.

Saat ini Bank Muamalat melayani lebih dari 2,5 juta


nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi,
Jaringan BMT didukung juga oleh ailiansi melalui lebih dari
4000 kantor pos online/ soop yang terbesar diseluruh
Indonesia, 32000 ATM, serta 95000 merchant debet. BMI
juga menjadi satu-satunya Bank Syariah yang telah
membuka cabang di luar Negeri yaitu Malaysia. Malaysia
sebagai upaya peningkatan aksesibiiitas nasabah di Kuala
Lumpur, kerjasama berjalan dengan jaringan Malaysia
Electronic Payment System (MEPS) sehingga pelayanan
Bank Muamalat bisa diakses di lebih dari 2000 ATM di
Malaysia. Sebagai Bank pertama murni Syariah, Bank
muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan

8
perbankan yang tidak hanya comply terhadap Syariah.
namun juga kompetitif dan aksesibel bagi nasyarakat
hingga pelosok Nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi
oleh Pemerintah, lembaga nasional dan interanasional,
media massa tersebut segenap masyarakat luas lebih dari
70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun
terakhir.

B. Pengertian Bank Muamalat

Sekalipun masyarakat Indonesia merupakan


masyatakat muslim terbesar di dunia, kehadiran bank yang
berdasarkan syariah masih relative baru, yaitu baru pada
awal 1990-an. Namun diskusi tentang bank syarah sebagai
basis ekonomi islam sudah mulai dilakukan pada awal 1980.

Bank Muamalat Indonesia adalah bank umurn pertama


di Indonesia yang menerapkan prinsip Syariah Islam dalam
menjalankan operasionalnya, dimana Bank Muamalat
Indonesia ini merupakan hasil lokakarya MUI. BMI didirikan
pada tahun 1991 dan mulai beroperasi pada tahun 1992
yang didukung oleh cendekiawan Muslim dan pengusaha,
serta masyarakat luas. Produk pendanaan yang ada
menggunakan prinsip wadiah (titipan) dan mudharabah (bagi
hasil) sedangkan peranan dananya mengutamakan prinsip
jual beli, bagi hasil dan sewa.

Terkait dengan BMI, pada awalnya nama yang akan


dipakai adalah Bank Syariah Islam Indonesia. Tetapi tidak
disepakati karena diktawatir kan mengingat perang pada
piagam Jakarta, Kemudian muncul nama Bank Islam
Indonesia , disingkat BASINDO, juga tidak diterima. Bank
Karya Islam dan Bank Amal Indonesia, dua nama yang

9
muncul kemudian, juga tidak disepakati. Akhimya
disepakati nama Bank Muamalat Indonesia.

Para pemimpin islam terkait dengan aktivitas ekonomi


yang bisa dilacak dalam sejarah masa lalu. Bahkan Nabi
Muhammad SAW dimasa mudanya sebelum menerima
panggilan dari Allah telah dikenal giat dalam berbisnis.
Inilah pesan yang disampaikan oleh mantan Presiden
Indonesia, Soeharo pada saat inaugurasi Bank Muamalat.
Bank Muamalat menjadi suatu terobosan bagi komunitas
muslim Indonesia, dan memberi contoh dengan mengikuti
jejak langkah Nabi Muhammad SAW, BMI memberikan
dukungan keuangan dibanyak sektor dan dengan
pengasuransian usaha bisnis berpotensi tinggi dengan
kredit Miliyaran rupiah. Bank Muamalat Indonesia mewakili
suatu gerakan korporat yang konkret sambil ikut menaikkan
pertumbuhan saat membangun kekuatan ekonomi.

Pencapain Bank Muamalat dalam lima tahun beroperasi,


yang pertama asset meningkat 50,68% pada 1996 menjadi
515,50 Miliar. Kedua marjin dan pendapatan bagi hasil
meningkat 43,7% menjadi 71,68 Millar. Ketiga kerja sama
dengan Bank pedesaan Islam jumlah Bank Pedesaan Islam
yang bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia juga
meningkat dari 13 menjadi 16.

Ada beberapa argumentasi yang terkait dengan


momentum berdirinya BMI yang dijadikan tonggak bagi
suatu orde ekonomi Islam di Indonesia.

1. BMI merupakan sata-satunya lembaga keuangan iskm


di indonesk dengan nianajemen professional yang
operasinya berskala nasional

10
2. Ijtihad dalam rangka pembentukan BMI sangat
melelahkan atau dalam terminology fiqih
3. Secara teoritis metodotogis, di dalam BMI banyak
diimplementasikan teori-teori muamalat islam, sehingga
BMI menjadi symbol paling representative dari realisasi
pemikiran ekonomi islam.
4. BMI relative Sebih popular dikalangan umat dibandingkan
lembaga perekonomian islam yang lain, seperti asuransi
takaful, BPRS, BMT, BAMI, maupun BAZIZ
Bank Muamalat Indonesia bukanlah representasi
seutuhnya ekonomi islam. Akan tetapi pada sisi tertentu
eksistensi BMI merupakan garda depan dari implementasi
riil ekonomi islam di Indonesia. Kamaen
AJerwataattnadja mengistilatskan berdirinya BMI
sebagai "Membumikan ekonomi islam di Indonesia''
artinya membumikan ekonomi islam tidak hanya secara
de facto dalam bentuk diterapkannya konsep ekonomi
"islam ditengah masyarakat, seperti munculnya beragam
bangun usaha ekonomi islam tetapi juga membumi
secara de yure yakni adanya legalisasi dan legislasi
konsep ekonomi islam. Hal ini bisa dicermati dengan
keluarnya berbagai peraturan perundangan yang
mengatur secara langsung penerapan konsep ekonomi
islam.

C. Fungsi dan Peranan Bank Muamalat Indonesia

Pengertian Bank Islam (Bank Muamalat)

Bank muamalat adalah salah satu dari macam-macam Bank


Islam, untuk memahami lebih jelas pengertian dari Bank
Muamalat maka tidak bisa dipisahkan dari pengertian Bank

11
Islam. Bank Islam adalah bank yang tata cara beroperasinya
didasarkan pada tata cara bermuamalat secara Islam, yakni
mengacu kepada ketentuan-ketentuan al-Qur'an dan al-
Hadits. sedangkan pengertian muamalat adalah ketentuan-
ketentuan yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia, baik hubungan secara pribadi maupun antar
perorangan dengan masyarakat. Berdasarkan hasil survei
yang kami lakukan, berikut ini akan dijelaskan tentang
produk-produk Bank Muamalat.
B. Macam-macam Produk Bank Muamalat

Produk Bank Muamalat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu produk


penghimpunan dana masyarakat, produk penyaluran dana
kepada masyarakat dan produk jasa perbankan lainnya.

1. Produk penghimpunan dana masyarakat


Dalam bidang pengerahan dana masyarakat sebagai
sumber dana bank terdiri dari :
a. Simpanan, giro, deposito dan tabungan giro wadi'ah.
Simpanan ini pada dasarnya merupakan titipan dana
dari masyarakat dan setiap waktu dapat ditarik oleh
pemiliknya. Simpanan giro ini dikenai biaya
administrasi, namun karena dana yang mengendap di
bank, maka penabung diberi semacam imbalan berupa
bonus atau jasa giro sesuai dengan jumlah dana yang
ikut berperan dalam pembentukan laba bank.
Macam-macam tabungan di Bank Muamalat adalah :
1) Tabungan ummat
Merupakan jenis simpanan dana pihak ketiga pada
Bank Muamalat, dimana penyetoran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Bank Muamalat.
2) Tabungan ummat yunior

12
Tabungan yang khusus diperuntukan bagi pelajar
dan mahasiswa dengan batasan usia maksimal 26
tahun.

13
3) Tabungan haji arafah
Memanfaatkan keuntungan, Tabungan Haji Arafah
untuk mempersiapkan rencana naik haji oleh kedua
belah pihak (penabung dan bank)
Adalah bentuk simpanan nasabah kepada bank
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
jangka waktu yang telah ditentukan dalam
perjanjian.
b. Deposito mudharabah
Adalah bentuk simpanan nasabah kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka
waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian.
c. Tabungan mudharabah
Dalam tabungan mudharabah ini pemilik dana
menyimpan dananya pada bank dan penarikannya
hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat-syarat
tertentu yang telah disepakati
2. Produk penyaluran dana kepada masyarakat
Dalam rangka penyaluran dana kepada masyarakat,
Bank Muamalat melakukannya dengan cara membuat
produk-produk berikut :
a. Kredit mudharabah
Adalah suatu perjanjian kredit yang disepakati
bersama antara bank dengan pengusaha. Dalam kredit
mudharabah bank menyediakan pinjaman modal dalam
bentuk investasi dan modal kerja, sedangkan pengusaha
menyediakan lapangan usaha menyangkut besarnya bagi
hasil keuntungan didasarkan pada perjanjian.
b. Kredit Murabahah
Kredit ini merupakan perjanjian antara bank dengan
nasabahnya. Perjanjian tersebut dalam bentuk
pembiayaan pembelian atas sesuatu barang yang
dibutuhkan oleh nasabah. Nasabah akan membayar
kepada bank sesuai dengan waktu yang telah diperjajikan

14
keuntungan bagi bank bank adalah dengan cara
menaikkan harga barang tersebut dari harga pembelian.
c. Kredit Bai'u Bithaman Ajil
Produk ini dilakukan dalam bentuk perjanjian antara
bank dengan nasabah. Bank menyediakan pembiayaah
pembelian atas sesuatu barang yang dibutuhkan oleh
nasabah. Pembayaran dari nasabah dilakukan dengan
cara cicilan, sesuai dengan waktu yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak (bank dan nasabah). Keuntungan
bagi bank dapat diraih dengan cara menaikkah harga
barang tersebut dari harga pembelian.
d. Kredit Al-Qardhul Hasan
Kredit ini merupakan perjanjian antara bank dengan
nasabah sebagai pinjaman lunak. Dalam kredit ini
nasabah tidak perlu membagi keuntungan kepada bank,
dan nasabah hanya diwajibkan untuk mengembalikan
pokok pinjaman pada waktu yang diperjanjikan dengan
daya beli yang sama, seperti ketika menerima kredit.
e. Musyarakah
Adalah suatu perjanjian yang diadakan oleh bank
dengan pemilik moral (perorangan atau badan usaha).
Bank menyediakan pembiayaan sebagian, sebagaimana
yang lainnya disediakan oleh pemilik modal. Dalam
perjanjian ini resiko kerugian dan laba ditanggung
bersama sesuai dengan perimbangan modal.
f. Produk jasa perbankan lainnya
Selain dua produk di atas, Bank Muamalat juga
menyediakan produk jasa lainnya yang sesuai dengan
syari'at Islam. Produk bank dalam bentuk jasa perbankan
seperti berikut ini
Wakalah : LC, transfer, inkaso dan kliring, RTGS, payroll

15
haji karyawan, debet otomatis pembayaran telfon dan
ZIS.
Kafalah : Bank garansi
Hiwalah : Ajak piutang
Rahn : Gada
Qard : Dana talangan

Sharf : Jual beli valuta asing


Melihat dari macam-macam produk Bank Muamalat di
atas, dapat disimpulkan bahwa bank muamalat
merupakan bentuk bank yang sesuai syari'ah, karena
dijelaskan juga didalam buku fiqih bahwa sebagai
alternatif pengganti sistem bunga, diterapkan cara-cara
berikut :
Wadi'ah (titipan uang, barang dan
obligasi)Mudharabah (kerja sama antara pemilik modal
dengan pelaksana)
Musyarakah (persekutuan)
Murabahah (jual beli barang dengan tambahan harga
atas dasar harga pembelian secara jujur)
Qardh Hasan (pinjaman yang baik)
Dalam operasional perbankan syari'ah dijalankan
dengan menggunakan prinsip bagi hasil.
Ada dua macam kotrak dalam kategori ini, yaitu
mudharabah dan musyarakah.
1. Mudharabah

Mudharabah adalah kerjasama antara bank


dengan nasabah yang mempunyai keahlian atau
keterampilan untuk mengelola usaha. Dalam hal ini,
shahibul maal menyerahkan modalnya kepada
pekerja atau pengelola untuk dikelola dengan
sebaik -baiknya. Keuntungan dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.
Apabila rugi, maka akan ditanggung pemilik modal

16
selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si
pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian
pengelola, maka sipengelola yang bertanggung
jawab.

2. Musyarakah

Musyarakah adalah kerjasama antara dua


belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan resiko akan ditanggung sesuai
kesepakatan.

Dalam praktik perbankan diaplikasikan dalam


hal pembiayaan proyek. Dalam hal ini nasabah
yang dibiayai dengan bank sama - sama
meuyediakan dana untuk melaksanakan proyek
tersebut. Keuntungan proyek dibagi sesuai
dengan kesepakatan untuk bank setelah terlebih
dulu mengembalikan dana yang dipakai nasabah.
Dan dapat pula dilakukan untuk kegiatan investasi.

3. Salam

Salam adalah Pembelian barang yang


diserahkan di kemudian hari dimana pembayaran
dilakukan dimuka, tunai. Prinsip yang harus di anut
adalah harus di ketahui terlebih dulu jenis, kualitas,
dan jumlah barang dan hukum awal pembayaran
harus dalam bentuk uang.

4. Istishna

17
Adalah jual beli barang dimana produssn
ditugaskan untuk membuat suatu barang
(pesanan) dari pemesan. Istishna sama dengan
salam yaitu dari segi objek pesanannya yang harus
dibuat atau dipesan terlebih dahulu dengan ciri-ciri
khusus, Perbedaanya hanya pada system
pembayarannya yakni pada istishna' pembayaran
dapat dilakukan diawal ditengah dan diakhir
pesanan. Keduabelah pihak dalam Istshna' harus
saling menyetujui atau sepakat lebih dulu tentang
harga dan system pembayaran. Kesepakatan harga
dapat di lakukan tawar menawar dan system
pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara
angsuran atan di belakang.

18
5. Ijarah

Adalah akad sewa menyewa dengan mengambil


manfaat sesuatu dari orang lain dengan jalan
membayar sesuatu dengan perjanjian yang telahh
ditentukan. Dalam praktiknya kegiatan ini di
lakukan oleh perusahaan Leasing baik untuk
kegiatan Operating Lease maupun Financial Lease.

6. Wakalah (penyerahan)

Adalah akad pemberian wewenang atau kuasa


dari lembaga atau seseorang kepada pihak lain
untuk melaksanakan urusan dengan batas
kewenangan dan dengan waktu tertentu.

Mandat ini haras di lakukan sesuai dengan yang


telah di sepakati oleh si pemberi

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank Muamalat Indonesia didirikan atas ide awal yang
tercetus pada lokakarya Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
kemudian didukung dan diperakasai oleh beberapa pejabat
penting pemerintah, para pengusaha yang berpengalaman
dibidang Perbankan bahkan kemudian Presiden Soeharto dan
Wakil Presiden Soedarmono bersedia mendukung.
secara resmi tanggal 24 Rabiul Tsani 1412 Hijriyah atau
tanggal 1 November 1991 berdiri dan mengawali kegiatan
operasinya pada tanggal 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992.
Salah satu misi BMI adalah ikut berperan dalam
pembangunan Ekonomi nasional, terutama melalui
peningkatan peranan pengusaha Muslim dan bertekad untuk
bertindak sebagai katalisator dalam mengembangkan
lembaga-lembaga keuangan syariah.
dalam rangka melayani masyarakat terutama masyarakat
muslim, bank syariah menyediakan berbagai macam
perbankan, diantaranya:
1. Mudharabah
2. Musyarakah
3. Salam
4. Istishna
5. Ijarah
6. Wakalah (penyerahan)

B. Saran
Berdasarkan hasil makalah diatas, saran yang kami berikan
adalah untuk tetap menjaga loyalitas nasabahnya sehingga
mampu meningkatkan kompetinsi usaha baik dengan bank
syariah maupun dengan bank konvensional.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ash-Shiddiqie, Teungku Muhammad. Pengantar Fiqh Muamalah.


Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009.
Arifin Zainul, Memahami Bank Syariah, Jakarta; Alvabet, 2000
Djuwaini, Dimyauddin. Pengantar Fiqh muamalah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008.
http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat .blogspot.com

21

Anda mungkin juga menyukai