Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada perkembangan zaman yang semakin maju,alat komunikasi manusia

pun semakin bertambah, yang pada awal mulanya berasal dari radio kini sudah

berkembang menjadi telepon, fax, dan internet, begitu juga dengan

perkembangan pola fikir manusia yang juga ikut berkembang seiring kemajuan

teknologi yang semakin bergerak pesat. Perkembangan teknologi yang semakin

maju membuat internet menjadi salah satu media yang tidak hanya untuk

berkomunikasi, tapi juga media berbelanja. Semakin meningkat pengguna

internet membuat para pelaku bisnis berusaha untuk memajukan bisnis yang

dijalankannya dengan memperluas jaringan bisnis melalui internet sebagai salah

satu media untuk menawarkan produknya.

Ada beberapa hal yang menarik dalam belanja secara online, yang tidak

ada dalam belanja secara konvensional, anatara lain, belanja secara online tidak

membutuhkan tempat, penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara langsung,

bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun Selama 24 jam, serta kemudahan saat

bertransaksi seperti dengan kartu kredit atau transfer tunai. Hal ini dimanfaatkan

oleh penjual ataupun perusahaan dalam memasarkan produk yang dimilikinya,

dari segi penjual pemasaran online sangat membantu karena penjual dapat

menawarkan secara langsunng barang yang akan dijual nya tanpa membutuhkan

banyak waktu dan tempat serta penyampaian nya juga langsung tertuju kepada

1
konsumen yang membutuhkan, untuk konsumen sendiri belanja online

merupakan kegiatan belanja yang praktis karena tidak membutukan waktu dan

tenaga yang ekstra seperti belanja konvensional,konsumen cukup mencari apa

yang dia butuhkan di internet atau di situs jual beli online seperti www.kaskus.us,

www.tokobagus.com, beniaga.com atau blogger yang menjual produk-produk

yang dibutuhkan konsumen, bisa juga konsumen melihat di jejaring sosial media

yang seperti facebook, twitter.

Dari segi distributor atau perusahaan pemasaran online sangat lah

membantu dalam aktivitas pemasarannya mulai dari pengiklanan produknya

sampai pendistribusian nya kepada tiap-tiap konsumen,dengan adanya

pemasaran online perusahaan tidak pelu lagi membutuhkan banyak sumber daya

manusia,tempat serta fasilitas yang banyak, secara tidak langsung perusahaan

yang melakukan penjualan produk nya secara online sudah mengurangi beban

biaya dalam pemasaran produknya. Ada beberapa hal yang menarik juga dalam

pemasaran online yaitu,Sifat interaktif dari Web yang memfasilitasi

dilakukannya pertukaran antara pelanggan dan suplier mengenai informasi,

saran, pemasukan pesanan, status pesanan, dan keluhan yang terkustomisasi

(Utami, 2006:147).

Di Indonesia perkembangan internet begitu pesat seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, begitu pula dengan maraknya orang Indonesia

yang berbelanja melalui media internet, tercatat dalam beberapa survey yang

dilakukan di Indonesia seperti hasil survey nilsen pada tahun 2008 di Indonesia

2
tercatat hanya 51% pengguna internet yang menyatakan belanja online dari 511

responden yang disurvei.

Tabel 1.1 Persentase belanja online berdasarkan survei nielsen tahun 2009
No Produk yang di Perdagangkan Persentase %
1 Pembelian tiket pesawat 40 %
2 Buku 37%
3 Pakaian, sepatu, dan aksesori 21%
4 Barang Elektronik 21%
5 Video/DVD/Game 20%
6 Peranti Lunak computer 20%
7 Pemesanan travel dan hotel 13%
8 Music 9%
9 Peranti keras computer 9%
10 Kosmetik dan Makanan suplemen 4%
11 Boneka 3%
12 Tiket pertunjukan 3%
13 Peralatan olahraga 3%
14 Suku cadang Automotif 1%
15 Barang barang Grosir 1%
16 Lain - lain 22%

Malik dan Islahuddin (www.SeputarIndonesia.com, 5 April 2010)

mengenai maraknya konsumen Indonesia mulai belanja secara online

diungkapkan eBay Indonesia. Tercatat, pada Mei 2009 nilai perdagangan lewat

internet di Indonesia mencapai sekitar USD3,4 miliar atau sekitar Rp35 triliun.

3
Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 17 juta orang lebih dan nilai e-

commerce sebesar USD3,4 miliar.

Dalam melakukan transaksi berbelanja secara online ada manfaat yang

dirasakan konsumen pada saat berbelanja antara lain, kenyaman, kemudahan,

kecocokan, dan keamanan. Maka dari itu pelaku dalam bisnis ini harus dapat

mencermati dan mengerti apa yang di butuhkan dan diinginkan oleh konsumen

sehingga konsumen dapat mempercayai dan melakukan transaksi pembelian

kembali secara online. Transaksi e-commerce, konsumen cukup melakukan

pemesanan dari internet dan melakukan pembayaran via transfer rekening antar

bank. Semakin banyaknya perusahaan yang menggunakan sistem e-commerce ini

memudahkan para konsumen untuk dapat memilih perusahaan mana yang paling

tepat. Banyak kemudahan yang di temui dalam transaksi belanja secara

online,namun tingkat kepercayaan masyarakat terhadap belnja secara online

masih rendah, banyak konsumen yang masih meragukan apakah setelah barang

di pesan dan uang dibayarkan,produk yang dibeli akan di kirim,selain itu masih

banyak factor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pembelian produk

secara online seperti , apakah produk yang dibeli sesuia dengan yang di

tawarkan,baik dari bentuk, bahan dan dan kualitas produk apakah sesuai dengan

yang di janjikan , apalagi dengan adanya praktek penipuan yang di lakukan oleh

orang atau perusahaan yang tidak bertanggung jawab,mayarakat akan menjadi

takut untuk belanja secara online,dan para korban yang pernah tertipu mungkin

4
tidak mau lagi belanja secara online,hal ini memeunculkan anggapan yang

negative terhadap kegiatan belanja secara online.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagai mana cara mengatasi

penipuan di dunia maya menimbulkan dampak negative terhadap perkembangan

pemasaran melaluai onlne marketiting, ada berbagai cara untuk mengatasi

tindakan penipuan misalkan dengan menggunakan pihak ke tiga atau sering di

sebut rekber, hal ini kembali kepada konsumen itu sendiri bagaimana konsumen

menseleksi para penjual, mungkin dari pengalaman orang orang di sekitar

mereka yang lebih dulu melakukan transaksi serta tahu tata cara transaksi online

yang baik dan benar.Kepercayaan mayarakat akan bertambah saat belanaja online

apabila dalam prakteknya penjual benar-benar menjual produk sesuai dengan

yang ditawarkan, selain itu perlu ada usaha dari pihak vendor untuk menghapus

atau memusnahkan situs penjual yang hanya ingin mengutungkan diri nya sendiri

dan merugikan orang banyak, Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti

memlilih judul Pengaruh Persepsi, dan Kepercayaan Terhadap Keputusan

Belanja Online di Kota Jambi , study kasus terhadap orang orang pernah

melakukan belanja secara online di kota jambi.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan pekembangan dalam dunia pemasaran melalui media

internet(online marketing),pemasar berusaha memberikan anggapan bahwa

belanja secara online memiliki manfaat tesendiri, apalagi bagi masyarakat yang

saat ini kurang memiliki waktu luang untuk berbelanja secara

5
konvensional,selain itu memberikan rasa aman dan nyaman ditengah banyak nya

praktek penipuan di dunia maya yang sebahagian besar dari belanja

online,persepsi masyarakat yang beraneka ragam terhadap kegiatan online

marketing serta kepercayaan masyarakat terhadap produsen yang menjual

produknya masih belum sepenuh nya dapat di percaya oleh masyarakat oleh

karena itu perlu ada perbaikan dalam dunia online marketing. Dari pembahasan

yang ada penulis membuat rumusan penelitian yaitu.

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dan parsial antara persepsi

dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian secara online

2. Dari variabel persepsi dan kepercayaan, variabel manakah yang

dominan bepengaruh terhdap keputusan pembelian secara online?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin di capai adalah:

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi dan kepercayaan

terhadap keputusan pembelian secara online.


2. Untuk menganalisis variabel yang dominan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian secara online.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Manfaat praktis

6
Penelitian ini nantinya dapat dijadikan perusahaan online marketing sebagai

tambahan masukan bagi manager marketing , yang bisa dijadikan acuan dalam

perkembangan pemasaran produk secara online.


b. Bagi Peneliti
Dengan menyusun ini, maka peneliti dapat mengembangkan konsep yang

telah didapat, menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan peneliti

tentang pengaruh persepsi dan kepercayaan terhadap keputusan belanja

online.

c. Bagi Univesitas

Penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai penambah perbendaharaan

perpustakaan serta sebagai kajian dan perbandingan bagi mahasiswa lain

dalam menyusun penelitian selanjutnya.

d. Bagi Peneliti lain

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau

pandangan untuk penelitian yang akan datang sehingga akan membantu untuk

mempercepat dan melengkapi penelitian yang diperlukan selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Agar penelitian lebih terarah sesuai dengan permasalahan yang di teliti

dan demi tujuan yang dikehendaki tercapai, maka penulis hendaknya perlu

menentukan batasan ruang lingkup penelitian.


Adapun ruang lingkup penelitian yang akan dituju oleh penulis adalah:

1. Persepsi dan kepercayaan yang mempengaruhi keputusan belanja

secara online

7
2. Penelitian di tujukan kepada orang-orang yang pernah melakukan

transaksi belanja secara online,


3. Penelitian dilakukan di kota jambi
4. Aspek pemasaran yang di teliti adalah bagian dari faktor pisikologis

yaitu persepsi dan kepercayaan dan keputusan pembelian.

Anda mungkin juga menyukai