Anda di halaman 1dari 3

Model inkuiri merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Dalam model inkuiri siswa dirancang untuk
terlibat dalam melakukan inkuiri. Model pengajaran inkuiri merupakan pengajaran yang terpusat pada
siswa.

Dalam pengajaran ini siswa lebih aktif belajar. Tujuan


utama mode l i nku i r i ada l ah mengembangkan
keterampilan intelektual, berfikir kritis, dan mampu
memecahkan masalah secara ilmiah (Dimyati &
Mudjiono, 1994).

Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti


menanyakan, meminta keterangan atau penyelidikan.
Siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental
maupun fisik. Materi yang disajikan guru bukan begitu
saja diberikan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa
diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka
memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka
menemukan sendiri konsep-konsep yang direncanakan
oleh guru (Ahmadi, 1997

Sedangkan Carin dan Sund berpendapat bahwa


pembelajaran model inkuiri mencakup inkuiri induktif
terbimbing dan tak terbimbing, inkuiri deduktif, dan
pemecahan masalah. Diantara model-model inkuiri yang
lebih cocok untuk siswa siswa SMA adalah inkuiri induktif
terbimbing, dimana siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran tentang konsep atau suatu gejala melalui
pengamatan, pengukuran, pengumpulan data untuk
ditarik kesimpulan. Pada inkuiri induktif terbimbing, guru
tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa
sebagai penerima informasi, tetapi guru membuat
terbimbing merupakan
suatu cara yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola
pembelajaran kelas. Pembelajaran
inkuiri terbimbing merupakan
pembelajaran kelompok dimana
siswa diberi kesempatan untuk
berfikir mandiri dan saling
membantu dengan teman yang lain.
Pembelajaran inkuiri terbimbing
membimbing siswa untuk memiliki
tanggung jawab individu da n
tanggung jawab dalam kelompok
atau pasangannya.

Secara umum proses inkuiri


menurut Sanjaya (2008: 119) dapat
dilakukan melalui beberapa langkah,
yaitu: 1. Merumuskan masalah; 2.
Mengajukan hipotesis; 3.
Mengumpulkan data; 4. Menguji
data berdasarkan data yang
ditemukan; dan 5. Membuat
kesimpulan. Pendekatan inkuiri
induktif, oleh Orlich, dkk (1998:
297), dapat dibedakan menjadi
inkuiri terbimbing dan inkuiri tak
terbimbing. Perbedaan diantara
keduanya yaitu, data atau fakta,
kemudian siswa membuat
generalisasi dengan bantuan guru,
disebut inkuiri induktif terbimbing.
Jika siswa menemukan sendiri
spesifiksi sebelum membuat
generalisasi, maka dinamakan inkuiri
induktif tak terbimbing.

Langkah pertama yaitu


merumuskan masalah, guru
membimbing siswa menentukan
suatu masalah yang terkait dengan
pelajaran yang disampaikan,
kemudian siswa memikirkan sendiri
jawabannya. Langkah kedua yaitu
mengajukan hipotesis, guru
membimbing siswa menemukan
jawaban sementara atas masalah
yang ditemukan. Langkah ketiga
yaitu mengumpulkan data, siswa
melakukan eksperimen sederhana.
84 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, 81-95

Langkah keempat menguji data


berdasarkan data yang ditemukan,
siswa menguji hasil eksperimen
dengan fakta-fakta dan teori yang
terkait. Langkah kelima membuat
kesimpulan siswa mempresentasikan
hasil diskusinya didepan kelas dan
membuat kesimpulan.
Aktivitas inkuiri
memberikan peluang yang cemerlang
untuk membangun pengetahuan
melalui diskoveri. Inkuiri sains
tersusun dari proses diskoveri dengan
mempraktekkan menghitung,
menganalisa dan gambaran
kesimpulan dari kejadian (Edelson,
2001). Zaini (2009) berpendapat
bahwa seorang siswa akan mudah
mengingat pengetahuan yang
diperoleh secara mandiri lebih lama,
dibandingkan dengan informasi yang
dia peroleh dari mendengarkan orang
lain. Belajar aktif menurut Zaini, dkk
(2008) dapat mengajak peserta didik
untuk turut serta dalam semua proses
pembelajaran, tidak hanya mental
tetapi juga melibatkan fisik.

Anda mungkin juga menyukai