Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PERSEPSI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

DI KOTA JAMBI
(judul english)

Habib Sadan1, Ade Oktavia2, Novita Sari3


1
Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, Kampus Unja Pinang Masak, Mendalo Km. 15
Jambi-Ma. Bulian 36361, email : slowly_style1407@yahoo.com
2
Master of Business Studies, Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas
Jambi, Kampus Unja Pinang Masak, Mendalo Km. 15 Jambi-Ma. Bulian
3
Magister Sains, Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, Kampus
Unja Pinang Masak, Mendalo Km. 15 Jambi-Ma. Bulian

Abstract

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada perkembangan zaman yang semakin maju,alat komunikasi manusia
pun semakin bertambah,yang pada awal mulanya berasal dari radio kini sudah
berkembang menjadi telepon,fax,dan internet, begitu juga dengan perkembangan
pola fikir manusia yang juga ikut berkembang seiring kemajuan teknologi yang
semakin bergerak pesat. Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat
internet menjadi salah satu media yang tidak hanya untuk berkomunikasi, tapi
juga media berbelanja. Semakin meningkat pengguna internet membuat para
pelaku bisnis berusaha untuk memajukan bisnis yang dijalankannya dengan
memperluas jaringan bisnis melalui internet sebagai salah satu media untuk
menawarkan produknya.
Ada beberapa hal yang menarik dalam belanja secara online, yang tidak ada
dalam belanja secara konvensional, anatara lain, belanja secara online tidak
membutuhkan tempat, penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara langsung,
bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun Selama 24 jam, serta kemudahan saat
bertransaksi seperti dengan kartu kredit atau transfer tunai. Hal ini dimanfaatkan
oleh penjual ataupun perusahaan dalam memasarkan produk yang dimilikinya,
dari segi penjual pemasaran online sangat membantu karena penjual dapat
menawarkan secara langsunng barang yang akan dijual nya tanpa membutuhkan
banyak waktu dan tempat serta penyampaian nya juga langsung tertuju kepada
konsumen yang membutuhkan, untuk konsumen sendiri belanja online merupakan
kegiatan belanja yang praktis karena tidak membutukan waktu dan tenaga yang
ekstra seperti belanja konvensional,konsumen cukup mencari apa yang dia
butuhkan di internet atau di situs jual beli online seperti www.kaskus.us,
www.tokobagus.com, beniaga.com atau blogger yang menjual produk-produk
yang dibutuhkan konsumen, bisa juga konsumen melihat di jejaring sosial media
yang seperti facebook,twitter.
Dari segi distributor atau perusahaan pemasaran online sangat lah
membantu dalam aktivitas pemasarannya mulai dari pengiklanan produknya
sampai pendistribusian nya kepada tiap-tiap konsumen,dengan adanya pemasaran
online perusahaan tidak pelu lagi membutuhkan banyak sumber daya
manusia,tempat serta fasilitas yang banyak, secara tidak langsung perusahaan
yang melakukan penjualan produk nya secara online sudah mengurangi beban
biaya dalam pemasaran produknya. Ada beberapa hal yang menarik juga dalam
pemasaran online yaitu,Sifat interaktif dari Web yang memfasilitasi
dilakukannya pertukaran antara pelanggan dan suplier mengenai informasi, saran,
pemasukan pesanan, status pesanan, dan keluhan yang terkustomisasi (Utami,
2006:147).
Di Indonesia perkembangan internet begitu pesat seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, begitu pula dengan maraknya orang Indonesia
yang berbelanja melalui media internet,tercatat dalam beberapa survey yang
dilakukan di Indonesia seperti hasil survey nilsen pada tahun 2008 di Indonesia
tercatat hanya 51% pengguna internet yang menyatakan belanja online dari 511
responden yang disurvei.

Tabel 1.1 Persentase belanja online berdasarkan survei nielsen tahun 2009
No Produk yang di Perdagangkan Persentase %
1 Pembelian tiket pesawat 40 %
2 Buku 37%
3 Pakaian, sepatu, dan aksesori 21%
4 Barang Elektronik 21%
5 Video/DVD/Game 20%
6 Peranti Lunak computer 20%
7 Pemesanan travel dan hotel 13%
8 Music 9%
9 Peranti keras computer 9%
10 Kosmetik dan Makanan suplemen 4%
11 Boneka 3%
12 Tiket pertunjukan 3%
13 Peralatan olahraga 3%
14 Suku cadang Automotif 1%
15 Barang barang Grosir 1%
16 Lain - lain 22%
Malik dan Islahuddin (www.SeputarIndonesia.com, 5 April 2010) mengenai
maraknya konsumen Indonesia mulai belanja secara online diungkapkan eBay
Indonesia. Tercatat, pada Mei 2009 nilai perdagangan lewat internet di Indonesia
mencapai sekitar USD3,4 miliar atau sekitar Rp.35 triliun. Dengan jumlah
pengguna internet yang mencapai 17 juta orang lebih dan nilai e-commerce
sebesar USD3,4 miliar.
Dalam melakukan transaksi berbelanja secara online ada manfaat yang
dirasakan konsumen pada saat berbelanja antara lain, kenyaman, kemudahan,
kecocokan, dan keamanan. Maka dari itu pelaku dalam bisnis ini harus dapat
mencermati dan mengerti apa yang di butuhkan dan diinginkan oleh konsumen
sehingga konsumen dapat mempercayai dan melakukan transaksi pembelian
kembali secara online. Transaksi e-commerce, konsumen cukup melakukan
pemesanan dari internet dan melakukan pembayaran via transfer rekening antar
bank. Semakin banyaknya perusahaan yang menggunakan sistem e-commerce ini
memudahkan para konsumen untuk dapat memilih perusahaan mana yang paling
tepat. Banyak kemudahan yang di temui dalam transaksi belanja secara
online,namun tingkat kepercayaan masyarakat terhadap belnja secara online masih
rendah, banyak konsumen yang masih meragukan apakah setelah barang di pesan
dan uang dibayarkan,produk yang dibeli akan di kirim,selain itu masih banyak
factor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pembelian produk secara
online seperti , apakah produk yang dibeli sesuia dengan yang di tawarkan,baik
dari bentuk, bahan dan dan kualitas produk apakah sesuai dengan yang di
janjikan, apalagi dengan adanya praktek penipuan yang di lakukan oleh orang atau
perusahaan yang tidak bertanggung jawab,mayarakat akan menjadi takut untuk
belanja secara online,dan para korban yang pernah tertipu mungkin tidak mau
lagi belanja secara online,hal ini memeunculkan anggapan yang negative
terhadap kegiatan belanja secara online.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagai mana cara mengatasi
penipuan di dunia maya menimbulkan dampak negative terhadap perkembangan
pemasaran melaluai onlne marketiting, ada berbagai cara untuk mengatasi
tindakan penipuan misalkan dengan menggunakan pihak ke tiga atau sering di
sebut rekber, hal ini kembali kepada konsumen itu sendiri bagaimana konsumen
menseleksi para penjual, mungkin dari pengalaman orang orang di sekitar mereka
yang lebih dulu melakukan transaksi serta tahu tata cara transaksi online yang
baik dan benar.Kepercayaan mayarakat akan bertambah saat belanaja online
apabila dalam prakteknya penjual benar-benar menjual produk sesuai dengan yang
ditawarkan, selain itu perlu ada usaha dari pihak vendor untuk menghapus atau
memusnahkan situs penjual yang hanya ingin mengutungkan diri nya sendiri dan
merugikan orang banyak, Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memlilih
judul pengaruh persepsi, dan kepercayaan terhadap keputusan belanja online
di Kota Jambi,study kasus terhadap orang orang pernah melakukan belanja
secara online di kota jambi
Perumusan masalah
Berdasarkan pekembangan dalam dunia pemasaran melalui media
internet(online marketing),pemasar berusaha memberikan anggapan bahwa
belanja secara online memiliki manfaat tesendiri, apalagi bagi masyarakat yang
saat ini kurang memiliki waktu luang untuk berbelanja secara konvensional,selain
itu memberikan rasa aman dan nyaman ditengah banyak nya praktek penipuan di
dunia maya yang sebahagian besar dari belanja online,persepsi masyarakat yang
beraneka ragam terhadap kegiatan online marketing serta kepercayaan masyarakat
terhadap produsen yang menjual produknya masih belum sepenuh nya dapat di
percaya oleh masyarakat oleh karena itu perlu ada perbaikan dalam dunia online
marketing. Dari pembahasan yang ada penulis membuat rumusan penelitian yaitu.
1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dan parsial antara persepsi dan
kepercayaan terhadap keputusan pembelian secara online
2. dari variabel persepsi dan kepercayaan, variabel manakah yang dominan
bepengaruh terhdap keputusan pembelian secara online
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin di capai adalah:
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi dan kepercayaan terhadap
keputusan pembelian secara online.
2. Untuk menganalisis variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian secara online.

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Pemasaran
Pemasaran dapat dibedakan dalam dua definisi yaitu definisi sosial dan
definisi manajerial. Dalam definisi sosial pemasaran adalah suatu proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dengan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut definisi
manajerial, Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi
Definisi Belanja online
Belanja online adalah proses dimana konsumen membeli produk atau jasa
di internet (http://en.wikipedia.org/). Belanja online juga di sebut dengan istilah
perdagangan elektronik (Electronic commerce atau e-commerce) adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya. E-
commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Pengertian Electronic Commerce (EC) juga dapat didefinisikan konsep baru yang
bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web
Internet Shim et al (2000) dalam Suyanto (2003:11) atau proses jual beli produk,
jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet menurut Turban
et al (2000) dalam Suyanto (2003:11).
Definisi Persepsi
Menurut Stephen P. Robbins (1998), persepsi adalah suatu proses
pengorganisasian dan pemaknaan terhadap kesan-kesan sensori untuk memberi
arti pada lingkungannya. Menurut Fred Luthans (1992) mengatakan proses
persepsi dapat didefinisikan sebagai interaksi yang rumit dalam penyeleksian,
pengorganisasian, dan penafsiran stimulus. Sedangkan menurut Milton (1981)
mengatakan persepsi adalah proses seleksi, organisasi dan interpretasi stimulus
yang berasal dari lingkungan.
Keputusan pembelian
Menurut sciffman & kanuk, (2008) keputusan adalah seleksi terhadap dua
pilihan alternative atau lebih, dimana pilihan alternative harus tersedia bagi
seseorang ketika mengambil keputusan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis yang meliputi
pengumpulan dan untuk di uji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai
status terakhir dari subjek penelitian. Data deskriptif pada umumnya di
kumpulkan melalui daftar pertanyaan (kuesioner) dalam survey, wawancara atau
pun observasi.
Untuk mengumpulkan data digunakan desain penelitian berupa penyebaran
kuesioner yang di lakukan pada masarakat sebanyak 84 responden. Responden
yang mendapatkan kuesioner adalah responden yang pernah melakukan
pembelian secara online . Kuesioner yang berikan di sebar di gunakan metode
acak kepada mahasiswa dari semester awal hingga yang berada pada semester
akhir, tetapi tetap memperhatikan apakah responden yang berikan kuesioner
tersebut penah melakukan transaksi belanja secara online Untuk mengetahui
apakah responden tersebut penah melakukan transaksi secara online peneliti akan
menanyakan secara singkat apakah responden tersebut ,apakah penah belanja
online.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan metode kuantitatif. Metode deskriptif berusaha memberikan
gambaran yang cermat dan lengkap tentang objek yang diteliti. Tujuannya adalah
untuk menggambarkan secara sistematis dan faktual mengenai faktor-faktor yang
ada di lapangan berdasarkan teori-teori yang ada di dalam literatur yang berkaitan
dengan penelitian ini. Metode Kuantitatif Analisa yang menggunakan alat analisa
seperti model-model yakni model matematika (ststistik ekonometrik). Hasil dari
analisa tersebut disajikan dalam angka-angka untuk menemukan keterangan
mengenai penelitian yang dilakukan.
GAMBARAN UMUM ONLINE MARKETING
Secara garis besar internet marketing adalah melakukan suatu tindakan
pemasaran produk atau suatu jasa yang di pasarkan melalui media internet
(online). Dalam Pengertian Internet Marketing di sebut juga e-marketing atau e-
pemasaran (electronic) dan tidak jauh berbeda dengan pemasaran secara offline.
Cuma bedanya kita melakukan kegiatan itu memanfaatkan media internet (online)
Saat ini marketing telah berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi. Aktivitas marketing menjadi lebih luas dengan adanya internet.
Penggunaan internet dan fasilitas yang ada di dalam internet untuk melakukan
aktivitas marketing dikenal sebagai e-marketing (Kleindl dan Burrow, 2005).
Menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen
dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi
proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa
kepada pangsapasar internet atau melalui peralatan digital lain. Sedangkan
menurut Strauss dan Frost (2001) e-marketing adalah penggunaan data dan
aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi,
promosi, dan penetapan harga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
tujuan individu dan organisasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah residual data dari model regresi
linier memiliki distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah
yang residual datanya berdistribusi normal. Untuk mendeteksi normal ataukah
tidak residual datanya dapat dilihat dengan grafik normal probability plot. Apabila
pada grafik normal probability plot tampak bahwa titik-titik menyebar berhimpit
disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal maka hal ini dapat
disimpulakan bahwa residual data memiliki distribusi normal, atau data memenuhi
uji asumsi klasik normalitas. ( Hengky dan Selva, 2013 : 61)
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas

Gambar 5.1 Grafik Normal P-P Plot


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa titik-titik plot menyebar berhimpit
disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal maka hal ini dapat
disimpulkan bahwa residual data memiliki distribusi normal atau data dapat
memenuhi uji asumsi klasik.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 5.8. Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Model T Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) ,937 ,298 3,147 ,002
X1 ,166 ,051 ,196 3,252 ,002 ,984 1,016
X2 ,635 ,050 ,761 12,654 ,002 ,984 1,016
Dependen Variable : Y
Dari tabel diatas didapatkan bahwa nilai VIF pada variabel Harga (X1) dan
Tenaga Penjual (X2) yaitu 1,016 dan VIF <10 ini berarti tidak terjadi
multikolonieritas. Dan dapat disimpulkan bahwa uji multikolonieritas terpenuhi.
c. Uji Autokolerasi
Tabel 5.9. Model Summaryb
Std. Error
R Adjusted R Durbin
Model R of the
Square Square -Watson
Estimate
1 ,809a ,655 ,648 ,12723 1,814
a. Predictors : (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable : Y
Dari tabel diatas didapatkan nilai Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 1,814
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DW hitung berada diantara -2 dan 2,
yakni -2 2 2 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi. Sehingga
kesimpulannya.
d. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 5.2. Kurva Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas


sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Ssehingga dapat disimpulkan Uji Heteroskedastisitas
terpenuhi.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sehingga adalah pengaruh variabel bebas (independen variabel) yaitu
Harga (X1) dan Tenaga Penjual (X2) terhadap variabel terikat (dependen variabl )
yaitu Keputusan Pembelian (Y).
Dan persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai berikut (Suharyadi
dan Purwanto : 2004 hal 509 ) :
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1 - b2 = Koefisien Regresi
x1 = persepsi
x2 = kepercayaan
e = Error

Tabel 5.10. Coefficientsa

Unstandardized Standardized Correlations


Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Keputusan Zero - Partial Part
B Std. Error
Pembelian Order
(Constant) ,937 ,298 3,147 ,002
X1 ,166 ,051 ,196 3,252 ,002 ,291 ,314 ,194
X2 ,635 ,050 ,761 12,654 ,000 ,785 ,789 ,755

Dependent Variable : Y
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh rumus regresi sebagai berikut :
Y = 0,937 + 0,166 X1 + 0,635 X2 + e
1. Konstanta (a)
Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel
terikat (Keputusan Pembelian) sebesar 0,937.
2. persepsi (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Nilai Koefisien persepsi untuk variabel X1 sebesar 0,166. Hal ini mengandung
arti bahwa setiap kenaikan persepsi satu satuan maka variabel Keputusan
Pembelian (Y) akan naik sebesar 0,166 dengan asumsi bahwa variabel bebas
yang lain dari model regresi adalah tetap.
3. kepercayaan X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Nilai koefisien kepercayaan untuk variabel X2 sebesar 0,635. Dan bertanda
positif, ini menunjukkan bahwa kepercayaan mempunyai hubungan yang
searah dengan variabel terikat (Keputusan Pembelian). Hal ini mengandung arti
bahwa setiap kenaikan kepercayaan satu satuan maka variabel Keputusan
Pembelian (Y) akan naik sebesar 0,635 dengan asumsi bahwa variabel bebas
yang lain dari regresi adalah tetap.
Berdasarkan hasil analisis dengan Uji koefisien regresi secara simultan (Uji
F). Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan
yang digunakan adalah 0,05. Dimana nilai Fhitung sebesar 91,936 yang merupakan
besarnya pengaruh secara simultan variabel persepsidan kepercayaan penjual
terhadap keputusan pembelian dengan tingkat signifikan (sig) = 0,000. Sisanya
sebesar 8,064 dipengaruhi oleh faktor lain diluar harga dan tenaga penjual. Nilai
Fhitung ( 91,936 ) > Ftabel (3,947) dan nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05
atau nilai 0,000 < 0,05. Maka H 1 diterima dan H0 ditolak, maka secara bersama-
sama (simultan) Persepsi dan kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pembelian.
Diketahui bahwa persepsi mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian. terdapat nilai signifikan pada X1 adalah sebesar 0,002. Nilai signifikan
ini lebih kecil dari nilai probabilitas 0,005 atau nilai 0,000 < 0,005, maka H 1
diterima dan H0 ditolak. Variabel X1 mempunyai thitung yakni 3,252 dengan ttabel =
1,661 . Jadi thitung > ttabel. Serta nilai t positif menunjukkan bahwa Persepsi (X 1)
mempunyai hubungan yang searah dengan Keputusan Pembelian (Y). Jadi dapat
disimpulkan Persepsi (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y) Artinya bahwa persepsi mampu mempengaruhi keputusan
pembelian. Selanjutnya diketahui bahwa besarnya pengaruh persepsi secara
parsial terhadap keputusan pembelian secara online adalah sebesar (0,314)2 =
0,098596 atau sebesar 9,8%. Artinya bahwa harga mampu mempengaruhi
keputusan pembelian.
Diketahui bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian. terdapat nilai signifikan pada X2 adalah sebesar 0,000. Nilai signifikan
lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,002 < 0,05, maka H1 diterima
dan H0 ditolak. Variabel X2 mempunyai thitung yakni 12,654 dengan ttabel =
1,661. Jadi thitung> ttabel. Serta nilai t postif menunjukkan bahwa kepercayaan
(X2) mempunyai hubungan yang searah dengan Keputusan Pembelian (Y). Jadi
dapat disimpulkan kepercayaan (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian. Selanjutnya diketahui bahwa besarnya pengaruh
kepercayaan secara parsial terhadap keputusan pembelian adalah sebesar (0,789)2
= 0,622521 atau sebesar 62,2%. Artinya bahwa tenaga penjual mampu
mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Pembahasan
Perusahaan perlu memahami seberapa besar perusahaan mempertimbangkan
persepsi dan kepercayaan terhadap keputusan dalam belanja online sebagai
pertimbangan bagi perusahaan untuk mengenal lebih jauh keinginan serta
kebutuhan konsumen. Sumber ini penting bagi perusahaan menentukan strategi
dalam melakukan kegiatan pemasaran secara online.
Persepsi adalah menyangkut sikap konsumen terhadap perkembangan
belanja online, motivasi untuk berbelana secara online ,minat untuk berbelanja
online ,pengalaman yang dirasakan ketika berbelanja secara online ,dan harapan
konsumen dalam berbelanja secara online. Jika dilihat dari hasil penelitian, nilai
signifikan persepsi (X1) adalah sebesar 0,002, lebih kecil dari nilai probabilitas
0,005 atau nilai 0,000 < 0,005. Jadi dapat disimpulkan pesepsi (X1) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian secara online (Y).
Variabel pesepsi memiliki pengaruh dalam keputusan belanja secara online hal ini
dapat dilihat apabila pesepsi konsumen terhadap belanja online baik, maka minat
konsumen untuk melakukan transaksi belanja online akan meningkat, mengingat
banyak nya kemudahan yang dapat diterima konsumen dalam melakukan
transaksi belanja secara online.
kepercayaan adalah kemampuan seseorang untuk peka terhadap tindakan
orang lain berdasarkan pada harapan bahwa orang lain akan elakukan tindakan
tertentu pada orang yang mempercayainya tanpa tergantung pada kemampuannya
untuk mengawasi dan mengendalikannya ,Greinstein dan Vasarhelyi (2004, PP
120-122), hubungan belnja online terhadap kepercayaan adalah apabila konsumen
sudah percaya pada belenja online maka konsumen sudah tahu resiko yaang akan
ada,kepercayaan merupakan pondasi bisnis ,suatu transaksi bisnis antara dua
pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling
mempercayai,kepercayaan tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain /mitra
bisnis, melainkan harus di bangun dari awal dan harus ada pembuktian. Nilai
signifikan pada Kepercayaan (X2) adalah sebesar 0,000. Jadi dapat disimpulkan
Kepercayaan (X2) juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembeliansecara online. Ini menunjukkan bahwa Kepercayaan mempunyai peran
penting dalam menjembatani antara perusahaan atau organisasi dengan
konsumen. Dengan cara menarik konsumen, berkomunikasi, melayani, dan
mengumpulkan informasi sehingga konsumen dapat memutuskan untuk
berbelanja secara online,
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan
pembelian, menurut Menurut Kotler dan Amstrong (2007, hal 264) Dalam
mengambil Keputusan Pembelian, variabel pesepsi dan kepercayaan secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian
untuk berbelanja secara online . Dari penelitian diperoleh nilai 91.936% dengan
nilai probabilitas (sig) = 0,000. Sisanya sebesar 8.064% dipengaruhi oleh faktor
lain diluar persepsi dan kepercayaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Persepsi (X 1)
dan Kepercayaan (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian secara online (Y). Jadi keputusan pembelian melalui lima struktur
mampu mendorong keputusan dalam berbelanja secara online.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai