Anda di halaman 1dari 2

Metodologi Pengembangan Sistem

Posted on December 16, 2010 | Leave a comment

Pada saat dihadapkan pada pemilihan metodologi pengembangan sistem, banyak diantara kita
yang akhirnya bingung. Padahal salah menentukan metodologi, dapat merembet ke
penyusunan jadwal, staffing proyek, biaya dan lain-lain. Oleh karena itu, pemilihan
metodologi menurut saya merupakan bagian yang lumayan penting, tidak hanya pada saat
pengembangan sistem informasi namun juga pada pengembangan proyek-proyek lain.

Dalam pengembangan sebuah sistem, kita mengenal konsep SDLC (system development life
cycle). Secara global definisi SDLC dapat dikatakan sebagai suatu proses berkesinambungan
untuk menciptakan atau merubah sebuah sistem, merupakan sebuah model atau metodologi
yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem. Dapat dikatakan dalam SDLC
merupakan usaha bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis,
rancangan & pembangunan sistem serta delivering-nya kepada pengguna.

Secara umum, tahapan SDLC meliputi proses perencanaan, analisis, desain dan
implementasi.

Planning
Proses perencanaan biasanya lebih menekankan pada alasan mengapa sebuah sistem harus
dibuat.

Analysis
Tahapan perencanaan ini kemudian dilanjutkan dengan proses analisis yang lebih
menekankan pada siapa, apa, kapan dan dimana sebuah sistem akan dibuat.

Design
Sedangkan pada proses desain lebih menekankan kepada bagaimana sistem akan berjalan
Implementation
Tahap terakhir dilanjutkan dengan fase implementasi yaitu proses delivery-nya kepada
pengguna.

Pendekatan formal tahapan pengembangan sistem disebut metodologi. Saat ini bermacam-
macam metodologi dalam pengembangan sistem. Wah, tambah bingung aja milihnya dong..
Nggak usah kuatir, sampeyan dapat memilih metodologi yang tepat disesuaikan dengan
kebutuhan proses bisnis dan data yang mendukungnya.

Beberapa metodologi yang biasa dikenal antara lain Structural Design, Rapid Application
Development (RAD) dan Agile Development.

Anda mungkin juga menyukai