DISUSUN OLEH :
MOHAMAD PALIH
1216003
1. KASUS 1
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam karena
Gastroenteritis akut (GEA) Pasien mengeluh sudah 10 kali BAB cair (Diare), Hasil
pengkajian Tekanan Darah 80/60, Nadi 120 x / menit, Respirasi 20x/menit,Suhu 36 C,
BB 55 kg dan sebelum sakit 60 kg TB 160 cm. Mata cekung turgor kulit
menurun,Warna urine kuning pekat total dalam 8 jam 250cc, Keluarga menyampaikan
bahwa pasien menyukai makanan rujak dan sambal.
a. Identifikasi data subjektif dan data objektif
Data Subjektif :
Data Objektif :
Tanda Vital :
o Tekanan Darah 80/60
o Nadi 120 x / menit
o Respirasi 20x/menit
o Suhu 36 C
Penurunan berat badan, BB 55 Kg sekarang, sebelum sakit 60 kg
TB 160 cm
Mata cekung dan turgor kulit menurun
Warna urine kuning pekat total dalam 8 jam 250 cc
b. Masalah keperawatan
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
c. Intervensi Keperawatan
Fluid management
Defisit volume cairan b/d o Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Inteake = Output + IWL (Insensible Water Loss)
kehilangan cairan aktif 55 cc + 34 cc = 89 cc/jam
Kebutuhan cairan pasien 89 cc/jam.
o Monitor status hidrasi (kelembaban membran
Definisi : Penurunan cairan
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ),
intravaskuler, interstisial,
jika diperlukan
dan/atau intrasellular. Ini o Monitor tanda vital
mengarah ke dehidrasi, o Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
kehilangan cairan dengan intake kalori harian
pengeluaran sodium o Kolaborasikan pemberian cairan intravena IV
o Monitor status nutrisi
o Dorong masukan lewat oral (minum yang banyak)
Batasan Karakteristik : o Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
o Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
o Kelemahan o Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
o Haus
o Penurunan turgor muncul meburuk
Hypovolemia Management
kulit/lidah o Monitor status cairan termasuk intake dan output
o Membran mukosa/kulit
o Monitor tingkat Hb dan hematokrit
kering o Monitor tanda vital
o Peningkatan denyut o Monitor responpasien terhadap penambahan cairan
o Monitor berat badan
nadi, penurunan
o Dorong pasien untuk menambah intake oral
tekanan darah, o Pemberian cairan Iv, monitor adanya tanda dan
penurunan gejala kelebihanvolume cairan
volume/tekanan nadi o Pemberian elektrolit / oralit
o Pengisian vena Kolaborasi dalam pemberian therapy .
menurun
o Perubahan status
mental
o Konsentrasi urine
meningkat
o Temperatur tubuh
meningkat
o Hematokrit meninggi
Ketidakseimbangan nutrisi Nutrition Management
kurang dari kebutuhan tubuh o Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
b/d penurunan intake nutrisi yang dibutuhkan
makanan o Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi
o Berikan makanan yang terpilih ( sudah
Batasan karakteristik :
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
o Berat badan 20 % atau o Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
lebih di bawah ideal makanan harian.
o Dilaporkan adanya intake o Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
makanan yang kurang o Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
dari RDA (Recomended
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Daily Allowance)
o Kelemahan otot yang Nutrition Monitoring
digunakan untuk o BB pasien dalam batas normal
o Monitor adanya penurunan berat badan
menelan/mengunyah
o Mudah merasa kenyang, o Monitor lingkungan selama makan
o Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama
sesaat setelah mengunyah
jam makan
makanan o Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
o Kehilangan BB o Monitor turgor kulit
o Keengganan untuk makan o Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
o Kurang berminat terhadap
patah
makanan o Monitor mual dan muntah
o Diare dan atau steatorrhea o Monitor makanan kesukaan
o Suara usus hiperaktif o Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
o Kurangnya informasi,
jaringan konjungtiva
o Monitor kalori dan intake nuntrisi
d. Kriteria evaluasi :
Diagnosa Defisit volume cairan :
Hasil Yang ingin dicapai
Keseimbangan cairan; keseimbangan cairan dalam kompartemen intrasel dan
ekstrasel tubuh ( Intake dan Output cairan dalam 24 jam )
Hidrasi yang baik; keadekuatan cairan yang adekuat dalam kompartemen
intrasel dan ekstrasel tubuh
Kekurangan volume cairan akan teratasi, dibuktikan oleh Keseimbangan
elektrolit dan asam basa, keseimbangan cairan, hidrasi yang adekuat, dan
status nutrisi: asupan makanan dan cairan yang adekuat
Memiliki konsentrasi urin yang normal. Sebutkan nilai dasar berat jenis urin
Memiliki Hb dan Ht dalam batas normal untuk pasien
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
DiagnosaKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidk ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Inspirasi adalah bagian aktif dari proses pernapasan yaitu masuknya udara ke
dalam tubuh. Inspirasi diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula oblongata
(Brain stem).Aktivasi medulla menyebabkan kontraksi diafragma dan otot-otot
intercostal sehingga rongga dada membesar dan penurunan tekanan rongga pleura
yaitu rongga tipis yang berisi cairan di viseral dan parietal dari paru-paru kiri maupun
kanan (rongga paru-paru).Saat manusia melakukan aktivitas biasa, tubuh akan
menggunakan pernafasan dada yang dipengaruhi oleh kontraksi otot-otot antar tulang
rusuk bagian luar yang akan menyebabkan tulang-tulang rusuk naik terdorong ke atas
menjadikan rongga dada membesar, dan volume paru-paru pun akan membesar. Hal
ini mendorong udara dari luar dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung,
tenggorokan, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.Saat manusia melakukan aktivitas
yang berat, tubuh akan menggunakan pernapasan perut untuk memaksimalkan
pengambilan udara yang lebih banyak. Otot-otot yang membatasi rongga dada dengan
rongga perut akan berkontraksi sehingga bentuk difragma akan mendatar. Keadaan ini
membuat tulang-tulang rusuk terangkat ke atas sehingga menyebabkan volume
rongga dada dan rongga paru-paru makin membesar.
5. KASUS II
Seorang laki-lakiberusia 52 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
chest pain, gambaran EKG terdapat Q patologis dan ST elevasi. Hasil pengkajian
tekanan darah 130/90, nadi 92 x/menit, temperature 37,6 C, respirasi 28x/menit, klien
berkeringat dan wajah tampak pucat, klien mengeluh nyeri dada skala 7 (skala 0-10),
klien mengatakan nafsu makan berkurang dan makanan hanya habis porsi. Klien
juga mengatakan sulit tidur karena dada terasa tidak nyaman.
a. Kata-kata sulit
1) Chest Pain
Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali
merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada (referred pain)
Nyeri Coroner adalah rasa sakit akibat terjadinya iskemik miokard karena suplai aliran
darah koroner yang pada suatu saat tidak mencukupi untuk kebutuhan metabolisme miokard.
Nyeri dada akibat penyakit paru misalnya radang pleura (pleuritis) karena lapisan paru saja
yang bisa merupakan sumber rasa sakit, sedang pleura viseralis dan parenkim paru tidak
menimbulkan rasa sakit (Himawan, 1996)
2.) Gelombang Q adalah defleksi negative yang ditimbulkan oleh arus depolarisasi yang
berjalan menjauhi elektroda positif pada sandapan yang bersangkutan. Karena arus
depolarisasi ventrikel setelah mencapai percabangan berkas His (di daerah pangkal septum
interventrikular) akan mengarah dari kiri ke kanandan kemudian berjalan ke apeks yang
seterusnya melengkung ke ventrikel kiri. Maka dalam keadaannormal dapat ditemukan
gelombang Q dalam bentuk kompleks QS dan QR pada sadapan aVR. Jugagelombang Q
(tidak lebih dari 0.03 detik) pada sadapan I,Avl, dan sadapan prekordial lateral
(V5,V6).Gelombang Q yang harus diperhatikan pada pembacaan EKG ialah gelombang Q
patologis (Q), yang merupakan tanda adanya suatu infark miokard transmural. Mekanisme
terbentuknya gelombang Q patologis yaitu lebarnya melebihi 0.04 detik dan dalamnya
melebihi sepertiga dari tinggi gelombang R pada kompleks QRS yang sama disertai
gelombang T terbalik atau tanpa gelombang T terbalik. Khususpada sadapan prekordial, tidak
dapat menentukan gelombang Q apabila ada gambaran LBBB. Karena pada sadapan dengan
gelombang Q patologis menunjukkan letak infark miokard, maka untuk mendiagnosis infark
miokard sekurang-kurangnya harus terlihat gelombang Q pada dua sadapan yang
berhubungan . Perlu diketahui bahwa gelombang menetap selama-lamanya atau menghilang
padarekaman EKG tergantung dari keadaan infark. Diagnosis infark miokard akut ditegakkan
apabila timbulgelombang Q patologis yang baru timbul pada satu atau beberapa sadapan,
disertai elevasi ST segmendan keluhan serangan angina beberapa jam atau beberapa hari
yang lalu
3). ST Elevasi
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot jantung secara permanen
akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif maupun di pengaruhi oleh
banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada, peningkatan enzim jantung dan ST
elevasi pada pemeriksaan EKG. STEMI adalah cermin dari pembuluh darah koroner tertentu
yang tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar terhenti, otot jantung yang
dipendarahi tidak dapat nutrisi-oksigen dan mati
1). Masalah kesehatan : Nyeri dada, dada merasa tidak nyaman, napas cepat (Sesak nafas),
Nafsu makan berkurang, Sulit tidur.
2). Patofisiologis
Patofisiologi Akut Miokard Infark (AMI)
Berawal dari proses aterosklerosis yang merupakan factor etiologi utama yang mendasari
terjadinya penyakit jantung koroner. Terbentuknya plaque dari aterosklerosis menyebabkan
penyempitan lumen pembuluh darah arteri, bila plaque ini pecah dan berdarah menyebabkan
thrombosis dan obstruksi arteri koroner. Obstruksi pembuluh darah lebih dari 75% akan
meningkatkan kematian (30 40%).
Penyempitan atau obstruksi total pembuluh arteri koroner akan mempengaruhi perfusi
koroner.
Suplai oksigen yang kurang atau tidak ada menyebabkan iskemia miokard. Pada iskemia
memaksa miokardium mengubah metabolisme bersifat anaerob dimana asam laktat yang
dihasilkan tertimbun di sel-sel miokard akan menstimuli ujung saraf dan menimbulkan rasa
nyeridada, serta kadar pH sel akan berkurang/asidosis.
Iskemia miokard yang berlangsung lama lebih dari 35 45 menit menyebabkan kerusakan
sel-sel miokard yang irreversible dan nekrosis. Pada keadaan demikian fungsi ventrikel
terganggu, kekuatan kontraksi berkurang, penurunan stroke volume dan fraksi ejeksi serta
gangguan irama jantung. Hal ini akan mengubah hemodinamika. Mekanisme kompensasi
output cardial dan perfusi yang mungkin meliputi stimulasi simpatik berupa peningkatan
heart rate, vasokontriksi, hipertrofi ventrikel.
Proses terjadinya infark miokard terbagi dalam tiga zona, yaitu zona nekrotik, injury dan
iskemia. Zona injury dan iskemia berpotensial dapat pulih kembali tergantung pada
kemampuan jaringan sekitar iskemia membentuk sirkulasi kolateral untuk reperfusi cepat.
Luasnya infark tergantung pada pembuluh darah arteri yang tersumbat. Miokard infark paling
sering mengenai ventrikel kiri. Dan area yang terkena dapat seluruh otot jantung (infark
transmural) atau hanya mengenai sebagian dalam lapisan miokard (infark sub endokardial)
c. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data Subjektif : Jaringan Miocard Nyeri akut
o Pasien mengeluh jantung iskemik
chest pain,
o klien berkeringat dan Suplay dan kebutuhan
wajah tampak pucat,
Klien mengeluh
nyeri dada skala 7
(skala 0-10), oksigen ke jantung
Data Objektif : menurun
gambaran EKG
terdapat Q patologis Metabolisme anaerob
dan ST elevasi
Timbunan asam laktat
meningkat pada otot
jantung
Nyeri dada
Mual
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
e. Kriteria evaluasi
Diagnosa Nyeri Akut
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 janm nyeriklien berkurang,
dengan kriteria :
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan managemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
Efek Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan
menambah irama jantung.
d. Kelenjar Suprarenal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks)
dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala
sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa
sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi
adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih
banyak.
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata,
kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya sangat
penting, tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong jaringan kecil
yang beratnya masing-masing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang juga amat penting.
Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang dikenal dengan nama kelenjar
adrenal, masing-masing adalah sebuah laboratorium yang terpisah. Yang pertama adalah
bagian luar kelenjar adrenal (korteks adarenal), yang menghasilkan tiga hormon; yang
kedua adalah bagian dalam kelenjar adrenal (medulla adrenal), yang menghasilkan dua
hormon. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kedua kelenjar ini sangat penting
sehingga pelepasan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon-hormon itu akan
menyebabkan kematian.
e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari), panjang sekitar 10-20 cm.
Mendapat pasokan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin.Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans.Pulau pulau langerhans terdiri dari tiga
jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan plukagon; sel beta yang menghasilkan
insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somastotastin namun fungsinya belum jelas
diketahui.
Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.Gliklagon
dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisem karbohoidrat, protein dan
lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormone
ini.
Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin
menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula
darah. Perangsangan glucagon bial gula darah rendah, dan asam amino mkmeningkat.
Efek glukagon ini juga sama denga efek kartisol, GH dan epinefrin.
Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic terutama akan
meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di jaringan. Efek anabolik penting
lainya dari hormon insulin adal;ah sebgai beerikut :
Efek pada hepar
Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa
Menghambat glikogenesis, glukoneonesis dan kategonesis
Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas di hepar
Efek pada otot
Meningkatkan sistesis protein
Meningkatkan transportasi asam amino
Meningkatkan glikogenesis
Efek pada jaringan lemak
Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas
Meningkatkan penyimpanan trigleserida
Menurunkan lipolisis
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.Hormon ini
berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke
sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan
hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas
juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita.Selain menghasilkan sel telur, ovarium
juga menghasilkan hormon.Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu
sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf.Pembentukan estrogen dirangsang oleh
FSH.Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita.Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat
membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya.Contohnya, perkembangan
pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah
pembentukan FSH dan LH.Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan
kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria.Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon androgen, yaitu testosterone diperlukan untuk untuk mempertahankan
spermatogenesis.Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan
tanda-tanda kelamin sekunder.Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan
jakun.
Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa
menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi
endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.Tubuh
perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit
hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa
kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar
target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan
kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka
berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang
berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki
jadwal tertentu.Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi
LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya.Hormon estrogen dan progesteron
pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini
masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon
terhadap semacam jam biologis.
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa
diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan
hormon hipofisa.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan
berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.Beberapa hormon hipofisa memiliki efek
langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon
oleh organ lainnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya
memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat
di dalam darah:
Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam
lemak
Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat.
Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap
perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Hormon Utama
Yang
Hormon Fungsi
menghasilkan
Membantu mengatur keseimbangan garam dan air
Aldosteron Kelenjar adrenal dengan cara menahan garam dan air serta membuang
kalium
Hormon Menyebabkan ginjal menahan air
antidiuretik Kelenjar hipofisa Bersama dengan aldosteron, membantu
(vasopresin) mengendalikan tekanan darah
Memiliki efek yang luas di seluruh tubuh, terutama
sebagai:
Anti peradangan
Kortikosteroid Kelenjar adrenal Mempertahankan kadar gula darah, tekanan
darah dan kekuatan otot
Membantu mengendalikan keseimbangan garam
dan air
Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon
Kortikotropin Kelenjar hipofisa
oleh korteks adrenal
Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel darah merah
Mengendalikan perkembangan ciri seksual dan sistem
Estrogen Indung telur
reproduksi wanita
Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah
Hormon Mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan
Kelenjar hipofisa
pertumbuhan Meningkatkan pembentukan protein
Menurunkan kadar gula darah
Insulin Pankreas Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein dan
lemak di seluruh tubuh
Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan
LH (luteinizing sperma dan sementum, pematangan sel telur,
hormone) siklus menstruasi
FSH (follicle- Kelenjar hipofisa Mengendalikan ciri seksual pria dan wanita
stimulating (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur
hormone) dan ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin
sifat kepribadian)
Menyebabkan kontraksi otot rahim dan saluran susu di
Oksitosin Kelenjar hipofisa
payudara
Hormon Kelenjar Mengendalikan pembentukan tulang
paratiroid paratiroid Mengendalikan pelepasan kalsium dan fosfat
Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman
sel telur yang telah dibuahi
Progesteron Indung telur
Mempersiapkan kelenjar susu untuk
menghasilkan susu
Memulai dan mempertahankan pembentukan susu di
Polaktin Kelenjar hipofisa
kelenjar susu
Renin dan
Ginjal Mengendalikan tekanan darah
angiotensin
Mengatur pertumbuhan, pematangan dan kecepatan
Hormon tiroid Kelenjar tiroid
metabolism
TSH
(tyroid- Merangsang pembentukan dan pelepasan hormon oleh
Kelenjar hipofisa
stimulating kelenjar tiroid
hormone)