Anda di halaman 1dari 28

TAKE HOME EXAM

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DISUSUN OLEH :
MOHAMAD PALIH
1216003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI


KELAS NON REGULER RSP DR H.A ROTINSULU
2016

1. KASUS 1
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam karena
Gastroenteritis akut (GEA) Pasien mengeluh sudah 10 kali BAB cair (Diare), Hasil
pengkajian Tekanan Darah 80/60, Nadi 120 x / menit, Respirasi 20x/menit,Suhu 36 C,
BB 55 kg dan sebelum sakit 60 kg TB 160 cm. Mata cekung turgor kulit
menurun,Warna urine kuning pekat total dalam 8 jam 250cc, Keluarga menyampaikan
bahwa pasien menyukai makanan rujak dan sambal.
a. Identifikasi data subjektif dan data objektif

Data Subjektif :

Pasien mengeluh sudah 10 kali BAB cair (Diare)

Data Objektif :

Tanda Vital :
o Tekanan Darah 80/60
o Nadi 120 x / menit
o Respirasi 20x/menit
o Suhu 36 C
Penurunan berat badan, BB 55 Kg sekarang, sebelum sakit 60 kg
TB 160 cm
Mata cekung dan turgor kulit menurun
Warna urine kuning pekat total dalam 8 jam 250 cc
b. Masalah keperawatan

DATA ETIOLOGI MASALAH


Data Subjektif : Ganstroeneteritis akut Defisit volume
Pasien mengeluh sudah 10 kali cairan
BAB cair (Diare) Makanan/zat tidak
Keluarga mengatakan bahwa dapat diserap oleh
pasien menyukai makanan rujak tubuh
dan sambal
Data Objektif : Tekanan osmotic
Tanda Vital : Tekanan Darah rongga usus meningkat
80/60, Nadi 120 x / menit,
Respirasi 20x/menit, Suhu 36 C Diare
Mata cekung turgor kulit
menurun
Peningkatan frekuensi
Warna urine kuning pekat total
defekasi
dalam 8 jam 250 cc
Balance Cairan :
Kosistensi feses cair
o Urine
Rumus = 0,5-1 cc /KgBB/Jam
BB Pasien 55kg berarti urine Kehilangan cairan
yang keluar 28-55 cc/jam tubuh
8 jam = 224 440 cc

Defisit volume cairan


Data Subjektif : Invasi MO ke Ketidakseimban
Pasien mengeluh sudah 10 kali gastrointestinal gan nutrisi
BAB cair sejak tadi pagi (Diare) kurang dari
Data Objektif : Reaksi inflamasi kebutuhan tubuh
Adanya penurunan berat badan,
BB 55 Kg sekarang, sebelum HCL meningkat dan

sakit 60 kg rangsangan ke plexus


TB 160 cm mesenterikus
Berat Badan Ideal
Penigkatan motilitas
Perhitungan BB ideal :
BB/TB = usus
55 kg/1.6 m= 21.48
Berat badan pasien masih ideal,
Mual dan muntah
belum ada penurunan berat
badan yang signifikan.
Penurunan penyerapan
nutrisi

Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh

c. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan Intervensi

Fluid management
Defisit volume cairan b/d o Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Inteake = Output + IWL (Insensible Water Loss)
kehilangan cairan aktif 55 cc + 34 cc = 89 cc/jam
Kebutuhan cairan pasien 89 cc/jam.
o Monitor status hidrasi (kelembaban membran
Definisi : Penurunan cairan
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ),
intravaskuler, interstisial,
jika diperlukan
dan/atau intrasellular. Ini o Monitor tanda vital
mengarah ke dehidrasi, o Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
kehilangan cairan dengan intake kalori harian
pengeluaran sodium o Kolaborasikan pemberian cairan intravena IV
o Monitor status nutrisi
o Dorong masukan lewat oral (minum yang banyak)
Batasan Karakteristik : o Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
o Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
o Kelemahan o Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
o Haus
o Penurunan turgor muncul meburuk
Hypovolemia Management
kulit/lidah o Monitor status cairan termasuk intake dan output
o Membran mukosa/kulit
o Monitor tingkat Hb dan hematokrit
kering o Monitor tanda vital
o Peningkatan denyut o Monitor responpasien terhadap penambahan cairan
o Monitor berat badan
nadi, penurunan
o Dorong pasien untuk menambah intake oral
tekanan darah, o Pemberian cairan Iv, monitor adanya tanda dan
penurunan gejala kelebihanvolume cairan
volume/tekanan nadi o Pemberian elektrolit / oralit
o Pengisian vena Kolaborasi dalam pemberian therapy .
menurun
o Perubahan status
mental
o Konsentrasi urine
meningkat
o Temperatur tubuh
meningkat
o Hematokrit meninggi
Ketidakseimbangan nutrisi Nutrition Management
kurang dari kebutuhan tubuh o Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
b/d penurunan intake nutrisi yang dibutuhkan
makanan o Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi
o Berikan makanan yang terpilih ( sudah
Batasan karakteristik :
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
o Berat badan 20 % atau o Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
lebih di bawah ideal makanan harian.
o Dilaporkan adanya intake o Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
makanan yang kurang o Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
dari RDA (Recomended
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Daily Allowance)
o Kelemahan otot yang Nutrition Monitoring
digunakan untuk o BB pasien dalam batas normal
o Monitor adanya penurunan berat badan
menelan/mengunyah
o Mudah merasa kenyang, o Monitor lingkungan selama makan
o Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama
sesaat setelah mengunyah
jam makan
makanan o Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
o Kehilangan BB o Monitor turgor kulit
o Keengganan untuk makan o Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
o Kurang berminat terhadap
patah
makanan o Monitor mual dan muntah
o Diare dan atau steatorrhea o Monitor makanan kesukaan
o Suara usus hiperaktif o Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
o Kurangnya informasi,
jaringan konjungtiva
o Monitor kalori dan intake nuntrisi
d. Kriteria evaluasi :
Diagnosa Defisit volume cairan :
Hasil Yang ingin dicapai
Keseimbangan cairan; keseimbangan cairan dalam kompartemen intrasel dan
ekstrasel tubuh ( Intake dan Output cairan dalam 24 jam )
Hidrasi yang baik; keadekuatan cairan yang adekuat dalam kompartemen
intrasel dan ekstrasel tubuh
Kekurangan volume cairan akan teratasi, dibuktikan oleh Keseimbangan
elektrolit dan asam basa, keseimbangan cairan, hidrasi yang adekuat, dan
status nutrisi: asupan makanan dan cairan yang adekuat
Memiliki konsentrasi urin yang normal. Sebutkan nilai dasar berat jenis urin
Memiliki Hb dan Ht dalam batas normal untuk pasien

Memiliki tekanan vena sentral dan pulmonal dalam rentang normal

Memiliki asupan cairan oral atau intravena yang adekuat

Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
DiagnosaKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidk ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

2. GAMBAR ANATOMI SISTEM PERNAFASAN


3. FISIOLOGI PERNAFASAN (INSPIRASI - EKSPIRASI ) DAN KONTROL
SISTEM PERNAFASAN
a. Inspirasi dan Ekspirasi dalam Proses Pernapasan Manusia
Pengertian sistem pernapasan manusia adalah suatu proses mekanisme menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air melalui saluran
alat pernapasan yang berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-
paru. Proses pernapasan sangat penting untuk mencukupi kebutuhan oksigen yang
berguna sebagai energi serta berfungsi membuang tumpukan karbon dioksida dan uap
air yang merupakan hasil samping dari pembakaran di dalam tubuh.Pada Sistem
Pernapasan Manusia terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu proses inspirasi
(mengambil udara) dan proses ekspirasi (mengeluarkan udara). Sedangkan jenis
pernapasan terdiri dari dua jenis yaitu pernapasan dada (dikerjakan oleh otot antar
tulang rusuk) dan pernapasan perut (dikerjakan oleh otot diafragma).

Inspirasi adalah bagian aktif dari proses pernapasan yaitu masuknya udara ke
dalam tubuh. Inspirasi diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula oblongata
(Brain stem).Aktivasi medulla menyebabkan kontraksi diafragma dan otot-otot
intercostal sehingga rongga dada membesar dan penurunan tekanan rongga pleura
yaitu rongga tipis yang berisi cairan di viseral dan parietal dari paru-paru kiri maupun
kanan (rongga paru-paru).Saat manusia melakukan aktivitas biasa, tubuh akan
menggunakan pernafasan dada yang dipengaruhi oleh kontraksi otot-otot antar tulang
rusuk bagian luar yang akan menyebabkan tulang-tulang rusuk naik terdorong ke atas
menjadikan rongga dada membesar, dan volume paru-paru pun akan membesar. Hal
ini mendorong udara dari luar dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung,
tenggorokan, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.Saat manusia melakukan aktivitas
yang berat, tubuh akan menggunakan pernapasan perut untuk memaksimalkan
pengambilan udara yang lebih banyak. Otot-otot yang membatasi rongga dada dengan
rongga perut akan berkontraksi sehingga bentuk difragma akan mendatar. Keadaan ini
membuat tulang-tulang rusuk terangkat ke atas sehingga menyebabkan volume
rongga dada dan rongga paru-paru makin membesar.

Ekspirasi adalah bagian dari proses pernapasan yaitu mengeluarkan udara


dari dalam tubuh. Udara kadaluarsa berupa karbon dioksida dan uap air hasil
peristiwa metabolisme tubuh akan dibuang dalam proses ini. Ekspirasi
juga diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula oblongata (Brain
stem) namun kebalikan dari proses inspirasi.Otot-otot antar tulang rusuk sebelah luar
dan otot diafragma mengendur yang akan membuat rongga dada
turun sehingga volume udara di paru-paru mengecil. Dengan mengecilnya volume
udara di paru-paru maka tekanan udara di dalam paru-paru meningkat dan
akanmendorong karbondioksida dari ruang alveolus perlahan naik ke tabung-tabung
pernafasan dan keluar melalui hidung.

b. Pengendalian Sistem Pernafasan


Pengendalian oleh saraf.
Pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata yang
mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radix saraf
servikalis impuls ini diantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus: dan di bagian yang
lebih rendah pada sumsum belakang, impulsnya berjalan dari daerah torax melalui
saraf interkostalis untuk merangsang otot interkostalis. Impuls ini menimbulkan
kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkostal yang kecepatan kira-kira lima
belas kali setiap menit.
Saraf dari pusat kontrol pernafasan di medula oblongata otak mengirimkan impuls
ke diafragma dan otot rusuk, serta merangsang diafragma dan otot rusuk berkontraksi
sehingga meningkatkan volume rongga dada dan mengecilkan tekanan udara di dalam
paru-paru.Hal ini menyebabkan udara maengalair ke dalam tubuh melewati saluran
pernafasan (inhalasi).Ketika sedang istirahat, saraf dari medula oblongata
mengirimkan impuls yang menyebabkan terjadi kurang lebih 10-14 inhalasi per
menit. Diantara inhalasi, otot berelaksasi yang menyebabkan volume dada mengecil
dan meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru sehingga akan mendorong udara
keluar.
Pusat kontrol di medula onlongata juga mengatur kdar CO2 dalam darah. Sensor
dalam medula akan medeteksi perubahan konsentrasi CO2 melalui perubahan pH
(derajat keasaman) di dalam darah dan cairan serebrospinal (cairan pelindung otak
dan sumsum tulang belakang). perubahan pH mencerminkan perubahan konsentrasi
CO2 hal ini karena CO2 membentuk senyawa asam bikarbonat dalam darah. Denan
demikian, semakin bertambahnya konsentrasi CO2 di dalam darah ditandai dengan
turunnya pH darah (semakin banyak senyawa asam yang terbentuk). Perubahan ini
akan ditangkap oleh sel-sel saraf di dinding aorta dan arteri leher dan diteruskan ke
medula. Sebagai respon, medula akan mengubah laju dan kedalaman pernafasan. Jika
kadar CO2 naik, maka akan mengalami peningkatan laju dan kedalaman pernafasan.
Sebaliknya jika kadar CO2 turun, maka laju dan kedalaman pernafasan akan
melambat. Peningkatan laju pernafasan juga terjadi bila kadar oksigen dalam darah
menurun.
Pengaturan kimia
Merupakan faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekuensi, kecepatan
dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat pernafasan didalam sumsum otak sangat
peka pada keadaan asam atau basa sehingga kadar alkali darah harus dipertahankan
dalam keadaan normal.
a. Kemoreseptor sentral
Neuron yang terletak di permukaan ventral lateral medulla
Peningkatan kadar CO2 dalam darah arteri dan cairan
serebrospinalis merangsang peningkatan frekuensi dan
kedalaman respirasi
Penurunan kadar oksigen hanya sedikit berpengaruh pada
kemoreseptor sentral
b. Kemoreseptor perifer
Terletak di badan aorta dan karotid pada sistem arteri
Reseptor perifer sensitif terutama terhadap penurunan kadar oksigen
Peningkatan konsentrasi ion H+ (penurunan pH) langsung merangsang
kemoreseptor perifer
4. KAPASITAS PARU-PARU
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan
dengan sistem peredaran darah (sirkulasi).Fungsinya adalah menukar oksigen dari
udara dengan karbon dioksida dari darah.Prosesnya disebut "pernapasan eksternal"
atau bernapas.Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi.Istilah kedokteran yang
berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones
untuk paru-paru.Untuk memudahkan pengertian peristiwa ventilasi paru, maka udara
dalam paru dapat dibagi menjadi empat volume dan empat kapasitas. Empat macam
volume tersebut jika semuanya dijumlahkan, sama dengan volume maksimal paru
yang sedang mengembang atau disebut juga total lung capacity, dan arti dari masing-
masing volume tersebut adalah sebagai berikut:
a. Volume tidal adalah jumlah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali
bernapas normal, besarnya kira-kira 500 mililiter pada laki-laki dewasa.
b. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah
di atas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat, biasanya mencapai 3000 ml
c. Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara ekstra maksimal yang dapat
diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal, jumlah normalnya
adalah sekitar 1100 mililiter.
d. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah
ekspirasi paling kuat, volume ini besarnya kira-kira 1200 mililiter.
Untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru, kadang-kadang perlu
menyatukan dua atau lebih volume paru di atas.Kombinasi itu disebut kapasitas paru.
a. Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi.
Ini adalah jumlah udara (kira-kira 3500 mililiter) yang dapat dihirup oleh seseorang,
dimulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah
maksimum.
b. Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir
ekspirasi normal (kira-kira 2300 mililiter) yang merupakan hasil jumlah dari volume
cadangan ekspirasi dan volume residu.
c. Kapasitas vital adalah jumlah dari volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal
dan volume cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat
dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara
maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira2 4600 mililiter).
d. Kapasitas paru total adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru
sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800 mililiter), jumlah
ini sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu.

5. KASUS II
Seorang laki-lakiberusia 52 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
chest pain, gambaran EKG terdapat Q patologis dan ST elevasi. Hasil pengkajian
tekanan darah 130/90, nadi 92 x/menit, temperature 37,6 C, respirasi 28x/menit, klien
berkeringat dan wajah tampak pucat, klien mengeluh nyeri dada skala 7 (skala 0-10),
klien mengatakan nafsu makan berkurang dan makanan hanya habis porsi. Klien
juga mengatakan sulit tidur karena dada terasa tidak nyaman.
a. Kata-kata sulit
1) Chest Pain

Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali
merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada (referred pain)
Nyeri Coroner adalah rasa sakit akibat terjadinya iskemik miokard karena suplai aliran
darah koroner yang pada suatu saat tidak mencukupi untuk kebutuhan metabolisme miokard.
Nyeri dada akibat penyakit paru misalnya radang pleura (pleuritis) karena lapisan paru saja
yang bisa merupakan sumber rasa sakit, sedang pleura viseralis dan parenkim paru tidak
menimbulkan rasa sakit (Himawan, 1996)

2.) Gelombang Q adalah defleksi negative yang ditimbulkan oleh arus depolarisasi yang
berjalan menjauhi elektroda positif pada sandapan yang bersangkutan. Karena arus
depolarisasi ventrikel setelah mencapai percabangan berkas His (di daerah pangkal septum
interventrikular) akan mengarah dari kiri ke kanandan kemudian berjalan ke apeks yang
seterusnya melengkung ke ventrikel kiri. Maka dalam keadaannormal dapat ditemukan
gelombang Q dalam bentuk kompleks QS dan QR pada sadapan aVR. Jugagelombang Q
(tidak lebih dari 0.03 detik) pada sadapan I,Avl, dan sadapan prekordial lateral
(V5,V6).Gelombang Q yang harus diperhatikan pada pembacaan EKG ialah gelombang Q
patologis (Q), yang merupakan tanda adanya suatu infark miokard transmural. Mekanisme
terbentuknya gelombang Q patologis yaitu lebarnya melebihi 0.04 detik dan dalamnya
melebihi sepertiga dari tinggi gelombang R pada kompleks QRS yang sama disertai
gelombang T terbalik atau tanpa gelombang T terbalik. Khususpada sadapan prekordial, tidak
dapat menentukan gelombang Q apabila ada gambaran LBBB. Karena pada sadapan dengan
gelombang Q patologis menunjukkan letak infark miokard, maka untuk mendiagnosis infark
miokard sekurang-kurangnya harus terlihat gelombang Q pada dua sadapan yang
berhubungan . Perlu diketahui bahwa gelombang menetap selama-lamanya atau menghilang
padarekaman EKG tergantung dari keadaan infark. Diagnosis infark miokard akut ditegakkan
apabila timbulgelombang Q patologis yang baru timbul pada satu atau beberapa sadapan,
disertai elevasi ST segmendan keluhan serangan angina beberapa jam atau beberapa hari
yang lalu

3). ST Elevasi
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot jantung secara permanen
akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif maupun di pengaruhi oleh
banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada, peningkatan enzim jantung dan ST
elevasi pada pemeriksaan EKG. STEMI adalah cermin dari pembuluh darah koroner tertentu
yang tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar terhenti, otot jantung yang
dipendarahi tidak dapat nutrisi-oksigen dan mati

b. Masalah kesehatan dan Patofisiologisnya

1). Masalah kesehatan : Nyeri dada, dada merasa tidak nyaman, napas cepat (Sesak nafas),
Nafsu makan berkurang, Sulit tidur.
2). Patofisiologis
Patofisiologi Akut Miokard Infark (AMI)
Berawal dari proses aterosklerosis yang merupakan factor etiologi utama yang mendasari
terjadinya penyakit jantung koroner. Terbentuknya plaque dari aterosklerosis menyebabkan
penyempitan lumen pembuluh darah arteri, bila plaque ini pecah dan berdarah menyebabkan
thrombosis dan obstruksi arteri koroner. Obstruksi pembuluh darah lebih dari 75% akan
meningkatkan kematian (30 40%).
Penyempitan atau obstruksi total pembuluh arteri koroner akan mempengaruhi perfusi
koroner.
Suplai oksigen yang kurang atau tidak ada menyebabkan iskemia miokard. Pada iskemia
memaksa miokardium mengubah metabolisme bersifat anaerob dimana asam laktat yang
dihasilkan tertimbun di sel-sel miokard akan menstimuli ujung saraf dan menimbulkan rasa
nyeridada, serta kadar pH sel akan berkurang/asidosis.
Iskemia miokard yang berlangsung lama lebih dari 35 45 menit menyebabkan kerusakan
sel-sel miokard yang irreversible dan nekrosis. Pada keadaan demikian fungsi ventrikel
terganggu, kekuatan kontraksi berkurang, penurunan stroke volume dan fraksi ejeksi serta
gangguan irama jantung. Hal ini akan mengubah hemodinamika. Mekanisme kompensasi
output cardial dan perfusi yang mungkin meliputi stimulasi simpatik berupa peningkatan
heart rate, vasokontriksi, hipertrofi ventrikel.
Proses terjadinya infark miokard terbagi dalam tiga zona, yaitu zona nekrotik, injury dan
iskemia. Zona injury dan iskemia berpotensial dapat pulih kembali tergantung pada
kemampuan jaringan sekitar iskemia membentuk sirkulasi kolateral untuk reperfusi cepat.
Luasnya infark tergantung pada pembuluh darah arteri yang tersumbat. Miokard infark paling
sering mengenai ventrikel kiri. Dan area yang terkena dapat seluruh otot jantung (infark
transmural) atau hanya mengenai sebagian dalam lapisan miokard (infark sub endokardial)
c. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data Subjektif : Jaringan Miocard Nyeri akut
o Pasien mengeluh jantung iskemik
chest pain,
o klien berkeringat dan Suplay dan kebutuhan
wajah tampak pucat,
Klien mengeluh
nyeri dada skala 7
(skala 0-10), oksigen ke jantung
Data Objektif : menurun
gambaran EKG
terdapat Q patologis Metabolisme anaerob
dan ST elevasi
Timbunan asam laktat
meningkat pada otot
jantung

Nyeri dada

Data Subjektif : Nyeri hebat Ketidakseimbangan


Klien mengatakan nutrisi kurang dari
nafsu makan berkurang Merangsang reflek kebutuhan tubuh
vasovegal yang
Data Objektif : disalurkan dari area
Makanan hanya habis kerusakan miokard ke
porsi: trakus gastro intestinal

Mual

Penurunan asupan nutrisi

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Data Subjektif : Nyeri dada Gangguan pola tidur


Klien juga mengatakan
sulit tidur karena dada Rasa tidak nyaman
terasa tidak nyaman didada

Data Objektif : - Tidur terganggu


Gangguan pola tidur
d. Rencana Keperawatan
Intervensi untuk diagnosa Nyeri akut :
1) Pantau nyeri (karakteristik, lokasi, intensitas, durasi), catat setiap respon
verbal/non verbal, perubahan hemo-dinamik
2) Berikan lingkungan yang tenang dan tunjukkan perhatian yang tulus kepada
klien.
3) Bantu melakukan teknik relaksasi (napas dalam/perlahan, distraksi, visualisasi,
bimbingan imajinasi)
4) Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi:
- Antiangina seperti nitogliserin (Nitro-Bid, Nitrostat, Nitro-Dur)
- Beta-Bloker seperti atenolol (Tenormin), pindolol (Visken), propanolol
(Inderal)
- Analgetik seperti morfin, meperidin (Demerol)
- Penyekat saluran kalsium seperti verapamil (Calan), diltiazem (Prokardia).
5) Manajemen Nyeri
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis (misalnya, umpan balik biologis,
transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), hypnosis, relaksasi, imajinasi
terbimbing, terapi music, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas, akupresur,
kompres hangat atau dingin, dan masase)

Intervensi Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


Identifikasi factor yang mempengaruhi kehilangan selera makan pasien
Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan

Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

Timbang pasien pada interval yang tepat


Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhinya
Buat perencanaan makan sesuai dengan selera pasien
Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien
Manajemen nutrisi: berikan pasien minuman dan kudapan bergizi tinggi protein,
tinggi kaori yang siap dikonsumsi dan ajarkan pasien tentang cara membuat
jadwal makan jika perlu
Minimalkan factor yang dapat menimbulkan mual dan muntah, sebutkan
faktornya.
Tawarkan hygiene mulut sebelum makan
Berikan umpan balik positif terhadap pasien yang menunjukkan selera makan
Ketahui makanan kesukaan pasien, Berikan makanan yang sesuai dengan keadaan
dan keinginan klien
Kolaborasi dengan ahli gizi jika diperlukan, hitung jumlah kalori, dan jenis zat
gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap,
pemberian makanan melaui selang, atau nutrisi parenteral total agar asupan kalori
yang adekuat dapat dipertahankan
Berikan obat antiemetic atau analgetik sebelum makan sesuai dengan indikasi
IntervensiGangguan pola tidur
1). Environment management (Manajemen lingkungan)
a. Ciptakan lingkungan yang aman untuk klien
b. Berikan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman
c. Berikan posisi tidur yang membuat klien nyaman
d. Kontrol kebisingan dan atur pencahayaan
e. Batasi pengunjung, berikan satu ruangan jika diindikasikan
2). Sleep Enhancement
a. Monitor jumlah dan kualitas tidur klien
b. Menginstruksikan pasien untuk tidur pada waktunya
c. Mengidentifikasi penyebab kekurangan tidur pasien
d. Diskusi dengan pasien dan keluarga pasien untuk meningkatkan tekhnik tidur.
e. Menentukan pola tidur pasien
f. Bantu untuk membuang faktor stress sebelum tiba waktu tidur.

e. Kriteria evaluasi
Diagnosa Nyeri Akut
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 janm nyeriklien berkurang,
dengan kriteria :
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan managemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal

Diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam diharapkan pemenuhan nutrisi klien
terpenuhi dengan kriteria hasil :
Pemenuhan nutrisi klien terpenuhi
BB klien meningkat
Tidak terjadi mual dan muntah
Nafsu makan klien meningkat
Porsi makan klien habis

Diagnosa Gangguan pola tidur


Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam pada pasien
dengan gangguan pola tidur dapat teratasi dengan kriteria hasil:
1. Jumlah jam tidur meningkat (7-8 jam)
2. Perasaan segar nyaman setelah bangun tidur
3. Pola tidur baik
4. Kualitas tidur baik
5. Gangguan tidur tidak ada

6. FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN


Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah
kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon.Kelenjar ini dinamakan endokrin
karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya.Hormon yang
dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ
sasaran melalui pembuluh darah bercampur dengan darah.Kelenjar yang produknya
disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar
eksokrin.
Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dan (1) kelenjar hipofise atau pituitari
(hypophysis or pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2)
kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan;
(3) kelenjar paratiroid (parathyroid gland) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal
(suprarenal gland) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans
(islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad)
laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai
kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
a. Kelenjar Endokrin
Organ utama dari sistem endokrin adalah:Kelenjar hipofisa, Kelenjar tiroid, Kelenjar
paratiroid,Pulau-pulau pancreas, Kelenjar adrenal, Buah zakar, Indung telur.
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.Hipotalamus
melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu
pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan
berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.
b.Hormon
Kata hormone berasal dari kata Yunanai hormone yang artinya membuiat gerakan atau
membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan. Hormon
adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ,
yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormone merupakan
protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda beda.
Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara
hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada
akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:
Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan
ciri-ciri seksual
Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi
Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya
mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya:
TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid.
hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel
di seluruh tubuh.
Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula,
protein, serta lemak di seluruh tubuh.
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang melekat pada
permukaan bawah otak melalui infundibulum.Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu
terletak pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut master gland karena hormon yang
dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior,
bagian tengah, dan bagian posterior .
Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior .
Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit
Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan
maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya. hipofisa
dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipofisa.
hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior
(belakang).
hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan
faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara langsung
menghubungkan keduanya. pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan
melalui impuls saraf.
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya
dapat daerah yang menggenting. Kelenjar tiroid terdiri atas 2 belah yang terletak di
sebelah kanan batang tenggorok diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi
batang tenggorok di sebelah depan. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terdapat di
dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding pangkal tenggorok. Kelenjar ini
terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium.Kekurangan iodium dalam makanan dalam
waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus
bekerja keras untuk membentuk tiroksin.Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan
metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun.Bila ini terjadi pada
anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan
anak tumbuh kerdil dan idiot.Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki
dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Fungsi hormone-hormon tiroid antaralain:
Mengatur laju metabolism tuibuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan
metabolism karena peningkatan konsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini
npengecualian untuk otak, lien paru-paru dan otak,lien, paru-paru dan testis. Ke dua
hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan
cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih
singkat disbanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat
dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.

Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan syaraf


dan tulang.

Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin

Efek Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan
menambah irama jantung.

Merangsang pembentukan sel darah merah

Mempengaruhi kekuatan dan riteme pernafasan sebagai konpensasi tubuh terhadap


kebutuhan oksigen akibat metabolism.

Bereaksi sebagai antagonis insulin.


Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus
Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat,denyut nadi
bertambah, gelisah, gugup, merasa demam, gejala lain yang nampak adalah bola mata
menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

c. Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok )


Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.Kelenjar ini menghasilkan parathormon
yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan
hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang
di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan
kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal
ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak
mengandung kapur dan fosfor.Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali
patah.Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
Tubuh kita memiliki empat kelenjar paratiroid kecil, satu terletak di setiap sudut
kelenjar tiroid. Tanggung jawab mereka adalah untuk menghasilkan jumlah yang benar
dari hormon paratiroid (PTH), yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan
yang benar dari fosfor dan kalsium dalam tubuh Anda.
Hiperparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid menghasilkan PTH terlalu
banyak, mengganggu kalsium tubuh dan tingkat fosfor.Abnormal jumlah tinggi kalsium
ditemukan dalam darah, dan fosfor drop tingkatan untuk tingkat abnormal rendah.
Meskipun gejala sering tidak ada atau hanya berpengalaman sebagai nyeri kecil dan
kelelahan, komplikasi serius dapat berkembang, termasuk: Batu ginjal, Mulas, Tekanan
darah tinggi, Peningkatan haus dan buang air kecil, Peptikum ulkus, Mual, Osteoporosis
Hipoparatiroidisme terjadi ketika PTH terlalu sedikit yang dihasilkan, sehingga
kadar kalsium darah sangat rendah dan tingkat fosfor darah sangat tinggi. Gejala
Hipoparatiroidisme meliputi: Berlebihan kegugupan, Sakit kepala, Otot kram, Kontraksi
otot yang tidak diinginkan sehingga berkedut tak terkendali dan kejang.

d. Kelenjar Suprarenal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks)
dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala
sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa
sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi
adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih
banyak.
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata,
kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya sangat
penting, tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong jaringan kecil
yang beratnya masing-masing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang juga amat penting.
Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang dikenal dengan nama kelenjar
adrenal, masing-masing adalah sebuah laboratorium yang terpisah. Yang pertama adalah
bagian luar kelenjar adrenal (korteks adarenal), yang menghasilkan tiga hormon; yang
kedua adalah bagian dalam kelenjar adrenal (medulla adrenal), yang menghasilkan dua
hormon. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kedua kelenjar ini sangat penting
sehingga pelepasan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon-hormon itu akan
menyebabkan kematian.
e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari), panjang sekitar 10-20 cm.
Mendapat pasokan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin.Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans.Pulau pulau langerhans terdiri dari tiga
jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan plukagon; sel beta yang menghasilkan
insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somastotastin namun fungsinya belum jelas
diketahui.
Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.Gliklagon
dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisem karbohoidrat, protein dan
lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormone
ini.
Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin
menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula
darah. Perangsangan glucagon bial gula darah rendah, dan asam amino mkmeningkat.
Efek glukagon ini juga sama denga efek kartisol, GH dan epinefrin.
Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic terutama akan
meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di jaringan. Efek anabolik penting
lainya dari hormon insulin adal;ah sebgai beerikut :
Efek pada hepar
Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa
Menghambat glikogenesis, glukoneonesis dan kategonesis
Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas di hepar
Efek pada otot
Meningkatkan sistesis protein
Meningkatkan transportasi asam amino
Meningkatkan glikogenesis
Efek pada jaringan lemak
Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas
Meningkatkan penyimpanan trigleserida
Menurunkan lipolisis
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.Hormon ini
berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke
sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan
hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas
juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita.Selain menghasilkan sel telur, ovarium
juga menghasilkan hormon.Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu
sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf.Pembentukan estrogen dirangsang oleh
FSH.Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita.Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat
membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya.Contohnya, perkembangan
pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah
pembentukan FSH dan LH.Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan
kehamilan.

g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria.Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon androgen, yaitu testosterone diperlukan untuk untuk mempertahankan
spermatogenesis.Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan
tanda-tanda kelamin sekunder.Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan
jakun.

Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa
menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi
endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.Tubuh
perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit
hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa
kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar
target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan
kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka
berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang
berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki
jadwal tertentu.Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi
LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya.Hormon estrogen dan progesteron
pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini
masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon
terhadap semacam jam biologis.
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa
diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan
hormon hipofisa.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan
berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.Beberapa hormon hipofisa memiliki efek
langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon
oleh organ lainnya.

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya
memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat
di dalam darah:
Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam
lemak
Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat.
Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap
perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.

Hormon Utama
Yang
Hormon Fungsi
menghasilkan
Membantu mengatur keseimbangan garam dan air
Aldosteron Kelenjar adrenal dengan cara menahan garam dan air serta membuang
kalium
Hormon Menyebabkan ginjal menahan air
antidiuretik Kelenjar hipofisa Bersama dengan aldosteron, membantu
(vasopresin) mengendalikan tekanan darah
Memiliki efek yang luas di seluruh tubuh, terutama
sebagai:
Anti peradangan
Kortikosteroid Kelenjar adrenal Mempertahankan kadar gula darah, tekanan
darah dan kekuatan otot
Membantu mengendalikan keseimbangan garam
dan air
Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon
Kortikotropin Kelenjar hipofisa
oleh korteks adrenal
Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel darah merah
Mengendalikan perkembangan ciri seksual dan sistem
Estrogen Indung telur
reproduksi wanita
Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah
Hormon Mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan
Kelenjar hipofisa
pertumbuhan Meningkatkan pembentukan protein
Menurunkan kadar gula darah
Insulin Pankreas Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein dan
lemak di seluruh tubuh
Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan
LH (luteinizing sperma dan sementum, pematangan sel telur,
hormone) siklus menstruasi
FSH (follicle- Kelenjar hipofisa Mengendalikan ciri seksual pria dan wanita
stimulating (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur
hormone) dan ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin
sifat kepribadian)
Menyebabkan kontraksi otot rahim dan saluran susu di
Oksitosin Kelenjar hipofisa
payudara
Hormon Kelenjar Mengendalikan pembentukan tulang
paratiroid paratiroid Mengendalikan pelepasan kalsium dan fosfat
Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman
sel telur yang telah dibuahi
Progesteron Indung telur
Mempersiapkan kelenjar susu untuk
menghasilkan susu
Memulai dan mempertahankan pembentukan susu di
Polaktin Kelenjar hipofisa
kelenjar susu
Renin dan
Ginjal Mengendalikan tekanan darah
angiotensin
Mengatur pertumbuhan, pematangan dan kecepatan
Hormon tiroid Kelenjar tiroid
metabolism
TSH
(tyroid- Merangsang pembentukan dan pelepasan hormon oleh
Kelenjar hipofisa
stimulating kelenjar tiroid
hormone)

Anda mungkin juga menyukai