Titrasi atau volumetri adalah suatu metode kimia secara kuantitatif untuk mengetahui jumlah kadar suatu zat atau konsentrasi dari reaktan. Titrasi dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah volume tertentu suatu larutan yang konsentrasinya sudah diketahui pasti secara bertahap ke larutan lain yang akan dicari konsentrasinya, penambahan dilakukan hingga reaksi kimia kedua larutan sempurna atau mencapai titik ekivalen. Titik ekivalen ditandai dengan adanya perubahan warna indikator, yang sebelumnya sudah ditambahkan ke dalam larutan (Chang, 2005). B. Pengertian Asidi Alkalimetri Asidi alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampaijumlat zat-zat yang direaksikan tepat menjadi ekuivalen (telah tepat banyaknya untuk menghabiskan zat yang direaksikan) satu sama lain (Basset, 2004). C. Pengertian Larutan Primer dan Larutan Sekunder Beserta Contohnya Larutan standar primer adalah Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metodi gravimetric (perhitungan massa) dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutain lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu (Harjadi,2006). Larutan standar sekunder adalah larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembekuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri (Harjadi, 2006). Contoh larutan primer adalah K2Cr2O7, AS2O3, NaCl, C6H5COOH, H2C2O4. Sedangkan contoh larutan sekunder adalah AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2 (Hurley, 2003). D. Tinjauan Bahan 1. HCl 0,1M HCl bereaksi dengan Hg2+ membenuk endapan putih Hg2Cl2, tidak larut dalam air panas namun larut dalam amoniak encer. HCl juga mudah menguap bila dipanaskan dan merupakan salah satu asam kuat. HCl juga merupakan bahan dengan konsentrasi yang tidak mudah menguap (Wagner, 2008). 2. NaOH 0,1 M NaOH merupakan basa kuat dan mudah larut dalam air. Bahan ini juga mudah menyerap CO 2 membentuk karbonat. NaOH memiliki kelarutan dalam air 0oC adalah 82,3 dan 100oC adalah 56,3 (Wagner, 2008). 3. H2C2O4 H2C2O4 merupakan asam diprotic dan tidak berwarna. H2C2O4 juga dapat berdisosiasi, kehilangan H+. Jika terkonjugasi dihasilkan warna merah. Bahan ini biasanya memiliki pH antara 8,0-9,6 (Wagner, 2008). 4. Na2B4O7.10H20 Na2B4O7.10H20 Memiliki kelarutan 1,3 dalam air 0,5oC. Bahan ini jika ditambahkan H2SO4 menjadi asam boraks. Namun, jika ditambahkan dengan BaCl2 menjadi endapan putih Ba yaitu boraks (Wagner, 2008). E. Aplikasi Asidi Alkalimetri Asidi alkalimetri berfungsi dalam: 1. Penentuan kadar garam dalam bahan pertanian 2. Penentuan kadar belerang dalam bahan pertanian 3. Analisis bahan organik dalam bahan pertanian. (Wagner, 2008). DAFTAR PUSTAKA Basset, J. 2004. Vogel Buku Teks Analisis Kuantitatif Anorganik, Edisi Ke-4. Buku Kedokteran EGC: Jakarta Chang, R. 2005. Chemistry Ninth Edition. McGraw: New York. Harjadi, W. 2006. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia: Jakarta. Hurley, C.N. 2003. Chemistry, Principles & Reactions, 4th Edition. Harcourt College Publisher: California Wagner, Frank S. 2008. Acetic.ac.id. In: Grayson, Martin (Ed). Krk Othmer Encyclopedia of Chemical Technology, 3rd Edition. John Wiley & Sons: New York.