Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
+VCC
Pada modul kali ini praktikan melakukan
beberapa percobaan mengenai penguat Q1
daya. Penguat daya terbagi menjadi 4
kelas, yaitu kelas A, B, AB, dan C. Dalam vIN +
modul ini, hanya ada 3 kelas yang IBIAS RL vO
diamati yaitu penguat kelas A, B, dan -
AB. Perbedaan antar kelas penguat -VCC
terletak pada output swing, distorsi, dan
daya disipasi maksimum. Selain itu juga Gambar 1 Rangkaian tahap output penguat
kelas A
diamati rangkaian termal sederhana
Transistor Q1 selalu konduksi pada seluruh
untuk transistor daya.
selang sinyal input sinusoid. Sumber arus I Bias
Kata kunci: penguat daya, swing, menarik arus dari transistor Q1 dan beban RL.
distorsi, daya disipasi maksimum, Saat tegangan input sekitar nol, arus yang
rangkaian termal ditarik sumber IBias akan diberikan oleh
transistor Q1 sehingga beban mendapat arus
1. PENDAHULUAN dan tegangan mendekati nol. Dalam keadaan
Pada Praktikum Elektronika modul ini, tanpa input transistor pada tahap penguat
bertujuan agar praktikan dapat melakukan kelas A menghantarkan arus sebesar arus
percobaan dan pengamatan secara langsung biasnya.
mengenai karakteristik dari tiap kelas tahap
output penguat daya. Dari praktikum ini Saat tegangan input terendah maka arus
tujuan yang ingin dicapai adalah: yang ditarik sumber akan datang dari beban
1) Mengamati dan mengenali klasifikasi RL sehingga beban akan mendapat tegangan
penguat berdasarkan bagian fungsi terendah negatif Ibias RL. Saat tegangan input
sinusoidal saat transistor konduksi tertinggi maka transistor Q1 akan
memberikan arus lebih dari yang ditarik
2) Mengukur dan menganalisa distorsi sumber arus sehingga beban akan
pada tahap output penguat pada memberoleh arus dan tegangan tertinggi
kelas A, B, dan AB. positif. Untuk memperoleh ayunan tegangan
tertinggi pada beban maka digunakan arus
3) Mengukur dan menganalisa daya dan
bias dan beban yang memenuhi hubungan
efisiensi penguat kelas A, B, dan AB.
sebagai berikut
IBIAS
R1 -VCC
QBIAS
Gambar 3 Penguat pushpull kelas B
Pada penguat pushpull kelas B transistor NPN
dan PNP bekerja bergantian. Saat siklus
R2 R3
tegangan input positif maka junction base-
emitter transistor QN akan mendapat
tegangan maju sehingga transistor QN
-VCC konduksi sedangkan junction base-emitter
transistor QP akan mendapat tegangan
Gambar 2 Rangkaian sumber arus untuk mundur sehingga transistor QP dalam
bias tahap output penguat kelas A keadaan cut-of. Sebaliknya saat siklus
Arus bias untuk rangkaian tersebut dapat tegangan input negatif junction base-emitter
diperkirakan dengan memanfaatkan transistor QP yang akan mendapat tegangan
persamaan berikut maju dan transistor QP konduksi dan QN
dalam keadaan cut-off.
( V CC R2V BE ( R 1 + R2 ) )
I Bias= Adanya tegangan cut-in pada perilaku
R1 R 2+ ( +1 ) R3 ( R1 + R2 )
junction menyebabkan proses transisi
Persamaan 2 transistor yang konduksi dari QN ke QP dan
Pada penguat daya kelas A sumber arus bias sebaliknya akan melalui saat kedua transistor
akan selalu mendisipasikan daya mendekati dalam keadaan cut-off. Keadaan tersebut
VCC IBIAS. Daya yang terdisipasi pada transistor menyebabkan sinyal output terdistorsi.
tahap output akan berkisar dari VCC IBIAS saat
amplituda tegangan input nol hingga V CC Pada penguat kelas B, dengan menganggap
IBIAS/2 saat amplituda input maksimum tegangan cut-in nol, arus yang diberikan catu
(mendekati VCC). daya dapat didekati sebagai half wave
rectifed sinusoidal wave untuk masing-
PENGUAT KELAS B PUSH-PULL masing transistor. Dengan demikian daya
Penguat kelas B pushpull menggunakan rata-rata yang diberikan catu daya akan
pasangan transistor NPN dan PNP (juga nMOS mendekati
dan pMOS) yang seimbang dengan
konfigurasi emitor bersama. Rangkaian dasar 2V^O
PS = V Persamaan 3
untuk tahap ouput penguat kelas B pushpull R L CC
tampak pada Gambar 3.
Daya yang disampaikan pada beban
1V^ O2
PL = Persamaan 4
2 RL
Dengan demikian daya terdisipasi pada
masing-masing transistor akan bergantung
1 V^ O 1V^ O2
PDQ = V CC Persamaan
RL 4 RL
5
Ouput pada penguat kelas B pushpull
mengalami distorsi cross over saat
pergantian transistor yang konduksi akibat
adanya tegangan cut-in pada transistor vIN
tersebut. Untuk menghilangkan distorsi vE
tersebut dapat digunakan rangkaian umpan vO
balik dengan penguat operasional. Rangkaian
penguat kelas B seperti ini tampak pada
Gambar 4. Umpan balik dengan penguat
operasional ini tidak hanya menekan distorsi
cross over tetapi juga menekan distorsi
akibat ketidakseimbangan penguatan arus
transistor NPN dan PNP. Penguat operasional
pada rangkaian ini akan menjaga tegangan
output sama dengan tegangan inputnya.
Selesih tegangan input dan output akan
membuat penguat operasional memmberikan
tegangan lebih tinggi bila tegangan pada
beban ternyata lebih rendah dari input dan +VCC
+VCC
begitu pula sebaliknya.
VIN
RL
-VCC
-VCC
BACAAN LANJUT
Sedra, A dan Smith, K. Microelectronic
Circuits, International 6th Edition, Oxford
University Press, 2011 Bab 4 Transistor BJT
dan Bab 13 Tahap Output dan Penguat Daya.
R2 3. METODOLOGI
Alat dan komponen yang digunakan adalah:
-VCC
Kit praktikum penguat daya 1
Generator signal 1
Osiloskop digital dengan fungsi FFT 1
Multimeter (minimum 2)
Catu daya te-regulasi 2
Kabel dan aksesori pengukuran
Thermometer inframerah
Memulai Percobaan
1. Penguat Kelas A
Menyusun rangkaian
Pengamatan tahap output kelas B dengan Pengamatan Kualitatif Linearitas dan VTC
umpan balik Penguat Operasional
Mengakhiri Percobaan
.
Dari gambar diatas (Gambar 7 dan 8) terlihat
bahwa sinyal input hampir identic dengan
sinyal
output, dimana tegangan output memiliki
peak to
peak yang sama (hanya bergeser kebawah)
dengan tegangan inputnya. Hal ini berarti
bahwa
penguatan yang dihasilkan pada penguat
kelas A
adalah mendekati 1. Selain itu terlihat pula
dari
kutva karakteristik VTC yang dihasilkan
berbanding lurus (linier) atau memiliki
kemiringan 1 V/V.
Pada saat tegangan output diperbesar hingga
mendekati batas saturasinya, tegangan
inputnya
Frekuensi desibel
1 kHz 7,26 dB
3,1 kHz -18,7 dB
4,1 kHz Tidak tercatat
Berdasarkan data pengamatan kualitatif pada
percobaan diatas diketahui bahwa penguatan
tidak murni linier. Hal ini karena yang
semakin besar frekuensi harmoniknya,
amplitude sinyal yang dihasilkan menjadi
semakin kecil. Sehingga ketidaklinieraan
lebih kecil jika dibandingkan dengan penguat
kelas B tanpa menggunakan feedback
dengan op amp
Daya beban dan disipasi pada
penguat kelas B dengan feedback
opamp
Percobaan ini dan selanjutnya tidak
mendapatkan data karena kehabisan waktu
saat praktikum. Tetapi berdasarkan simulasi,
didapatkan sifat dari penguat kelas B dengan
feedback opamp yaitu efisiensinya
Berbeda dengan hasil penguatan kelas B berkurang.
sebelumnya, penguat kelas B dengan umpan
balik
op amp menghasilkan sinyal output yang
4.3 PENGUAT PUSHFULL KELAS AB
Percobaan ini tidak sempat dilakukan karena
hampir
sama dengan sinyal inputnya (penguatan 1) kehabisan waktu. Berdasarkan simulasi, sifat
dan dari penguat kelas AB adalah batas Vin agar
tidak terdapat distorsi. Penambahan op amp terjadi distorsi pada output menjadi lebar dan
pada tidak ada cross-over distorsion seperti pada
penguat kelas B ini berfungsi untuk menjaga penguat kelas B.
tegangan output agar sama dengan
tegangan
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1
3
4.4 DISIPASI PADA TRANSISTOR DAN dihasilkan pada penguat kelas B
RANGKAIAN TERMAL berbanding lurus dengan inputnya.
Distorsi cross-over yang terjadi pada
Percobaan ini tidak sempat dilakukan dan penguat kelas B ini, dapat
tidak dapat disimulasikan di rumah. minimalisasi dengan penambahan
rangkaian umpan balik (feedback)
5. KESIMPULAN operasional amplifier . Namun dengan
Percobaan yang dilakukan pada praktikum 6 penambahan feedback ini dapat
tahap output penguat daya ini bertujuan mengurangi sedikit efisiensi dari
antara lain untuk mengamati karakteristik rangkaian
dari ketiga kelas penguat yaitu kelas A, B, Penguat kelas AB merupakan kelas
dan AB. Setelah yang
dilakukan pengamatan, maka diperoleh mengkombinasikan kelebihan-
kesimpulan sebagai berikut : kelebihan
Tahap output penguat daya terdiri dari dari penguat kelas A dan penguat
beberapa kelas yang tiap-tiap kelas kelas B.
tersebut memiliki kelemahan dan Dari rangkain penguat kelas AB hasil
kelebihan masing-masing. Faktor yang yang diperoleh yaitu sinyal output
memberdakan tiap kelas tersebut dengan swing yang baik serta
yaiut dilihat dari batas penguatannya, linieritas yang baik namun dengan
linieritas (kualitatif dan kuantitatif), tidak adanya distorsi cross-over.
daya disipasinya, serta efiensi yang Secara garis besar dapat disimpulkan
dihasilkan. bahwa untuk batas penguatan,
Kelas penguat yang linier secara linieritas, daya disipasi, dan efisiensi
kualitatif dari suatu penguatan paling baik
belum tentu dapat dikatakan linier adalah penguat kelas AB., dan
secara penguat kelas A lebih baik daripada
kuantitatif. penguat kelas B.