Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sistematika Drosophila

Dalam sistematika, Drosophila menempati tingkat marga. Marga Drosophila


mempunyai jumlah paling besar bila dibandingkan dengan margamarga lainnya dalam
suku yang sama, yaitu suku Drosophilidae. Margamarga lain selain Drosophila, yaitu:
Amiota, Dettopsomya, Leucophenga, Liodrosophila, Lissocephala, Microdrosophila,
Scaptemyza, Stegana, dan Tambodrella (Bock, 1976).

Sistematika Drosophila sangat lengkap, yang ditulis Storer, TI. dan Usinger, RL.
(1975) dalam General Zoology dalam Warsini 1996 adalah sebagai berikut :

Filum : Arthopoda

Kelas : Insecta

Anak Kelas : Pterygota

Bangsa : Diptera

Anak Bangsa : Cyclorrhapa

Suku : Drosophilidae

Marga : Drosophila

Spesies : Drosophila sp.

Menurut Bock, IR (1982) marga Drosophila masih dibagi lagi menjadi empat anak
marga, yang anggotanya tersebar di seluruh benua. Keempat anak marga tersebut dengan
penjelasan ciri ciri dan beberapa contoh anggota jenisnya adalah sebagai berikut :
2.1.1 Anak Marga Drosophila

a. Bristle kedua lebih dari setengah panjang oral bristle pertama, hampir selalu
panjang oral bristle kedua sebesar bristle pertama, jika vibrissa tunggal,
carinanya besar dengan sulkus median yang pendek.

b. Garis garis (pita pita) apical pada tergit abdomen anterior terputus
ditengah (tidak bersambung), pipi sering kali lebar, femur depan dalam
beberapa spesies mempunyai deret ventromedial setulae yang berwarna
hitam, kuat dan pendek (femoral comb).

2.1.2 Anak Marga Sophophora

a. Bristle kedua lebih dari setengah panjang oral bristle


pertama, hampir selalu panjang oral bristle kedua sebesar bristle pertama,
jika vibrissa tunggal, carinanya besar dengan sulkus median yang pendek.

b. Garis garis (pita pita) pada tergit abdomen


bersambung, pipi biasanya sempit dan tidak mempunyai femoral comb.

2.1.3 Anak Marga Hirtodrosophila

a. Vibrissa tunggal, carina jika ada tidak tidak bersulkus,

b. Prescutellar acrostical tidak membesar, bristel anterior dan tengah


steropleural, dan bristel orbital reclinat anterior, biasanya kecil dan halus.

c. Femur depan tanpa deret ventromedial bristle yang seperti rambut kusut.

2.1.4 Anak Marga Scaptodrosophila

a. Vibrissa tunggal, carina jika ada tidak bersulkus.

b. Dengan 1, 2 atau semua (biasanya) dari karakter berikut : bristle acrostical


prescutellar yang membesar, bristle steropleural (anterior, tengah dan
posterior) semuanya besar dan ada bristel propleural.

2.2 Ciri Ciri Morfologi untuk Identifikasi Drosophila


Menurut Bock, IR. (1976) dalam Warsini (1996), menyebutkan beberapa ciri-ciri
yang digunakan untuk proses identifikasi Drosophila, antara lain:

2.2.1 Kepala

Ciri-ciri morfologi yang digunakan dalam klasifikasi biasanya adalah :

a. Perbandingan antara bagian pipi terlebar dengan diameter mata terbesar.

b. Perbandingan antara lebar kepala bagian dorsal dengan panjang kepala bagian
dorsal.

c. Bulu arista, ocellar, oral, orbital, dan bulu vertikal.

d. Carina terletak diantara antenna. Bentuk dan tingkat perkembangan carina


bervariasi dari tidak ada sampai berbagai tingkat penonjolan (kurang, sedang
dan sangat menonjol).

Gambar 1. Ciri morfologi kepala. (Kiri) kepala tampak lateral. (Kanan) kepala tampak dorsal.( AR,
arista; IV, inner vertical bristle; OI, proclinate orbital bristle; O2 anterior reclinate
orbital bristle; O3, posterior reclinate bristle; OC, ocellar bristle; OV, outer vertical
bristle; VI, oral bristle (vibrissa); V2, second oral bristle; PV, post vertical bristle).

(Sumber: Bock,1976).

2.2.2 Dada

Ciri-ciri morfologi yang digunakan dalam klasifikasi adalah :

a. Jumlah deret bulu acrostical terletak didepan, antara deret dorsocentral.

b. Sterno-index, yaitu perbandingan antara panjang bristle SP1 sampai dengan


SP3.

c. Bulu prescutelar, scutellar, propleural, humeral, presutunal, notupleural dan


bulusupralar.
Gambar 2. Aspek Morfologi Dada: (kiri), dada tampak dorsal. (kanan), thoraks tampak lateral.
(ADC, anterior dorsosentral; PDC, posterior dorsocentral; PS, prescutellar; ASC,
anterior scultellar; PSC, posterior scultellar; H1, H2, humeral; MP, mesopleuron; NP1,
NP2, notopleural; PP, propleural; PS, presutural; SA1; SA2, supra-alar bristle; SP1;
SP2; SP3, anterior, tengah, dan posterior sternopleural) bristle; 1, 2, 3, posisi kaki
depan, tengah, dan belakang) (Sumber : Bock, 1976).
2.2.3 Sayap

Ciri-ciri morfologi yang sering diperlihatkan adalah : index costal (C index)


a/b, indeks vena keempat (4V idex) c/d, e/f, M index e/d, g/(g+h).

Gambar 3. Aspek Morfologi Sayap. (ACV, anterior crossvein; AV, auxillary vein; CV, costal
vein; DC, distal cell,; L1-L5, first to fifth longitudinal vein; PCV, posterior crossvein;
SBC, second basal cell; a-h, ukuran perbandingan determinasi) (Sumber : Bock,
1976).

2.2.4 Ukuran tubuh

Panjang tubuh ditentukan berdasarkan jumlah dari panjang kepala, panjang


thoraks, dan panjang abdomen. Dalam menentukan nama jenis Drosophila, ada satu
atau beberapa ciri khusus yang dimiliki oleh tiap jenis Drosophila. Menurut
Shorrocks (1972) dalam Warsini (1996), dijelaskan bagian tubuh Drosophila yang
digunakan dalam proses identifikasi, yaitu :

Gambar 4 : a. Kaki Drosophila Betina; b. Metatarsus dari kaki I Drosophila jantan yang
memperlihatkan sisir kelamin. (Sumber, Warsini 1996)

Selain menggunakan kaki drosophila sebagai ciri morfologi dalam


mengidentifikasi, empodium juga dapat digunakan. Empodium adalah satu struktur
yang timbul dari antara kuku-kuku pada ruas tarsus terakhir. Empodium adalah
seperti rambut atau tidak ada pada kebanyakan lalat. (Borror, 1991)
Gambar 5. Ujung tarsus, pandangan dorsal. A, alat perampok, dengan empodium seperti rambut; B,
lalat-kuda, dengn empodium yang berbentuk pulvili. Emp, empodium; pul, pulvili; tcl,
kuku tarsus; ts, ruas tarsus yang terakhir (Sumber: Borror, 1991).

2.2.5 Perut

Perut Drosophila terbagi atas segmen segmen, yang biasanya mempunyai


pigmentasi (warna). Pada ujung abdomen Drosophila terdapat ovopositor yang
dapat dipakai sebagai pembeda antara jantan dan betina.
KERANGKA KONSEPTUAL

Keanekaragaman makhluk hidup

Salah satu insekta dengan penyebaran yang kosmopolit yaitu Drosophila (Robert, 1974)

Keanekaragaman dari Drosophila yang diambil dari tiga daerah berbeda

Kediri Probolinggo Bondowoso

Pengamatan ciri morfologi dari Drosophila

HIPOTESIS
Pemurnian hingga F3
Hipotesis dalam penelitian ini antara lain:

Tidak ada perbedaan Drosophila dari tiga daerah yang berbeda, yaitu Kediri,
Identifikasi dan Probolinggo,
menentukan dan Bondowoso.
jenis Drosophila dari ketiga daerah menggunakan kunci identifikasi

Jenis Drosophila yang terdapat di daerah Kediri, Probolinggo, dan Bondowoso adalah
Drosophila annanasse.

Anda mungkin juga menyukai