Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PRAKTIKUM KESETIMBANGAN KIMIA

KINETIKA REAKSI ION PERMANGANAT DENGAN


ASAM OKSALAT

Oleh :
Nama : Moch. Jonny Putra
NIM : 151810301045
Kelompok / Kelas : 1/B
Asisten : Ardi Budianto

LABORATORIUM KIMIA FISIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakannya percobaan kali ini adalah menentukan konstanta


reaksi orde-2 pada reaksi safonifikasi etil asetat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Material Safety Data Sheet (MSDS)

2.1.1 Akuades

Akuades dengan rumus kimia H2O adalah suatu cairan yang tidak berwarna dan
tidak berbau dengan berat molekul 18,02 g/mol. Akuades memiliki titik didih pada suhu
100 C. Akuades memiliki spesifik gravitasi sebesar 1 (Air=1) dengan tekanan uap air
sebesar 2,3 kPa pada 20 C dan memiliki rapat uap sebesar 0,62 (udara = 1). Akuades yang
tertelan, kontak dengan kulit, terhirup, dan kontak dengan mata tidak menunjukkan gejala
yang serius disetiap kasus (Anonim, 2017).

2.2 Dasar Teori

Kinetika kimia merupakan bagian dari ilmu kimia fisik yang mempelajari mengenai
laju rreaksi suatu reaksi yang terjadi. Bukan hanya mempelajari laju reaksi saja, namun
mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan suatu reaksi besserta
penjelasan mengenai hubungan dengan mekanisme reaksinya. Kinetika kimia juga dapat
disebut sebagai dinamika kimia, karena di dalam mempelajari kinetika kimia terdapat
penjelasan mengenai adanya pergerakan suatu komponen atau partikel yang terdapat di
dalam suatu mekanisme reaksi dengan laju reaksi sebagai fungsi waktu. Kinetika kimia
disebut juga dinamika kimia, karena adanya gerakan molekul, elemen atau ion dalam
mekanisme reaksi dan laju reaksi sebagai fungsi waktu. Mekanisme reaksi dapat
diramalkan dengan bantuan pengamatan dan pengukuran besaran termodinamika suatu
reaksi, dengan mengamati arah jalannya reaktan maupun produk suatu sistem (Siregar,
2008).
Laju reaksi adalah ukuran dari laju berkurangnya konsentrasi pereaksi atau laju
terbentuknya hasil reaksi (produk). Dua macam laju reaksi yaitu laju rata-rata dan laju
sesaat. Laju rata-rata yaitu laju reaksi dalam interval waktu tertentu dan laju sesaat yaitu
laju pada saat tertentu. Laju reaksi sesaat tidak sama besar dari waktu ke waktu, pada awal
reaksi laju ini paling besar dan selama reaksi berlangsung terus berkurang sampai akhirnya
mencapai harga nol di akhir reaksi. Beberapa cara untuk menentukan laju reaksi yang tidak
terlampau cepat. Analisis kimia secara volumetri merupakan cara yang paling sederhana
baik dari segi prosedur maupun peralatannya. Persamaan laju reaksi ditentukan dengan 2
cara yaitu cara laju awal dan cara integral. Orde reaksi merupakan bilangan yang
menyatakan hubungan konsentrasi dengan laju reaksi. Reaksi yang umum dan sederhana
biasanya mempunyai orde pertama, selain itu kita kenal reaksi orde kedua dan ketiga dan
beberapa reaksi yang berorde nol bahkan orde pecahan. Peningkatan suhu reaksi dapat
meningkatkan fraksi molekul yang mempunyai energi aktivasi sehingga reaksi dipercepat.
Cara lain untuk mempercepat terjadinya reaksi dapat juga dilakukan dengan meningkatkan
konsentrasi pereaksi dan penambahan katalis (Marhesi, 2007)
Persamaan laju reaksi dalam konteks kalkulus dapat dituliskan :
dc A
kc A cB
dt
................................................................... (2.1)
dimana,
cA = konsentrasi etil asetat pada waktu t, dan
cB = konsentrasi OH- pada waktu t.
Dalam eksperimen ini, konsentrasi awal ion hidroksida diatur sama dengan konsentrasi etil

asetat. Karena kedua konsentrasi awal adalah sama dan rasio mol OH - : CH3COOC2H5

adalah 1 : 1, maka pada setiap waktu t, konsentrasi etil asetat harusnya sama seperti ion
hidroksida, yaitu:
cA cB
= ..................................................................(2.2)
Persamaan (3-2) menjadi :
d cA 2
= k cA
dt
......................................................... (2.3)
Konsentrasi etil asetat (atau OH-) sisa pada beberapa waktu dapat ditentukan dengan
integrasi:
cA t
dc A

co c A2
k 0 dt
......................................... (2.4)
atau
1 1
=k t+
cA co
.......................................... (2.5)
( y = mx + b )
dimana,
c0 = konsentrasi awal etil asetat

cA
= konsentrasi etil asetat pada waktu t .
1
cA
Jadi, menurut persamaan (3 6), plot versus waktu seharusnya menghasilkan garis
lurus. Konstanta laju k dapat ditentukan secara akurat dengan menghitung slope grafik.
Reaksi kimia adalah suatu perubahan satu komponen atau lebih dari satu komponen
untuk bereaksi dengan menghasilkan suatu hasil reaksi. menjadi hasil reaksi. Proses
perubahan ini dapat berlangsung cepat ataupun lambat. Pembahasan tentang kecapatan
reaksi tersebut dikenal dengan kinetika kimia. Penentuan kecapatan reaksi dapat dilakukan
dengan beberapa cara misalnya dengan cara eksperiment, dan pengelolahan data
sederhana. Kecepatan reaksi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat pereaksi,
konsentrasi pereaksi, suhu dan katalis (Sukri, 1999).

BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Buret
Gelas ukur
Pipet tetes
Labu ukur
Gelas beaker
Botol semprot

3.1.2 Bahan

Akuades
Etil asetat
Natrium hidroksida
3.2 Skema Kerja

Etil Asetat 0,1 M

- Dipipet sebanyak 0,49 mL ke labu ukur


- Dimasukkan ke dalam erlenmeyer
- Diambil 10,0 mL
- Ditambah 40,0 mL akuades
- Dimasukkan NaOH 0,1 M sebanyak 10,0 mL pada erlenmeyer
- Ditambah 40 mL akuades
-

Anda mungkin juga menyukai