Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KOMINUSI
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Chandra Riady (12114050) / Kelompok 5 / Senin, 20-Maret-2017
Prodi Teknik Metalurgi
A. Tinjauan Pustaka
B. Kominusi adalah proses pengecilan ukuran dari
suatu bijih agar menjadi lebih kecil untuk
memudahkan di proses selanjutnya dan sebagai
tahap awal proses pengolahan bahan galian.
C. Tujuan kominusi antara lain:
1. Menghasilkan ukuran partikel yang diinginkan
untuk suatu proses pengolahan bahan galian
2. Memperbesar luas permukaan partikel agar
proses ataureaksi dapat berlangsung lebih cepat
3. Membebaskan mineral berharga dari pengotornya K.
D. L. Gambar 1. Jaw Crusher
E. Crushing
F. Crushing atau peremukan merupakan suatu
proses pengecilan ukuran besar dari ukuran
sekitar 6 8 hingga sekitar 3/8 . Terdapat
tiga tahap crushing dan alat yang biasa
digunakan, yaitu:
1. Primary crushing
G. Alat yang biasa digunakan adalah jaw crusher M.
dan gyratory crusher. N. Gambar 2. Roll Crusher
2. Secondary crushing
H. Alat yang biasa digunakan adalah jaw crusher, O.
P. Grinding
gyratory crusher, cone crusher, dan roll crusher. Q. Grinding atau penggerusan adalah proses lanjutan
3. Tertiary crushing
pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran
I. Alat yang biasa digunakan adalah cone crusher,
3/8 menjadi ukuran yang lebih halus (fine).
roll crusher, dan hammer mill. R. Media dan alat penggerusan pada proses grinding
J. Pada praktikum ini hanya dilakukan dua kali
antara lain:
tahap permukan. Primary crushing menggunakan jaw 1. Bola-bola baja atau keramik, alat yang digunakan
crusher sedangkan secondary crushing menggunakan roll adalah ball mill
crusher. Pada awalnya menggunakan Jaw Crusher 2. Batang-batang baja, alat yang digunakan adalah
kemudian dilakukan pengayakan dengan mesh ukuran rod steel
25mm, 12.5mm, 6.73mm, 2.38mm, 1.41mm, 0.841mm 3. Semi Autagenous Mill (SAG)
dan 0.297mm, lalu menggunakan Roll Crusher dan S. Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau
dilakukan pengayakan juga dengan ukuran ayakan yang bijihnya sendiri
sama seperti di atas 4. Autogenous mill
T. Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau
bijihnya yang saling menggerus
U. Pada praktikum kali ini kami tidak bisa
menggunakan Grinding dikarenakan grinding
yang rusak. Namun di Laboratorium Pengolahan
Bahan Galian media grindingnya menggunakan
ball mill. AP. AQ. 0.
0. 04
AR. AS. 0.
0. 08
BR. BS. Berat EF. EG. EH. EI. EJ. EK. EL.
Tertampung 1 0.11 0 4 95 0 1
(kg) EM. EN. EO. EP. EQ. ER. ES.
BT. U BU. 1 BV. 1 BW. 0 0.08 0 2 98 - 1
k 0 5 20
u M ET. EU. EV. EW. EX. EY. EZ.
0 0.04 0 1 10 - 2
r M M e
a e e n FA. FB. FC. FD. FE. FF. FG.
n n n i 0 0.08 0 0 10 - 2
i i t
FH. FI. FJ. FK. FL.
( t t W 3.23 4
m
m FM.
) FN.
BX. 0 BY. 0 BZ. 0 CA. 0
. . . .
2
1
6
7
5
9
4
7
Direct Plot Jaw Crusher
1 4 3 150.00
1 5
CB. 0 CC. 0 CD. 0 CE. 0 100.00
. f(x) = 6.44x + 57.17
. . . %WLK
1
4 0 0 1 50.00
9 7 9 7
7 8 9 0.00
6 8 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
CF. 0 CG. 0 CH. 0 CI. 0 Ukuran Ayakan (mm)
. . . .
1 1 2 2
0 9 2 4 FO. Grafik 1. Direct Plot Jaw Crusher
5 0 5 7
9 4 FP.
CJ. 0 CK. 0 CL. 0 CM.
. . . 0.09
0 0 0 3 Log-Log Jaw Crusher
7 5 8 6
4 5 4 2.20
1 2
2.00 f(x) = 0.04x + 1.76
CN. 0 CO. 0 CP. 0 CQ. 0
. . . . Log %WLK 1.80
0 0 0 0
1.60
7 0 0 0
4 1 1 4 1.40
6 2 7 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
CR. Tabel 3. Grinding Log Ukuran Ayakan (mm)
1.6 20.00
1.5 0.00
-1.2 -1.1 -1 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -1.2 -1.1 -1 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6
LS. Grafik 6. Log-Log Grinding 10 Menit NT. Grafik 8. Log-Log Grinding 15 Menit
LT. t = 20 menit
t = 15 menit NU.
U
NV.
Ber
NW.
B
NX.
%
NY.
%
NZ.
Log
OA.
L
LU. LV. LW. LX. LY. LZ. MA.
U Bera B % % L L
RB.
RC. Grinding
1. Mekanisme pengecilan ukuran:
Ball mill : Ball Mill adalah Tumbling mill yang
mempunyai ukuran panjang kira-kira sama
dengan diameternya dan berisi grinding media RJ. Gambar 5. Aksi Penggerusan
berupa bola-bola baja atau alloy. Bentuknya dapat
berupa silinder disebut cylindrical. RK. Tiga roll berdekatan disebut feed roll,
RD. Jadi bola-bola baja yang besar berada pada center roll dan apron roll berputar dengan kecepatan
diameter shell yang besar untuk menghancurkan yang semakin tinggi. Material, biasanya dalam
partikel besar, sedang bola-bola baja yang kecil bentuk pasta. Diberi umpan antara feed roll dan
(sudah aus) berada pada cone section dekat ujung central roll. Karena ruang yang menyempit diantara
pengeluaran untuk menghancurkan partikel yang roll, maka sebagian besar pasta ditolak ke daerah
sudah halus. Feed (umpan) untuk ball mill dapat feed. Bagian yang nip in membuat gaya geser yang
berukuran 3 inci (max) dan digiling sampai sangat tinggi. Setelah keluar, materi yang berada di
menjadi 50 mesh (0,29 mm). kalau feed (umpan) central roll bergerak dan masuk ke antara central roll
makin kecil, maka produknya dapat lebih halus dan apron roll, yang memiliki gaya geser yang lebih
lagi (200 mesh = 0,074 mm). Dalam operasi ball tinggi karena kecepatan yang lebih tinggi dari apron
mill kecepatan perputan shell silinder harus roll. Lalu penggerusan terus terjadi pada apron roll.
dibuat setinggi mungkin, tetapi dihindarkan agar Siklus ini terus berulang.
muatanya (grinding media dan batuan) tidak ikut
berputar bersama shell silinder. RL.
Rod mill : Rod Mill bentuknya hamper sama RM. Kesimpulan
dengan Ball mill, berbentuk shell silinder dengan Pada praktikum tentang crushing menggunakan jaw
ukuran panjangnya lebih besar dari diameternya crusher dan roll crusher didapatkan nilai Reduction
(1 1/3 3 kali), dimuati dengan grinding media Ratio 80 (RR80) adalah 1.062
berupa batang-batang baja (stel rod) pengganti
bola-bola baja. Silinder- Pada praktikum tentang grinding dengan ball mill
2. Penggunaan bijih dalam pengolahan bahan galian dengan ayakan sieve series urutan 65#, 100#,150#,
umumnya dilakukan dengan cara basah karena : dan 200# dari data yang diberikan dapat disimpulkan
Memerlukan energi penggerusan yang lebih bahwa makin lama waktu penggerusan, jumlah berat
sedikit /ton. kumulatif lolos akan semakin banyak.
Tidak membutuhkan alat pengontol debu RN.
Membutuhkan ruang yang lebih sedikit RO.Daftar Pustaka
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan bola Barry A. Wills, Tim Napier-Munn. 2006. Mineral
pelapis (liner) pada ball mill Processing Technology: An Introduction to the
Pada cara basah, biasanya bijih bersifat korosif Practical Aspects of Ore Treatment and Mineral
terhadap liner, sehingga liner terkorosi dan Recovery. Elsevier Science & Technology Books:
membutuhkan pelumas, Australia (Halaman 109 115)
Gesekan antara liner dengan bijih yang digiling http://www.sbmchina.com/products/stone_crusher3.h
bisa mengakibatkan abrasi untuk liner berbahan tml
baja. https://dir.indiamart.com/impcat/jaw-crusher.html
RP. RZ.
RQ.Lampiran
RR.
SB.
SC.
RS. Gambar 6. Praktikum
RT.
SE.
RV.
RX.
TT. 1 TU. 14 TV. 0.0 TW. 1.410 WV. WW. 70 WX. 0.0 WY. 0.070
4 10 555 027
6
WZ. 2 XA. 63 XB. 0.0 XC. 0.063
TX. 1 TY. 11 TZ. 0.0 UA. 1.190 3 024
6 90 469 0
UB. 1 UC. 10 UD. 0.0 UE. 1.000 XE. 55 XF. 0.0 XG. 0.055
8 00 394
XD.
021
7
UF. 2 UG. 84 UH. 0.0 UI. 0.841 XH. 2 XI. 53 XJ. 0.0 XK. 0.053
0 1 331 7 021
0