Anda di halaman 1dari 52

15-1783-1990

15-3787-1995
15-0236-1989
15-0395-1998

Meningkatkan Keandalan CFBC


(Circulated Fludized Bed Combuster)
Boiler
Gedung Pusdiklat PT. PLN (Persero)
Jakarta, 24-25 Agustus 2016
PENDAHULUAN
Hal. 1

Dalam upaya untuk mencapai tingkat


efesiensi dan produktivitas yang tinggi disetiap
industri, faktor down time atau jumlah stop dalam
proses produksi adalah merupakan suatu hal yang
sangat penting yang harus ditekan seminimal
mungkin. Demikian halnya dengan material
refractory sebagai salah satu bagian pendukung
dalam proses produksi yang melalui proses
pembakaran , didalam penggunaannya diperlukan
perporma yang optimal karena hal ini akan
menentukan tercapai atau tidaknya tingkat
efesiensi dan produktivitas yang diharapkan tsb .
Untuk mencapai performa yang optimal dari material refractory, baik itu fire brick maupun
castable, ada 3 faktor penting yang harus benar-benar diperhatikan pada saat aplikasinya .
Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Penggunaan / penempatan refractoy pada area / zone yang
tepat, 2. Sistim instalasi / pemasangannya yang benar , 3. Steel structure support yang tepat
(Stainless steel anchor , grade , Jenis / type , jarak pasang dan rangka bajanya).
BEBAN-BEBAN (STRESS) PADA LINING REFRACTORY
Hal. 2

Selama furnaces beroperasi , Bahan tahan api (refractories) akan banyak menerima beban
dan gangguan lainnya yang dapat menyebabkan umur refractories akan lebih cepat rusak
sebelum waktunya , untuk itu penentuan jenis dan material refractories yang akan digunakan
serta sistem pemasangannya haruslah mempertimbangkan jenis beban dan gangguan yang
akan diperoleh oleh material refractories umumnya beban/gangguan yang diterima adalah
seperti : thermal stress , mechanical stress dan pengaruh kimia .

1. Thermal stress , yaitu kerusakan refractories (Brick atau castable) akibat over heating
atau perubahan temperature yang mendadak (thermal shock). Refractory yang menyerap
panas / nyala api akan mentransfer panas tersebut pada material , demikian seterusnya .
Apabila kondisi furnaces pada saat operasi sering terjadi mati mendadak atau sering star-
stop , hal ini akan menyebabkan kerusakan pada refractory yang kurang tahan , yaitu
akan mengakibatkan retak , pecah dan lain-lain.

Kerusakan akibat
Thermal shock

Kerusakan akibat
over heat
Hal. 3

2. Mechanical stress , yaitu kerusakan refractories


yang diakibatkan oleh mekanik, dimana ia akan
menerima gaya-gaya dari sekelilingnya seperti
pada rotary kiln misalnya , selama kiln berputar
refractory akan menerima gaya puntir , gaya
tumbuk atau impact dan gaya gesek , baik dari
gas maupun material bahan baku.
Foto disamping adalah contoh kerusakan refractory akibat beban
puntir dari rotary kiln (Pabrik Semen).

3. Pengaruh kimia , yaitu kerusakan refractories


yang diakibatkan oleh reaksi kimia pada saat
furnace operasi, seperti adanya reaksi oksidasi
dan reduksi antara material refractories dengan
material yang diproses dalam furnace tersebut.
Hal inilah yang mendasari pemilihan jenis
refractories bersifat asam, basa, atau netral,
dipilih sesuai dengan proses yang ada pada
suatu sistem dalam furnace .
Foto disamping contoh kerusakan refractory akibat reaksi kimia
dari bahan baku produksi (Pabrik water glass).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LIFE TIME REFRACTORY Hal. 4

Seperti sudah disampaikan di awal bahwa selama refractory diaplikasikan di furnace ,


refactory akan mengalami beban-beban seperti panas (Thermal stress) , Mekanis (mechanical
stress) dan Pengaruh Kimia (Chemical stress) . Kaitannya dengan beban-beban tersebut dan
untuk mencapai performa optimal dari pada refractory pada saat diaplikasikan , maka perlu
diperhitungkan 3 faktor seperti yang sudah disampaikan diawal pula , yaitu seperti sbb :
1. KUALITAS MATERIAL ; Didalam pemilihan kualitas material perlu diperhatikan antara
lain hal-hal seperti sbb : area yang akan dipasang atau proses yang terjadi di dalam
furnace, temperatur operasional , reaksi kimia yang terjadi (asam, basa, atau netral),
tekanan , abrasi, dan lain sebagainya

Contoh lining castable yang mengalami abrasi


(tanda panah warna kuning) .
Ilustrasi area
Hal. 5

2. METODE INSTALASI ; Metode Casting , Brick lining, Gunning , Patching , coating , dll.
3. SISTIM / DESAIN STRUKTUR PENDUKUNG LINING ;
Anchor : Model Stainless Steel Anchor , jarak pasang , grade bahan, dimensi tampang.
Struktur : Ekspansion Joint structure, Open or Close structure, electrode / kawat las
(grade bahan & cara pengelasan), Boiler tube structure, dll

Kegagalan disebabkan oleh steel anchor

Kegagalan disebabkan oleh model steel


anchor
Hal. 6

Contoh desain / penggunaan sistem Steel Anchor

yang tidak direkomendasikan


Hal. 7

Contoh contoh kegagalan refractory yang disebabkan oleh desain steel


angkur yang tidak direkomendasikan :
Hal. 8

Contoh contoh kegagalan refractory yang disebabkan oleh desain steel


angkur yang tidak direkomendasikan :
Hal. 9

CONTOH PENGGUNAAN ANGKUR STEEL YANG


DIREKOMENDASIKAN DI CFBC Boiler:
Stainless steel SUS 310, Y Spiral + Cap
Area aplikasi :
- Cyclone area (wall & roof)
- Down comer
- Sealpot / Loop seal
- COD (Close Over Duct)
- Return Leg

Stainless steel anchor SUS 310, V flat base with Claw atau S Bar Anchor
Area aplikasi :
S Bar Anchor
- Furnace area
- Pressure part area
- Boiler tube area
Hal. 10

STRUKTUR PENDUKUNG REFRACTORY OPEN AIR

Sturktur Open Air atau Udara Terbuka diperkenalkan / digunakan pada area ini dari desain
originalnya yaitu Struktur Tertutup dimana pada sistim ini biasanya castable terjadi rontok
dalam bentuk blok-blok yang disebabkan oleh kegagalan fungsi dari Steel anchornya .

Panas merambat melalui retakan castable terus ke anchor yang kemudian menyebabkan
korosi/karat pada area pengelasan anchor pada permukaan pelat dan akhirnya steel anchor
lepas bersamaan dengan castable.

JENIS ANGKUR :
Stainless steel
Main Struktur SUS 310, Y spiral
Hal. 11

CONTOH KEGAGALAN REFRACTORY YANG DIAKIBATKAN


OLEH KEGAGALAN STRUKTUR / DESIGN :
Hal. 12

CONTOH KEGAGALAN REFRACTORY YANG DIAKIBATKAN OLEH KEGAGALAN


STRUKTUR :
REFRACTORY CASTABLE Hal. 13

Peningkatan penggunaan refractory castable Unshaped Refractory dibandingkan


dengan fire brick Shaped Refractory pada saat ini adalah didasarkan atas beberapa
keuntungan yang akan diperoleh antara lain :
1. Mudah dipasang / install, tidak membutuhkan bentuk spesial brick / block.
2. Mudah dalam perbaikan dan perawatan pada area yang rusak.
3. Mengurangi sambungan pada instalasi refractory.

JENIS JENIS REFRACTORY CASTABLE

Traditional Castables L.C. Castables U.L.C. Castables


75 % agregates 75 % agregates 75 % agregates
25 % cement 10 % cement < 3 % cement
15 % fines 20% fines
2 % additives
Hal. 14

Perbedaan karakteristik antara Convensional castable, Low cement castable dan Ultra low
cement castable dapat dilihat pada grafik-grafik di bawah ini :
APPARENT DENSITY
LIME CONTENT (%) WATER CONTENT
1 2 3 AFTER DRYING AT 110 0C
FOR MIXING (%)
(g/cm3)
CC CC
CC
6 10 2.9
5 LC 2.85 LC
8
4 ULC 2.8
LC 6
3 2.75 ULC
4
2 ULC
2.7
1 2 2.65
0 0 2.6

OPEN POROSITY COLD CRUSHING HOT COMPRESION


4 AFTER FIRING AT 1200 0C (%) 5 STRENGTH (kg/cm2) 6 STRENGHT AT 1500 0C
(kg/cm2)
CC ULC

30 1000 CC LC
LC 10 ULC
25 ULC LC
800
8
20 ULC
600
CC 6
15
400
10 4
200 LC
5 2
0 0 CC
0

CC = CONVENTIONAL CASTABLE
LC = LOW CEMENT CASTABLE = AFTER DRYING TO 110 0C
ULC = ULTRA LOW CEMENT CASTABLE = AFTER FIRING 1400 0C
Hal. 15

PENGUJIAN PRODUCT
REFRACTORY CASTABLE
(Laboratory Test)
RISET DAN PENGEMBANGAN CASTABLE
Hal. 16

UJI KETAHANAN KOROSI - I

Sample Coal ash berasal dari :


1. CFBC Boiler - Process industri di Tangerang
2. Chain Grate - Process industri di Tangerang
3. Soda Recovery Boiler (SMELT) Pabrik Kertas di Sumatra
4. CFBC Boiler Power Plant di Banten

Specimen uji: Precasted castable AF Cast SiC-20

Urutan Pengujian;
1. Setelah seting, specimen di-curing pada temp. ruang selama 24 jam.
2. Specimen dikeringkan pada temp. 200 0C X 24 jam
3. Coal ash dimasukan kepdalam setiap specimen.
4. Specimen dibakar dalam furnace pada temp.1000 0C x 6 jam.
Hal. 17

HASIL PENGUJIAN
Setelah dibakar pada temp.1000 0C x 6 jam, rupa coal ash dalam specimen seperti
terlihat pada foto dibawah ini :

CFBC Process Chain Grate - SMELT Pabrik CFBC Power Plant


Industri di Tangerang Process Industri di Kertas di Sumatra di Banten
Tidak ada reaksi pada Tangerang Coal ash bereaksi Tidak ada reaksi
castable Tidak ada reaksi pada castable pada castable
pada castable (korosi)
Hal. 18

TAMPAK POTONGAN DARI TIAP SPECIMEN UJI

AF Cast SiC-20 tidak terpenetrasi dengan AF Cast SiC-20 tidak terpenetrasi dengan
coal ash dari CFBC Process Industri di coal ash dari Chain Grate Process Industri
Tangerang di Tangerang

AF Cast SiC-20 terjadi penetrasi dari coal ash AF Cast SiC-20 tidak terpenetrasi dengan
dari SMELT Pabrik Kertas di Sumatra , coal ash dari CFBC Power Plant di Banten
kedalaman 5 mm
CATATAN :
Uji cup test dilanjutkan dan konsentrasi pada SMELT coal ash.
Castable yang akan diuji adalah : C-16 CRCP (modified), RORAM-GB, RORAM GB SiC-B, AF Cast SiC 45, and AF Cast SiC 60.
Hal. 19

UJI KETAHANAN KOROSI - II

Pengujian lanjutan dari Coal ash dari Soda Recovery Boiler (SMELT) Pabrik kertas di
Sumatra yang pada pengujian sebelumnya coal ash penetrasi dan korosif pada castable
AF Cast SiC 20.

Specimen Uji :
1.RORAM GB
2.RORAM GB SiC B
3.AF Cast SiC 45
4.AF Cast SiC 60
5.C - 16 CRCP ( 1 ) + Cr2O3 (10 %)
6.C - 16 CRCP ( 2 ) + Cr2O3 (10 %) + DBM-90 (10 %)
Hal. 20

TAMPAK POTONGAN DARI TIAP SPECIMEN UJI

Castable Castable Castable


RORAM GB RORAM GB SiC B AF Cast SiC 45
Penetrasi 11 mm Penetrasi 14 mm Penetrasi 6.2 mm
Korosi 3.5 mm Korosi 3.1 mm Korosi 3.2 mm

Castable Castable Castable


AF Cast SiC 60 C 16 CRCP ( 1 ) C 16 CRCP ( 2 )
Penetrasi 5 mm Penetrasi 17 mm Penetrasi 15 mm
Korosi 2.1 mm Korosi 5.5 mm Korosi 6.5 mm

Kesimpulan :
Semua specimen mengalami penetrasi dan korosi oleh Coal ash, tetapi Castable AF Cast SiC 60 lebih
tahan dari castable lainnya. Sehingga castable AF Cast SiC 60 dapat diaplikasikan pada area coal ash
SMELT.
Hal. 21

UJI KETAHANAN KOROSI II


(membandingkan Castable dengan bahan baku Bonite & Bonite +Chrome)
Specimen uji terdiri dari :
1. Castable AF Cast SiC 45 3. Castable IPBon
2. Castable AF Cast SiC 60 4. Castable Bonite + Chrome Ore
5. Castable Bonite

Castable AF Cast SiC 45 Castable AF Cast SiC 60 Castable IP BON


Penetrasi 8 mm Penetrasi 5 mm Penetrasi 16 mm & Retak
Korosi 1 mm Korosi 0.5 mm Tidak terkorosi

Kesimpulan :

Setelah diuji pada temp. 1350 0C x 6 jam,


AF Cast SiC -45 & AF Cast SiC -60 lebih
tahan daripada castable dengan bahan
baku BONITE.
Castable AF Cast SiC -45 & AF Cast
Castable BONITE Castable BONITE + Chrome Ore
Penetrasi 18 mm & retak-retak Penetrasi 25 mm SiC -60 direkomendasikan digunakan
Tidak terkorosi Tidak terkorosi pada area SMELT.
UJI THERMAL SHOCK (Kejut Suhu),
TEMP. UJI 1200 0C Hal. 22

1 2 3

TIMBANG BERAT SPECIMEN SEBELUM BAKAR SPECIMEN DALAM FURNACE KONTROL TEMPERATUR TEST 1200 0C
DIBAKAR SAMPAI TEMP. 12000C TERCAPAI PADA DIGITAL CONTROLLER
DITAHAN SELAMA 10 ~ 15 MENIT

4 5

ANGKAT SPECIMEN DARI LAKUKAN THERMO SHOCK PADA


FURNACE,SETELAH TEMP. TERCAPAI SPECIMEN DENGAN AIR DINGIN
(QUENCHING)
Hal. 23

6 7

PROSES THERMO SHOCK PADA SPECIMEN DGN AIR DINGIN (QUENCHING) AMATI SPECIMEN SETELAH PROSES
SAMPAI SPECIMEN DINGIN (TIDAK MERAH) THERMO SHOCK DAN CATAT HASIL
ANALISA (APAKAH MENGALAMI RETAK
RAMBUT, RETAK, SPALLING, DLL.)
8 9

LAKUKAN PROSES PEMBAKARAN


SETELAH PROSES TES SELESAI DAN
KEMBALI SAMPAI 30 CYCLE .
SPECIMEN DIKERINGKAN , TIMBANG
(STANDARD J.I.S) < 30 CYCLE
KEMBALI SPECIMEN UNTUK MENGETAHUI
SPECIMEN TIDAK TAHAN TES DI
BERAT YANG HILANG
HENTIKAN.
Hal. 24

Pengujian Thermal Shock pada LC Castable PT. Indoporlen :


RORAM GB, AF Cast SiC 45, dan AF Cast SiC 60
KONDISI SPECIMEN UJI SETELAH 30 CYCLE

RORAM GB AF Cast SiC - 45 AF Cast SiC - 60


LOI = 0.741 % LOI = 0.254 % LOI = 0.440 %

Kondisi setelah pengujian selesai : Terlihat semua specimen uji masih tahan
Hal. 25

Uji Ketahanan Abrasi


(Abrasion Resistance Testing)

Pengujian dilakukan untuk mengetahui ketahanan abrasi antara


LCC High Alumina dengan LCC High Alumina yang mengandung
Silicon Carbide (SiC).

Referansi : ASTM C-704-99


Media : SiC, grit 36, 1 kg.
Metode : Pengikisan permukaan sample oleh media
Kondisi : Tekanan Angin 65 psi
Sample : - LCC High Alumina
- LCC High Alumina+SiC
Hal. 26

Abrasion Resistance Testing Machine

1. Sand blast gun


2. Air pressure regulator
3. Glass tube
4. Test sample
5. Adjustable platform
Hal. 27

1. Abrasion loss
Hasil Uji
No Name of sample Abrasion loss
(cc)
1 LCC High Alumina 8

2 LCC High Alumina + SiC 30 % 5


3 LCC High Alumina + SiC 58.8 % 4

1 2 3
Hal. 28

Uji Ketahanan Abrasi pada Castable

Terjadi efek yang berbeda pada beberapa tipe castable


Ketahanan abrasi dari material refractory hanya dapat
diketahui dengan mengujinya pada mesin uji abrasi,
sebelum instalasi dan operasi.

Ilustrasi abrasi pada lining castable


APLIKASI PRODUCT
REFRACTORY
Metode Casting

Metode Gunning
METODE CASTING Hal. 30

PREPARASI INSTLASI REFRACTORY CASTABLE CASTING METHOD

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menginstalasi produk-produk castable antara lain:
a. Kualitas air yang digunakan untuk mencampur castable harus bersih dengan pH normal
tidak berasa dan tidak berbau.
b. Refractory mixer, pengadukan castable tidak dibenarkan menggunakan Mixer untuk
pengadukan beton bangunan sipil.
c. Cetakan atau Budgesting, harus tertutup rapat sehingga tidak ada material castable
yang mengalir ke daerah yang tidak dikehendaki.
d. Vibrator, gunakan mesin vibrator untuk castable yang non-self flow.

MIXER UNTUK MENGADUK CASTABLE

Horizontal Paddle Mixer Vibrator


Hal. 31

CARA MENGADUK CASTABLE YANG BENAR :

Aduk dahulu castable kering didalam mixer + 1 menit


Apabila diperlukan Fiber Steel, taburkan Fiber Steel yang diperlukan, jangan sekaligus
tetapi sedikit demi sedikit supaya homogen atau merata
Setelah merata tambahkan air 75 % dahulu dari rekomendasi spec yang dianjurkan dan
diaduk 1 ~ 2 menit
Kemudian tambahkan sisa air dari rekomendasi spec yang dianjurkan dan selanjutnya
diaduk 2 ~ 3 menit atau adukan kelihatan sudah merata
Waktu mengecor castable harus menggunakan Vibrator ( untuk type non self flow )
Jangan menambahkan air lebih dari rekomendasi spec yang dianjurkan
Hal. 32

PROSEDUR PENGADUKAN PENYIAPAN CASTABLE REFRACTORY

1 2

Refractory
Refractory mixer
mixer
CASTABLE = 100 kg diaduk dahulu dalam keadaan Jika perlu penambahkan Fiber Steel, jangan dituangkan sekaligus,
kering sampai material terlihat merata tetapi ditaburkan sedikit demi sedikit agar fiber steel tidak menggumpal
dan diaduk sampai merata (homogen)

3 4

Refractory Refractory mixer


mixer

Tambahkan dahulu air bersih 75 % dari rekomendasi spec yang Setelah adukan rata castable siap untuk dicorkan dengan
dianjurkan dan diaduk 1 ~ 2 menit. menggunakan VIBRATOR
Tambahkan sisa air dari rekomendasi spec yang dinjurkan dan
selanjutnya diaduk 2 ~ 3 menit atau sampai adukan homogen.
EKSEKUSI PROYEK INSTALASI CASTABLE METODE CASTING
Lokasi : Cyclone CFB Boiler
Hal. 33

Roof:
Insulation :
-Kaowool Blanket
-Ins. Castable
Castable :
1. LC Castable
2. Steel Fiber

Wall of Target Zone


Insulation :
- Silica Board
- Ins. Castable
Castable :
-.LC SiC Castable
- Steel Fiber

Wall of Non Target Zone:


Wall of Bullnose
Insulation :
Insulation : - Silica Board
- Silica Board
- Ins. Castable
- Ins. Castable
Castable :
Castable :
- LC SiC Castable
- LC SiC Castable
- Steel Fiber
- Steel Fiber
EKSEKUSI PROYEK INSTALASI CASTABLE METODE CASTING
Lokasi : Cyclone CFB Boiler
Hal. 34

Area : Roof Cyclone ; 1 layer hot lining, 2 layer insolasi (Ins. Castable & Kaowool blanket)

Kondisi lining sebelum di repair Pemasangan steel anchor dan budgesting

Pemasangan isolasi terluar (Blanket) setelah Tampak Bagian roof dalam cyclone setelah re-
proses casting castable selesai lining.
EKSEKUSI PROYEK INSTALASI CASTABLE METODE CASTING
Lokasi : Cyclone CFB Boiler
Hal. 35

Area : Wall Cyclone : 1 layer hot lining, 2 layer insolasi (Ins. Castable & super board)

Kondisi lining sebelum di repair Pemasangan steel anchor dan super board

Pemasangan dense castable setelah pemasangan Tampak Bagian dalam dinding cyclone setelah re-
ins. Castable selesai lining.
Hal. 36

Ceramic Fiber wrapping

Pengelasan stainless steel anchor Pemasangan Superboard

Pengecoran Dense Castable


Pemasangan Insulating cabstable Pengecoran Dense Castable
EKSEKUSI PROYEK INSTALASI CASTABLE METODE CASTING
Lokasi : Cyclone CFBC Boiler
Hal. 37

Target Wall
RORAM GB
+ Fiber Steel

Main Burner
(Patching repair)
GUNCAST C-1600 EX
Bullnose
CALDE FLOW LS-60
+ Fiber Steel
Hal. 38

CONTOH ILUSTRASI PROSES CASTING PADA BEBERAPA


JENIS CASTABLE :

Castable dengan flow additive


- Contoh produk : Castable RORAM GB

- Area aplikasi produk : Sealpot, Target wall, Cyclone wall, Cyclone


roof

Self Flow Castable


- Contoh produk : Castable CALDE FLOW LB 85

- Area aplikasi produk : Furnace wall & Pressure part area


METODE GUNNING Hal. 39

PREPARASI INSTLASI REFRACTORY CASTABLE GUNNING METHOD

Kelebihan menggunakan sistim gunning :


Mengurangi down time
Lebih fleksibel dan mudah dalam pemasangan
Tidak memerlukan molding.
3 faktor yang harus diperhatikan bila menggunakan gunning material agar didapat umur
castable yang panjang :
Kualitas material
Metoda proses gunning yang digunakan
Sistim pendukung ( Struktur makanikal & steel anchor )
Faktor-faktor lainnya agar menghasilkan pasangan castable yang padat dan tidak banyak
yang terpental/rebound :
Volume udara
Tekanan udara
Tekanan air
Hal. 40

Gambar ilustrasi mesin gunning


Kebutuhan udara dan air untuk sistim
pemasangan castable dengan sistim gunning :
Volume udara : minimal 8000 ltr/min
(Kompresor = 80 HP )
Tekanan udara : minimal 6 kg/cm2
Tekanan air : minimal 6 kg/cm2
Panjang nozzle : 750 ~ 1000 mm
Hal. 41

SELANG AIR
Indikator
Tekanan

POMPA
AIR STOP KRAN
SALURAN BALIK
SALURAN ISAP

SUMBER NOSEL
TANKI AIR
AIR

STOP KRAN

HOSE AIR DICAMPUR


KOMPRESOR UDARA GUNNING CASTABLE PADA NOSEL SELAMA
PROSES GUNNING
MESIN GUNNING
SELANG UDARA
KETERANGAN :
= Air bertekanan
e
= Udara bertekanan
d
= Gunning material (bertekanan)

a = Saluran udara inlet


b = Manometer
c = Stop kran utama
a b d = Stop kran tekanan tinggi
c e = Stop kran tekanan rendah
CONTOH INSTALASI CASTABLE METODE GUNNING
Lokasi : Cooler roof Pabrik Semen
Hal. 42

Contoh proses gunning yang baik


(Pengaturan tekanan udara dan air diset
dengan baik dan pas, sehingga pada saat
material di tembakan , material yang mental
/ rebound sedikit sekali dan tidak terlalu
berdebu / ngebul)
CONTOH INSTALASI CASTABLE METODE GUNNING
Lokasi : Kiln Hood roof Pabrik Semen
Hal. 43

Ilustrasi Area roof kiln hood yang akan direpair


dengan gunning castable

7200

Kondisi setelah selesai pemasangan Steel anchor, Kondisi setelah area roof slesai direpair dengan
Insulation board, dan expansion joint. metode gunning.
APLIKASI PRODUK PT. INDOPORLEN
Hal. 44

COD
(Cyclone Outlet Duct)
INSULATION :
GUNCAST IC 1200
HOT LINING :
GUNCAST C 1600 EX
GUNCAST C 1600 SiC

CYCLONE
ROOF CID
- C 16 BRS (Cyclone Inlet Duct)
- RORAM - GB INSULATION :
TARGET ZONE
GUNCAST IC 1200
- GUNCAST C 1600 SIC HOT LINING :
- RORAM GB SIC-B - RORAM GB
NON TARGET ZONE - RORAM GB SiC B
- GUNCAST C 1600 EX - GUNCAST C 1600 SiC
- C 16 BRS
BULL NOSE
- RORAM GB SIC-B BURNER :
RORAM GR
INSULATION : LOOP SEAL RORAM GIN R
GUNCAST IC 1200 INSULATION : PL 70 RF
GUNCAST IC 1200
HOT LINING : FURNACE / WING WALL :
RORAM GB CALDE FLOW LM-74 A
Catatan : FURNACE CORNERS:
RORAM GB SIC B
Ilustrasi di atas hanya sebagai referensi secara umum, aktual rekomendasi aplikasi produk
dapat berbeda sesuai dengan tipe boiler.
SPESIFIKASI PRODUK
Hal. 45
Hal. 46
Hal. 47
Hal. 48
Hal. 49
Hal. 50

Anda mungkin juga menyukai