15-3787-1995
15-0236-1989
15-0395-1998
Selama furnaces beroperasi , Bahan tahan api (refractories) akan banyak menerima beban
dan gangguan lainnya yang dapat menyebabkan umur refractories akan lebih cepat rusak
sebelum waktunya , untuk itu penentuan jenis dan material refractories yang akan digunakan
serta sistem pemasangannya haruslah mempertimbangkan jenis beban dan gangguan yang
akan diperoleh oleh material refractories umumnya beban/gangguan yang diterima adalah
seperti : thermal stress , mechanical stress dan pengaruh kimia .
1. Thermal stress , yaitu kerusakan refractories (Brick atau castable) akibat over heating
atau perubahan temperature yang mendadak (thermal shock). Refractory yang menyerap
panas / nyala api akan mentransfer panas tersebut pada material , demikian seterusnya .
Apabila kondisi furnaces pada saat operasi sering terjadi mati mendadak atau sering star-
stop , hal ini akan menyebabkan kerusakan pada refractory yang kurang tahan , yaitu
akan mengakibatkan retak , pecah dan lain-lain.
Kerusakan akibat
Thermal shock
Kerusakan akibat
over heat
Hal. 3
2. METODE INSTALASI ; Metode Casting , Brick lining, Gunning , Patching , coating , dll.
3. SISTIM / DESAIN STRUKTUR PENDUKUNG LINING ;
Anchor : Model Stainless Steel Anchor , jarak pasang , grade bahan, dimensi tampang.
Struktur : Ekspansion Joint structure, Open or Close structure, electrode / kawat las
(grade bahan & cara pengelasan), Boiler tube structure, dll
Stainless steel anchor SUS 310, V flat base with Claw atau S Bar Anchor
Area aplikasi :
S Bar Anchor
- Furnace area
- Pressure part area
- Boiler tube area
Hal. 10
Sturktur Open Air atau Udara Terbuka diperkenalkan / digunakan pada area ini dari desain
originalnya yaitu Struktur Tertutup dimana pada sistim ini biasanya castable terjadi rontok
dalam bentuk blok-blok yang disebabkan oleh kegagalan fungsi dari Steel anchornya .
Panas merambat melalui retakan castable terus ke anchor yang kemudian menyebabkan
korosi/karat pada area pengelasan anchor pada permukaan pelat dan akhirnya steel anchor
lepas bersamaan dengan castable.
JENIS ANGKUR :
Stainless steel
Main Struktur SUS 310, Y spiral
Hal. 11
Perbedaan karakteristik antara Convensional castable, Low cement castable dan Ultra low
cement castable dapat dilihat pada grafik-grafik di bawah ini :
APPARENT DENSITY
LIME CONTENT (%) WATER CONTENT
1 2 3 AFTER DRYING AT 110 0C
FOR MIXING (%)
(g/cm3)
CC CC
CC
6 10 2.9
5 LC 2.85 LC
8
4 ULC 2.8
LC 6
3 2.75 ULC
4
2 ULC
2.7
1 2 2.65
0 0 2.6
30 1000 CC LC
LC 10 ULC
25 ULC LC
800
8
20 ULC
600
CC 6
15
400
10 4
200 LC
5 2
0 0 CC
0
CC = CONVENTIONAL CASTABLE
LC = LOW CEMENT CASTABLE = AFTER DRYING TO 110 0C
ULC = ULTRA LOW CEMENT CASTABLE = AFTER FIRING 1400 0C
Hal. 15
PENGUJIAN PRODUCT
REFRACTORY CASTABLE
(Laboratory Test)
RISET DAN PENGEMBANGAN CASTABLE
Hal. 16
Urutan Pengujian;
1. Setelah seting, specimen di-curing pada temp. ruang selama 24 jam.
2. Specimen dikeringkan pada temp. 200 0C X 24 jam
3. Coal ash dimasukan kepdalam setiap specimen.
4. Specimen dibakar dalam furnace pada temp.1000 0C x 6 jam.
Hal. 17
HASIL PENGUJIAN
Setelah dibakar pada temp.1000 0C x 6 jam, rupa coal ash dalam specimen seperti
terlihat pada foto dibawah ini :
AF Cast SiC-20 tidak terpenetrasi dengan AF Cast SiC-20 tidak terpenetrasi dengan
coal ash dari CFBC Process Industri di coal ash dari Chain Grate Process Industri
Tangerang di Tangerang
AF Cast SiC-20 terjadi penetrasi dari coal ash AF Cast SiC-20 tidak terpenetrasi dengan
dari SMELT Pabrik Kertas di Sumatra , coal ash dari CFBC Power Plant di Banten
kedalaman 5 mm
CATATAN :
Uji cup test dilanjutkan dan konsentrasi pada SMELT coal ash.
Castable yang akan diuji adalah : C-16 CRCP (modified), RORAM-GB, RORAM GB SiC-B, AF Cast SiC 45, and AF Cast SiC 60.
Hal. 19
Pengujian lanjutan dari Coal ash dari Soda Recovery Boiler (SMELT) Pabrik kertas di
Sumatra yang pada pengujian sebelumnya coal ash penetrasi dan korosif pada castable
AF Cast SiC 20.
Specimen Uji :
1.RORAM GB
2.RORAM GB SiC B
3.AF Cast SiC 45
4.AF Cast SiC 60
5.C - 16 CRCP ( 1 ) + Cr2O3 (10 %)
6.C - 16 CRCP ( 2 ) + Cr2O3 (10 %) + DBM-90 (10 %)
Hal. 20
Kesimpulan :
Semua specimen mengalami penetrasi dan korosi oleh Coal ash, tetapi Castable AF Cast SiC 60 lebih
tahan dari castable lainnya. Sehingga castable AF Cast SiC 60 dapat diaplikasikan pada area coal ash
SMELT.
Hal. 21
Kesimpulan :
1 2 3
TIMBANG BERAT SPECIMEN SEBELUM BAKAR SPECIMEN DALAM FURNACE KONTROL TEMPERATUR TEST 1200 0C
DIBAKAR SAMPAI TEMP. 12000C TERCAPAI PADA DIGITAL CONTROLLER
DITAHAN SELAMA 10 ~ 15 MENIT
4 5
6 7
PROSES THERMO SHOCK PADA SPECIMEN DGN AIR DINGIN (QUENCHING) AMATI SPECIMEN SETELAH PROSES
SAMPAI SPECIMEN DINGIN (TIDAK MERAH) THERMO SHOCK DAN CATAT HASIL
ANALISA (APAKAH MENGALAMI RETAK
RAMBUT, RETAK, SPALLING, DLL.)
8 9
Kondisi setelah pengujian selesai : Terlihat semua specimen uji masih tahan
Hal. 25
1. Abrasion loss
Hasil Uji
No Name of sample Abrasion loss
(cc)
1 LCC High Alumina 8
1 2 3
Hal. 28
Metode Gunning
METODE CASTING Hal. 30
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menginstalasi produk-produk castable antara lain:
a. Kualitas air yang digunakan untuk mencampur castable harus bersih dengan pH normal
tidak berasa dan tidak berbau.
b. Refractory mixer, pengadukan castable tidak dibenarkan menggunakan Mixer untuk
pengadukan beton bangunan sipil.
c. Cetakan atau Budgesting, harus tertutup rapat sehingga tidak ada material castable
yang mengalir ke daerah yang tidak dikehendaki.
d. Vibrator, gunakan mesin vibrator untuk castable yang non-self flow.
1 2
Refractory
Refractory mixer
mixer
CASTABLE = 100 kg diaduk dahulu dalam keadaan Jika perlu penambahkan Fiber Steel, jangan dituangkan sekaligus,
kering sampai material terlihat merata tetapi ditaburkan sedikit demi sedikit agar fiber steel tidak menggumpal
dan diaduk sampai merata (homogen)
3 4
Tambahkan dahulu air bersih 75 % dari rekomendasi spec yang Setelah adukan rata castable siap untuk dicorkan dengan
dianjurkan dan diaduk 1 ~ 2 menit. menggunakan VIBRATOR
Tambahkan sisa air dari rekomendasi spec yang dinjurkan dan
selanjutnya diaduk 2 ~ 3 menit atau sampai adukan homogen.
EKSEKUSI PROYEK INSTALASI CASTABLE METODE CASTING
Lokasi : Cyclone CFB Boiler
Hal. 33
Roof:
Insulation :
-Kaowool Blanket
-Ins. Castable
Castable :
1. LC Castable
2. Steel Fiber
Area : Roof Cyclone ; 1 layer hot lining, 2 layer insolasi (Ins. Castable & Kaowool blanket)
Pemasangan isolasi terluar (Blanket) setelah Tampak Bagian roof dalam cyclone setelah re-
proses casting castable selesai lining.
EKSEKUSI PROYEK INSTALASI CASTABLE METODE CASTING
Lokasi : Cyclone CFB Boiler
Hal. 35
Area : Wall Cyclone : 1 layer hot lining, 2 layer insolasi (Ins. Castable & super board)
Kondisi lining sebelum di repair Pemasangan steel anchor dan super board
Pemasangan dense castable setelah pemasangan Tampak Bagian dalam dinding cyclone setelah re-
ins. Castable selesai lining.
Hal. 36
Target Wall
RORAM GB
+ Fiber Steel
Main Burner
(Patching repair)
GUNCAST C-1600 EX
Bullnose
CALDE FLOW LS-60
+ Fiber Steel
Hal. 38
SELANG AIR
Indikator
Tekanan
POMPA
AIR STOP KRAN
SALURAN BALIK
SALURAN ISAP
SUMBER NOSEL
TANKI AIR
AIR
STOP KRAN
7200
Kondisi setelah selesai pemasangan Steel anchor, Kondisi setelah area roof slesai direpair dengan
Insulation board, dan expansion joint. metode gunning.
APLIKASI PRODUK PT. INDOPORLEN
Hal. 44
COD
(Cyclone Outlet Duct)
INSULATION :
GUNCAST IC 1200
HOT LINING :
GUNCAST C 1600 EX
GUNCAST C 1600 SiC
CYCLONE
ROOF CID
- C 16 BRS (Cyclone Inlet Duct)
- RORAM - GB INSULATION :
TARGET ZONE
GUNCAST IC 1200
- GUNCAST C 1600 SIC HOT LINING :
- RORAM GB SIC-B - RORAM GB
NON TARGET ZONE - RORAM GB SiC B
- GUNCAST C 1600 EX - GUNCAST C 1600 SiC
- C 16 BRS
BULL NOSE
- RORAM GB SIC-B BURNER :
RORAM GR
INSULATION : LOOP SEAL RORAM GIN R
GUNCAST IC 1200 INSULATION : PL 70 RF
GUNCAST IC 1200
HOT LINING : FURNACE / WING WALL :
RORAM GB CALDE FLOW LM-74 A
Catatan : FURNACE CORNERS:
RORAM GB SIC B
Ilustrasi di atas hanya sebagai referensi secara umum, aktual rekomendasi aplikasi produk
dapat berbeda sesuai dengan tipe boiler.
SPESIFIKASI PRODUK
Hal. 45
Hal. 46
Hal. 47
Hal. 48
Hal. 49
Hal. 50