PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi peranan legal praktek keperawatan
Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat
orang sakit, luka dan usia lanjut (di kutip oleh Ellis, Harley, 1980).Peran perawat adalah
menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang
menimpa dirinya (Florence Nigthingale dalam bukunya What it is and What it is not)
Keperawatan adalah fungsi unik dari perawat membantu individu sakit atau sehat
dalam melaksanakan segala aktivitasnya untuk mencapai kesehatan atau untuk meninggal
dunia dengan tenang yang dapat dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup
kekuatan, harapan dan pengetahuan (Virginia Handerson, 1958) Perawatan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yg mencakup seluruh siklus kehdpan manusia (Lokakarya
keperawatan Nasional 1986)
Praktik keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan
dengan mengkaji status, menentukan diagnosa, merencanakan dan mengimplementasi
strategi keperawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respon terhadap
perawatan dan pengobatan (National Council of State Board of Nursing/NCSBN) Praktik
keperawatan profesional tertuang juga dlm Nurse Practice Art New York 1972 Praktik
keperawatan terdapat dalam American Nursing Association/ANA)
Legal adalah sesuat yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
2
2.3 Dimensi Legal Dalam Keperawatan
Menurut Becker (Dlm Kozier,Erb 1990) empat hal yg hrs di tanyakan perawat untuk
melindungi mereka secara hukum:
3
Fungsi Hukum Dalam Praktek Keperawatan :
Hukum mengatur perilaku hubungan antar manusia sebagai subjek hukum yang
melahirkan hak dan kewajiban. Dalam kehidupan manusia, baik secara perorangan
maupun berkelompok, hukum mengatur perilaku hubungan baik antara manusia yang
satu dengan yang lain, antar kelompok manusia, maupun antara manusia dengan
kelompok manusia. Hukum dalam interaksi manusia merupakan suatu keniscayaan
(Praptianingsih, S., 2006).
Berhubungan dengan pasal 1 ayat 6 UU no 36/2009 tentang kesehatan berbunyi :
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
4
pelaksanaan penelitian-penelitian yang menunjang terhadap asuhan keperawatan, juga
peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang diperoleh melalui
pendidikan dimana hal ini semua bertujuan untuk keamanaan pemberian asuhan bagi
pemberi pelayanan dan juga pasien selaku penerima asuhan .
Berdasarkan undang-undang kesehatan yang diturunkan dalam Kepmenkes 1239
dan Permenkes No. HK.02.02/Menkes/148/I/2010, terdapat beberapa hal yang
berhubungan dengan kegiatan keperawatan. Adapun kegiatan yang secara langsung dapat
berhubungan dengan aspek legalisasi keperawatan :
1. Proses Keperawatan
2. Tindakn keperawatan
3. Informed Consent
4. Dll
Untuk melindungi tenaga perawat akan adanya tuntutan dari klien/pasien perlu
ditetapkan dengan jelas apa hak, kewajiban serta kewenangan perawat agar tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan tugasnya serta memberikan suatu kepastian hukum,
perlindungan tenaga perawat. Hak dan kewajiban perawat ditentukan dalam Kepmenkes
1239/2001 dan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor Y.M.00.03.2.6.95
1. Kewajiban Perawat
Mempunyai izin untuk melakukan pekerjaan maupun untuk melakukan praktik
keperawatan (Pasal 1, 3, 6, 8)
Membantu Program Pemerintah di bidang kesehatan (Pasal 18)
Meningkatkan mutu pelayanan profesi (Pasal 19)
Mencantumkan Surat Izin Praktik Perawat di ruang praktiknya ( untuk praktik
perorangan) (Pasal 21)
5
Memenuhi persyaratan mutu layanan dalam bentuk ketersediaan sarana dan
prasarana minimal bagi perawat (pasal 22, 23) dan berpraktik sesuai dengan
peraturan perundangan (Pasal 30)
Menjalankan fungsi keperawatan berdasarkan ketentuan
Mengumpulkan sejumlah angka kredit (Ketentuan MenPAN 94/2001)
2. Hak Perawat
Dalam Kepmenkes 1239/2001 hak perawat tidak dijelaskan secara eksplisit tetapi dapat
kita lihat pada pasal 15 dan 20 sebagai berikut
Untuk menjalankan praktiknya scr hukum perawat hrs di lindungi dari tuntutan
mal praktik dan kelalaian pada keadaan darurat. Contoh: UU di A.S yg bernama Good
Samaritan Acts yg memberikan perlindungan tenaga kesehatan dlm memberikan
pertolongan pada keadaan darurat. Di Kanada terdpt UU lalu lintas yg memperbolehkan
6
setiap orang u/ meolong korban pada setiap situasi kecelakaan yg bernama Traffic Acrt Di
Indonesia UU Kesehatan No 23 tahun 1992.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan
klien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Zulkifli Amin, Asril Bahar, 2006. Tuberkulosis Paru, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta:
UI
http://fechamim.wordpress.com/2012/04/16/legal-etik-dalam-praktek-telemedicine/
http://b11nk.wordpress.com/2010/11/21/aspek-etik-dan-legal-dalam-praktik-keperawatan/
8
A. Nama : mira mayasari ( kelompok 8 )
Dijawab oleh ( Ramadhan & Nada ) : kasus , seorang laki laki usia 15 tahun dibawa ke
UGD karena mengalami dehidrasi berat dan mendapat terapi pemasangan infus . setelah
dilakukan beberapa kali penusukan oleh perawat , pemasangan infus gagal dilakukan sehingga
dibagian tangan dan kaki klien kebiruan . keluarga klien mengadukan ke bagian komite etik
untuk meminta pertanggungjawaban perawat.
9
Dijawab oleh ( firsty farerintersya ) : prekausi sama dengan langkah langkah,
Melaksanakan Intervensi Keperawatan Mandiri atau yang di DelegasiDlm Melaksanakan
intervensi keperawatan ,perawat memperhatikan beberapa prekausi:
Ketahui pembagian tugas ( Job Deskrption) mereka Ikuti kebijakan & prosedur yg
di tetapkan di tempat kerja
Selalu identifikasi pasien, terutama sebelum melaksanakan intervensi utama.
Pastikan bahwa obat yang benar di berikan dengan dosis, rute, waktu dan pasien
yg benar.
Lakukan setiap prosedur secara tepat
Catat semua pengkajian dan perawatan yang di berikan dengan cepat dan akurat.
Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien
Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yang baik (rapport) dengan
pasien.
Pertahankan kompetisi praktik keperawatan.
Mengetahui kekuatan dan kelemahan perawat.
Pertanyaan nya : jelaskan prinsip prinsip legal & legalistik dalam keperawatan ?
Otonomi
10
Beneficience( berbuat baik )
Justice( keadilan )
Non Maleficience
Moral Right
Nilai dan Norma Masyarakat .
11
Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaaan tertulis
dari dokter
Pertanyaan nya : legal yang di anggap sah , itu seperti apa ? dalam tindakan keperawatan
12