Rully Kusumawardani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Jalan M. T. Haryono 165 Malang
rully.kusumawardani90@gmail.com
Dosen Pembimbing:
Drs. Harlendro, MM.
RINGKASAN
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui
perhitungan harga pokok produksi CV. TRISTAR, khususnya produk alumunium standar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan perhitungan harga pokok produksi
berdasarkan pesanan tapi terdapat kesalahan pada penentuan biaya bahan baku dan tarif tenaga
kerja langsung serta pembebanan biaya overhead. Selanjutnya dilakukan perhitungan harga pokok
produksi metode Job Order Costing dengan menggunakan rata-rata harga bahan baku, rata-rata tarif
tenaga kerja langsung dan pembebanan biaya overhead aktual menggunakan cost driver volume
produksi. Hasil perhitungan menunjukkan perbedaaan yang signifikan dimana harga pokok
produksi yang dihitung oleh perusahaan lebih rendah dari harga pokok produksi menggunakan
metode Job Order Costing. Perbedaaan harga pokok produksi tentunya mempengaruhi harga jual
dan laba rugi perusahaan dimana harga jual yang ditentukan dan laba yang diperoleh perusahaan
terlalu rendah.
Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Job Order Costing, Manajemen Keuangan UMKM.
RESUME
This research is a case study which aims to determine the cost of production calculation of
CV. TRISTAR, especially the standard aluminum products. The results showed that the company
uses the cost of production calculations based on order but there is an error in the determination of
the cost of materials and direct labor rates and overhead expense allocation. Further calculation of
the cost of production was used in this research by Job Order Costing method using the average
price of raw materials, the average direct labor rates and the actual overehead cost allocation
using volume production cost driver. The result shows a significant differences in the cost of
production which is calculated by the company that lower than the cost of production using Job
Order Costing method. Differences in the cost of production would affect the selling price and the
company's income where the selling price is determined and profits from the company too low .
2. Biaya tenaga kerja langsung yang standar, harga jual yang ditetapkan
perhitungannya telah diubah menjadi tarif perusahaan lebih tinggi dari harga jual yang
rata-rata tenaga kerja langsung dan dihitung menggunakan Job Order Costing.
memisahkan uang makan ke dalam biaya Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa
overhead. hal berikut ini :
3. Biaya overhead terdiri dari biaya bahan 1. Harga pokok produksi telah dihitung
dan biaya tenaga kerja langsung yang kembali dan memberikan perbedaan yang
telah dipisahkan dan masuk ke dalam signifikan antara harga pokok produksi
perhitungan biaya overhead ditambah metode perusahaan dengan harga pokok
dengan biaya overhead lainnya yang produksi metode Job Order Costing.
belum semuanya dibebankan ke dalam 2. Kebijakan pembulatan harga jual yang
harga pokok produksi seperti biaya dilakukan oleh perusahaan tidak konstan
pemeliharaan peralatan, biaya pengiriman dan tidak mempunyai dasar yang kuat.
bahan, biaya penyusutan peralatan dan Ada yang dilakukan pembulatan ke
bangunan, biaya telefon dan biaya puluhan ribu terdekat dan ke ratusan ribu
transpor melakukan pengerjaan produk terdekat. Hal ini dilakukan oleh
diluar dan survey. Perlakukan biaya perusahaan untuk menyamakan dengan
overhead menggunakan sistem full harga pasar dan mengantisipasi
costing dimana tidak memisahkan biaya konsumen yang menawar dengan harga
overhead tetap dan biaya overhead lebih rendah. Kebijakan pembulatan ini
variabel dan dibebankan dengan sistem tentunya tidak tepat diterapkan karena
tradisional dengan menggunakan cost ada yang mencapai Rp 48.000 dan dinilai
driver volume produksi (total unit yang akan memberatkan konsumen.
diproduksi). 3. Pada perhitungan menggunakan Job
b. Analisis Perbandingan Harga Jual Order Costing, dilakukan pembulatan ke
Produk ribuan terdekat agar pembulatan tersebut
Perbedaan harga pokok produksi yang tidak terlalu besar dan besarnya bisa
terjadi karena perbedaan penerapam metode dipertanggunjawabkan.
perhitungan harga pokok produksi tersebut c. Analisis Perbandingan Laba Produk
otomatis mempengaruhi harga jual masing- Perbedaan harga pokok produksi dan
masing produk. Perusahaan ternyata terlalu harga jual ini akan berpengaruh pada laba
rendah menetapkan harga pokok produksi dan yang diterima oleh perusahaan. Hasil analisa
harga jualnya. Perusahaan menentukan harga menunjukkan bahwa laba masing-masing
jual dengan melakukan mark up biaya sebesar produk yang diterima perusahaan jika
20% dari harga pokok produksi, diskon menggunakan perhitungan perusahaan lebih
sebesar 5% dari harga pokok produksi, dan tinggi dibandingkan dengan laba yang
melakukan pembulatan ke ribuan terdekat. dihitung menggunakan metode Job Order
Perbedaan harga jual tersebut tentunya juga Costing untuk produk etalase dan almari rak
akan mempengaruhi laba yang diperoleh piring. Sedangkan untuk produk jemuran, laba
perusahaan. Tabel 3. diatas membandingkan yang dihitung dengan metode perusahaan
perhitungan harga jual yang dilakukan oleh lebih rendah daripada laba yang dihitung
perusahaan dan harga jual yang dihitung menggunakan Job Order Costing. Perbedaan
menggunakan metode Job Order Costing. hasil analisa ini disebabkan oleh selain
Analisis perbandingan harga jual 2 penerapan metode penentuan harga pokok
produk standar alumunium pada tabel 3. produksi yang berbeda, juga disebabkan oleh
menunjukkan perbedaan dimana harga jual kebijakan pembulatan harga jual yang
yang ditetapkan oleh perusahaan lebih rendah dilakukan.
dari harga jual yang dihitung menggunakan d. Analisa Perbandingan Laporan Laba
metode Job Order Costing untuk produk Rugi Perusahaan
etalase standar dan jemuran standar. Perbedaan harga pokok produksi dan
Sedangkan untuk produk almari rak piring harga jual masing-masing produk ini tentunya
15
akan berpengaruh pada pengambilan sampai Juni 2013. Perhitungan laba kotor
keputusan manajemen dan laba rugi operasi dihitung dengan mengurangi
perusahaan. Laporan laba rugi terdiri dari penjualan dengan harga pokok produksi
perhitungan total penjualan, total harga pokok ketiga produk alumunium. Perhitungan laba
produksi dan dan total biaya non produksi. bersih operasi dihitung dengan mengurangi
Harga pokok produksi dan harga jual yang laba kotor dengan biaya-biaya operasional
sudah dihitung menggunakan metode (non produksi).
perusahaan dan metode Job Order Costing Perhitungan laporan laba rugi selanjutnya
ditampilkan dalam tabel 3. Penjualan yang dibandingkan antara laba rugi yang dihitung
digunakan dalam perhitungan laba rugi ini menggunakan metode perusahaan dan
adalah penjualan selama bulan Januari sampai menggunakan metode Job Order Costing.
Juni 2013 yang sesungguhnya terjadi dimana Perhitungan laba rugi 3 produk standar
ada diskon yang diberikan kepada konsumen. alumunium selama bulan Januari sampai Juni
Tabel 4 menunjukkan total harga pokok 2013 dapat dilihat pada tabel 5.
produksi dan harga jual selama bulan Juni
Tabel 4
Perhitungan Harga Jual dan Harga Pokok Produksi
3 Produk Standar Alumunium Bulan Januari Juni 2013
(dalam Rupiah)
METO DE PERUSAHAAN METO DE JOB ORDER COSTING
URAIAN ALMARI ALMARI
ET ALASE JEMURAN ET ALASE JEMURAN
RAK PIRING TO TAL RAK PIRING TO TAL
JUMLAH PRO DUKSI (UNIT) 13 10 9 32 13 10 9 32
HARGA JUAL 1.300.000 450.000 1.750.000 1.346.000 503.000 1.585.000
TO TAL HARGA JUAL 16.900.000 4.500.000 15.750.000 37.150.000 17.498.000 5.030.000 14.265.000 36.793.000
HARGA PO KO K PRO DUKSI
BIAYA BAHAN BAKU 778.250 242.983 978.433 864.107 242.839 925.221
BIAYA T ENAGA KERJA LANGSUNG 114.000 57.000 228.000 90.000 45.000 180.000
BIAYA OVERHEAD 112.180 55.333 188.400 122.273 114.006 162.276
TO TAL HARGA PO KO K PRO DUKSI
BIAYA BAHAN BAKU 10.117.250 2.429.833 8.805.899 21.352.983 11.233.394 2.428.389 8.326.989 21.988.772
BIAYA T ENAGA KERJA LANGSUNG 1.482.000 570.000 2.052.000 4.104.000 1.170.000 450.000 1.620.000 3.240.000
BIAYA OVERHEAD 1.458.340 553.333 1.695.600 3.707.273 1.589.544 1.140.060 1.460.484 4.190.087
TO TAL 13.057.590 3.553.167 12.553.499 29.164.256 13.992.938 4.018.448 11.407.473 29.418.859
Hanif, Mohammad, 2012,Peran Usaha Nazir, Moh, 2011, Metode Penelitian, PT.
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ghalia Indonesia, Jakarta
dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia,
(online), Soeharto Prawirokusumo, 2010,
http://id.scribd.com/doc/102335452/Usah Kewirausahaan dan Manajemen Usaha
a-Mikro-Kecil-dan-Menengah-UMKM- Kecil, BPFE, Yogyajarta.
di-Indonesia, diakses pada tanggal 3 Mei
2013 pukul 17.03) Stevanus Hadi Darmaji, 2007, Prospek
Pembentukan dan Sistem Akuntansi bagi
Hansen, Don. R dan Maryanne M. Mowen,
Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
2009, Akuntani Biaya.Edisi 8,
dalam Kewirausahaan UKM : Pemikiran
Terjemahan oleh Deny Arnos Kwary,
dan Pengalaman Karya Bersama FE
Salemba Empat, Jakarta.
Universitas Surabaya dan Forum Daerah
Horngern, Charles T., Datar, Srikant M., UKM Jawa Timur, Edisi 1, Graha Ilmu,
Foster, George., 2006, Akuntansi Biaya, Yogyakarta.
Edisi 12, Erlangga, Jakarta.
Widiyastuti, S. 2007. Analisis Perhitungan
Indah Fitri Rusmala, 2012, Pentingnya Harga Pokok Produksi Tas Wanita (Studi
Penerapan Metode Full Costing dalam Kasus UKM Lifera Hand Bag Collection
rangka menetapkan harga pokok produksi Bogor, Skripsi Departemen Manajemen
pada Peternak Ayam UD. Family Poultry Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Shop di Kabupaten Blitar, Skripsi Institut Pertanian Bogor.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang.