Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk melakukan tugas akhir pada
Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan karya ilmiah (proposal tugas
akhir). Proposal ini dibuat sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1) pada
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Penelitian yang akan dilakukan pada semester delapan ini berjudul Optimasi Alat Muat dan
Alat Angkut Menggunakan Teori Antrian Untuk Meningkatkan Target Produksi pada
Tambang Batubara PT. Mifa Bersaudara, Kabupaten Aceh Barat.
Akhir kata penulis berharap Proposal Tugas Akhir dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengkajian kebutuhan peralatan merupakan suatu bagian yang penting dalam perencanaan
suatu pekerjaan tambangkarena menyangkut aspek teknis dan ekonomis. Aspek teknis meliputi
jenis dan jumlah alat serta metode yang digunakan sedangkan aspek ekonomis meliputi biaya
produksi dan biaya operasi, kedua aspek ini secara bersamaan dapat digunakan untuk
mengevaluasi kebutuhan peralatan dalam kegiatan penambangan.
Peralatan tambang dalam kegiatan penambangan mutlak dibutuhkan. Baik itu sebagai alat
utama dalam proses penambangan, maupun sebagai alat penunjang kegiatan penambangan.
Sebagai alat utama, alat angkut dan alat muat yaitu untuk melakukan kegiatan penambangan
dimana untuk menggali serta mengangkut batubara dan memegang peranan penting dalam
rangkaian kegiatan penambangan.
Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi mengenai penggunaan alat angkut dan alat
muat, baik peralatan utama maupun peralatan penunjang. Dengan adanya proses optimasi
yang dilakukan pada alat angkut dan alat muat, diharapkan dapat mendukung kegiatan
penambangan agar lebih optimal dan dapat mengurangi biaya produksi penambangan serta
dapat memenuhi target produksi yang telah direncanakan. Sehingga dengan demikian penulis
tertarik untuk memilih judul Optimasi Alat angkut Menggunakan Teori Antrian dan Metode
Waktu Tunggu Untuk Meningkatkan Target Produksi
Maksud dari kegiatan Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan kajian alat angkut dan
alat muat pada tambang batubara PT. Mifa Bersaudara
Sedangkan tujuan dari kegiatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi ketersediaan (availability) alat tambang utama baik itu jumlah, ketersediaan
mekanis (mechanical availability) dan penggunaan ketersediaan (Use of Availability).
2. Menghitung kebutuhan alat tambang utama
3. Menghitung waktu tunggu alat angkut minimum untuk meningkatkan
produktivitas alat.
1
4. Mengetahui kemungkinan adanya penambahan alat tambang utama.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kekerasan material
Merupakan suatu sifat material yang menentukan sukar atau mudahnya
material tersebut untuk dikoyak (ripped), digali (dig) atau dikupas (stripped). Nilai
kekerasan material biasanya diukur dengan mempergunakan ripper meter atau
seismic test meter dengan satuan m per detik, yaitu sesuai dengan satuan untuk
kecepatan gelombang seismik pada batuan.
Keterangan :
Pm = Produktivitas alat gali muat (bcm/Jam)
Ctm = Waktu edar alat gali muat (detik)
3
Kb = Kapasitas bucket alat gali muat (m )
BFf = Bucket fill faktor (%)
Sf = Swell factor
Eff = Efisiensi kerja (%)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas peralatan mekanis, antara lain :
1. Wakru edar
Waktu edar (cycle time )adalah waktu yang diperlukan alat mulai dari aktifitas
pengisian (loading), pengangkutan (hauling) untuk truk dan sejenisnya atau swing untuk
backhoe dan power shovel, pengosongan (dumping), kembali kosong, dan
mempersiapkan posisi (manuver) untuk diisi atau dimuat. Disamping aktifitas-aktifitas
tersebut terdapat pula waktu menunggu (delay) bila terjadi antrian untuk mengisi atau
muat ( Prodjosumarto, 1995 : 37). Waktu edar merupakan salah satu parameter produksi.
Dengan asumsi faktor produksi lain tetap, semakin kecil waktu edar maka produksi alat
tersebut akan semakin tinggi sedangkan sebaliknya, semakin besar waktu edar maka
produksi alat tersebut akan semakin rendah.
a. Waktu edar alat gali muat
Untuk menggali dan memuat material ke alat angkut, alat gali muat
membutuhkan waktu dalam pengerjaannya yang disebut dengan waktu edar alat gali
muat. Durasi penggalian dan pemuatan tergantung dari kondisi kerja, kemampuan
alat gali muat, dan ketersedian alat angkut dan sebagainya. Waktu edar alat gali muat
dinyatakan dengan persamaan berikut :
CTgm =Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4.. (Pers. 2.4)
Keterangan :
CTgm = Waktu edar alat gali muat ( detik )
Tm1 = Waktu Penggalian ( detik )
Tm2 = Waktu ayun berisi ( detik )
Tm3 = Waktu tumpah ( detik )
Tm4 = Waktu ayun kosong ( detik )
5. Effesiensi Operator
Produktivitas tentu saja di pengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan
operator dalam mengoperasikan alat mekanis. Faktor efesiensi operator merupakan
faktor manusia yang sangat sukar untuk ditentukan efesiensinya secara tepat, karena
selau berubah berubah dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam tergantung dari keadaan
cuaca, kondisi tempat kerja, peralatan yang di operasikan dan lain lain.
Efesiensi operator tidak hanya disebabkan karena kemalasan pekerjaan itu,
tetapi juga karena hambatan hambatan yang tidak dapat dihindari, seperti perbaikan
alat, waktu tunggu ketika pemuatan atau pun dumping di lokasi penimbunan, dan
sebagainya. Karena hal tersebut diatas, sangat jarang satu jam operator tesebut dalam
bekerja penuh selama 60 (enam puluh) menit. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan,
bila operator dapat bekerja selama 50 menit dalam satu jam operasi,
berarti efesiensi operator tersebut mencapai 83% ( lihat tabel 2.3 )
Tabel 2.3 Tingkat Efesiensi Operator
Tingkat Efesiensi Operator (min /jam)
Macam Alat
Baik sekali Sedang Kurang Baik
Crawler Tractor 55 (92%) 50 (83%) 45 (75%)
Ber-ban Karet 50 (83%) 45 (75%) 40 (67%)
Sumber : Prodjosumarto, 1995 : Hal 3
6. Effesiensi kerja alat
Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat faktor
yang mempengaruhi produktivitas alat yaitu efisiensi kerja. Efektifitas alat tersebut
bekerja tergantung dari beberapa hai yaitu:
kemampuan operator pemakai alat,
pemilihan dan pemeliharaan alat,
perencanaan dan pengaturan letak alat,
topografi dan volume pekerjaan,
kondisi cuaca,
metode pelaksanaan alat.
Dalam pelaksanaanya agar alat yang digunakan bekerja efisien, alat yang akan
digunakan harus disesuaikan dengan letak serta kondisi material yang akan dikerjakan.
Dalam kenyataanya, penentuan besarnya effisiensi kerja sulit diukur tetapi dengan dasar
pengalaman dapat ditentukan effisiensi kerja yang mendekati kenyataan.
Untuk penentuan effisiensi dapat ditentukan berdasarkan tabel effisiensi kerja
seperti pada tabel 2.4
Tabel 2.4
Effisiensi Kerja
Pemeliharaan Mesin
Kondisi
Baik Buruk
Operasi Alat Baik Sedang Buruk
sekali Sekali
Baik Sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32
Sumber : Nurhakim, 2004 : Hal 5
Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan effisiensi alat adalah dengan
menghitun g rapa
be menit alat tersebut bekerja secara efektif dalam satu
jam,rmulasi
difo kan s ebaga i (Nurhakim, 2004 : Hal 6) :
= 100
% ... (Pers 2.10)Keterangan:
= 100% .(Pers.2.11)
Kesediaan fisik
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan,
persamaannya adalah :
Use of availability
Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available), dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
= 100%......................................................................... (Pers.2.13)
Effective utilization
Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dimanfaatkan untuk kerja yang produktif. Perhitungan effective utilization sama dengan
efesiensi kerja de ngan pe
rsama annya adalah :
= 10 %........................................................ (Pers.2.14)
Keterangan :
W = Working hours atau jumlah jam kerja, yaitu waktu yang dibebankan
kepada seorang operator suatu alat dalam Kondisi dapat dioperasikan
R = Repairs hours atau jumlah jam untuk perbaikan, yaitu waktu untuk
perbaikan dan waktu yang hilang karena menunggu saat perbaikan termasuk
juga waktu penyediaan suku cadang serta untuk perawatan preventif
S = Standby hours atau jumlah kerja alat yang tidak dioperasikan, yaitu padahal
alat tersebut tidak rusak dan siap beroperasi
Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing/waiting line) sangat sering dijumpai. Disiplin
antrian terlihat pada pelanggan yang akan dilayani berdasarkan yang lebih dahulu datang.
Pelanggan dapat datang dalam jangka waktu yang sama atau dapat pula secara random, dengan
jarak waktu kedatangan yang tidak sama. Keadaan kedua ini yang lazim terjadi dan juga
banyak ditemui.
Rata-rata waktu menunggu sangat bergantung pada rata-rata kecepatan pelayanan. Rata-rata
kedatangan merupakan jumlah jumlah kedatangan pelanggan ketempat pelayanan persatuan
waktu, misalnya dalam detik, menit, jam, hari dan seterusnya.
20
20
Gambaran situasi diatas menjelaskan bagaimana teori antrian didasarkan pada pola
kedatangan/keberangkatan dengan distribusi probabilitas yang tepat. Karakteristik model
antrian ditentukan berdasarkan sifat-sifat berikut :
1. DistribusiInput
Distribusi kedatangan akan menentukan jumlah pengguna layanan yang datang atau
pergi dari sistem. Distribusi input dapat juga ditentukan dengan waktu antar kedatangan
yang diartikan sebagai waktu interval kedatangan berurutan.
2. Distribusi Output
Distribusi output dapat dijelaskan sebagai waktu interval pelayanan yang berurutan.
Distribusi ini berkaitan dengan berapa banyakfasilitas pelayanan yang disediakan.
3. Jalur Pelayanan
Fasilitas pelayanan berkaitan erat denganbaris antrian yang akan dibentuk. Bisa
berbentuk seri, paralel atau gabungan seri dan paralel, dimana hal itu dipengaruhi oleh
mekanisme sistem pelayanan.
4. Disiplin Pelayanan
Merupakan aturan yang diterapkan dalam memilih pengguna layanan dala sistem antrian
sebelum dilayani. Disiplin pelayanan bisa dalam bentuk firstcome first served/ first in
first out, service in random order, priority.
5. Jumlah maksimum pengguna jasa dalam sistem
Bisa dalam jumlah yang terbatas atau tidak terbatas, jumlah ini dipengaruhi oleh pola
pelayanan.
6. Sumber Panggilan.
Merupakanjumlah potensial yang bisa menjadi masukan dalam sistemantrian. Jumlah ini
bisa juga dalam jumlah terbatas.
Dalam simulasi ini, teori antrian digunakan untuk menentukan jumlah truk dan biaya operasi
yang paling ekonomi. Dalam sebuah proyek aplikasi pemindahan tanah mekanis, penentuan
jumlah truk merupakan sejumlah truk yang menghasilkan biaya yang paling rendah untuk setiap
ton material yang akan dipindahkan
21
21
Adapun judul penelitian adalah Optimasi Alat Muat dan Alat Angkut Menggunakan
Teori Antrian Untuk Meningkatkan Target Produksi pada Tambang Batubara PT. Mifa
Bersaudara, Kabupaten Aceh Barat.
Adapun judul yang penulis ajukan diatas pada saat tugas akhir yang akan dilaksanakan
dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di PT.Mifa Bersaudara
22
22
Tabel 3.1 . RencanaJadwal Pelaksanaan Penelitian.
Juli
Kegiatan
1 2 3 4
Orientasi Lapangan
Pengumpulan Data
Analisis Data
Pembuatan TGA
21
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal penelitian Tugas Akhir ini saya buat dengan sebenar-benarnya
sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan, besar harapan kami agar kiranya dapat
melaksanakan penelitian di PT. Mifa Bersaudara. Kesempatan yang diberikan akan kami
manfaatkan dengan sebaik mungkin dan untuk itu kami ucapkan terimakasih.
22
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015. Caterpillar Performance Handbook Edition 45, Caterpillar Inc., Peoria,
Illinois, U.S.A.
Anonim, 2003. Specifications & Application Handbook Edition 24, Komatsu. Japan
Nurhakim. 2004. Buku Panduan Kuliah Lapangan II edisi Ke 2. Jurusan Teknik Pertambangan.
Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Projosumarto, Partanto. 1995. Pemindahan Tanah Mekanis. Institut Teknologi Bandung.
Suwandhi, Awang. 2004, Diktat Perencanaan Tambang Terbuka seri Perencanaan Jalan
Tambang, Universitas Islam Bandung. Bandung.
Wedhanto, Sonny. 2009. Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan Teknik Sipil
Universitas Negeri Malang. Malang.