(penelitian)
Oleh
RESTIANA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
I. PENDAHULUAN
I.4 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kepresisian
data yang dihasilkan oleh Mobile Topographer serta pengguna dapat
mengetahui bagaimana cara mendapatkan tingkat akurasi dan presisi yang
baik apabila menggunakan aplikasi ini.
II.1Landasan Teori
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat yang
didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara kontinu di seluruh dunia kepada banyak orang secara
simultan tanpa bergantung pada waktu dan cuaca.
Survei penentuan posisi dengan pengamatan satelit GPS, yang merupakan
proses penentuan koordinat dari sejumlah titik terhadap beberapa buah titik
yang telah diketahui koordinatnya dengan menggunakan metode penentuan
posisi diferensial (differential positioning) serta data pengamatan fase
(carrier phase) dari sinyal GPS.
Jaring kontrol Geodesi terdiri atas Jaring Kontrol Horisontal (JKH),
Jaring Kontrol Vertikal (JKV), dan Jaring Kontrol Gayaberat (JKG). Sebagai
salah satu data spasial kerangka kontrol geodesi dan geodinamika tercantum
dalam Jaringan Data Spasial Nasional (Bakosurtanal.go.id).
Koordinat titik-titik kontrol dari semua orde jaringan harus dinyatakan
dalam sistem referensi koordinat nasional, yang pada saat ini dinamakan
Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN 95). Sistem DGN 95 ini pada
prinsipnya adalah sistem koordinat WGS (World Geodetic System) 1984,
yang merupakan sistem koordinat kartesian geosentrik tangan kanan.
Referensi yang digunakan sistem ini adalah ellipsoid geosentrik WGS 84
Dalam pengadaannya, suatu jaring titik kontrol harus terikat secara langsung
dengan jaring titik kontrol yang ordenya lebih tinggi. Koordinat titik kontrol
harus dinyatakan dalam sistem proyeksi peta UTM atau TM-3.Peralatan
yang digunakan dalam pengadaan jaring titik kontrol harus memenuhi
klasifikasi dan persyaratan untuk survei geodetik.
1. Metode penentuan posisi dua dimensi secara terestris dari rangkaian titik-
titik yang membentuk poligon, yang koordinat titik-titik (X,Y) atau (E,N),
ditentukan berdasarkan pengamatatan sudut-sudut horizontal di titik-titik
poligon serta jarak horizontal antar titik yang berdampingan.
2. Metode pseudo-kinematik, metode survei GPS yang pengamatan di suatu
titik dilakukan dua kali secara singkat (5 sampai 10 menit), dengan selang
waktu yang relatif cukup lama (1 sampai 2 jam) antara keduanya.
3. Metode statik, metode survei GPS dengan waktu pengamatan yang relatif
lama (beberapa jam) di setiap titiknya Titik-titik yang akan ditentukan
posisinya diam (tidak bergerak).
4. Metode statik singkat (rapid static) merupakan metode survei GPS dengan
waktu pengamatan yang lebih singkat di setiap titiknya, yaitu sekitar 5
sampai 20 menit daripada 1 sampai 2 jam seperti pada metode statik.
5. Metode stop-and-go metode survei GPS dimana pada proses
pengamatannya, setelah melakukan inisialisasi di titik awal untuk
penentuan ambiguitas fase, receiver GPS bergerak dari titik ke titik dan
melakukan pengamatan dalam waktu yang relatif singkat (sekitar 1 menit)
pada setiap titiknya.
Mobile Topographer merupakan sebuah software berbasis Android
yang mempunyai fungsi persis dengan GPS Handheld. Mobile
Topographer dapat digunakan untuk survey (tracking koordinat) dan
konversi koordinat dari Geografis ke UTM dan sebaliknya. Akurasi dapat
ditingkatkan apabila posisi kita diam sesaat serta pada saat pengukuran
tidak ada penghalang diantara alat dan langit (kaidah pengukuran GPS).
Mulai
Persiapan
Pengukuran TDT
Pengumpulan Data
Analisis Data
Laporan
Selesai
Bulan
No Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Persiapan
a. Persiapan Administrasi
b. Persiapan Akomodasi
c. Survey Lokasi
d. Persiapan Alat
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengukuran TDT
b. Pengumpulan Data
c. Analisis Data
3. Tahap Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA