Anda di halaman 1dari 11

IdentifikasiKandunganMineralMagnetikGuanodiGua

SolekdanGuaRantaiMenggunakanMetode
ScanningElectronMicroscope(SEM)

WardinaNasution,HamdidanFatniMufit
PhysicsDepartmentofPadangState
UniversityFMIPAUNPJln.Prof.
Dr.Hamka,KampusFMIPAUNP
AirTawarBaratPadang
email:Wardinanasution@yahoo.com

ABSTRAK

The guano Gua Solek dan Gua Rantai mengambil variasi berdasarkan dari
memiliki besar nilai suseptibilitas kerentanan magnetik yang telah
magnetik. Nilai suseptibilitas dikenal sebelumnya. Pengamatan
magnetik menunjukkan konsentrasi berukuran sekitar morfologi
besar mineral magnetik yang permukaan sampel guano Cave
terkandung di dalam gua. Solek dan Gua Rantai menggunakan
Berdasarkan nilai suseptibilitas SEM perbesaran gambar tidak dapat
magnetik dapat ditentukan jenis dianalisis karena yang terlalu kecil.
mineral magnetik. Jenis penentuan Oleh karena itu digunakan oleh
mineral magnetik telah dilakukan analisis EDS menunjukkan bahwa
sebelumnya dengan menggunakan unsur-unsur kimia pembentuk
metode rock magnetisasi IRM dan mineral magnetik. Hasil EDS
XRD metode, namun, untuk melihat identifikasi menunjukkan kandungan
morfologi permukaan dan komposisi mineral magnetik Solek Cave dan
unsur mineral magnetik belum Gua Rantai didominasi oleh mineral
dilakukan. penelitian untuk membuat yang terdiri dari unsur besi (Fe) dan
morfologi permukaan identifikasi dan oksigen (O) yang merupakan magnet
komposisi guano mineral magnetik di unsur mineral pembentuk kelompok
Cave Solek dan Gua Rantai yang titanium magnetit besi oksida
menggunakan Scanning Electron (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan
Microscope (SEM). Penulis berharap ilmenite (FeTiO3), selain itu
penelitian ini dapat mengkonfirmasi ditemukan juga mineral bukan
hasil benar dalam pengukuran ini magnetik unsur seperti andalusite
dengan metode lain magnetisme (Al2SiO5), siderit (FeCO3) dan kuarsa
batuan. Penelitian ini menggunakan (SiO2).
instrumen SEM ini menggabungkan
dengan jenis EDS Philips CM 12 pw
6030. Ada 7 sampel yang digunakan Kata kunci: Guano, Konsentrasi dari
dalam penelitian ini dibagi dengan 4 Magnetic Mineral, Permukaan
sampel dari Solek Cave dan 3 sampel Morfologi, Komposisi Elemental dari
dari Rantai Cave. sampel guano Magnetic Mineral SEM dan EDS.
PENDAHULUAN Mineral magnetik yang mengandung
mineral ferromagnetik kemagnetannya
Sedimen gua terdiri atas dua kuat
kategoriyaitusedimenkimiadansedimen
klastik [1].Sedimenkimiaadalahsedimen
yang terbentuk di dalam gua seperti
stalagtit dan stalagmit. Sedimen klastik sedangkan mineral magnetik yang
adalah sedimen yang terbawa dari mengandung mineral paramagnetik
lingkunganluarkedalamgua.Salahsatu kemagnetannyasedang.
contoh sedimen klastik adalah guano. Mineral magnetik yang bersifat
Stalagtitmerupakanendapanyangtumbuh ferromagnetik umumnya tergolong dalam
dariatapguakebawahberbentukkerucut, oksida besititanium, sulfida besi dan
sedangkan stalagmit merupakan endapan hidroksida besi. Beberapa mineral
yang tumbuh dari lantai gua atau dari magnetik yang tergolong ke dalam
batuan dasar ke atas berbentuk kerucut. keluarga oksida besititanium yaitu
Pada umumnya gua tumbuh dan magnetite (Fe3O4), hematite (Fe2O3)dan
berkembang pada daerah kars dengan maghemite (Fe2O3). Mineralmineral
batuan induk gamping sehingga mineral magnetikdarikeluargasulfidabesiadalah
utama pembentuk sedimen gua adalah phyrite (FeS2) dan phyrhotite (Fe7S8),
kalsit (CaCO3) [2]. Guano merupakan sedangkan yang tergolong dalam
kotoran kelelawar atau burung yang hidroksidabesiadalah goethite.Keluarga
mengandungmineralkarbon(C)dankaya oksida titanium besi merupakan mineral
magnetik bumi yang penting karena
nitrogen (N) serta mengandung fosfat dianggap sebagai mineralmineral
(PO4)danureadarisisapencernaanyang magnetikyangpalingdominan.
menumpukdanmengendapdilantaigua. Kristalografi adalah ilmu
Mineral adalah merupakan salah pengetahuan yang dikembangkan untuk
satubahanpadatanorganikyangterbentuk mempelajari perkembangan dan
dari reaksireaksi kimia dan terbentuk pertumbuhan kristal termasuk bentuk,
secara alamiah. Mineral termasuk salah struktur dan sifatsifatnya. Bentuk kristal
satu dari penyusun batuan, karena itu mencerminkan struktur dalam sehingga
mineral terdapat dalam berbagai jenis dapat dipergunakan untuk
batuan.Mineralyangadadialaminipada pengidentifikasian mineral . Semua
[3]

umumnya bersifat diamagnetik dan mineral mempunyai susunan kimiawi


paramagnetik. Namun ada sejumlah tertentudanpenyusunanatomatomyang
mineral yang bersifat ferromagnetik. beraturan, maka setiap jenis mineral
mempunyai sifatsifat fisik atau kimia dikenal,sekaliguskitamengetahuisusunan
tersendiri. Dengan mengenal sifatsifat kimiawinyadalambatasbatastertentu[4].
tersebut maka setiap jenis mineral dapat
dibandingkan dengan hasil dari mikroskop
optik [8]. Hal ini disebabkan oleh panjang
gelombang de Broglie yang dimiliki
elektron lebih pendek daripada gelombang
optik. Makin kecil panjang gelombang
yang digunakan maka makin tinggi
resolusi mikroskop. Panjang gelombang de
Broglie elektron adalah:
h
=
p
Gambar1.(a)StrukturKristalFe3O4(Magnetite),
dengan h adalah konstanta planck dan p
(b)StrukturKristalFe2O3(Hematite).
adalah momentum elektron. Momentum
elektron dapat ditentukan dari energi
ScanningElectronMicroscope(SEM) kinetik melalui hubungan:
Scanning Electron Microscope p
(SEM) pertama kali ditemukan sekitar k = 2m
tahun1930dan1940an [5].SEMadalah
salahsatujenismikroskopelektronyang dengan m adalah massa electron
menghasilkan berbagai gambar dari
prosestumbukanelektrondenganenergi Dalam SEM, berkas elektron keluar dari
yang tinggi terhadap permukaan suatu filamen panas lalu dipercepat pada
sampel dan kemudian mengidentifikasi potensial tinggi V. Akibat percepatan
sinyalsinyal hamburan elektron dari tersebut, elektron memiliki energi kinetik:
permukaan. Dalam SEM, sinyal yan g K= eV
dihasilkan tidak hanya berasal dari Dengan menggunakan persamaan (2) dan
elektron yang ditem bakkannya, tetapi (3)kita dapat menulis momentum electron
dapat juga berasal dari interaksi lain sebagai berikut:
yanggterjadididalamsampelyangdekat
P= 2meV
dengan permukaann. SEM mampu
menghasilkan gambar dengan resolusi Dengan demikian panjang gelombang de
yangsangattinggi. Broglie yang dimiliki electron adalah:
=
h
2 meV
umumnya tegangan yang digunakan pada
SEM adalah puluhan kilovolt. Sebagai
ilustrasi, misalkan SEM dioperasikan pada
tegangan 20 kV maka panjang gelombang
de Broglie elektron sekitar 9 x 10-12 m.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dasar
yaitu penelitian yang bertujuan untuk
Gambar2.BagianbagianSEM[6]
meningkatkan pengetahuan ilmiah. Hasil
Perbesaran gambar pada SEM berkisar penelitian tidak hanya sampai pada
antara 15 kali hingga 200000 kali dan pengumpulan dan penyusunan data tetapi
mempunyai depth of field yang tinggi[7]. mencakup analisa dan interpretasi tentang
Dengan demikian SEM mampu arti data itu. Penelitian ini menggunakan
menghasilkan gambar yang lebih baik data primer yang diperoleh dari hasil
pengukuran Scanning Electron 160 100
Microscope. Kegiatan yang dilakukan GS 102- 495.3 GR 0-5 636.5
104
meliputi pengambilan sampel, preparasi
GS 100- 474.6
sampel, pengambilan data, analisa data dan 102
interpretasi hasil penelitian. Pengambilan Sampel guano berupa butiran-butiran tanah
sampel dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang kasar digerus untuk mendapatkan
yaitu Novrilita (2009) dan Olintika (2009) butiran-butiran yang halus dari guano.
pada bulan Februari 2009 di Gua Solek Sampel guano yang telah halus tadi
dan Gua Rantai Kecamatan Lareh Sago diekstraksi dengan sabun yang bertujuan
Halaban Kabupaten 50 Kota, Sumatera untuk memisahkan mineral magnetik
Barat. Preparasi sampel dilakukan pada dengan mineral non magnetik. Busa sabun
bulan Februari 2012 di Laboratorium akan mengikat kotoran berupa tanah,
Fisika Bumi Universitas Negeri Padang mengapung membawanya kepermukaan
(UNP). Untuk preparasi sampel dilakukan bersama busa sabun. Setelah dilakukan
di Laboratorium Fisika Bumi Unversitas proses pemisahan ini, kemudian mineral
Negeri Padang, sedangkan pengambilan magnetik diekstraksi dengan menggunakan
data dilakukan di Pusat Teknologi Bahan sebuah magnet kuat agar semua mineral
Industri Nuklir (PTBIN), Badan Tenaga magnetik yang memiliki sifat magnetik
Nuklir Nasional (BATAN) Serpong pada kuat dan lemah dapat ditarik seluruhnya.
bulan November 2011. Dari hasil ekstraksi diperoleh sampel
guano berupa serbuk yang selanjutnya
Prosedur Persiapan Penelitian akan dipreparasi untuk dilakukan analisa
Pengambilan sampel guano yang akan lebih lanjut menggunakan SEM. Adapun
diukur menggunakan Scanning Electron langkah-langkah dalam preparasi sampel
Microscope dilakukan dengan adalah sebagai berikut: 1. menyiapkan
mempertimbangkan hasil pengukuran nilai sampel, 2. menyiapkan sampel holder atau
suseptibilitas magnetik. Berdasarkan kotak sampel yang terbuat dari logam, 3.
pengukuran suseptibilitas yang dilakukan, melekatkan sampel dengan menggunakan
diperoleh nilai suseptibilitas magnetik selotip karbon, untuk sampel berupa
yang tergolong rendah yaitu antara (0 serbuk setelah ditempel selotip karbon
300)x10m/kg, sedang yaitu(300600)x10 maka serbuk ditebarkan pada permukaan
m/ kgdan nilai suseptibilitas yang selotip dan sisa serbuk yang tidak dapat
tergolong tinggi yaitu(600 900)x10 m/kg. menempel harus dibersihkan sehingga
Nilai suseptibilitas yang diambil tidak menganggu alat vakum dalam SEM
bervariasi, yaitu dari nilai suseptibilitas ketika analisa, 4. meletakkan sampel
yang tergolong rendah, sedang dan tinggi beserta tempatnya kedalam alat SEM.
dari masing-masing gua.
Tabel 1. Nilai suseptibilitas magnetik Teknik Pengumpulan Data Pengukuran
guano di Gua Solek dan Gua Rantai menggunakan metode SEM pada
berdasarkan kedalaman yang akan penelitian ini adalah jenis mikroskop yang
dilakukan pengukuran menggunakan mengambil gambar sampel dengan
Scanning Electron Microscope [9]. scanning menggunakan high electron beam
Gua solek Gua Rantai energy. Elektron berinteraksi dengan atom-
kedalam Nilai kedalam Nilai atom pada sampel dan menghasilkan
an suseptibili an suseptibili sinyal yang mengandung informasi tentang
tas tas
morfologi permukaan sampel, komposisi
magnetik magnetik(
(x 10-5 x 10-5 dan ukuran partikel dari sampel yang
m3/kg) m3/kg) dianalisa.
GS 144- 716.5 GR 85- 1454.8
146 90
GS 158- 698.8 GR 95- 1057.1
Gambar4.SEMMenggunakanBSEdariSampelGuaSolek
Kedalaman158160cm

Teknik Analisa Data Energy-dispersive X-


Ray spectroscopy (EDS atau EDX)
merupakan teknik analitis yang digunakan
untuk menganalisis unsur-unsur atau
karakterisasi kimia darisampel. EDS
bekerja dengan memanfaatkan interaksi
sumber eksitasi sinar-X dengan sampel.
Kemampuan pengkarakterisasian ini Gambar5.FotoSEMMorfologiPermukaanGS158160cm
PadaTigaAreayangBerbedadenganPembesaran400Kali(a)
berkaitan dengan sifat masing-masing Area1,(b)Area2dan(c)Area3.
unsur yang memiliki struktur atom yang Pada area 1 diketahui unsur yang terkandung pada sampel ini
diantaranya:
unik yang membedakannya dengan yang
lainnya sehingga dapat diidentifikasi.
Gambar 3 adalah contoh hasil dari
pengujian EDS.

Gambar 3. Foto SEM Morfologi Permukaan Sampel Guano GR


0-5 cm Perbesaran 400 Kali

HASIL PENELITIAN
1.Data Hasil Pengukuran Sampel Dari Gua
Solek a. Sampel Gua Solek kedalaman
158-160 cm Data hasil pengukuran dengan
menggunakan Scanning Electron
Microscope terhadap guano dari Gua
Solek pada kedalaman 158-160 cm dapat
dilihat pada Gambar 4.
sampel ini diantaranya:

Gambar 7. Profil Hasil Pengukuran Scanning Electron


Microscope Guano GS 158-160 cm Area 2

Gambar 6. Profil Hasil Pengukuran Scanning Electron


MicroscopeGuanoGS158160cmArea1

Tabel 5. Hasil Perhitungan Komposisi Unsur Mineral


Magnetik Guano GS 158-160 cm Pada Area 2.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Komposisi Unsur Mineral


Magnetik Guano GS 158-160 cm Pada Area 1.

Dari variasi nilai indeks tersebut diketahui senyawa


mineral yang mungkin terbentuk adalah (Fe3O4),
(Fe2O3), (Al2SiO5), (SiO2), (FeCO3) dan (TiO2).
Pada sampel ini terdapat unsur besi (Fe) yang
tinggi sehingga dapat dianalisa bahwa kandungan
mineral magnetiknya adalah magnetite (Fe3O4) dan
hematite (Fe2O3). Pada area 3 diketahui unsur yang
Berdasarkan perhitungan sampel dari Gua Solek terkandung pada guano ini diantaranya adalah:
kedalaman 158-160 cm pada area 1 ini diperoleh
senyawa senyawa mineral yang terbentuk
diantaranya (Fe3O4),
(Al2SiO5) dan (SiO2). Pada sampel ini mengandung
unsur besi
(Fe) yang rendah sehingga hanya diperoleh
senyawa mineral
magnetik magnetite (Fe3O4).
Pada area 2 diketahui unsur yang terkandung pada
2.Data Hasil Pengukuran Sampel dari Gua
Rantai
b.Sampel Gua Rantai pada kedalaman 0-5 cm
Data hasil pengukuran dengan menggunakan
Scanning Electron Microscope terhadap guano dari
gua Solek pada kedalaman 0-5 cm dapat dilihat
pada Gambar 9.

Gambar 8. Gambar 34. Profil Hasil Pengukuran


Scanning
Electron Microscope Guano GS 158-160 cm Pada
Area 3.

Gambar 9. SEM Menggunakan BSE dari Sampel GR 0-5


dengan Pembesaran 400 Kali.

Gambar 10. Foto SEM Morfologi Permukaan GR 0-5 cm


Pada
Tiga Area yang Berbeda dengan Pembesaran 400
Kali (a) Area 1, (b) Area 2 dan (c) Area 3.
Pada area 1 diketahui unsur yang terkandung pada
sampel ini diantaranya:

Berdasarkan variasi nilai indeks dari masing-


masing unsur dapat diketahui senyawa mineral
yang akan terbentuk diantaranya terdapat (Fe3O4),
(Al2SiO5) dan (SiO2). Sampel ini mempunyai Gambar 11. Profil Hasil Pengukuran Scanning Electron
kandungan besi yang rendah sehingga hanya Microscope Guano GR 0-5 cm Pada Area 1
terdapat kandungan mineral magnetik magnetite
(Fe3O4).
Tabel 11. Hasil Perhitungan Komposisi Unsur Mineral
Magnetik Guano GR 0-5 cm Pada Area 2.

Berdasarkan perhitungan dari pengukuran guano


Gua Rantai kedalaman 0-5 cm pada area 1 (Tabel
12) diperoleh nilai indeks yang bervariasi dari
masing-masing unsur. Dari variasi nilai indeks
tersebut diketahui bahwa senyawa mineral
yang mungkin terbentuk adalah (Fe3O4), (Fe2O3),
(FeTiO3), (SiO2), (FeCO3), (TiO2) dan (Al2SiO5).
Pada area 1 terdapat kandungan besi yang cukup
tinggi, sehingga kemungkinan diperoleh senyawa
mineral magnetik pada area ini cukup bervariasi
diantaranya terdapat magnetite (Fe3O4), hematite Berdasarkan variasi nilai indeks dari masing-
(Fe2O3), ilmenite (FeTiO3) dan rutile (TiO2). masing
Pada area 2 diketahui unsur yang terkandung pada unsur dapat diketahui senyawa mineral yang
sampel ini diantaranya: akan terbentuk
diantaranya (Fe3O4), (Fe2O3), (SiO2),
(FeCO3), (TiO2),
(Al2SiO5) dan (AlFeP2O5). Pada area 2 ini
terdapat kandungan
besi yang tinggi, sehingga kemungkinan
diperoleh senyawa
mineral magnetik pada area ini cukup
bervariasi diantaranya
Gambar 12. Profil Hasil Pengukuran Scanning Electron terdapat magnetite (Fe3O4), hematite (Fe2O3),
Microscope Guano GR 0-5 cm Pada Area 2
dan rutile
(TiO2).
Sedangkan pada area 3 diketahui unsur yang
Tabel 10. Kandungan Unsur GR 0-5 cm Pada Area 2 terkandung pada sampel ini diantaranya:
PEMBAHASAN
1.Morfologi Permukaan Mineral Magnetik
Guano Gua
Solek dan Gua Rantai
Berdasarkan hasil analisa SEM morfologi
permukaan sampel guano dari Gua Solek dan
Gua Rantai hasil ekstraksi
dengan perbesaran 400 kali menggunakan
BSE terlihat adanya bagian yang berwarna
Gambar 13. Profil Hasil Pengukuran Scanning Electron cerah. Pada sampel ini tidak dapat diketahui
Microscope Guano GR 0-5 cm Pada Area 3.
bagaimana morfologi permukaannya
Tabel 12. Kandungan Unsur GR 0-5 cm Pada Area 3. disebabkan perbesaran yang terlalu kecil. Oleh
sebab itu hanya bisa mengindikasikan
permukaan yang terlihat cerah saja.
Permukaan yang terlihat cerah merupakan
indikasi kandungan mineral magnetik[9].
Untuk memperoleh tujuan dari penelitian ini
maka dilakukan analisa menggunakan
EDS yang mengidentifikasi kandungan
mineral magnetik
pada guano Gua Solek dan Gua Rantai.
2.Kandungan mineral magnetik guano Gua
Tabel 13. Hasil Perhitungan Komposisi Unsur Mineral Solek dan
Magnetik Guano GR 0-5 cm Pada Area 3. Gua Rantai.
Berdasarkan hasil EDS terhadap sampel guano
dari
Gua Solek dan Gua Rantai diperoleh rangkaian
senyawa mineral magnetik yang terbentuk dari
kumpulan unsurunsur kimia yang terdapat
pada masing-masing sampel guano tersebut
yang selanjutnya dianalisa menggunakan
hukum Proust (hukum perbandingan tetap).
a.Gua Solek Kedalaman 158-160 cm
Hasil pengukuran sampel guano Gua Solek
kedalaman 158-160 cm menggunakan EDS
diperoleh tiga area yang dapat dianalisa
kandungan mineral magnetiknya pada masing-
masing area berdasarkan perhitungan. Dari
hasil perhitungan diperoleh senyawa
pembentuk mineral magnetik yang dominan
Berdasarkan variasi nilai indeks dari masing- dari ketiga area tersebut adalah magnetite
masing (Fe3O4). Selain itu juga didapatkan senyawa
unsur dapat diketahui senyawa mineral yang akan pembentuk mineral non magnetik
terbentuk seperti andalusite (Al2SiO5) dan quartz (SiO2)
diantaranya (Fe3O4), (Fe2O3), (FeTiO3), (FeCO3), [10].
(TiO2) dan (FeO). Pada area 3 ini terdapat Berdasarkan hasil pengukuran sampel guano
kandungan besi yang tinggi, Gua Solek kedalaman 158-160 cm ini ternyata
sehingga kemungkinan diperoleh senyawa mineral
sama dengan hasil pengukuran menggunakan
magnetik
pada area ini cukup bervariasi diantaranya terdapat metode XRD yang telah dilakukan
magnetite sebelumnya.
(Fe3O4), hematite (Fe2O3), ilmenite (FeTiO3) dan
rutile (TiO2).

b.Gua Rantai Kedalaman 0-5 cm


Berdasarkan hasil analisa sampel guano Gua
Rantai kedalaman 0-5 cm menggunakan EDS [1]White,W.B. 2007. Cave Sediment and
memperlihatkan kandungan unsur mineral Paleoclimate. Journal of Cave and Karst Studies,
magnetik dan mineral nonmagnetik. Dari v.69, no.1,p.76-93.
ketiga area penembakan sampel diperoleh
kandungan mineral magnetik yang dominan
diantaranya mineral magnetik hematite
(Fe2O3), magnetite (Fe3O4), dan ilmenite
(FeTiO3). Selain itu juga didapatkan senyawa
[2]Zulaikah, S. 2005. Kajian Sifat Magnetik
pembentuk mineral nonmagnetic seperti Stalagmit di Jawa
andalusite (Al2SiO5), siderite (FeCO3) dan dan Aplikasinya pada Variasi Sekuler Medan
quartz (SiO2)[10]. Magnetik Bumi Serta Perubahan Iklim Purba.
Hasil pengukuran pada sampel guano Gua Disertasi S3 Institut Teknologi Bandung (ITB).
Rantai kedalaman 0-5 cm ini dapat (Tidak Dipublikasikan).
mengkonfirmasi kebenaran dari metode XRD. [3]Sapiie, Benyamin. 2006 .Geologi Fisik.
Namun pada pengukuran ini diperoleh mineral Bandung: ITB.
magnetik lainnya seperti ilmenite (FeTiO3) [4]Graha, Dodi S. 1987. Batuan dan Mineral.
dan rutile (TiO2), hal ini dapat terjadi karena Nova: Bandung.
[5]Stokes, Debbie, J. 2008. Principles and Practice
adanya area penembakan yang berbeda-beda
of Variable
sehingga kemungkinan untuk memperoleh Pressure/Environmental Scanning Electron
mineral magnetik yang bervariasi Microscopy (VP-ESEM). John Wiley dan Sons
sangat besar. Ltd.UK.
[6]Sibilia,J,P. 1988. A Guide to materials
KESIMPULAN characterization and
chemical analysis. VCH Publishers. New York.
1. Hasil pengamatan morfologi permukaan guano [7]Santosa, Agus. 2008. Analisa Struktur dan
dari Gua Solek dan Gua Rantai menggunakan SEM Komposisi
tidak bias diidentifikasi, karena pada penelitian ini Material Lapisan Tungsten Carbide/Cobalt (WC-
perbesaran yang digunakan terlalu kecil. Hasil yang Co)
diperoleh dengan menggunakan BSE Yang Dipersiapkan dengan Metode HVOF. Jakarta.
memperlihatkan adanya permukaan Universitas Indonesia.
yang berwarna cerah, dimana permukaan yang [8]Handayani, Ari. 2007. Pengamatan
berwarna cerah tersebut mengindikasikan terdapat strukturmikro Dengan
kandungan besi yang tinggi. mikroskop optik dan Scanning electron microscope
2.Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan (SEM - EDAX). Pusat Pendidikan dan Pelatihan
metode SEM diketahui bahwa kandungan mineral Badan Tenaga Nuklir Nasional:Jakarta.
magnetik yang terdapat dari kedua gua ini [9]Olintika, T. 2009. Kajian Suseptibilitas Guano di
didominasi oleh unsur besi (Fe) dan oksigen (O) Gua
yang mengindikasikan adanya kandungan mineral Solek dan Gua Batu Payung Kecamatan Lareh
magnetik dari kelompok oksida besi yaitu Sago
magnetite (Fe3O4), hematite (Fe2O3) dan ilmenite Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota.
(FeTiO3) . Hal ini sesuai dengan hasil pengukuran Padang:UNP.
menggunakan difraksi sinar-x[11]. Selain itu (Tidak Dipublikasikan).
diperoleh mineral nonmagnetik seperti andalusite [10]Wiley, John. Sons. Manual Of Mineralogy.
(Al2SiO5), siderite (FeCO3) dan quartz (SiO2)[10]. Kanada:
United States of America.
[11]Niarti, D. 2012. Penentuan Jenis Mineral
Magnetik Guano
dari Gua Solek dan Gua Rantai Kecamatan Lareh
Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota
Menggunakan Metode X-Ray Difraction
Padang:UNP.

DAFTAR RUJUKAN

Anda mungkin juga menyukai