Thermal
Pengujian Motor Bakar Bensin
Disusun Oleh
Nama :
NIM : 1317240..
Kelas :2C
Dosen Pembimbing:
Ika Yuliani, MT
Energi termal diubah menjadi kerja mesin, lihat gbr. 2.2.1, tampak
kedua katup masuk dan keluar masih tertutup rapat. Bagaimana
selanjutnya? Ikuti uraian singkat berikut ini :
Dari data ukur ini dapat dihitung laju aliran massa air pendingin
mesin (coolant) menggunakan persamaan sebagai berikut:
mpd = pd . Vpd = pd . /4 . d2 . C (3)
= pd . /4 . d2 . C . Z . E . . (2 . g p/fk . g)
Dimana :
mpd = Laju aliran massa air pendingin [kg/s]
d = Diameter orifice [m] = 19,9 . 10-3 [m]
C = Koefisien dasar orifice = 0,61
Z = Faktor koreksi saluran dan bilangan reynold = 1
E = Faktor pendekatan kecepatan = 1/(1-m2) . m = d/D
D = Diameter pipa/saluran = 38,8 [mm]
d = Diameter orifice = 19,9 [mm]
m = 19,9/38,8 = 0,5129; m2 = 0,2631; E = 1,537
= Kekentalan eddy (eddy viscocity) =0,95
g = Percepatan grafitasi [m/s2]
h = Selisih tinggi tekanan [m]
fk = Massa jenis fluida kerja pada manometer = sg X massa
jenis air
hg = 13,6 x 1000 = 13600 [kg/m3]
p = Selisih tekanan [mm Hg]
mpd = 1000 . 0,785 . (19,9 . 10 -3)2 . 0,61 .1 .1,357 . 0,95 . 2 .
(105/760) . 1/13600. p
= 785 . 396,01 .10 -6 . 0,7864 . 1,4142 . 11,47 . 8,575 .
10-3 . p
= 0,034 . p [kg/s]
b. Lambda ( )
Untuk membandingkan antara penggunaan udara kondisi
nyata dengan penggunaan udara kondisi teori Stoichiometric,
dirumuskan dalam perhitungan yang disebut dengan istilah
lambda, yaitu sebagai berikut :
Jumlah udara sebenarnya
Jumlah udara teri stoichiome tric
(7
)
(8)
Dimana :
mu= Laju aliran massa udara [kg/s]
d = Diameter orifice [m] = 49 . 10-3 [m]
C = Koefisien dasar orifice = 0,61
Z = Faktor koreksi saluran dan bilangan reynold = 1
E = Faktor pendekatan kecepatan = 1/(1-m2), m = d/D = 0 ;
E=1
= Kekentalan Eddy (Eddy Viscocity) = 0,955
g = Percepatan gravitasi [m/s2]
h = Selisih tinggi tekan [m]
fk
= Massa jenis fluida kerja pada manometer = sg X massa
jenis air
p
= Selisih tekanan [mm fluida kerja manometer]
mu =1,15.0,785 .(49 . 10-3)2 .0,61 .1.0,955.1.2 . (fk / Hg
p
(105/760).
p
mu = 5,534 . 10-3 . (untuk dluida kerja manometer H2O)
5. Pemakaian bahan bakar spesifik.
Pemakaian bahan bakar spesifik yaitu penggunaan sejumlah
bahan bakar setiap jam dibandingkan dengan daya yang
dihasilkan (daya poros yang dibangkitkan). Adapun
persamaannya sebagai berikut :
Be = mf /Ps (9)
Dimana :
Be = pemakaian bahan bakar spesifik [kg/kW.jam]
mf = laju penggunaan bahan bakar [kg/jam]
Ps = Daya poros yang dibangkitkan [kW]
6. Efisiensi termal
Efisiensi termal yaitu perbandingan antara besarnya energi
termal yang diubah menjadi daya poros dengan besarnya energi
termal yang diberikan oleh bahan bakar. Adapun persamaannya
sebagai berikut :
t = Ps / Nkb
(10)
Dimana :
t = Efisiensi termal
Ps = Daya poros [kW]
Nkb = Nilai kalor bawah yang diberikan oleh pembakaran bahan
bakar [kJ/kg]
Persamaan Energi :
energi termal yang dilepas gas buang = energi termal yang
diterima oleh air kalorimeter.
(Egbdl = Eakdtm)