Referensi Teori
Referensi Teori
1 PNEUMATIK
Cylinder hidrolik lebih awet bila dibandingkan dengan cylinder pneumatik (air
cylinder).
Oli sebagai tenaga penggeraknya tidak akan habis/berkurang bila tidak terjadi
kebocoran. Sehingga hanya diperlukan investasi diawal.
Silinder Pneumatic
Dimana :
P (tekanan) satuannya N/m2
F (gaya) satuannya Newton
A (luas penampang) satuannya m2
Maksud dari persamaan diatas merupakan perhitungan dari kapasitas
gaya benda yang akan diangkat dan ditarik oleh silinder.
Silinder selain mempunyai kapasitas kekuatan dari gaya angkatnya yang
tergantung pada komponen konstruksi bagian dalam silinder. Secara umum
komponen tersebut adalah :
1. Spring atau pegas
2. Tube
3. Tube seal
4. Cylinder head
5. Piston
6. Piston rod
7. Hollow piston rod
Gambar simbol
Silinder single acting mempunyai spring yang berfungsi sebagai pembalik dari
keadaan piston rod yang pada saat tekanan pneumatik tidak aktif
akan membalikkan piston pada posisi awal. Prinsip kerja dari silinder ini
berdasarkan perbedaan gaya yang diterima oleh piston dengan gaya dari spring,
yang mana pada saat piston rod maju maka gaya yang diterima oleh piston rod
lebih besar dari gaya spring dan pada saat piston rod mundur gaya yang diterima
oleh spring lebih besar dari gaya yang diterima oleh piston, yang memiliki
persamaan :
Silinder double acting memiliki dua saluran input dan setiap inputnya
berfungsi sebagai pengendali dari piston, baik pada saat maju ataupun pada
saat mundur. Pada saat piston maju input pertama yang berfungsi dan pada saat
piston mundur input kedua yang berfungsi.
Prinsip kerja utama dari silinder jenis ini tergantung pada gaya yang
diterima oleh piston, yang mana pada saat piston rod maju, tekanan yang masuk
badalah supply 1 dan memberikan tekanan pada bagian piston yang ada
didalam silinder. Pada saat piston rod mundur, tekanan yang masuk adalah supply
2 dan memberikan tekanan pada bagian piston yang ada dalam silinder dan
silinder ini tidak ada perbedaaan gaya dalam prinsip kerjanya.
Gambar : Double Acting Cylinder dan Simbolnya
Atau pada sebuah tandon air yang membutuhkan solenoid valve sebagai
pengatur pengisian air, sehingga tandon tersebut tidak sampai kosong
2.2.4 FRL
FRL adalah kepanjangan dari Filter, Regulator dan Lubricator. Filter ini
berfungsi untuk menyaring kualitas udara bertekanan yang mengalir ke actuator,
sedangkan regulator berfungsi untuk meregulasi besarnya compress udara yang
akan mengalir sehingga besarnya tekanan udara yang menuju ke actuator sesuai
dengan design.
KOMPRESOR UDARA
Kompresor udara
Fungsi kompresor adalah untuk menaikkan tekanan suatu gas. Tekanan gas dapat
dinaikkan dengan mengurangi volumenya. Ketika volumenya dikurangi,
tekanannya naik.
Pompa Sepeda
Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban,
sehingga udara mampat dapat masuk ban melalui katup. Karena diisi udara
mampat terus menerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Jadi jelas dari contoh
tersebut, proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada udara yaitu
menjadi lebih kecil dari kondisi awal.
Jenis-jenis Kompresor
3. Kompresor Diafragma
Bag
ian-bagian Kompresor Torak
Kompresor yang terlihat pada Gambar 9.2 biasa kita jumpai dibengkel-
bengkel kecil sebagai penghasil udara mampat untuk keperluan pembersih kotoran
dan pengisi ban sepeda motor atau mobil. Prinsip kerjanya sama dengan pompa
ban, yaitu memampatkan udara di dalam silinder dengan torak. Perbedaanya
terletak pada katupnya, kedua katup dipasang dikepala silinder, dan tenaga
penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama dengan ban yaitu
sebagai penyimpan energi udara mampat.
1. Langkah Hisap
2. Langkah Kompresi
Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup
hiasap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam
silinder.
3. Langkah Keluar
Kompresor torak kerja ganda proses kerjanya tidak berbeda dengan kerja
tunggal. Pada kerja ganda, setiap gerakan terjadi sekaligus langkah penghisapan
dan pengkompresian. Dengan kerja ganda, kerja kompresor menjadi lebih efisien
dan udara yang disimpan lebih banyak.
2.2.6 UNIT PELAYANAN UDARA
Saringan udara dan pengatur boleh dan dapat dibangun dalam satu unit.
Udara bertekanan mengalir ke pengatur tekanan lewat saringan udara yang sudah
dibersihkan (tersaring). Dari pengatur tekanan yang sudah memberikan tekanan
tetap (konstan) udara tadi dilewatkan ke dalam perangkat lumas. Unit pelayanan
itu dapat digambar hanya secara simbul saja.
- Saat suction stroke stage pertama,dimana piston melakukan gerakan hisap, udara
luar (atmosfer) masuk kedalam silinder melalui inlet filter kemudian inlet valve
yang terletak di cylinder Head.
- Dari manifold, udara mengalir melalui intercooler tubes dimana panas stage
pertama akibat kompresi didinginkan.
- Saat stage kedua melakukan suction stroke, udara tadi masuk melalui inlet valve
- Udara kemudian masuk ke air receiver tank /vessel selanjutnya ke air dryer untuk
dikeringkan.
1. Programmable
2. Logic
Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari
keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-
OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan
terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC
juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output
banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat
dibagi secara umum dan secara khusus.
1. Sekuensial Control
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai
sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal
masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.
1. Fleksibel
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan dengan
pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh
pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC kesepuluh mesin tersebut dapat
dijalankan dengan programnya masing-masing.
5. Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay. Kecepatan PLC
ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang
dimiliki oleh PLC, yaitu:
3. Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang
tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam PLC dan
hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC sehingga tidak
berfungsi optimal.
c) OR dan OR NOT
d) OUT
Out digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yangterpasang
sebelumnya yang telah membentuk suatu logikapengendalian tertentu. Logika
pengendalian dari instruksi OUTsesuai dengan pemahaman pengendalian sistem
PLC yang telahdibahas diatas dimana instruksi OUT ini sebagai koil relayyang
mempunyai konak di luar perangkat lunak. Sehingga
f) OR LD (OR Load)
Sistem penyambungannya seperti gambar diatas padaprisnsipnya sama
dengan AND NOT, dimana untuk memberikan keluaran sesuai dengan instruksi
yang telahterpasang pada gambar tersebut
6) Indikator PCIndikator yang menampilkan status opersi atau mode dari PC.
ROLLER CONVEYOR
Roller conveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan
tidak bisa memindahkan barang yang berbentuk bulk atau butiran. Unit yang bisa
dipindahkan menggunakan roller conveyor juga harus mempunyai dimensi
tertentu dan berat tertentu agar bisa ditransportasikan. Untuk memindahkan
barang dalam bentuk bulk, bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam unit
agar bisa ditransportasikan menggunakan sistem ini.
Spesifikasi roller conveyor juga harus disesuaikan dengan dimensi dan
beban unit yang akan ditransportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus
mempu menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada sistem conveyor.
Selain itu, desain dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan
dimensi unit yang akan ditransportasikan. Dalam beberapa kasus dimensi unit
yang lebih lebar dari dimensi lebar roller masih diperbolehkan.
Jarak antar roller disesuaikan dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan.
Diusahakan jarak antar roller dibuat sedekat mungkin agar tumpuan beban
semakin banyak. Selain itu, dimensi unit yang ditranportasikan minimal harus
ditumpu oleh 3 roller. Jika kurang dari 3 roller, maka unit tersebut akan tersendat
bahkan bisa jatuh keluar sistem tranportasi roller conveyor.
Komponen utama alat dan fungsi dalam sistem roller conveyor adalah sebagai
berikut:
1.Kerangka Badan
Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar lokasi roller tidak
berpindah-pindah. Pemasangan roller dengan kerangka badan ini harus pas agar
tidak terjadi getaran yang tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu,
kerangka badan ini juga menentuka jarak antar roller yang sesuai agar unit yang
akan ditransportasikan tidak jatuh.
2.Tiang Penyangga
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan sistem roller
conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai tumpuan roller conveyor terhadap
tanah yang dilalui oleh sistem conveyor.
3.Motor Pengerak
Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller agar selalu
berputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini
pada umumnya ditempatkan diujung paling akhir alur roller conveyor agar bisa
menjaga rantai transmisi tetap tegang.
4. Roller
Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan.
Saat roller berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang
ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak
tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan sempurna.
5.Sistem Transmisi
Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada penggerak
ke sistem conveyor. Transmisi pada sister roller conveyor terbagi menjadi 2
bagian, yaitu transmisi antara motor penggerak dengan drive roller dan transmisi
antara drive roller dengan roller lain.
Sistem transmisi antara drive roller dengan roller biasanya ditempatkan pada
kerangka badan sistem conveyor. Transmisi antar roller biasanya digunakan
sproket dan rantai dengan perbandingan kecepatan putar 1:1 agar kecepatan putar
antar roller sama dan barang yang ditranportasikan dapat berjalan dengan baik.
MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem
transmisi menuju drive roller.
2.Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem
transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.
3.Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya
yang disalurkan oleh sistem transmisi.
4.Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
5.Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1
sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
6.Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.