Ekonometrika BAB 1
Ekonometrika BAB 1
Pengertian ekonometrika
Pengungkapan data atau analisis data dalam kegiatan ekonomi, dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya ada dua cara yaitu dengan metode grafis dan
matematis. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 1.1.
Uraian diatas menjelaskan kepada kita bahwa dalam ekonometrika diperlukan tiga hal
pokok yang mutlak ada yaitu : Teori ekonomi, data dan model.
MAKRO
MIKRO
TEORI EKONOMI
MANAJEMEN
PEMASARAN
OPERASIONAL
AKUNTANSI,DLL
Guna memahami data, maka digunakan disiplin ilmu tentang data, yaitu
statistika, model ini sendiri memerlukan disiplin ilmu matematika. Oleh karena itu,
ekonometrika adalah gabungan dari ilmu ekonomi,statistika dan matematika yang
digunakan secara simultan untuk mengungkap kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan
ekonomi. Salah satu pakar mendefinisikan ekonometrik adalah gabungan penggunaan
matematik dan statistik untuk memecahkan persoalan ekonomi. (J.Supranto,1983).
Pentingnya Ekonometri
P1
P2
Q1 Q2 Q
Gambar 1.2
Kondisi seperti ini berbeda bila dihadapkan dengan hukum penawaran. Pada hukum
penawaran hubungan antara variabel P dan Q adalah searah, artinya jika P meningkat
maka Q juga meningkat. Jika P menurun, maka Q juga mengalami penurunan. Oleh
karena itu penawaran ditunjukan oleh garis atau kurva yang cenderung meningkat dari
kiri bawah ke kanan atas (upward sloping). Lihat gambar 1.3
P2 s
P1
Gambar 1.3
Fungsi dari statistika tidak hanya sekedar pengumpulan data saja, tetapi meluas hingga
interpretasi terhadap pentingnya data tersebut, cara perolehan, hingga sifat data.
Jenis Ekonometrika
Ekonometrika
EKONOMETRIKA EKONOMETRIKA
TEORITIS TERAPAN
Ilmu ekonomi merupakan ilmu rumpun ilmu sosial, dimana dalam kegiatan sosial
antara variabel satu dan yang lainnya saling berinteraksi dan mempengaruhi. Jadi
penggunaan asumsi adalah untuk membantu penyerdeharnaan model. Dan asumsi
yang sering digunakan adalah asumsi ceteris paribus ( hal-hal yang diungkapkan
dianggap tetap). Asumsi ini digunakan mengingat sangat banyaknya variabel-variabel
dalam ilmu sosial yang saling mempengaruhi yang sangat sulit untuk dianalisis secara
bersamaan. Ceteris paribus tersebut senyatanya adalah untuk mempermudah
penafsiran serta pengukuran kegiatan ekonomi.
Metodologi Ekonometrika
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesa
3. Menyusun model
4. Mendapatkan data
5. Menguji model
6. Menganalisis hasil
7. Mengimplementasikan hasil
1.Merumuskan masalah
Merumuskan masalah berarti mengungkapkan hal apa yang ada di balik gejala atau
informasi yang ada, juga mengidentifikasi penyebab-penyebab utamanya. Jadi, didalam
merumuskan masalah tidak dapat dilepaskan dari pemahaman teori-teori yang
melandasi penelitian,mengungkap mengapa penelitian dilakukan dan mampu membuat
rencana untuk menentukan langkah untuk menentukan jawaban dari permasalahan.
2. Merumuskan hipotesa
3. Menyusun model
Yaitu :
1. Variabel terikat ( Dependen ) : berada di kiri tanda persamaan.
2. Variabel bebas ( Independen ) : Berada disebelah kanan tanda persamaan,
jumlah variabel bebas tidak hanya satu, bisa lebih dari satu variabel.
Untuk model dengan satu variabel bebas disebut regresi tunggal. Sedangkan
untuk lebih dari satu variabel disebut regresi berganda.
4.Mendapatkan Data
Mendapatkan data merupakan suatu langkah yang harus dilakukan oleh peneliti, agar
dapat menjamin bahwa data yang dianalisis benar-benar menggunakan data yang
tepat.
5.Menguji Model
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan,
maka perlu dilakukan uji ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat
diukur dari goodness of fit-nya. Untuk melakukan uji goodness of fit pengukurannya
dilakukan dengan menguji nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya
(R2) pada hasil regresi yang telah memenuhi uji asumsi klasik. Uji nilai statistik t untuk
mengetahui pengaruh secara individual variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji F untuk mengetahui secara bersama-sama semua variabel independen
dalam mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan koefisien determinasi untuk
menentukan seberapa besar sumbangan variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji asumsi klasik juga perlu dilakukan terhadap model agar memperteguh
validitas model, yang dapat dilakukan melalui pengujian normalitas, autokorelasi,
multikolinearitas, juga heteroskedastisitas.
6.Menganilisa data
Tidak hanya analisis regresi, analisis korelasi juga perlu dilakukan untuk
mendapatkan hasil pengukuran hingga benar-benar valid. Analisis regresi akan
mendapatkan hasil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Sedang untuk analisis korelasi berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel
tanpa membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengimplemantasian dari hasil
pengukuran. Karena sebagus dan sebenar apapun hasil penelitian, apabila tidak
ditindaklanjuti dalam bentuk implementasi, tidak akan berarti apa-apa.
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesa
3. Menyusun model
4. Mendapatkan data
5. Menguji model
6. Menganalisis hasil
7. Mengimplementasikan hasil
b. Bidang keilmuan apa saja yang terkait secara langsung dengan ekonometrika ?
Bidang keilmuan yang terkait secara langsung dengan ekonometrika ialah bidang
ilmu ekonomi, statistika dan matematika.
6. menganalisis hasil
Analisis ekonometrika dimulai dari interpretasi terhadap data dan keterkaitan
antar variabel yang dijelaskan di dalam model. Tidak hanya analisis regresi,
analisis korelasi juga perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran
hingga benar-benar valid.
7. mengimplementasikan hasil