Anda di halaman 1dari 18

HASIL KUNJUNGAN KELAS A BALITRO

Salah satu lokasi yang dijadikan kawasan wisata ilmiah adalah Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) yang terletak di Cimanggu, Bogor. Balai ini dibentuk
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 06/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1
Maret 2006 merupakan pemekaran dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Balai
penelitian ini memiliki 5 unit laboratorium, 9 unit rumah kaca, sebuah bengkel mekanisasi,
Kebun Wisata Ilmiah, sebuah perpustakaan dan sebuah petak pamer berukuran 1 Hektar.
Tanaman obat dan aromatik yang terdapat didalamnya merupakan kelompok tanaman yang
mempunyai daya tarik yang khas, seperti jenis-jenis tanaman,budidaya, pengolahan sampai
kepada khasiatnya. Hal inilah yang menjadikan komoditas rempah dan obat mempunyai
peluang yang besar untuk dijadikan objekwisata. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 64/Permentan/OT.140/10/2011, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut:

1. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma


nutfah tanaman rempah, obat, aromatik, dan jambu mete
2. Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi, dan fitopatologi
tanaman rempah, obat, aromatik, dan jambu mete
3. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman
rempah, obat, aromatik, dan jambu mete
4. Pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman rempah, obat, aromatik, dan jambu
mete
5. Pemberian pelayanan teknis penelitian tanaman rempah, obat, aromatik dan jambu
mete.
6. Penyiapkan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil penelitian tanaman rempah, obat, aromatik, dan jambu mete
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

Tanaman rempah dan obat terdiri atas beragam jenis yang berkhasiat multiguna, baik
sebagai rempah-rempah, pangan fungsional, obat, penyedap, penyegar, kosmetik, parfum,
beragam kebutuhan industri lainnya. Prioritas tanaman Balittro pada saat ini adalah lada,
cengkeh, jahe, nilam, dan jambu mete, karena merupakan tanaman utama penghasil devisa
dari sektor perkebunan rakyat. Tanaman lain yang perlu dikembangkan adalah pala, kayu
manis,kapolaga dari kelompok tanaman rempah; temu-temuan (kunyit, temulawak, kencur),
sambiloto dan pegagan dari kelompok tanaman obat; seraiwangi, akarwangi, dan serai dapur
darikelompok tanaman aromatik.
Sebaran Tanaman Rempah dan Obat (TRO) hampir merata di seluruh Indonesia,
walaupun ada sentra-sentra produksiutamanya. Misalnya, sentra produksi utama lada adalah
Provinsi Lampung, Bangka dan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur; sentra produksi
cengkeh adalah Jawa, Bali, Sulawesi dan Maluku; sentra produksi temu-temuan adalah Jawa;
dan sentra produksi nilam adalah Jawa dan Sumatera. Sedangkan seraiwangi sentra
produksinya masih terbatas di Jawa dan Sumatera. Bentuk tanaman TRO yang
diperdagangkan cukup beragam, mulai dari bahan tanaman dalam bentuk segar, simplisia
kering, biji, dan minyak atsiri, serta produk jadi (jamu, makanan, minuman dan kosmetik).
Terdapat 600 jenis tanaman obat yang terdapat di Balittro, obat-oat tersebut diteliti
oleh Balittro untuk diketahui zat aktif yang terdapat didalamnya untuk dijadikan obat herbal
yang bermanfaat bagi makhluk hidup khususnya manusia. Beberapa diantaranya yaitu
Bayam: dapat menghilangkan keputihan pada wanita, berguna sebagai pembentukan
tulang, sangat berguna bagi pencernaan karena memiliki serat yang tinggi, dan
melancarkan ASI
Paria: dapat mengobati diare dan diabetes serta menekan perkembangan sel tumor
Pegagan : dapat meningkatkan daya ingat, mengurangi pikun pada manula, anti TBC,
anti depresi, dan digunaknan sebagai anti depresi
Buah manggis: mengandung vitamin C dalam jumlah yang banyak, mencegah kanker
paru-paru, kanker hati, dan diabetes. Terdapat senyawa xanthones yang kaya akan
antioksidan. Sedangkan dalam kulit manggis berfungsi sebagai menumpasa sel
kanker, sariawan, kolestrol, mencegah keruskan syaraf dan membantu penglihatan
mata.
Temulawak dan kunyit: berfungsi sebagai penurun kolestrol, anti jerawat, antioksidan,
dan antimikroba.
Mengkudu (Merinda): berkhasiat untuk kanker dan dapat memperbaiki fungsi
kelenjar tiroid.
Mentimun : dapat menurunkan tekanan tubuh
Belimibing wuluh : sebagai obat sariawan
Beluntas : sebagai antivirus
Tanaman sambung nyawa: sebagai obat sakit gigi dan pencegah infeksi.
Binahong: memiliki kandungan antioksidan, asam askorbat, total fenol dan protein
tinggi. Berfungsi untuk mempercepat penyembuhan luka dalam.
Meniran: mengandung phylantin, hypofilantin, kuersetin, yang berfungsi sebagai
antihepatitis, obat ginjal, dan menungkatkan daya tahan tubuh.
Jeruk nipis: sebagai obat radang tenggorokan, ambeien, sembelit, batuk, amandel,
serta sebagai bahan utama pembuatan kosmetik.
Lidah mertua: mampu menyerap 107 jenis polutan, mereduksi gelombang
elektromagnetik dari komputer dan televisi. Kemudian berfungsi sebagai antiseptik
Jambu biji mengandung tannin sebagai obat demam berdarah
Lidah buaya: sebagai obat kecantikan, menghaluskan kulit, dan sebagai antioksidan
Cabe jawa dan purwoceng: meningkatkan stamina tubuh
Tanaman stevia: pemanis alami non kalori yang berfungsi mengobati diabetes dan
bagi anak anak tidak menyebabkan gigi berlubang
Tanaman secang: mengandung asam galat dan tannin dan digunakan sebagai pewarna
tekstil alami
Tanaman rosella: dapat menghaluskan kulit
Jahe: dapat mengobati masuk angin
Tanaman obat, minyak atsiri, dan tanah diuji di laboratorium mutu. Laboratorium uji
mutu merupakan laboratorium jasa. Minyak atsiri adalah minyak dari tanaman yang diperoleh
dari hasil penyulingan dan merupakan minyak yang mudah menguap. Analisa yang dilakukan
pada laboratorium mutu menggunakan prosedur SNI yag diantaranya meliputi uji fisik dan
kimia yang mencakup analisa kandungan kimia dalam sampel kecuali alkohol. Uji fisik
meliputi berat jenis, indeks bias, dan kelarutannyadalam alkohol 90%. Kandungan kecuali
alkohol ditentukan kadarnya dengan Gas Kromatografi. Analisis tanah dan pupuk
menggunakanAAS untuk menentukan kandungan logamnya. Laboratorium Balittro menguji
sifat fisik dan kimia dari minyak atsiri. Instrumen-instrumen lainya yang terdapat pada
laboratorium mutu yaitu, HPLC, Spektrofotometri, dan pemekatan dilakukan dengan Rotary
Evaporator. Selain laboratorium jasa, ada ruangan khusus untuk penyulingan. Penyulingan di
Balittro ada 3 macam, yaitu ada uap langsung, direbus, dan kukus. Cara uap langsung yaitu
dengan memanaskan air terlebih dahulu dan biasanya digunakan untuk sampel kayu-kayuan.
Penambahan Na2SO4 dan MgSO4 untuk menghilangkan gelembung air. Pengeringan ada 2
jenis, yaitu blower dan freeze dryer. Untuk bunga-bungaan di ekstrak umumnya tapi ada juga
yang di destilasi. Kemiri dan kacang-kacangan di beri tekanan dan dikeringkan dengan
blower udara panas ditiup dari dalam ke luar (80o C). Sedangkan pengering freeze dryer udara
dari luar panas ditiup ke dalam.

HASIL KUNJUNGAN KELAS A BALAI TANAH


Balai penelitian tanah merupakan lembaga penelitian yang awalnya didirikan oleh
pemerintah Belanda, namun dalam perkembangannya sudah sering berganti nama dan
berubah struktur organisasi. Sejarahnya dimulai pada tahun 1905 ketika Hindia Belanda
mendirikan sebuah laboratorium yang bernama laboratorium voor Agrogeologie en
GrondOnderzoek yang merupakan bagian dari Plantentuin (sekarang Kebun Raya Bogor).
Kemudian tahun 1930 menjadi Bodemkundig Instituut. Tahun 1942, pada masa penjajahan
Jepang, berubah nama menjadi Dozyoobu dan ketika Negara Republik Indonesia baru saja
diproklamirkan, nama Bodemkundig Institut kembali digunakan. Pada tahun 1950 bernama
Balai Penyelidik Tanah, dan tahun 1961 menjadi Lembaga Penyelidikan Tanah. Setahun
kemudian (1962) bernama Penyelidikan Tanah dan Pemupukan, selanjutnya menjadi
Lembaga Penelitian Tanah pada tahun 1976, dan menjadi Pusat Penelitian Tanah pada tahun
1981. Pada tahun 1990 mandat penelitian meluas kebidang agroklimatologi dan namanya
berubah menjadi Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak). Pada tahun 2001
mendapat mandat untuk pengembangan, sehingga menjadi Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanah dan Agroklimat (Puslitbangtanak). Pada tahun 2006 mendapat mandat
untuk meningkatkan kinerja sehingga menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Lahan Pertanian.
Balai penelitian tanah (Balittanah) memiliki visi dan misi untuk menjadi balai
nasional yang berkualitas. Visi Balittanah adalah menjadi balai penelitian yang mampu
menghasilkan dan memperbaiki teknologi pengelolaan sumber daya tanah untuk memenuhi
kebutuhan pengguna. Sedangkan misi dari Balittanah adalah melaksanakan penelitian dasar
dan terapan untuk menghasilkan data dan teknologi pengelolaan sumber daya tanah, proaktif
dan dinamis dalam menentukan dan mencari solusi tentang teknologi pengelolaan tanah, data
dan informasi sumber daya tanah. Menghasilkan teknologi pengelolaan tanah serta data dan
informasi tentang sumber daya tanah yang mudah diadopsi dan memenuhi kebutuhan atau
permintaan stakeholders.
Balittanah mempunyai tugas melaksanakan penelitian dalam bidang inventarisasi dan
pengelolaan sumber daya tanah untuk mendukung pembangunan pertanian dan menjaga
kelestariannya. Tentunya untuk melaksanakan tugas ini diperlukan laboratorium yang dapat
menunjang hasil penelitian pada balai tanah. Laboratorium yang terdapat pada balai tanah
diantaranya laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi, dan laboratorium
Pilot Project PHUN. Laboratorium kimia ini telah terakreditasi sebagai Laboratorium Penguji
yang dikeluarkan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standardisasi
Nasional.Laboratorium kimia tanah menganalisis contoh tanah, tanaman, air irigasi, dan
pupuk baik untuk analisa rutin maupun membantu proyek penelitian serta membantu pihak
luar yang memerlukan data analisis. Analisis meliputi unsur hara makro, mikro, dan
kemasaman tanah.
Laboratorium kimia tanah terdiri atas ruang utama yang cukup luas, dilengkapi
dengan meja laboratorium dan ruang khusus, seperti: ruang timbang, ruang asam, ruang
pengukuran (instrument), dan ruang administrasi. Selain itu terdapat pula ruang persiapan
contoh. Instrumen yang terdapat dalam laboratorium kimia diantaranya spektrofotometer UV-
VIS, Spektrofotometer Serapan Atom (SSA),Spektrofotometer Emisi Atom (SEA), dan
Autoanalyzer. Laboratorium kimia menganalisis kapasitas tukar kation, nilai pH, kandungan
mineral atau logam dalam sampel tanah. Penetapan nilai tukar kation yang tedapat dalam
tanah dilakukan dengan cara perkolasi, pengolahan pasir mengguanakan metode gravimetri
dan penetapan boron menggunakan spektrofotometer UV-VIS yang diwarnai dengan reagen
tertentu.Salah satu alat instrument yang terdapat di laboratorium kimia adalah AAS yang
digunakan untuk mengukur seluruh unsur logam mikro seperti Fe, Cu, dan Hg. Sedangkan
untuk penentuan unsur C, N dan S ialah menggunakan CNS Analyzer. Instrumen lain yang
ada dalam laboratorium yaitu Autoanalyzer yang prinsip kerjanya sama dengan
spektrofotometer, yang regaennya dapat ditambahkan secara automatis.
Laboratorium biologi tanah berfungsi sebagai laboratorium pengujian dan penelitian.
Laboratorium ini dapat menganalisis contoh tanah dan pupuk hayati untuk penetapan
populasi mikroba, karakter fungsional, aktivitas mikroba, dan enzim. Analisis mencakup
total populasi bakteri, aktinomiset, jamur (satuan koloni), Rhizobium (MPN), jamur mikoriza
arbuskuler (jumlah propagul), bakteri penambat N hidup bebas (Azotobacter, Azospirillum),
rizobakteri pemacu tumbuh tanaman (penghasil AIA, siderophore), bakteri penghasil
antimikroba (Alcaligenes),mikrobapelarut fosfat, jamur lignoselulolitik (Tricoderma,
Aspergilus), respirasi tanah, dan aktivitas enzim (-glucosidase, dehidrogenase), dan lain-
lain. Terdapat beberapa ruang yang ada dalam laboratorium biologi tanah diantaranya ruang
kultur bakteri, ruang instrument biokimia, ruang timbang, ruang instrument molekular dan
identifikasi, ruang inkubasi mikroba, ruang mikroskop, ruang sterilisasi dan dekontaminasi,
dan ruang steril bakteri dan jamur.
Ruang kultur bakteri digunakan untuk mengkultur bakteri tanah dalam sampel pada
suhu 180C. Ruang analisis biokimia digunakan untuk penetapan enzim-enzim dan hormon
pada tanah. Terdapat spektrofotometer, wise cleanyang menggunakan gelombang ultrasonic
sebagai pencuci dan terdapat juga sentrifuge mikro. Ruang molekular instrument terdapat alat
biology yang digunakan analisis fungi atau jamur yang telah dikultur dan direaksikan dengan
reagen. Selain itu terdapat alat PCR yang berfungsi untuk uji kuantitatif bakteri, dan Gel
Logic yang berfungsi untuk melihat pita-pita DNA. Ruang inkubasi mikroba menggunakan
beberapa suhu untuk inkubasi diantaranya suhu ruang. Ruang mikroskop terdapat mikroskop
dan ultrasentrifuse dengan kecepatan hingga 20.000 rpm yang salah satunya digunakan untuk
pengendapan enzim. Ruang sterilisasi dan dekontaminasi terdapat autoklaf untuk membunuh
bakteri dan sterilisasi.
Laboratorium fisika tanah menganalisis contoh tanah. Analisis meliputi berat jenis,
ruang pori total, kadar air pada berbagai tegangan (pF), tekstur, permeabilitas, nilai Atterberg
dan kandungan air optimum untuk pengolahan tanah, indeks stabilitas agregat, laju perkolasi,
dan coefficient of linearextensibility (COLE). Terdapat ruang analisa kadar air pada berbagai
tegangan (pF) dan agregat. Penetapan permeabilitas mengukur konduktivitas air secara kimia
dengan bejana berhubungan dan perkolasi digunakan untuk penetapan konduktivitas air
denga penambahan kerikil. Agregat digunakan untuk mengukur kestabilan tanah dengan
menyaring sampel tanah dengan kecepatan tertentu sehingga menghasilkan nilai yang stabil,
sangat stabil, dan tidak stabil. Total porositas secara mikro digunakan untuk menentukan
kapasitas pori-pori tanah yang dapat menyerap air dan penyerapan nano dalam pupuk
menggunakan alat pore size and analyzer dan dibantu dengan nitrogen cair.

HASIL KUNJUNGAN KELAS B PDAM

PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan unit usaha yang dikelola
sendiri dan dimiliki oleh PEMDA yang bergerak dalam bidang distribusi air bersih untuk
disalurkan ke masyarakat. PDAM sebagai sarana penyedia air bersih dimonitor oleh aparat
eksekutif maupun legislative daerah. PDAM terdapat di berabagai provinsi, kabupaten, dan
kota madya di Indonesia salah satunya ialah PDAM Tirta Pakuan yang berada di Jalan
Siliwangi No. 121 Cipaku Bogor.. Lambang PT PDAM Tirta Pakuan dapat dilihat sebagai
berikut:

Gambar 1 Lambang PT PDAM Tirta Pakuan


PDAM Tirta Pakuan memilik visi menjadi perusahaan terdepan di bidang pelayanan
air minum dan misi memberikan kepuasan pelayanan air minum secara berkesinambungan
kepada masyarakat sesuai standar kesehatan yang ada dengan mempertimbangkan
keterjangkauan masyarakat serta berperan sebagai penunjang otonomi daerah serta
meningkatkan sumber daya manusia secara maksimal. Sumber air minum PDAM Tirta
Pakuan Kota Bogor berasal dari 2 sumber utama, yaitu Mata Air (saat ini hanya 30%) dan
Sungai Cisadane. Mata air berasal dari mata air Kota Batu dengan kapasitas terpasang 70
L/detik, mata air Bantar Kambing dengan kapasitas terpasang 170 L/detik, mata air Tangkil
dengan kapasitas terpasang 170 L/detik, sedangkan Sungai Cisadane untuk WTP Cipaku
dengan kapasitas terpasang 240 L/detik dan WTP Dekeng dengan kapasitas terpasang
400L/detik.
Kualitas air PT PDAM Tirta Pakuan Bogor mengacu pada Peraturan Mekes RI 492
No 7 Tahun 2010 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
minum berdasarkan 20 parameter wajib. Parameter-parameter wajib tersebut ialah sebagai
berikut :
Tabel 1 Parameter Wajib Kualitas Air Bersih
Parameter Metode Pemeriksaan
Warna Visual Comparison Method
TDS Pemanasan dan Penimbangan
TSS Pemanasan dan Penimbangan
Kekeruhan Turbidimetri
Suhu Termometri
DHL Konduktivimetri
pH Potensiometri
DO Metode Winkler
Nitrat Spektrofotometri
Nitrit Spektrofotometri
Besi Colorimetri
Kesadahan Titrasi Kompleksometri
Klorida Titrasi Argentometri
Mangan Colorimetri
Sulfat Spektrofotometri
Zat Organik Titrasi Permanganometri
CO2 Grafik Mundlein Frankfrut
DPC Colorimetri
Asiditas SNI 06-2422
Alkalinitas SNI 06-2420
Parameter-parameter tersebut dijadikan pedoman untuk mencapai 5 target PDAM
yaitu pengembangan dan perluasan daerah layanan, penambahan jumlah pelanggan,
penurunan kehilangan air, peningkatan pelayanan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, serta
kemitraan dengan swasta dalam pemanfaatan sumber air baku. PDAM Tirta Pakuan memiliki
4 laboratorium diantaranya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium instrument,
laboratorium mikrobiologi. Air bersih yang dihasilkan dianalisis secara hariaan dan
mingguan.
Analisis harian berupa analisis fisika yang meliputi uji warna, suhu, pH, dan sisa
klor. Sampel yang diambil sebanyak 312 sampel sesuai dengan Peraturan Menkes RI 736
Tahun 2010 tentang tata cara pengambilan sampel yaitu satu sampel mewakili 10.000
konsumen. Sisa klor dianalisis menggunakan komparator dengan indikator DPD 1
menghasilkan warna merah yang menunjukkan adanya klor. pH menunjukkan kadar asam
atau basa dalam suatu larutan, melalui konsentrasi (aktivitas) ion hidrogen (H+). pH
dinyatakan dalam angka 0-14. pH 7 menunjukkan air yang netral, pH di bawah 7
menunjukkan bahwa air bersifat asam dan pH di atas 7 menujukkan bahwa air bersifat basa.
Kisaran pH yang normal untuk air permukaan adalah 6,5 sampai 8,5. Jika pH air lebih kecil
dari 7, air cenderung menyebabkan korosi pada peralatan dan material lain yang kontak
dengan air. Jika pH air lebih besar dari 7, air memiliki kecenderungan untuk membentuk
kerak pada pipa. Analisis mingguan meliputi 20 parameter wajib berupa analisis fisika dan
kimia. Kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+, Mg2+, Mn2+, Fe2+ dan
semua kation yang bermuatan dua. Air yang kesadahannya tinggi biasanya terdapat pada air
tanah di daerah yang bersifat kapur. Kekeruhan dapat disisihkan dengan penambahan
koagulan pada proses koagulasi, dilanjutkan dengan flokulasi dan sedimentasi lalu filtrasi.
Besi dan Mangan dapat disisihkan dengan proses aerasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi
dan filtrasi. Nitrit dapat disisihkan dengan proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan
filtrasi.
Bahan baku air dari mata air dan sungai Cisadane diproses menjadi air bersih melalui
beberapa tahap seperti berikut:

Gambar 2 Proses Pengolahan Air Bersih


Intake merupakan bangunan pengumpul air yang berfungsi untuk mengumpulkan air
baku dari sumber untuk menjaga kuantitas debit air yang dibutuhkan oleh instalasi.
Mengambil air baku yang sesuai dengan debit yang diperlukan oleh instalasi pengolahan
yang direncanakan untuk menjaga kontinuitas penyediaan atau pengambilan air dari sumber.
Air baku berasal dari instalasi di Cipaku dan di Dekeng. Bangunan ini berfungsi menyaring
benda-benda yang ikut tergenang dalam air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dan
sebagainya. Kemudian masuk ke tahap prasedimentasi. Tahap ini digunakan untuk air yang
turbiditasnya tinggi (kekeruhan yang menyebabkan air berwarna coklat) dan berfungsi untuk
pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir. Selanjutnya air dipompa ke
bangunan utama pengolahan air bersih yaitu WTP.
WTP atau Water Treatment Plant merupakan bagunan untuk pengolahan air bersih
yang meliputi tahap koagulasi, sedimentasi, aerasi, filtrasi, dan desinfeksi. Koagulasi
merupakan proses destabilisasi koloid akibat netralisasi muatan elektrostatik karena adanya
gaya Van der Walls dengan penambahan koagulan. Panambahan koagulan mengakibatkan
stabilitas larutan koloid yang mengandung partikel-partikel kecil akan terganggu karena
molekul-molekul koagulan dapat menempel pada permukaan koloid dan mengubah muatan
elektrisnya. Koagulan yang digunakan ialah PAC. PAC (Poli Alumunium Chloride)
merupakan garam khusus pada pembuatan aluminium klorida yang mampu memberikan daya
koagulasi dan flokulasi yang lebih kuat dibandingkan alumunium yang biasa dan garam-
garam besi seperti alumunium sulfat atau ferri klorida. PAC mempunyai rumus umum kimia
Al2(OH)5-nCln xH2O (n=1-5). Proses penambahan koagulan dilakukan dengan debit 300
L/detik. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses koagulasi yaitu kualitas air, jumlah dan
karakteristik partikel koloid, pH, pengadukan cepat, waktu pengadukan, suhu, alkalinitas, dan
karakteristik dari ion-ion di dalam air.
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi untuk membentuk dan memperbesar flok
(pengotor yang terendapkan). Proses flokulasi menyebabkan inti koagulan yang ditambahkan
akan ditarik oleh AlCl2 sehingga dapat memecahkan koloid-koloid dalam air. Tahap ini
membutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat supaya flok
menumpuk. Setelah melalui proses flokulasi air masuk ke tahap sedimentasi. Sedimentasi
adalah suatu proses yang dirancang untuk menghilangkan sebagian besar padatan yang dapat
mengendap dengan pengendapan secara gravitasi. Flok dapat mengendap karena berat jenis
flok lebih kecil dibandingkan dengan berat jenis air. Plat cellter akan menempelkan flok yang
mengendap. Hasil yang tersisa berupa air jernih dan suspensi yang lebih pekat. Air jernih
akan masuk ke proses aerasi. Tahap aerasi menggunakan aerator yang digunakan untuk
menyisihkan komponen volatil yang terlarut, yang keberadaannya berlebih pada konsentrasi
jenuhnya. Beberapa senyawa organik yang toksik bersifat volatil. Air tanah yang
mengandung CO2 dalam konsentrasi yang tinggi akan dapat disisihkan sampai ke batas yang
dapat diterima (memenuhi baku mutu). Sistem aerasi dirancang untuk menciptakan turbulensi
dan memecah air menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, menambah luas permukaan untuk
transfer masa. Sistem yang dapat digunakan adalah gravitasi atau aliran bertekanan.
Filtrasi merupakan proses menyaring air dengan media butiran. Media butiran yang
digunakan PDAM Tirta Pakuan Cipaku ialah pasir. Sebagian partikel yang halus akan
teradsorpsi oleh permukaan media filter karena ada tumbukan dan gaya tarik antar partikel.
Cara filtrasi dilakukan dengan metode gravitasi. Tahap terakhir sebelum masuk ke reservoir
ialah tahap desinfeksi. Tahap ini dilakukan karena air bersih masih ada kemungkinan ada
kuman dan bakteri yang hidup sehingga ditambahkan senyawa kimia yang dapat mematikan
kuman ini biasanya berupa penambahan gas klor (Cl2) dan kaporit. Desinfeksi menggunakan
kaporit terjadi reaksi sebagai berikut:
Ca(OCl2) Ca2+ + OCl2-
H+ + OCl- HOCl-
Gambar 3 Reaksi Kaporit dalam Air
Air yang sudah ditambahkan desinfektan akan dipompa dan ditampung ke dalam reservoir
besar sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. PDAM menggunakan pipa
jenis PHDE. Air bersih yang ditampung akhirnya didistribusikan dengan diencerkan PACnya
menjadi 10%.
HASIL KUNJUNGAN KELAS C BALAI BESAR PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN
DAN PERIKANAN

2.1 Profil Instansi


Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan (BBP4BKP) merupakan institusi riset di bidang pengolahan produk
dan bioteknologi kelautan dan perikanan yang berada di bawah Kementrian Kelautan dan
Perikanan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.8/MEN/2005 tanggal 29 Agustus 2005 yang merupakan pengembangan dari
Lembaga Teknologi Perikanan yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1964.BBP4BKP
memiliki tugas yaitumelaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pengolahan
produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan, yang meliputi penelitian pengolahan dan
pengembangan produk, keamanan pangan dan lingkungan, mekanisasi proses dan
bioteknologi serta kajian aplikasi hasil penelitian kelautan dan perikanan berdasarkan
kebijakan teknis Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
2.2 Visi dan Misi
Visi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan (BBP4BKP) yaitu pemanfaatan optimal hasil kelautan dan perikanan
yang berkelanjutan melalui pengembangan IPTEK pengolahan produk dan bioteknologi. Misi
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan
dan Perikanan (BBP4BKP) yaitu meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
memanfaatkan hasil kelautan dan perikanan berbasis pengetahuan.
2.3 Sejarah
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan (BBP4BKP), adalah institusi riset di bidang pengolahan produk dan
bioteknologi kelautan dan perikanan yang berada di bawah Kementrian Kelautan. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.8/MEN/2005
tanggal 29 Agustus 2005 yang merupakan pengembangan dari Lembaga Teknologi Perikanan
yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1964.
2.4 Fasilitas
Fasilitas yang mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan BBP4BKP meliputi
laboratorium dan unit pelayanan jasa. Laboratorium yang dimiliki Balai Besar Litbang
Pengolahan Produk dan Bioteknologi adalah laboratorium kimia, bioteknologi, mikrobiologi,
sensoris, pengemasanbioassay, mekanisasi proses, instrumen, dan pengolahan.

Laboratorium mikrobiologi berdiri pada tahun 1968 yang secara struktural berada di
bawah naungan Departemen Pertanian. Laboratorium ini dibagi menjadi 2 laboratorium,
yaitu: Laboratorium mikrobiologi dan laboratorium bioteknologi yang berdiri secara terpisah.
Ruang lingkup laboratorium mikrobiologi, yaitu analisis angka lempeng total (proses
akreditasi KAN), uji Coliform dan E. coli (proses akreditasi KAN), uji Salmonella, uji
bakteri pembentuk histamin, dan analisis dan identifikasi kapang. Alat-alat pendukung di
laboratorium mikrobiologi, yaitu laminar air flow, Inkubator, waterbath dan shakerbath,
autoclave, mikroskop dan perangkat komputer, colony counter dan illuminator, alat digital
seperti pH meter, timbangan dan stomacher, oven, dan aqua destillator.

Laboratorium bioteknologi merupakan sarana penting penunjang kegiatan riset


bioteknologi kelautan dan perikanan di lingkup BBP4B-KP serta pelayanan jasa kepada pihak
lain yang masih dalam ruang lingkup laboratorium mikrobiologi. Laboratorium ini dilengkapi
dengan berbagai sarana yaitu sarana penelitian molekuler, sarana penelitian kultur mikroba
(bakteri dan kapang), sarana penelitian kultur mikroalga, sarana penelitian kultur sel, sarana
penelitian bioproses, sarana penelitian purifikasi protein, serta sarana penyimpanan koleksi
kultur (culture collection isolat bakteri, kapang, mikroalga dan sel lestari tumor). Peralatan
laboratorium yang ada, di antaranyaAKTA purifier, PCR thermocycler, electrophoresis DNA
danprotein, BSC level 2, inverted microscope, CO2Inkubator, ELISA reader, dan UV
transiluminator. Layanan jasa yang disediakan pada laboratorium bioteknologi, yaitu
pengujian aktivitas enzim (protease, kitinase, kitosanase, transglutaminase, selulase), uji
protein terlarut, uji toksisitas (BSLT), sitotoksik (MTT), uji antibakteri, amplifikasi DNA, uji
antioksidan (DPPH), identifikasi mikroba (bakteri dan kapang) dengan teknik molekuler,
ekstraksi DNA, purifikasi produk PCR, elektroforesis DNA dan protein.Pelatihan yang
terdapat pada laboratoriumbioteknologi, yaitu produksi enzim dari mikroba (protease,
kitinase, kitosanase, transglutaminase, selulase), karakterisasi enzim dengan teknik
Zymogram, dan uji toksisitas (BSLT), sitotoksisitas (MTT assay), dan uji antibakteri.

Laboratorium instrumen memiliki peran utama laboratorium instrumen yaitu


penyediaan layanan jasa analisis sampel baik internal maupun eksternal, serta pembimbingan
mahasiswa. Verifikasi dan validasi metode secara rutin dan berkesinambugan
diselenggarakan untuk mempertahankan data analisis yang akurat dan reproducible.
Ekstensifikasi metode pengukuran dan analisis juga dilakukan secara berkala melalui
pengadaan instrumentasi baru untuk menunjang diversifikasi kegiatan penelitian kelautan dan
perikanan.Laboratorium instrumen memiliki beberapa ruangan, yaitu ruang gas chrom, UV-
Vis, plannar chrom, dan preparasi. Alat-alat yang tersedia pada laboratorium instrument,
yaitu rotary evaporator dan nitrogen evaporator yang digunakan untuk penguapan pelarut
organik, sentrifuse dingin untuk pemisahan enzim dan protein, freeze dryer untuk penguapan
pelarutan air, HPLC/LCMS untuk pemisahan senyawa organik bahan alam dan identifikasi
asam amino, FT-IR untuk pengukuran derajat deasetilasi dan identifikasi gugus fungsi,
luminescence untuk analisis histamin, UV-Vis untuk analisis formalin, TBA, K-value,
pewarna, dan antioksidan, AAS/ICP untuk analisis logam berat (Pb, Hg, Cd, Cu, Fe), thin
layer chromatography spotter untuk analisis kromatografi lapis tipis, dan GC-MS untuk
analisis asam lemak.

Laboratorium organoleptik/sensoris merupakan laboratorium yang bergerak dalam


bidang jasa analisis uji organoleptik/sensori dengan memanfaatkan panca indra yang dikelola
dengan menerapkan sepenuhnya manajemen mutu sesuai SNI 01-2346-2006, dalam rangka
pencapaian tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang tinggi. Pengujian
terhadap bahan pangan dilakukan pada produk pangan maupun non pangan untuk
memperoleh informasi dan data yang akurat mengenai profil sensoris produk melalui
berbagai teknik pengujian. Penilaian sifat produk secara subjektif dengan indera penglihatan,
peraba, pembau, dan pengecap oleh panelis. Tes sensori bertujuan pengembangan produk
baru, kesukaan konsumen, uji pemasaran, perbaikan produk, pemilihan produk/bahan terbaik,
mutu produk, dan daya simpan. Metode pengujian sensori, yaitu uji penerimaan (acceptance
test), uji pembedaan ( difference test), uji diskripsi (descriptive test ), dan uji konsumen
(consumer test). Fasilitas yang tersedia pada laboratorium sensori, yaitu dapur persiapan
dan bilik pencicip untuk pengujian tertutup, round table untuk pengujian terbuka dengan
dipimpin seorang panel leader yang menguasai materi yang akan diujikan dengan 41 orang
panelis yang telah terlatih kepekaannyadan hasil analisa yang akurat.

Laboratorium pengolahan merupakan sarana pendukung dalam menunjang kegiatan


penelitianpengolahan produk. Pengujianfisik bahan/produk dilakukan untuk tujuan bidang
pengolahan dan pengembangan produk. Fasilitas yang tersedia, yaitu pelatihan (ekstraksi
karagenan kertas/refine (metode: gel press/IPA), ekstraksi agar kertas/IPA (metode: gel
press/IPA), ekstraksi alginat (metode: IPA), dan pengolahan produk ikan dan runput laut);
pengujian (gel strength (metode: TAXT- Analyzer), derajat putih (metode: Kett Electric C100-
3), Aw (metode: Novasina TH 500), dan viskositas (metode: Viscometer Brookfield dan
RVA)); penyewaan peralatan pengolahan:cold storage, pengolah surimi, pencetak bakso,
pencetak sosis, meat stirer (alat pengadon), dan silent cutter (alat pencincang);
produksi/pengolahan (ekstraksi karagenan kertas/refine (metode: gel press/IPA), ekstraksi
agar kertas/ipa (metode: gel press/ipa), ekstraksi alginat (metode: IPA), pengolahan tepung
ikan/udang/magot, dan penepungan/penyaringan (40,60, 80, dan 100 mesh).

Laboratorium Bioassay bertujuan menyelenggarakan pengelolaan laboratorium


Bioassay yang professional berdasar pada prinsip lingkungan, kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) untuk mendukung kegiatan riset pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan
perikanan, dan melakukan pelayanan jasa riset Bioassay kepada pihak-pihak yang
membutuhkan. Laboratorium Bioassay digunakan untuk uji toksisitas akut/kronis (LD 50) dan
uji toksisitas subkronis dan analisis kimia darah meliputi uji SGPT, SGOT, kreatinin, urea-N,
kolesterol, glukosa, bilirubin, trigliserida, dan asam urat.

Laboratorium kimia bertujuan untuk analisis proksimat. Laboratorium kimia terbagi


menjadi 6 ruangan di antaranya ruang asam, ruang pengabuan, ruang instrumen, ruang
timbang, ruang analisis, dan ruang preparasi. Alat-alat yang terdapat pada laboratorium ini
yaitu ruang asam yang berfungsi sebagai pembuatan serta peraksian bahan kimia, soklet yang
berfungsi sebagai analisa kadar lemak, oven, sentrifuseberfungsi memisahkan endapan dan
filtrat, pH meter yang berfungsi menentukan kadar pH, hotplateberfungsi sebagai pemanasan
sampel, desikator, neraca analitik yang berfungsi menimbang sampel secara teliti, Elga
purelab berfungsi dalam proses pemurnian air, Foss berfungsi dalam uji destilasi dan titrasi
kadar protein, dan homogenizer berfungsi untuk menghomogenkan larutan dengan sampel.
HASIL KUNJUNGAN KELAS C BALAI BESAR PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BOGOR

1.1 SEJARAH PEMBENTUKAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BOGOR
Sejarah berdirinya Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Bogor diawali pada bulan Oktober 2000, muncul adanya gagasan yang dikemukakan oleh
Menteri Pertanian saat itu, Bapak Bungaran Saragih bahwa sudah saatnya Departemen
Pertanian memiliki institusi penelitian yang menangani bidang pascapanen untuk
meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Gagasan tersebut kemudian bergulir dan
ditindaklanjuti oleh pucuk pimpinan Badan Litbang Pertanian. Didasari keinginan yang kuat
untuk mendukung pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, maka
Badan Litbang Pertanian membentuk pokja Pascapanen melalui Surat Penugasan Kepala
Litbang Pertanian No.Kp.440.010101.39 tanggal 23 Januari 2001 dengan tugas menyiapkan
berdirinya institusi litbang pascapanen. Pentingnya Litbang Pascapanen sebenarnya sudah
sejak lama, dan pernah lahir dalam bentuk Proyek Penelitian Pascapanen Pertanian pada
tahun 19851990.
Kegiatan pokja selama setahun dapat melahirkan Balai Penelitian Pasacapanen
Pertanian (Balitpasca) dengan dasar hukum Kepmen No. 76/Kpts/T.210/I/2002 tanggal 29
Januari 2002, sebagai institusi aselon III, dan berdomisili di Jakarta, tepatnya Jl. Ragunan No.
29 A, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.Tugas pokok yang dibebankan kepada Balitpasca adalah
melaksanakan kegiatan penelitian di bidang pascapanen pertanian.Balitpasca didukung oleh
para peneliti dan tenaga administrasi yang berasal dari beberapa institusi lingkup Badan
Litbang Pertanian.Peningkatan aselon diperoleh Balitpasca di akhir tahun 2003, dengan
ditetapkannya menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-
Pascapanen) melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.140/12/2003
tanggal 30 Desesmber 2003 dengan tugas pokok melaksanakan dan merumuskan program
penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian.

1.2 VISI DAN MISI


Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor memiliki visi
yaitu menjadi institusi litbang utama dan andalan nasional dalam inovasi teknologi
pascapanen pertanian. Untuk menjalankan visi tersebut maka misi yang dilakukan adalah
menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumberdaya
domestik untuk mendukung ketahanan pangan, menghasilkan inovasi teknologi pascapanen
dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu, dan keamanan produk pertanian,
serta membangun kerjasama dalam dan luar negeri untuk mempercepat alih teknologi dan
penguasaan iptek.

1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI


BB-Pascapanen memiliki tugas pokok untuk melaksanakan penelitian dan
pengembangan teknologi pascapanen pertanian dengan beberapa fungsi yang dilakukan yaitu:
1. Penyusunan program dan evaluasi litbang pascapanen.
2. Pelaksanaan penelitian identifkasi dan karakterisasi sifat fungsional dan mutu hasil
pertanian.
3. Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu, pemanfaatan limbah, dan
pengembangan produk baru.
4. Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia dan biologi hasil pertanian.
5. Pelaksanaan penelitian sistem mutu dan keamanan pangan hasil pertanian.
6. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi teknologi pascapanen pertanian.
7. Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis bidang
pascapanen pertanian.
8. Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian.

1.4 STRUKTUR ORGANISASI


BB-Pascapanen didukung oleh peneliti yang terdiri dari Kelti Teknologi Pengolahan
dan Kelti Teknologi Penanganan.BB-Pascapanen berkedudukan di Jalan Tentara Pelajar No.
12, Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu, Bogor 16114 dan dilengkapi dengan Instalasi
Biofisisk di Karawang, Jawa Barat. Strukrur organisasi BB-Pascapanen adalah sebagai
berikut:
Kepala Balai Besar

Tata Usaha

Kepegawaian
Perlengakpan dan RT
Keuangan

Program dan Evaluasi


Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian

Program Evaluasi Kerjasama


Pendayagunaan Hasil Pertanian
Gambar 1 Struktur organisasi BB-Pascapanen ( BPPP 2013)
1.5 SUMBER DAYA Kelompok
MANUSIAJabatan Funsional
Pada tahun 2013, BB-Pascapanen didukung oleh 60 peneliti dan 18 teknisi, 12 orang
peneliti bergelar Doktor, 28 orang bergelar Master, 19 orang sarjana, dan 18 teknisi peneliti.
Selain itu, 55 orang tenaga administrasi.Untuk meningkatkan profesionalisme setiap peneliti
maupun pegawai administrasi diikutsertakan dalam kegiatan beasiswa pendidikan seperti
kursus jangka pendek maupun kursus jangka panjang di dalam maupun luar negeri.

1.6 SARANA PENELITIAN


Sarana penelitian yang ada berupa laboratorium kimia, laboratorium fermentasi, dan
bangsal pengolahan komuditas.Kemampuan analisis yang dimiliki adalah analisis proksimat,
vitamin, logam berat, asam lemak, asam amino, laktosa, amilase, pati, minyak dan lemak,
klofofil, hormon, serta minyak atsiri.Bangsal pengolahan tersedia untuk pengolahan hasil
ternak, pengolahan kedelai, pengolahan puree buah, pengolahan mete, dan pengolahan
produk aneka tepung.

1.7 PROGRAM
ProgramBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor pada
periode 20102014 diarahkan untuk penciptaan teknologi pascapanen yang berdaya saing.

1.8 SASARAN
Sasaran yang dilakukan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian Bogor adalah:
1. Tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian untuk memperpanjang
kesegaran dan daya simpang (termasuk didalamnya distribusi dan transportasi dalam
pemasaran).
2. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan subtitusi
pangan impor,
3. Tersedianya teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.

1.9 STRATEGI
Strategi yang dilakukan oleh BB-Pascapanen dalam penelitiannya adalah;
1. Memprioritaskan kegiatan penelitian untuk pengembangan produk pangan berbasis
sumberdaya domestic dan penanganan segar produk pertanian,
2. Peningkatan kerjasama penelitian dengan lembaga nasional dan internasional dalam
rangka penguasaan iptek, serta kemitraan dalam rangka adopsi teknologi
3. Peningkatan kualitas SDM dan fasilitas penelitian serta penerapan system manajemen
mutu daalam rangka memacu peningkatan kompetensi peneliti
4. Pemanfaatan iptek mutakhir untuk meningkatkan kualitas inovasi teknologi yang
dihasilkan.

1.10 DISEMINASI HASIL PENELITIAN


Kegiatan diseminasi dan pendayagunaan hasil penelitian menjadi ujung tombak
permasyarakatan iptek pascapanen pertanian.Melalui seminar, lokakarya, ekspose, temu
bisnis, open house untuk memberikan kesempatan kepada publik berkunjung ke fasilitas
penelitian dan kegiatan fasilitas pelatihan teknologi pengolahan hasil pertanian merupakan
kegiatn yang secara langsung menyentuh kepentingan pengguna.Publikasi hasil penelitian
berupa jurnal ilmiah dengan nama Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian (J. Pascapanen)
dan buku teknologi, leaflet, dan brosur lainnya terkait teknologi pengolahan dan
agroindustri.BB-Pascapanen juga memanfaatkan website sebagai sarana diseminasi hasil-
hasil penelitian.Selain informasi hasil-hasil penelitian, website ini juga berisi berita-berita
aktual seputar pascapanen, serta media interaktif dengan para penggunanya.

1.11KERJASAMA PENELITIAN
Kerjasama memberikan dampak terhadap percepatan diseminasi teknologi dan optimasi
penggunaan dana, sumber daya manusia, dan fasilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut
kerjasama baik dengan mitra nasional maupun internasional harus diintensifkan.Kerjasama
tersebut meliputi penelitian dan pengembangan, pengembangan SDM, dan pemberdayaan
ilmu pengetahuan, fasilitas serta teknologi.
BB-Pascapanen telah bekerjasama dalam pengembangan model agroindustri pada
bebrapa komuditas yang prosfektif seperti minyak nilam, mete, pengolahan padi terpadu,
tepung cassava, daging dan kulit bulu kelinci, puree mangga dan sirsak, pasta tomat dan
bubuk cabai kering, minyak kelapa murni, serta konsentrat jeruk. Kerjasama ini telah
dilaksanakan bersama-sama kelompok tani, Usaha kecilMenengah (UMKM), yang difasilitasi
pemda setempat. Pengembangan kerjasama penelitian untuk komuditas lada juga
dilaksanakan bersama International Pepper Community (IPC), dan Pemda Kalimantan Timur
di daerak Kutai Kartanegara, Kaltim serta pengolahan dan penyimpanan padi bekerjasama.

1.12TEKNOLOGI PENGEMBANGAN
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian telah berhasil
mengembangkan beberapa teknologi dalam berbagai jenis bidang diantaranya
1. Bidang Pangan :
a Agroindustri padi terpadu
b Pengembangan beras indeks glikemik rendah
c Tepung jagung termodifikasi dan beras jagung sosoh pratanak
d Bioetanol dari tongkol jagung
e Kemasan pangan dari ampok jagung
f Tepung kasava bimo ( singkong)
g Teknologi pengolahan tepung ubi jalar
h Teknologi pengolahan dan pemanfaatan tepung sorgum
i Tepung dari buah ( sukun dan pisang)
j Teknologi pengolahan minyak dedak padi (Rice Bran Oil)
k Tepung komposit dari pati
l Teknologi pengolahan beras artifisial atau beras non padi
m Teknologi beras kasava (nasi arug)
n Aneka mi dengan bahan tepung kasava,sukun, hotong, atau ubi jalar
o Teknologi nasi sargum instan
p Teknologi pengolahan minyak dedak padi
q teknologi pembuatan beras iodium mencegah gondok
r teknologi pengolahan beras indeks glikemik rendah
s Teknologi mi sagu
t Teknologi pengolahan tepung kentang
u Teknologi tempe kacang-kacangan ( nonkedelai)
2. Bidang Holtikultura :
a Teknologi penanganan mangga gedong untuk eksport
b Teknologi enzimatis untuk meningkatkan rendemen dan mutu gula
c Bio-preservatives dari buah mangga rucoh
d Teknologi pengemasan MAP pada buah salak untuk eksport
e Ethylene blocker ditambah methycyclo-propene untuk menghambat pematangan pisang
f Teknologi pengemasan MAP pepaya mini
g Teknologi formulasi lilin ekstrak lengkuas dalam pengemasan durian dengan reduksi
senyawa penyebab gatal hingga 90% pada proses pembuatan tepung talas
h Instore drying (pengeringan dan penyimpanan bawang merah)
i Formula sanitizer untuk mengurangi kontaminasi mikroba pada sayuran segar
j Teknologi pengeringan sup jamur instan
k Teknologi produksi pasta cabe dan cabe bubuk
l Teknologi pulsing dan pengemasan bunga potong krisan untuk meningkatkan kesegaran
m Teknologi ekstraksi minyak bunga jasmine essensial oil
n Teknologi pengeringan bunga
o Teknologi pewarnaan bunga sedap malam dan mawar
3. Bidang Perkebunan :
a Teknologi produksi tebu dengan filtrasi membran
b Teknologi memperpanjang daya simpan segar cabai keriting kencana
c Inovasi teknologi pengolahan lada putih dan lada hitam higienis
d Inovasi teknologi pengolahan mede, minyak nilam, minyak kelapa murni, teh daun
gambir, kopi luwak anti fisial melalui penggunaan bio reaktor dan isolat bakteri luwak
e Teknologi mikroenkapsulasi oleoresin jahe sebagai perisa produk, minyak jarak dari
bungkir jarak
f Teknologi pengolahan tepung bawang merah kaya antioksidan
g Teknologi pembuatan beras artifisial fungsional lambat cerna
4. Bidang Peternakan :
a Teknologi biopreservatif bakteriosin untuk pengawet daging
b Teknologi pembuatan kemasan edible film anti mikroba untuk mengawetkan daging
sapi
c Pengawet daging di bawang putih
d Pembuatan keju lunak probiotik dari susu rendah lemak
e Teknologi starter kering
f Teknologi pembuatan kemasan plastik anti mikroba untuk pengawetan daging
5. Bidang Nanoteknologi Pangan :
a Skema peningkatan ratio luas permukaan
b Interactive smart food
c Fortifikasi pangan
d Nano emulsi ekstrak temulawak sebagai inflamasi
e Teknologi nanoenkapsulasi katekin dari daun gabir untuk produksi nutraseutikal
f Teknologi Enkapsulasi Nano-Vitamin A dan Zat Besi Sebagai Fortifikasi Flake Ubi
Kayu.

1.13FASILITAS
Dukungan sarana penelitian yang terdapat di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian yaitu berupa laboratorium dan bangsal.Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian memiliki beberapa laboratorium yaitu laboratorium
kimia (sebagian terakreditasiISO/IEC/7025:2005), laboratorium mikrobiologi, laboratorium
fisik, laboratorium organoleptic, dan laboratorium Nanoteknologi Pangan dan Pertanian.
Selain laboratorium, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian juga
memiliki dua buah bangsal yaitu bangsal penanganan dan pengolahan hasil.
Laboratorium kimia Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertaniandibagi dalam dua Laboratorium uji, yaitu laboratorium kimia 1 dan laboratorium
kimia 2. Laboratorium kimia 1 biasanya melakukan analisis proksimat, yaitu pengujian
terhadap karbohidrat, protein, lemak, kadar abu, dan kadar air. Selain itu, dilakukan juga
pengujian terhadap serat makanan dan serat kasar. Laboratorium kimia Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Pascapanen Pertanian juga dapat menguji mutu minyak meliputi asam
lemak, bilangan asam, bilangan iod, bilangan peroksida, dan bilangan penyabunan,
sedangkan laboratorium kimia 2 biasanya menganalisis mineral dan logam (Ca, Na, K, P, Mg,
Mn, Fe, Cu, Se, I, Cl), logam berat (Pb, Hg, Sn, As, Cd), sampel larutan dengan kompleks
warna, dan lainnya.
Laboratorium kimia 1 dan laboratorium kimia 2 memiliki berbagai macam alat
laboratorium maupun instrumen guna menunjang analisis pangan. Alat-alat yang terdapat di
laboratorium kimia 1 yaitu freeze dryer, evaporator, alat destilasi fraksinasi, lemari
asam,rheometer dan oven vacuum, sedangkan alat instrumen yang terdapat di laboratorium
kimia 2 yaitu AAS(Atomic Absorption Spectrometer), Spektrofotometer UV-Vis, HPLC (
High Performance Liquid Chromatography), dan GC(Gas Chromatography).
Freeze Dryermerupakan alat yang digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan cair
seperti ekstrak, baik dalam bentuk cair maupun kental. Prinsip kerja alat ini adalah merubah
fase padat dari sampel menjadi fase gas dengan bantuan vacum yangakan menyedot solvent
yang telah beku menjadi uap.Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan, yaitu
dengan carapenambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari
zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih
rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang
tinggi.Destilasi fraksinasi adalah alat yang digunakan untuk memisahkan suatu senyawa dari
beberapa campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 0C dan bekerja pada tekanan
rendah.Lemari Asam merupakan tempat yang digunakan untuk mereasikan bahan-bahan
kimia berbahaya.Rheometer adalah perangkat laboratorium yangdigunakan untuk mengukur
cairan dan suspensi berdasarkanreologidari fluida. Oven vacum merupakan alat yang
digunakan untuk memanaskan sampel dengan suhu yang konstan dan biasa digunakan untuk
penentuan kadar air, kadar abu, dan teknik gravimetri lainnya.
AAS (Atomic Absorption Spectrometer)merupakan instrument yang digunakan untuk
menganalisa logam. Prinsip kerja dari alat ini yaitu berdasarkan absorpsi cahaya olehatom-
atom yang dapat menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu. Alat instrumen lainnya
yaitu Spektrofotometer UV-Vis. Alat ini bekerja berdasarkan hukum Lambert-Beer, sampel
ditembakan dengan cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis dan diteruskan
hingga dideteksi oleh detektor dengan panjang gelombang tertentu sesuai intensitas warna
sampel.
Laboratorium lainnya ialah laboratorium mikrobiologi, laboratorium ini biasanya
melakukan beberapa uji bakteri dalam sampel seperti Salmonella, E. Coli, dan Bacillus sp.
Pengujian sampel tersebut dilakukan berdasarkan SNI atau BP-POM. Adapun alat-alat yang
terdapat di laboratorium mikrobiologi yaitu Laminar Air Flow, Autoclaf, Incubator, dan
mikroskop yang terhubung dengan monitor.
Laminar Air Flowdigunakan sebagai tempat untuk mereaksikan bahan dengan sampel
mikrobakteri, sama seperti lemari asam laminar air flow juga dilengkapi dengan exhaust,
namun Laminar Air Flow memiliki lampu UV yang berguna untuk mencegah kontaminasi
bahan saat direksikan dengan mikrobakteri dari lingkungan sehingga yang ada hanya
mikrobakteri yang terdapat pada sampel uji.Autoclaf merupakan alat yang digunakan untuk
sterilisasi alat atau bahan dengan suhu dan tekanan tinggi.Incubatorberfungsi untuk
membiakkan mikrobakteri dan inkubasi sampel. Mikroskop digunakan untuk melihat benda
yang berukuran mikroskopik atau kasat mata.
Nanoteknologi merupakan teknologi berbasis pengelolaan materi berukuran nanometer
-9
(10 m).Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian telah memiliki
beberapa alat nanoteknologi yang disimpan di dua wilayah yang berbeda yaitu pada ruang
sebelah kanan dan sebelah kiri laboratorium.
Ruang sebelah kanan laboratorium merupakan tempat penyimpanan alat-alat
nanoteknologi yang digunakan untuk preparasi dan proses seperti planetary ball milling,
ultra fine grinder, nano milling, ultrasonic processor, high pressure homogenizer, extruder,
dan nano spray dryer encapsulator, sedangkan ruang sebelah kiri laboratorium merupakan
tempat penyimpanan alat-alat nanoteknologi yang digunakan untuk proses karakterisasi
seperti tissue processor, ion counter, critical point dryer, ultra microtom, particle size
analyzer, differential scanning calorimeter, x-ray diffraction, dan dua buah mikroskop
elektron berupa scanning electron dan tranmission electron.
Alat planetary ball milling merupakan alat yang berfungsi untuk menggiling material
sampel menjadi ukuran terkecil.Nano millingberfungsi untuk menggiling material sampel
hingga menjadi ukuran nanometer. Ultrasonic processor adalah alat untuk menghomogenkan
suatu larutan agar tidak terdapat gelembung didalam larutan, dengan menggunakan sinar
ultraviolet.High pressure homogenizer merupakan alat yang digunakan untuk mendispersi
suatu cairan didalam cairan lainnya dengan menggunakan tekanan yang tinggi.Alat ini cocok
digunakan untuk membuat emulsi dengan kestabilan yang tinggi, karena dapat menghasilkan
emulsi dengan partikel partikel sangat kecil dan seragam (Kailaku, et al 2012).Extruder
merupakan alat yang berfungsi dalam proses ekstrusi yaitu proses dimana bahan dipaksa
mengalir di bawah pengaruh satu atau lebih kondisi operasi seperti pencampuran, pemanasan
dan pemotongan, melalui suatu cekatanyang dirancang untuk membentuk hasil ekstrusi yang
bergelembung kering. Nano spray dryer encapsulator merupakan alat yang digunakan untuk
proses pengeringan sampel sehingga dihasilkan sampel dalam ukuran nanometer.
Tissue processor yang terdapat di ruang sebelah kiri merupakan alat yang berfungsi
untuk pemprosesan jaringan, dan biasanya digunakan untuk pemeriksaan patologi secara
makroskopis.Ion counter berfungsi untuk melapisi sampel dengan logam-logam muli,
terutama bahan-bahan jaringan. Critical point dryer juga tergolong ke dalam alat yang
berguna pada tahapan proses yaitu berfungsi untuk proses pengeringan. Ultra microtom
merupakan alat yang berfungsi untuk mengiris atau menyayat jaringan sampai sampai 0,005
0,1 mikrometer. Particle size analyzer merupakan alat yang berfungsi untuk mengecek
ukuran partikel sampel, sehingga ukurannya menjadi seragam.Differential scanning
calorimeter merupakan alat yang digunakan untuk proses analisis termal yaitu suatu analisa
dengan memberikan input kalor untuk mengetahui karakterisasi dari sampel. XRD (X-Ray
Diffraction) adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi senyawa kristal didalam bahan.
Mikroskop elektron transmisi adalah mikroskop yang menggunakan pancaran elektron
sebagai sumber cahaya dengan perbesarannya 10.000 - 100.000 kali yang digunakan untuk
melihat struktur dalam jaringan. Mikroskop elektron scanning adalah mikroskop yang
menggunakan pancaran elektron sebagai sumber cahaya dengan pembesaran 1000 10.000
kali, yang digunakan umtuk melihat permukaan sel yang menyelaputi suatu rongga atau
saluran juga sel yang bebas seperti melihat susuna cillia, flagela, dan spermatozoa.
Fasilitas selain laboratorium, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian juga memiliki dua buah bangsal, yaitu bangsal persiapan dan bangsal bakery.
Bangsal persiapan merupakan tempat uji coba berbagai bahan yang akan diuji secara visual
belum masuk ketahapan laboratorium. Bangsal persiapan ini memiliki banyak alat alat, salah
satunya oven besar dan alat pengukur kadar CO 2. Oven besar digunakan untuk
pemanggangan sampel dan alat pengukur CO2 digunakan untuk mengukur aktivitas CO2 yang
terjadi pada sampel yang diuji.
Bangsal persiapan juga melakukan beberapa uji terhadap sampel salah satunya adalah
adanya pengujian pengaruh pelapisan lilin pada mangga gedong. Pelapisan lilin dilakukan
untuk memperlambat penuaan pada buah sehingga buah dapat diekspor dengan kondisi yang
baik ketika sampai di lokasi pemesanan.Lilin untuk pelapisan dibuat dari trietanol amin, asam
oleat dan lilin. Untuk mendapatkan formulasi lilin yang baik sebagai pelapis buah diperlukan
uji coba dengan berbagai kadar bahan yang berbeda beda. Prinsip dari pelapisan buah
mangga gedong ini adalah lapisan lilin akan menutup pori pori dari buah, sehingga respirasi
dari buah akan setidaknya terhenti dan buah akan lebih lambat matang. Buah yang dilakukan
pelapisan dengan menggunakan lilin digunakan buah dengan tingkat kematangan 25%,
apabila tingkat kematangan sudah terlalu tinggi maka proses pelilinan akan tidak efektif.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian bukan hanya bergerak
dibidang penanganan sampel, tetapi juga pengolah sampel, maka Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian memiliki bangsal bakery yang berfungsi sebagai
tempat pengolahan sampel. Bangsal Bakery ini terdapat berbagai alat yang digunakan untuk
memasak dan membuat kue, seperti kompor, oven, proofer dan mixer.
Proofer adalah lemari yang berfungsi sebagai tempat berlasungnya proses proofing
dalam pembuatan roti. Proofing merupakan proses pengistirahatan atau pendiaman adonan,
agar adonan mengembang maksimal sebelum akhirnya dimasukan ke dalam oven. Dalam
proses pembuatan roti, proofer ini membantu adonan roti mengembang dengan lebih baik
karena suhu dan kelembabannya yang terkontrol sehingga hasil akhirnya optimal. Proofer ini
memiliki ruang yang cukup besar untuk mengakomodasi produksi roti dalam jumlah
besar.Selain berfungsi sebagai tempat pengembangan roti, proofer juga dapat digunakan
untuk proses pembuatan yoghurt.
Oven adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk memanggang, memasak,
memanaskan atau mengeringkan sesuatu, terutama dalam hal ini secara khusus kita
membahas makanan.Makanan yang biasa dimasak menggunakan oven sangatlah variatif,
mulai dari roti, daging, berbagai biji-bijian dan kacang-kacangan, cake, pastry, cookies, dan
lain sebagainya.Bangsal bakery dipergunakan untuk menguji pembuatan roti dengan
menggunakan berbagai tepung penemuan baru dari balai besar penelitian dan pengembangan
pascapanen pertanian.Pada saat penulis melakukan kunjungan kesana, sedang tidak ada
aktivitas produksi yang terjadi.Selain melakukan pengujian terhadap sampel khususnya
bakery, tempat ini juga melayani sebagai tempat belajar untuk membuat kue.

Anda mungkin juga menyukai