Anda di halaman 1dari 3

PENGGOLONGAN OBAT ANTIHIPERTENSI

GOLONGAN MEKANISME KERJA EFEK YANG MERUGIKAN


OBAT
Diuretik tiazid Meningkatkan ekskresi Na+, Hipokalemia, gangguan
HCT Cl-, dan air. Menurunkan keseimbangan elektrolit,
volume plasma dan cairan menghambat ekskresi asam urat
ekstraselular, menurunkan dari ginjal (hiperuresemia)
kardiak output diikuti
penurunan resistensi perifer
Diuretik kuat (Loop Menghambat kotransport Hiperkalsuria, menurunkan kalsium
+ + -
Henle) Na ,K , Cl , dan darah
Furosemida menghambat resorpsi air dan
elektrolit.
Diuretik hemat Memblok absorpsi kembali Hiperkalemia terutama pada pasien
kalium ion Na+, dan ekskresi ion K+, dengan gagal ginjal atau
Spironolakton sehingga menigkatkan dikombinasi dengan penghambat
ekskresi ion Na+, dan Cl- ACE, ARB, -blocker, AINS atau
dalam urin dengan suplemen kalium.
ACE- Inhibitor Menghambat perubahan Hipotensi, batuk kering,
(Angiotensin Angiotensin I menjadi hiperkalemia, rash,edema
Reseptor Enzym- Angiotensin II sehingga angioneuretik, gagal ginjal akut,
Inhibitor) terjadi vasodilatasi dan proteinuria
Bekerja langsung: penurunan sekresi
Kaptopril, Lisinopril aldosteron.

Prodrug: Enalapril,
Kuinapril, Kuinapril,
Perindopril,
Ramipril, dan lain-
lain.
ARB (Angiotensin Blokade langsung reseptor Sama seperti ACE inhibitor, tetapi
Reseptor Blocker) angiotensin tipeI (AT1) tidak menyebabkan batuk.
Losartan, Valsartan, Insufisiensi ginjal, hiperkalemia,
Irbesartan, hipotensi ortostatik
Telmisartan,
Candesartan
-BLOCKER Menuurunkan frekuensi Bradikardia, blokade AV, hambatan
(Penghambat denyut jantung dan nodus SA dan menurunkan
Adrenoseptor Beta) kontraktilitas miokard kekuatan miokard
Kardioselektif: sehingga menurunkan curah
Metoprolol, Atenolol, jantung, menghambat sekresi
Bisoprolol, renindi sel jukstaglomeruler
Asebutolol. ginjal dengan akibat
Nonselektif: penurunan produksi
Alprenolol, angiotensin II
Karteolol, Nadolol,
Pindolol, Propanolol,
Timolol, Karvedolol,
Labetolol
1-BLOCKER Menghambat selektif Sakit kepala, palpitasi, edema
(Penghambat reseptor alfa-1 dan perifer, hidung tersumbat, mual dan
Adrenoseptor Alfa) menyebabkan vasodilatasi lain-lain
Prazosin, Terazosin, anteriol dan venula sehinga
Bunazosin, menuurnkan resistensi
Doksazosin. perifer
2-BLOCKER Menstimulasi reseptor 2 Sedasi, hipotensi postural, pusing,
(Adrenolitik adrenergik di otak, yang mulut kering, dan sakit kepala.
sentral) mengurangi aliran simpatetik Penghentian mendadak dapat
Metildopa, Klonidin, dari pusat vasomotor dan menimbulkan fenomena rebound
dan analog Klonidin meningaktkan tonus vagal yaitu peningkatan TD
(Moksinidin dan
Rilmedin).
Penghambat Menghambat influks kalsium Sakit kepala, adema perifer,
Saluran Kalsium pada sel otot polos pembuluh bradiaritmia, dan gangguan
(Calsium Channel darah dan miokard konduksi terutama pada verapamil,
Blocker, CCB) konstipasi dan retensi urin,
Generasi I: hiperpasia gusi
Nifedipin, Verapamil,
Diltiazem
Generasi II:
Amlodipin,
Nikardipin,
Isradipin,Amlodipin
Penghambat saraf Menghambat proses Letragi, mimpi buruk, depresi.
adrenergik penyimpanan (uptake) Bradikardia, hipotensi ortostatik,
Reserpin katekolamin (epinefrin dan kongesti nasal, hiperasiditas
norepinefrin) ke dalam lambung, eksaserbasi ulkus
vesikel peptikum
Vasodilator Merelaksasi otot polos Sakit kepala, mual, flushing,
Hidralazin anteriol yang mengakibatkan hipotensi, takikardia, palpitasi,
Minoksidil peningkatan kekuatan dan angina pektoris.
Diazoksid frekuensi denyut jantung, Retensi cairan garam,
peningkatan renin dan hiperglikemia.
norepinefrin plasma

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. 2011. Farmakologi dan
Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Sukandar, Elin Yulinah, dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT ISFI Penerbitan.

Anda mungkin juga menyukai