Proses penyusunan kurikulum dan penyusunan dan pengembangan kurikulum
program studi di perguruan tinggi memiliki alasan-alasan sehingga adanya pergeseran paradigma kurikulum di perguruan tinggi. Terdapat 2 aspek dalam paradigma tersebut yaitu aspek internal dan ekternal. Aspek internal meliputi perubahan aturan lembaga, perubahan kebutuhan siswa, serta perubahan visi misi program studi maupun perguruan tinggi tersebut. Sedangkan aspek eksternal meliputi perkembangan IPTEKS, perkembangan kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan (Stakeholders), serta kecenderungan masa depan. Sehingga timbulnya rencana adanya penyususnan kurikulum baru serta penyusunan dan pengembangan kurikulum dilakukan. Penyusunan kurikulum yang biasa dilakukan adalah untuk evaluasi kurikulum lama (analisis swot dan tracer study), yang kemudian dirumuskan oleh senat dan pimpinan perguruan tinggi untuk merumuskan tujuan pendidikan, dimana yang menjadi acuan adalah kurikulum program studi yang sudah ada atau yang baku, oleh tim pengembang program studi merumuskan tujuan pendidikan tadi diantaranya adalah mata kuliah dan SKS, struktur kutikulum, bahan kajian setiap bidang ilmu kemudian oleh setiap dosen mata kuliah menyusun GBPP dan SAP. Adapun tahapan penyusuna kurikulum antara lain: a.Analisis SWOT b. Tracer Study c.Profil lulusan (capaian pembelajaran /Learning Outcomes) d. Pemilihan bahan kajian : -Tingkat keluasan, -Tingkat kedalaman, -Tingkat kemampuan yang ingin dicapai e.Matriks bahan kajian (capaian pembelajaran dan Konsep mata kuliah dan besarnya sks) f. Konsep mata kuliah terintegrasi g. Struktur kurikulum & h. Rancangan pembelajaran i. Dokuen kurikulum Baru