Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pengendalian Pencemaran Perairan
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2016
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Kata Pengantar
Latar Belakang
Dasar Teori
Hasil Pengamatan
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Lampiran
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang karena rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan pengecekan kualitas perairan kali belik.
Kegiatan pengecekan ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh
selama di kelas dan untuk mengetahui praktek dari teori tersebut dalam melakukan pengecekan kualitas
perairan, khususnya di Kali Belik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian kerja praktek dan penulisan laporan ini, yaitu :
1. Orang tua penulis atas dukungannya sehingga penulis memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu Dr. Ir. Sri Pudi Saraswati, M.Sc atas ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan.
3. Bapak dan ibu laboran di laboratorium penyehatan teknik sipil atas bimbingannya selama
proses pengecekan sampel air dari Kali Belik.
4. Teman teman satu kelompok dan kelompok lain atas kerjasamanya selama pengambilan
sampel.
5. Pihak-pihak lain yang telah membantu kelancaran dalam proses pembuatan laporan ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini sehingga kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Yogyakarta, Desembermber 2016
Penulis
Latar Belakang
Kualitas perairan pada suatu daerah sangat penting guna meningkatkan tingkat kesehatan
masyarakat sekitar. Kajian terhadap tingkat kualitas perairan telah banyak dilakukan terhadap
banyak lokasi dan titik di berbagai bidang perairan seperti danau ataupun sungai/kali. Perairan
yang baik memiliki karakteristik dari parameter-parameter terukur diatas standard atau baku
mutu yang ditetapkan untuk daerah perairan tersebut. Kali ini akan dibahas tentang kualitas
perairan di salah satu sungai Yogyakarta yaitu Kali Belik.
Kali Belik merupakan sebuah sungai yang berada diantara padukuhan Karangwuni dan
padukuhan Karanggayam. Sungai ini dahulu merupakan sungai yang menjadi sumber air bersih
bagi warga sekitar. Namun seiring berjalannya waktu, keadaan sungai ini semakin
memprihatinkan. Sungai belik yang dulunya lebar dan dalam kini menjadi sempit dan dangkal,
sehingga saat hujan turun tak jarang terjadi banjir yang menggenangi rumah warga. Selain itu, air
sungai yang dulunya jernih kini telah tercemar yang ditandai dengan perubahan warna air yg
menghitam ditambah bau yang tidak sedap. Sehingga kini, sebutan sungai belik telah dirubah
menjadi kali belik, karena sebutan kali belik dikira lebih tepat untuk menggambarkan kondisi
aliran air ini.
Sebenarnya penyebab utama pencemaraan sungai ini adalah karena bertambahnya jumlah
penduduk yang mengakibatkan meningkatnya pemukiman disekitan aliran sungai, sehingga
berdampak pada semakin berkurangnya lebar sungai. Tidak hanya itu, peningkatan pemukiman
disekitar aliran sungai ini juga berkontribusi besar terhadap pencemaran sungai. Karena secara
langsung maupun tidak langsung warga yang tinggal disekitar aliran sungai juga ikut berperan
dalam membuang sampah ataupun limbah rumah tangga ke aliran sungai. Pembuangan sampah
dan limbah rumah tangga ke aliran sungai akan mengakibatkan sendimentasi pada dasar sungai
sehingga kedalaman sungai akan berkurang dan semakin dangkal.
Berikut akan ditampilkan hasil pengukuran dan pembahasan terhadap hasil pengukuran
sebagai dasar penentuan kualitas dan tingkat pencemaran sungai/kali Belik Yogyakarta.
DASAR TEORI
A. Pelaksanaan
Kelengkapan peralatan lapangan yang harus dibawa ketika di lapangan
terdiri dari 2 macam, diataranya
3. Plastik bening
4. Karet gelang
6. MnSO4 1 botol
7. Pereaksi O2 1 botol
8. Sarung tangan
9. Masker
Setelah mendapatkan semua jenis sample yang dibutuhkan maka sample yang ada
segera dibawa ke laboratorium untuk diuji parameternya. Khusus untuk parameter DO
harus segera diuji hari itu juga karena rentan terpengaruhi oleh factor waktu dan
lingkungan.
Hasil Pengamatan
Pengukuran dilakukan pada
2. DHL
Daya Hantar Listrik menjadi parameter yang penting dimana semakin tinggi nilai
DHL menunjukan kondisi suatu perairan yang baik. Nilai DHL yang didapat adalah 278.
Dari hasil tersebut menunjukan nilai DHL yang rendah dan sesuai standar.yaitu antara 20
1500.
3. Warna
Warna yang didapat bernilai 12.6 colour unit. Dan dari visual yang didapat dari
pengamatan, terlihat warna yang cukup keruh pada sample di titik 4 tersebut.
4. Bau
Sample yang diambil pada lokasi 4 tidak memiliki bau yang cukup menyengat
dan menusuk hidung. Hal ini menunjukan bahwa titik 4 memiliki karakteristik bau yang
memenuhi persyaratan (tidak berbau).
5. TDS
Kadar TDS atau total dissolved solid menunjukan nilai 133 mg/L. Dari nilai
standar, kualitas yang baik ketika nilai TDS dibawah 2000 mg/L. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Dissolved solid yang ada masih sesuai standard dan limbah yang ada
pada perairan bukanlah limbah berjenis solid.
6. Kekeruhan
Satuannya adalah NTU (Nephelometric Turbidity Unit ).Batas maksimal yang
dikeluarkan oleh US Enviromental Turbidity Unit khusus untuk air minum nilai 0.5 1.
Untuk lokasi 4 didapat nilai kekeruhan sebesar 66.5 NTU.Hal ini mengindikasikan
bahwa kualitas air sampel sangat jauh dari kualitas air minum yang diijinkan. Semakin
tinggi nilai nya mengindikasikan bahwa kualias sampel semakin buruk. Selain itu secara
visual bisa dilihat sampel akan berwarna lebih gelap dan mengandung banyak sedimen
apabila nilai kekeruhannya sangatlah tinggi.
7. DO
DO adalah banyak oksigen terlarut didalam air. Untuk lokasi 4 didapat nilai DO
sebesar 5.0 mg/l. Apabila melirik pada standar baku mutu air kelas I peraturan gubernur
DIY tahun 1998 sebesar 6 mg/l,maka sampel air untuk lokasi 4 tidaklah terlalu buruk.Jika
kadar DO terlalu rendah maka itu mengindikasikan airnya tidak bagus. Oksigen
dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan kandungan polutan yang ada
didalam air. Semakin tinggi nilai DO maka semakin baguslah kualitas dari air
tersebut,maka semakin banyakjuga pollutan yang bias diuraikan
8. Angka KMnO4
Angka KMnO4 mengindikasikan banyak zat organic yang terkandung didalam air
.Untuk lokasi 4 didapat angka KMnO4 sebesar 19.75 mg/l. Berdasarkan peraturan
menteri kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 telah menetapkan kadar zat
organic yang diizinkan didalam air yaitu 10 mg/l. Zat organik (KMnO4) merupakan
indikator umum bagi pencemaran. Tingginya zat organik yang dapat dioksidasi
menunjukkan adanya pencemaran. Zat organik mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Oleh sebab itu, bila zat organik banyak terdapat di badan air, dapat menyebabkan jumlah
oksigen di dalam air berkurang. Bila keadaan ini terus berlanjut, maka jumlah oksigen
akan semakin menipis sehingga kondisi menjadi anaerob dan dapat menimbulkan bau.
9. Chlorida
Banyaknya Chlorida yang terkandung didalam air biasanya berasal dari pelapukan
batuan dan tanah.Kadar chloride yang sangat tinggi bahkan bias mengakibatkan terjadi
pengkaratan. Untuk lokasi 4 didapat nilai chlorida sebesar 21.95 mg/l. Perairan yang
diperuntukkan bagi keperulan domestik, termasuk air minum, pertanian, dan industri,
sebaiknya memiliki kadar klorida lebih kecil dari 100 mg/l (Sawyer dan McCarty, 1978).
Dari data yang didapatkan berarti kadar chloride masih dalam batas yang diijinkan jika
digunakan untuk keperluan domestic. Keberadaan klorida di dalam air juga menunjukkan
bahwa air tersebut telah mengalami pencemaran atau mendapatkan rembesan dari air laut.
10. Flourida
Flourida merupakan salah satu unsuryang melimpah pada kerak bumi,bias jadi
keberadaan flourida di dalam air salah satunya akibat pelalupan pada lapisan kerak
bumi.Hampir sama dengan chloride keberadaan flourida di dalam air kadarnya malah
sangat dibatasi, karena apabila airnya dikonsumsi bisa menyebabkan keracunan. Melirik
pada standar baku mutu air kelas I peraturan gubernur DIY tahun 1998 kadar flourida
yang diizinkan didalam air sebesar 0.5 mg/l. Untuk lokasi 4 didapat nilai flourida sebesar
0.35 mg/l. Berarti kadarnya masih dalam batas yang diizinkan didalam air.
12. Kesadahan Ca
Berdasarkan PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang
persyaratan kualitas air bersih, kadar maksimum kesadahan yang diperbolehkan adalah
500 mg/l. Sampel yang diambil pada lokasi ini, diperoleh kadar kesadahan akibat Ca
sebesar 17,81 mg/l. Sehingga air pada segmen ini dapat dikatakan bersih.
13. Kesadahan Mg
Berdasarkan PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang
persyaratan kualitas air bersih, kadar maksimum kesadahan yang diperbolehkan adalah
500 mg/l. Sampel yang diambil pada lokasi ini, diperoleh kadar kesadahan akibat Mg
sebesar 7,54 mg/l. Sehingga air pada segmen ini dapat dikatakan bersih.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian sampel dengan parameter parameter yang telah dibahas, dapat
diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
a. pH : 6.5
b. EC atau DHL : 278 hos/cm
c. Warna : 126 NTU
d. Bau : Tidak berbau
e. TDS : 133.6 mg/L
f. Kekeruhan : 66.5 NTU
g. DO : 5.0 mg/l
h. Salinitas : 0.1
i. Angka KMnO4 : 19.75 mg/l
j. Chlorida : 21.95 mg/l
k. Fluorida : 0.35 mg/l
l. Kesadahan Total CaCO3 : 75.84
m. Kesadahan Ca : 17.81
n. Kesadahan Mg : 7.54
o. BOD5-20 : 15.75
2. Berdasarkan standar kualitas baku mutu air yang ada, dapat disimpulkan bahwa kualitas air Kali
Belik pada segmen 4 adalah cukup baik.
Saran
Beberapa saran dari penulis mengenai pengujian ini, yaitu :
1. Hasil pengujian ini dapat digunakan untuk menentukan kebijakan konservasi Kali
Belik.
2. Perlu adanya pengujian dengan parameter parameter lain agar diperoleh data keadaan
kualitas Kali Belik yang lebih jelas.
3. Mahasiswa perlu berlatih melakukan pengambilan sampel dengan lebih baik agar
sampel yang diambil tidak rusak, sehingga hasil yang diperoleh lebih terjamin.
Lampiran