Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN


PERAIRAN

Oleh :

Obed Ebenezer Sitinjak 38041


Nathanael Herlaksa Putra 40589
Adi Putra Sujana 41305

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
SEGMEN 6

1. Lokasi : segmen 6

2. GPS segmen 6 : S 074727.58 E 1102248.10

3. Jumlah input, output, terjunan pada segmen 6


Pada area kurang lebih 100 meter di hulu lokasi pengambilan sampel ditemukan jumlah
input yang dapat mempengaruhi kualitas air di titik pengambilan yaitu 4 titik. Namun tidak
ditemukan adanya output disana. Sedangkan di hilir yang tepatnya di jembatan jalan raya
terdapat 1 area terjunan air.
4. Tata guna lahan :
Segmen 6 berada pada lingkungan perkampungan. Limbah yang masuk ke segmen 6
berasal dari sistem drainase buangan dari rumah-rumah sekitar serta. Ditambah lagi waktu
pengambilan sampel yaitu pagi hari saat masyarakat pada umumnya akan memulai aktivitas
di hari tersebut. Sehingga limbah perumahan seperti air untuk mandi atau sisa-sisa bahan
masakan ikut mempengaruhi kondisi air di segmen 6. Selain limbah dari perumahan juga
terdapan SPBU di sekitar hulu titik pengambilan sampel dan ada tumpukan sampah yang
cukup banyak di sisi barat sungai di sekitar area terjunan yang otomatis mempengaruhi atau
bisa dikatakan memperburuk kualitas air sungai di titik pengambilan sampel.
HASIL UJI LABORATORIUM

1. pH : 6.26
Hasil uji laboratorium segmen 6 yaitu pH=6.26 masih memenuhi rentang baku mutu di
antara 6-8,5. Hal ini menunjukkan bahwa air pada segmen 2 masih dalam kondisi bagus
untuk tingkat keasamannya.

2. EC atau DHL : 328hos/cm


Air yang memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik. Sifat air yang semi-
konduktor juga bisa menghantarkan listrik layaknya seperti sifat benda konduktor tergantung
pada zat yang terkandung dalam air tersebut, yakni zat elektrolitnya. Semakin besar zat
elektrolitnya semakin besar pula nilai DHL. Pada sampel yang diambil pada segmen 6
mempunyai kemampuan daya hantar listrik dengan nilai DHL 328 hos/cm.

3. Warna : 55.6 NTU


Sampel yang diambil memiliki warna lebih rendah dari baku mutu (100 NTU). Hal ini
menunjukkan bahwa air masih memenuhi standar untuk parameter warna.

4. Bau : Sedikit berbau busuk dan berbau bensin


Sampel air pada segmen 6 sedikit berbau busuk dan berbau bensin, Bau busuk
disebabkan karena di hulu titik pengambilan terdapat tumpukan sampah yang cukup banyak
sehingga sangat mungkin beberapa sampah ikut terbawa aliran air sungai. Selain itu titik
pengambilan berada di sekitar pemukiman dan digunakan sebagai tempat pembuangan
limbah perumahan seperti air bekas mencuci, mandi, dan lain-lain. Dan saat waktu
pengambilan sampel juga bersamaan dengan aktivitas masyarakat seperti mandi, cuci baju,
cuci piring, dll. Ditambah lagi dengan lokasinya yang berdekatan dengan SPBU, hal ini dapat
mempengaruhi kondisi air sungai melalui limbahnya hingga air sungai pun sedikit berbau
bensin.

5. TDS : 157.8 mg/L


Sampel yang diambil memiliki residu terlarut yang masih rendah dari baku mutu (1000
mg/L). Hal ini menunjukkan bahwa air masih memenuhi standar untuk parameter TDS.

6. Kekeruhan : 25,7 NTU


Sampel memiliki nilai kekeruhan 25.7 NTU. Semakin besar nilai kekeruhan maka
semakin buruk kualitas air tersebut. Hal yang mempengaruhi kekeruhan air sampel mungkin
berasal dari limbah sampah dan input dari limbah perumahan yang berada di hulu titik
pengambilan.

7. DO : 5 mg/liter
Sampel yang diambil memiliki nilai oksigen yang sama dengan baku mutu (5 mg/L). Hal
ini menunjukkan bahwa air dalam kondisi baik. Semakin tinggi nilai DO maka semakin baik
kualitas air tersebut.

Anda mungkin juga menyukai