Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN


PERAIRAN KALI BELIK

Oleh :

Ghaniy Wahyu Anesyawati 40577


Dyah Nur Suci 40589
Niesa Hanum Mistoro 41130

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
SEGMEN 2

1. Lokasi : segmen 2
2. GPS segmen 2 : S 074558.028 E 1102259.224
3. Tanggal : 15 November 2016
4. Waktu : 07.20 WIB Cerah
5. Jumlah input, output, terjunan pada segmen 2
Jumlah input : 15
Jumlah output :5
Jumlah terjunan : 9

Input
Output
Terjunan
Jembatan

6. Tata guna lahan : segmen 2 berada pada lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada.
Sebagian besar limbah yang masuk ke segmen 2 berasal dari sistem drainase buangan dari
fakultas sekitar serta beberapa lingkungan perumahan di wilayah tersebut.
HASIL UJI LABORATORIUM

Baku Mutu yang digunakan untuk pembanding menggunakan Kriteria Mutu Air Kelas I
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 yang terdapat dalam lampiran.
1. pH : 6,6
Hasil uji laboratorium segmen 2 masih memenuhi rentang baku mutu yaitu diantara 6-9. Hal
ini menunjukkan bahwa air pada segmen 2 masih dalam kondisi bagus untuk tingkat
keasamannya.

2. EC atau DHL : 794hos/cm


Air yang mengandung zat-zat tertentu memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik.
Semakin besar zat elektrolitnya semakin besar pula nilai DHL. Pada sampel yang diambil
mempunyai kemampuan daya hantar listrik dengan nilai DHL 794 hos/cm.

3. Warna : 35 NTU
Sampel yang diambil memiliki warna lebih rendah dari baku mutu (100 NTU). Hal ini
menunjukkan bahwa air masih memenuhi standar untuk parameter warna.

4. Bau : lebih busuk


Sampel air pada segmen 2 berbau busuk, hal ini menunjukkan kualitas air pada segmen 2
cukup buruk. Bau busuk disebabkan karena titik pengambilan berada di tengah pemukiman
dan digunakan sebagai tempat pembuangan limbah perumahan seperti air bekas mencuci,
mandi, dan lain-lain. Bahkan saat pengambilan sampel, ada warga yang sedang membuang
sampah sisa makanan.

5. TDS : 388 mg/L


Sampel yang diambil memiliki residu terlarut yang masih rendah dari baku mutu (1000
mg/L). Hal ini menunjukkan bahwa air masih memenuhi standar untuk parameter TDS.

6. Kekeruhan : 10,7 NTU


Sampel memiliki nilai kekeruhan 10,7 NTU. Semakin besar nilai kekeruhan maka semakin
buruk kualitas air tersebut.

7. DO : 2,3 mg/liter
Sampel yang diambil memiliki nilai oksigen terlarut lebih rendah dari baku mutu (6 mg/L).
Hal ini menunjukkan bahwa air dalam kondisi buruk. Semakin tinggi nilai DO maka semakin
baik kualitas air tersebut.

8. Angka KMnO4 : 45,03 mg/liter


Sampel yang diambil memiliki nilai KMnO4 lebih tinggi dari baku mutu ( 6 mg/liter). Hal
ini menunjukkan bahwa air dalam kondisi buruk. Semakin tinggi nilai KMnO4 maka
semakin buruk kualitas air tersebut.

9. Chlorida : 43,22 mg/liter


Sampel yang diambil memiliki nilai Chloride lebih rendah dari baku mutu ( 600 mg/liter).
Hal ini menunjukkan bahwa air dalam kondisi baik. Semakin tinggi nilai Chlorida maka
semakin buruk kualitas air tersebut.

10. Fluorida : 0,89 mg/liter


Sampel yang diambil memiliki nilai Fluorida lebih tinggi dari baku mutu ( 0,5 mg/liter)
untuk kelas I. Namun jika untuk kelas II dan III baku mutu air yang diperbolehkan adalah
1,5 mg/ liter. Sehinnga nilai Fluoride masih dibawah ambang untuk kelas II dan III. Hal ini
menunjukkan bahwa air dalam kondisi buruk untuk kelasI, namun masih baik untuk kelas II
dan III. Semakin tinggi nilai Fluorida maka semakin buruk kualitas air tersebut.

11. Kesadahan Total CaCO3 : 125,69 mg/l


Dengan nilai kesadahan tersebut maka perairan yang diuji termasuk dalam Klasifikasi
Perairan Menengah(Kesadahan 50-150 mg/l CaCO3). Pada air berkesadahan rendah, air
akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Sedang pada air berkesadahan
tinggi tidak akan terbentuk busa. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar
mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah.
Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan
ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.

12. Kesadahan Ca: 32,99 mg/l


Adanya Ca dalam air sangat dibutuhkan dalam jumlah tertentu, bila melewati ambang batas
dapat menyebabkan kesadahan dan mengakibatkan efek korosif dan menurunnya efektivitas
dari kerja sabun. Standar yang ditetapkan DEPKES sebesar 75-200 mg/l, sedangkan WHO
sebesar 750150 mg/l.

13. Kesadahan Mg :10,37 mg/l


Dalam jumlah kecil Mg tidak terlalu berpengaruh bahkan dibutuhkan seperti unruk
pertumbuhan tulan tetapi jika dalam jumlah yang besar lebih dari 150 mg/l dapat
menyebabkan rasa mual. Kalsium dan magnesium merupakan penyebab utama kesadahan
air karena kandungannya dalam air lebih besar dibandingkan ion logam bervalensi dua
lainnya. Kesadahan kalsium dan magnesium digunakan untuk menentukan jumlah kapur dan
soda abu yang dibutuhkan dalam proses pelunakan air (lime-soda ash softening). Pada
penentuan nilai kesadahan, keberadaan besi dan mangan dianggap sebagai pengganggu
karena dapat bereaksi dengan pereaksi yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai