dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar." (QS. an-Nisa: 48)
Definisi Syirik:
) ) artinya
Syirik berasal dari kata
menyekutukan. Secara istilah syirik adalah menjadikan
selain Allah sebagai tuhan tandingan atau tujuan
ibadah.
Ayat- ayat Al-Quran tentang Syrik banyak sekali. Dari akar katanya , dan
derivasinya, syirik disebutkan sebanyak ....kali, dengan rincian sebagai berikut:
1. kata
2. kat
Tentang macam-macam syirik, ulama berbeda pendapat. Di antara mereka ada yang
membaginya menjadi dua, yaitu: syirik besar dan syirik kecil. Ini adalah pendapat
kebanyakan ulama. Syirik besar adalah syirik yang membatalkan seluruh amal, sedang syirik
kecil, seperti riya, hanya membatalkan amal yang tercampuri riya saja[6]. Ada yang
membagi syirik dalam delapan bagian, yaitu:
1. 1.
2. 2. [ berubah-ubah]
3. 3.
4. 4. [ berbilang ]
5. 5.[ menjadi sebab]
6. 6. [menjadi akibat]
7. 7.[ berbentuk-bentuk]
8. 8.[ tandingan-tandingan]
Ini adalah pendapat Abu Ali ar-Radzibari.
:
: : :
}:
}:
{
1 112
112 }:{ 2 112
4 112 }:{ 3
{ ...
(Ats-Tsalabi mengatakan: Abdurrahman as-Sulami memberitakan kepada kami akan
qiraatku, ia mengatakan: saya mendengar Abu Bakr ar-Razi mengatakan: saya mendengar
Abu Ali ar-Radzibari mengatakan: kami menemukan delapan macam syirik, yaitu: an-
naqsh, al-katsrah, aladad, at-taqallub, kaunuhu illat , au malul, asykal dan adldad. Allah
menafikan dirinya dari sifat katsrah [banyak] dan aladad [berbilang] dengan firman-Nya: [
( ] katakanlah Dia adalah Allah Yang Esa).
Dia menafikan dirinya dari sifat naqsh [kekurangan]
dan taqallub [berubah-ubah] dengan firman-Nya [
( ] Allah tempat bergantung). Allah menafikan
diri-Nya dari sifat illat dan malul dengan firman-Nya [
( ] tidak melahirkan dan tidak dilahirkan)
dan menafikan diri-Nya dari segala bentuk dan
tandingan dengan firman-Nya: [
( ] dan
tiada satu pun yang menyamai-Nya)[7].
Demikian juga Ali bin Abi Thalib ketika ditanya tentang tafsir surah al-ikhlash, beliau
mengatakan: [
[] 8] (katakanlah Allah itu Esa tanpa adanya
sedikit pun tawil tentang bilangan. Allah tempat
bergantung segala sesuatu , tidak terbagi menjadi
bercerai berai. Tidak melahirkan sehingga menjadi
rusak dan tidak dilahirkan sehingga menjadi tuhan
beserta-Nya dan tidak ada satu makhluq pun yang
serupa dengan-Nya ].
http://granadachannel.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=82:syirik-dalam-perspektif-al-
quran&catid=38:tauhid&Itemid=109