Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas berkah
danrahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Distribusi
Daya Listrik yang berjudul Pentanahan. Dalam makalah ini dibahas mengenai
Sistem pentanahan pada saluran distribusi.Kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini masih terdapatkekurangan, untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkandemi kesempurnaan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Untuk itu
kami ucapkan banyak terimakasih.
Citta, 20 Januari 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
Sampul

i
Kata Pengantar

ii
Daftar isi

iii

BAB I : Pendahuluan
A. Pendahuluan

1
B. Tujuan

BAB II : Pembahasan
A. Fungsi Pentanahan
3
B. Syarat-syarat sistem pentanahan yang efektif
4
C. Sifat dan Jenis-jenis tanah
5
D. Macam-macam Elektroda
. 6
E. Nilai tahanan menurut PUIL
.. 8
F. Faktor yang menentukan tahanan pentanahan .
9

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan ..
... 10
B. Saran

10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum pentanahan adalah melakukan koneksi sirkuit atau peralatan ke
bumi. Sistem pentanahan yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan
kualitas tenaga listrik. Ilmu pertanahan sering kali dianggap remeh, padahal
pentanahan yang baik sangatlah penting.
Pada system tenaga listrik, 70% s/d 80% yang terkena gangguan adalah pada
sistem transmisi. Salah satunya adalah gangguan ke tanah selain gangguan-
gangguan lain seperti , surja petir, kesalahan mekanis akibat retak-retak pada
isolator, burung atau daun-daun yang terbang dekat isolator gantung, debu-debu
yang menempel pada isolator, tegangan lebih dan gangguan hubung singkat.
Jika arus gangguan lebih dari 5 A maka timbul busur listrik pada kontak-kontak
antara kawat yang terganggu dan tanah yang tidak dapat padam sendiri. Dan
jika terdapat busur tanah yang menetap, padam dan menyala, hal ini dapat
membahayakan. Hal ini disebabkan karena busur tanah tersebut merupakan
gelombang berjalan yang memiliki muka gelombang yang curam yang dapat
membahayakan isolasi dari alat-alat instalasi meskipun letaknya jauh dari titik
gangguan.
B. Tujuan
Tujuan utama pentanahan adalah menciptakan jalur yang low-impedance
(tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan
transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic
discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient
voltage. Sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.
Menurut IEEE Std 142-2007, tujuan system pentanahan adalah:
1) Membatasi besarnya tegangan terhadap bumi agar berada dalam batasan
yang diperbolehkan
2) Menyediakan jalur bagi aliran arus yang dapat memberikan deteksi
terjadinya hubungan yang tidak dikehendaki antara konduktor system dan bumi.
Deteksi ini akan mengakibatkan beroperasinya peralatan otomatis yang
memutuskan suplai tegangan dari konduktor tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Pentanahan
Definisi grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan
beda potensial sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung
dibuang ke bumi.
Fungsi grounding :
Perlindungan dari tegangan tinggi
Grounding dalam sistem instalasi listrik berungsi untuk mengurangi atau
menghindari bahaya yang disebabkan oleh tegangan tinggi.misalnya bahaya
petir dengan tegangan tinggi
Penstabil tegangan
Grounding dapat berfungsi untuk menstabilkan tegangan pada banyak sumber
tegangan. Jika tidak terdapat titik referensi umum untuk semua sumber
tegangan, akan terjadi kesulitan antar masing-masing hubungan
Mengatasi arus yang lebih
Grounding juga berfungs untuk mengatasi arus yang berlebih, karena sistem
grounding ini menyediakan level keselamatan baik kerusakan peralatan atau
manusia
Sistem grounding berfungsi sebagai sarana mengalirkan arus petir yang
menyebar ke segala arah ke dalam tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam
perancangan sistem pentanahan adalah tidak timbulnya bahaya tegangan step
dan tegangan sentuh. Kriteria yang dituju dalam pembuatan sistem pentanahan
adalah bukannya rendahnya harga tahanan tanah akan tetapi dapat dihindarinya
bahaya seperti tersebut di depan.
Selain itu, kondisi tanah yang bagus untuk grounding adalah tanah yang basah.
Grounding untuk menyalurkan arus listrik imbas dari peralatan elektronik yang
anda lindungi dapat dibuat dengan cara membor tanah di tepi kantor anda
sampai kedalaman ditemukannya air. Masukanlah pipa ledeng ke dalam lubang
tersebut. Dalam mengerjakan pemboran tanah mintalah bantuan kepada tukang
pembuat sumur bor yang memiliki perangkat bor tanah yang lengkap.Pasanglah
kabel tembaga khusus ground, dengan dibagian ujungnya dipasang terlebih
dahulu batang tembaga sepanjang kurang lebih 1 - 1,5 meter.
Masukan batang tembaga kedalam lubang sampai dasar lubang. Sisa kabel
tembaga yang masih tampak di bagian ujung lubang di permukaan tanah segera
dihubungkan dengan kabel ground yang berasal dari ruang kerja anda. Agar
ujung kabel ground t ersebut tidak goyang ada baiknya ujung lubang ground
tersebut ditutup dengan semen, sehingga hanya tampak ujung kabel tembaga
saja diatasnya
B. SYARAT SYARAT SISTEM PENTANAHAN YANG EFEKTIF
1. Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang di inginkan untuk suatu
keperluan pemakaian
2. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
Bahan Konduktor yang baik
Tahan Korosi
Cukup Kuat
3. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya.
4. Tahanan pentanahan harus baik untuk berbagai musim dalam setahun.
5. Biaya pemasangan serendah mungkin.
C. SIFAT DAN JENIS-JENIS TANAH
TAHANAN JENIS TANAH ()
Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang
hemispherical R = /2r terlihat bahwa tahanan pentanahan berbanding lurus
dengan besarnya . Untuk berbagai tempat harga ini tidak sama dan
tergantung pada beberapa faktor :

sifat geologi tanah


Komposisi zat kimia dalam tanah
Kandungan air tanah
Temperatur tanah
Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.

SIFAT GEOLOGI TANAH


Ini merupakan faktor utama yang menentukan tahanan jenis tanah. Bahan dasar
dari pada tanah relatif bersifat bukan penghantar. Tanah liat umumnya
mempunyai tahanan jenis terendah, sedang batu-batuan dan quartz bersifat
sebagai insulator.
Tabel dibawah ini menunjukkan harga-harga ( ) dari berbagai jenis tanah.
No.

JENIS TANAH

TAHANAN JENIS TANAH( ohm.meter )


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tanah yang mengandung air garam


Rawa
Tanah liat
Pasir Basah
Batu-batu kerikil basah
Pasir dan batu krikil kering
Batu

56
30
100
200
500
1000
3000

D. MACAM-MACAM ELEKTRODA
1.Elektoda
Terpisah (separate)
Fungsi dari pada elektroda pH sebagai elektroda utama, sehingga jika ingin
digunakan harus ada referensi dalam menggunakannya.
Gabung (combine)
Fungsi elektroda utama yang direferensikan menjadi satu dalam elektroda, dan
elektroda jenis ini yang biasanya sering di temui di masyarakat.
2. Elektroda Logam:
Terpisah (separate)
a. elektroda potensiometri bila dikombinasikan dengan elektroda dengan logam
tunggal, bahan perak pada umumnya digunakan untuk argentometri dan platina
atau emas untuk titrasi .
b. elektroda dengan logam ganda digunakan sebagai elektroda indicator pada
voltametri atau amperometri, yang umum digunakan pada penetapan kadar air
metoda Karl Fischer.
Gabung (combine)
Elektroda gabung perak digunakan untuk titrasi Argentometri dan elektroda
gabung platina atau emas untuk titrasi dan pengukuran reduksi-oksidasi.
3. elektroda ion selektif
Elektroda ion bias terdeteksi ion-ion tertentu yang sesuai dengan sensor atau
membrannya, Yang umum dipakai untuk jenis membrane ini adalah membrane
gelas untuk ion H+ dan Na+, membrane Kristal untuk ion-ion Ca++, K+, NO4-,
BF4- dan Surfaktan.
4. elektroda referensi
Fungsi elektroda yang menjadi referensi dari elektroda utama. Elektroda
referensi memberikan tegangan yang konstan serta tidak mengandalkan dari
komposisi larutan. Maka dari itu dibuatlah konduktor logam yang ada kaitannya
dengan garam, logam itulah serta larutan yang menjadi komposisi tetapnya.
Yang umum digunakan sebagai elektrodareferensi adalah kalomel (Hg/Hg2Cl2),
elektroda referensi Hg/Hg2SO4 dan elektroda referensi Ag/AgCl.
5. elektroda karbon
Elektroda ini berfungsi sebagai elektroda utama pada pengukuran atau titrasi
redoks. Atau sebagai elektroda bantu dan elektroda referensi pada beberapa
metode titrasi.
6. sel-sel konduktifitas,
Terbagi menjadi 4 macam berdasarkan fungsi dan konstruksinya yaitu:
1. Imersi, sel ini untuk pengukuran konduktansi secara umum tetapi juga
digunakan untuk titrasi
2. Pipet, untuk pengukuran contoh yang statis atau dinamis lambat
3. Titrasi, untuk pengukuran sebagai alat bantu deteksi pada tittrasi
4. Sel jones, untuk pengukuran contoh yag mengalir dengan konduktifitas
rendah sampai tinggi sekali.
5. Sel-sel konduktifitas dilapisi oleh platina hitam,agar permukaannya lebih
peka terhadap ion-ion dalam contoh, juga untuk menghindari efek polarisasi
pada contoh dengan konduktifitas tinggi. Sel konduktifitas jenis imersi dikelilingi
oleh tabung gelas untuk mencegah kesalahan pengukuran, karena pengukuran
konduktifitas harus dengan volume contoh yang tetap untuk menghindari
perubahan distribusi ion-ion dalam larutan contoh
E. NILAI TAHANAN MENURUT PUIL
Grounding adalah penghubung bagian-bagian peralatan listrik yang pada
keadaan normal tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan
antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian-bagian
ini dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua kondisi
operasi, baik kondisi normal maupun saat terjadinya gangguan (trouble).
Kontinuitas penyaluran tenaga listrik sangat tergantung dari keandalan sistem
groundingnya. Sebuah bangunan gedung agar terhindar dari bahaya sambaran
petir dibutuhkan nilai tahanan grounding <5 ohm (PUIL 2000), sedangkan untuk
grounding peralatan-peralatan elekronika dibutuhkan nilai tahanan grounding <3
ohm bahkan beberapa perangkat membutuhkan nilai tahanan grounding <1
ohm. Untuk mendapatkan nilai tahanan grounding yang sekecil mungkin sangat
sulit, karena nilai tahanan grounding dipengaruhi beberapa factor seperti : jenis
tanah, jenis sistem grounding, suhu dan kelembaban, kandungan elektrolit tanah
dan lainlain.
Untuk dapat memperkecil nilai tahanan grounding dapat dilakukan dengan
penambahan zat aditip pada tanah. Zat aditip tersebut dapat berupa garam,
bentonit, air, serbuk besi dan lain-lain. Namun zat aditif tersebut memiliki
keterbatasan umur. Zat aditif tidak dapat berfungsi dengan baik pada waktu
yang cukup lama. Sebuah sistem grounding harus dievaluasi setiap 6 bulan
untuk mengetahui kelayakan operasi sistem grounding untuk dapat dilanjutkan
(PUIL,2000) akibat penurunan kualitas tahanan grounding.

F. FATKOR YANG MENENTUKAN TAHANAN PENTANAHAN


Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :

Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke


peralatan yang ditanahkan.
Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.

Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan


tetapi tahanan kawat penghantar yang menghubungkan keperalatan akan
mempunyai impedansi yang tinggi terhadap impuls frekuensi tinggi seperti misal
pada saat terjadi lightningdischarge. Untuk menghindarinya, sambungan ini di
usahakan dibuat sependek mungkin.
Dari ketiga faktor tersebut diatas yang dominan pengaruhnya adalah tahanan
sekeliling elektroda atau dengan kata lain tahanan jenis tanah ().

Sistem pengetanahan peralatan peralatan pada gardu induk biasanya


menggunakan konduktor yang ditanam secara horizontal, dengan bentuk kisi kisi
(grid). Konduktor pengetanahan biasanya terbuat dari batang tembaga keras dan
memiliki konduktifitas tinggi, terbuat dari kabel tembaga yang dipilin (bare stranded
copper) dengan luas penampang 150 mm2 dan mempunyai kemampuan arus
hubung tanah sebesar 25 kA selama 1 detik. Konduktor ini ditanam sedalam kira
kira 30 cm 80 cm atau bila di bawah kepala pondasi sedalam kira kira 25 cm.

Luas kisi kisi didaerah switchyard, sesuai dengan peralatan peralatan yang ada,
dibatasi maksimum 10 m x 5 m. Kisi kisi pengetanahan bersambungan satu
dengan yang lainnya dan dihubungkan dengan batang pengetanahan yang terdiri
dari batang tembaga. Batang tembaga ini berdiameter 15 mm, panjang 3,5 m,
ditanam dengan kedalaman minimal sama dengan panjang batang itu sendiri.
Selanjutnya batang pengetanahan ini disebut titik pengetanahan.

Untuk pengetanahan rangka atau badan dari pealatan dan struktur digunakan
batang batang pengetanahan yang mempunyai luas penampang sama dengan
luas penampang kisi kisi pengetanahan. Semua dasar isolator isolator, terminal
terminal pengetanahan dan pemisah pengetanahan, netral trafo arus dan trafo
tenaga, dasar penangkap petir (lightning arrester) dan struktur dihubungkan dengan
kisi kisi pengetanahan. Pagar switchyard yang terbuat dari besi / logam dan
terisolir dari tanah diketanahkan melalui batang tembaga ( 35 mm2 ) panjang 1
meter serta ditanam diluar pagar sedalam 50 cm dengan jarak lebih dari 5 meter
terhadap kisi kisi pengetanahan utama.

Tujuan pentanahan gardu induk adalah untuk mencegah meluasnya gangguan yang
timbul akibat kenaikan potensial tanah ketika ada arus gangguan baik yang berasal
dari peralatan maupun dari luar peralatan guna memberikan perlindungan yang
handal serta menjamin kesinambungan kerja dari sistem. Dengan hanya
mengurangi tanahan pentanahan, gardu tidak cukup aman. Karenanya dibutuhkan
system pentanahan sedemikian sehingga gradient potensial dan tegangan kontak
seluruhnya seragam ada nilainya kurang dari harga yang ditetapkan.

Fungsi pentanahan gardu induk yaitu untuk membatasi tegangan yang mungkin
timbul diantara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah dan meratakan
gradient tegangan yang timbul pada permukaan tanah akibat arus kesalahan yang
mengalir dalam tanah. Batas tegangan yang diinginkan ialah sekecil mungkin bagi
orang yang berada didalam/sekitar gardu induk.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pentanahan adalah melakukan koneksi sirkuit atau peralatan ke bumi yang


bertujuan untuk mempertahankan potensial bumi pada konduktor yang
terhubung dan mengalirkan arus tanah menuju dan dari bumi
Dampak kegagalan pentanahan terhadap kualitas tenaga listrik adalah level
tegangan swell dan sag, perambatan transien, harmonisa, ketidakstabilan beban
fasa, penurunan tegangan
Pentanahan pada gardu induk harus memperhitungkan tahanan jenis tanah,
tata letak, arus fibrasi, jumlah batang pentanahan yang diperlukan, arus
gangguan hubung tanah, tahanan batang, ukuran konduktor kisi-kisi, tegangan
sentuh, tegangan kisi-kisi (grid), tegangan mesh, tegangan langkah yang
diijinkan, tegangan langkah yang sebenarnya, tegangan transfer.
Bahaya yang timbul pada gardu induk akibat gangguan tanah adalah
terjadinya tegangan sentuh, tegangan langkah dan tegangan pindah yang
membahayakan instalasi dan manusia di sekitarnya.
Pentanahan gardu induk di Indonesia menggunakan pentanahan dengan
tahanan 12 Ohm, 40 Ohm, 50 Ohm, pentanahan langsung dan tanpa
pentanahan.

B. Saran
Dari uraian tentang pentanahan yang telah dijelaskan, untuk meningkatkan
kualitas tenaga listrik, pentanahan yang baik sangat dibutuhkan. karena
pentanahan yang baik dapat mereduksi gangguan-gangguan system transmisi
yang dapat menyebabkan penurunan kualitas tenaga listrik ke konsumen seperti
swell, sag, turun tegangan, dan transien.

Anda mungkin juga menyukai