Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM

PROTEKSI TOSHIBA
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013

RS BAPTIS BATU

JL RAYA TLEKUNG NO 1

JUNREJO BATU
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................. 1
C. Ruang Lingkup.................................................................................................... 1
D. Definisi................................................................................................................ 1
BAB II. ORGANISASI PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI..................... 2
A. Struktur Organisasi............................................................................................. 2
B. Tanggung Jawab Dan Kewajiban........................................................................ 2
C. Pelatihan.............................................................................................................. 4
BAB III. DESKRIPSI, PESAWAT SINAR X DAN PERALATAN
PENUNJANG SERTA PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI................ 5
A. Deskripsi Fasilitas............................................................................................... 5
B. Deskripsi Pesawat Sinar-X dan Peralatan Penunjang......................................... 5
C. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi........................................................... 6
BAB. IV PROSEDUR PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN RADIASI...... 7
A. Prosedur Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi Dalam Operasi
Normal................................................................................................................ 7
B. Prosedur Intervensi Dalam Keadaan Darurat..................................................... 8
BAB. V REKAMAN DAN LAPORAN......................................................................... 9
A. Keadaan Operasi Normal.................................................................................... 9
B. Keadaan Darurat................................................................................................. 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanfaatan sumber radiasi harus berdasarkan azaz manfaat (justifikasi) dimana
resiko yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan dengan manfaat yang diterima. Begitu
juga dengan penyinaran diupayakan serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor
sosial dan ekonomi, serta tidak melampaui nilai batas dosis yang ditentukan. Oleh karena
itu setiap penggunaan sumber radiasi harus mengurangi dampak negatif terhadap petugas
radiasi, pekerja lain dan masyarakat.

B. Tujuan.
Menjamin keselamatan, keamanan dan ketentraman, kesehatan para pekerja dan
masyarakat.

C. Ruang Lingkup.
1. Pengusaha Instalasi
2. PPR bidang kesehatan
3. Pekerja radiasi
4. Operator
5. Dokter Spesialis Radiologi
6. Dokter Spesialis lain yang terkait
7. Tenaga kesehatan/ keperawatan

D. Definisi
Keselamatan radiasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menciptakan kondisi yang
sedemikian agar efek radiasi pengion terhadap manusia dan lingkungan hidup tidak
melampaui nilai batas yang ditentukan.
Proteksi radiasi adalah semua tindakan untuk mengurangi pengaruh radiasi terhadap
manusia akibat pemanfaatan teknologi.
Pengusaha Instalasi
BAB Sp.KFR.,MARS.
Dr. Arhwinda P.A., II
ORGANISASI PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN RADIASI

A. Struktur Organisasi. PPR


Sundari, AMR
Kus Endah Aryati, S.ST
Dwiardi K.Y.,A.Md.Rad.

Pekerja Radiasi
1 AMR
Sundari,
Kus Endah Aryati, S.ST.
Dwiardi K.Y.,A.Md.Rad.
B. Tanggung Jawab Dan Kewajiban
1. Pengusaha Instalasi
a. Membentuk Organisasi Proteksi Radiasi dan menunjuk Petugas Proteksi Radiasi dan
bila perlu Petugas Proteksi Radiasi pengganti.
b. Hanya mengijinkan seseorang pekerja dengan sumber radiasi setelah memperhatikan
segi kesehatan, pendidikan dan pengalamannya bekerja dengan sumber radiasi.
c. Memberitahukan kepada semua pekerja radiasi tentang adanya potensi bahaya radiasi
yang terkandung dalam tugas mereka dan memberikan latihan proteksi radiasi.
d. Menyediakan aturan keselamatan radiasi yang berlaku dalam lingkungan perusahaan
sendiri termasuk peraturan tentang penanggulangan keadaan darurat.
e. Menyediakan prosedur kerja yang diperlukan.
f. Menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan bagi magang dan pekerja radiasi dan
pelayanan kesehatan bagi pekerja radiasi.
g. Menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk bekerja dengan sumber
radiasi.
h. Memberitahukan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan instansi lain
terkait (misalnya kepolisian, Dinas Pemadam Kebakaran) bila terjadi bahaya radiasi
atau keadaan darurat.

2. Petugas Proteksi Radiasi


a. Memberikan instruksi teknis dan administratif secara lisan atau tertulis kepada
pekerja radiasi tentang keselamatan kerja radiasi yang baik. Instruksi harus mudah
dimengerti dan dapat dilaksanakan.
b. Mengambil tindakan untuk menjamin agar tingkat penyinaran serendah mungkin dan
tidak akan pernah mencapai batas tertinggi.
c. Mencegah dilakukannya perubahan terhadap segala sesuatu sehingga dapat
menimbulkan kecelakaan radiasi.
d. Mencegah kehadiran orang yang tidak berkepentingan ke daerah pengendalian.
e. Menyelenggarakan dokumentasi yang berhubungan dengan Proteksi Radiasi.

2
f. Menyarankan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja radiasi apabila diperlukan dan
melaksanakan pemonitoran radiasi dan tindakan proteksi radiasi.
g. Memberikan penjelasan serta penyediaan perlengkapan Proteksi Radiasi yang
memadai kepada pengunjung atau tamu apabila diperlukan.

3. Pekerja Radiasi
Seorang pekerja radiasi ikut bertanggung jawab terhadap keselamatan radiasi di
daerah kerjanya, dengan demikian ia mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Mengetahui, memahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja
radiasi.
b. Memanfaatkan sebaik-baiknya semua peralatan keselamatan radiasi yang tersedia,
bertindak hati-hati serta bekerja dengan aman untuk melindungi baik dirinya maupun
pekerja lain.
c. Melaporkan setiap kejadian kecelakaan bagaimanapun kecilnya kepada PPR (Petugas
Proteksi Radiasi).
d. Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan, yang diduga akibat
penyinaran lebih.
C. Pelatihan.
1. Pelatihan PPR (Petugas Proteksi Radiasi).
2. Pelatihan prosedur penggunaan alat yang benar.
3. Penjelasan tentang bahaya radiasi dan efeknya.
4. Penjelasan tentang arti tanda peringatan radiasi.

3
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR X DAN PERALATAN PENUNJANG
SERTA PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI

A. Deskripsi Fasilitas.
Segala perlengkapan yang dimiliki oleh pesawat sinar X yang didesain, dibangun dan
digunakan dengan memenuhi persyaratan proteksi radiasi juga memperhitungkan beban
kerja maksimum, faktor guna penahan radiasi dan faktor penempatan daerah sekitar.
Fasilitas yang dimiliki :
1. Ruangan pesawat sinar X
2. Ruangan pesawat CT-Scan
3. Ruangan USG
4. Ruangan operator dengan kaca Pb (timah hitam)
5. Kamar gelap (tempat memproses film X-ray)
6. Ruang ganti pakaian pasien
7. Tanda radiasi berupa lampu merah
8. Peralatan basic life support, emergency kit
9. Ruang tunggu pasien.

B. Deskripsi Pesawat Sinar-X dan Peralatan Penunjang


1. Memenuhi standar yang dikeluarkan dari Komisi Elektronik Internasional (IEC) dan
atau Organisasi Standar Internasional (ISO).
2. Spesifikasi kinerja dan instruksi pengoperasian dan perawatan tersedia dalam bahasa
utama dunia dan diupayakan tersedia dalam bahasa lokal.
3. Kemungkinan adanya kegagalan peralatan karena kesalahan manusia sekecil mungkin
dan kegagalan dari komponen sistem dapat segera terdeteksi.
4. Pemantapan prosedur pengoperasian termasuk kalibrasi dan pelaksanaan program
jaminan kualitasPemilihan dan pelatihan personil yang memadai serta pelatihan ulang
mengenai prosedur, proteksi dan keselamatan.

4
5. Tersedia mekanisme kontrol berkas sinar radiasi sehingga penyinaran dibatasi hanya
pada daerah yang sedang diperiksa.
6. Penyinaran radiasi medik sekecil mungkin yang bisa dicapai dengan tetap mendapatkan
informasi diagnostik yang diperlukan.
7. Parameter seperti tegangan, arus, posisi titik fokus, dinyatakan secara jelas dan akurat.

C. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi


1. Film Badge
Untuk mengetahui besarnya paparan radiasi yang diterima pekerja radiasi dalam satu
periode waktu.
2. Apron protective
Untuk melindungi pekerja radiasi atau pasien dari paparan radiasi.
3. Tanda radiasi
Seperti lampu merah di atas pintu masuk pasien dan tanda sinar-X ( tanda bahaya radiasi
warna kuning).
4. Kaca Pb (kaca timbal)
Untuk melihat pasien dan pergerakan gantry CT-Scan.

BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN RADIASI

A. Prosedur Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi Dalam Operasi Normal


1. Prosedur pengoperasian Pesawat Sinar-X
Sumber Radiasi I

5
Nama Sumber : Pesawat TOSHIBA MOBILE
Type : KDC-10M-7
No.Seri : 66068
Kondisi Pesawat sinar x
KV max : 100
mAs max : 35

Prosedur Kerja
a. Sebelum dioperasikan :
1. Cek kontrol panel masukan listrik
2. Hidupkan panel Power ON
3. Atur kondisi mA,mAs,Kv
4. Tekan tombol change
Dimana indikator change up Kv naik sesuai kondisi yang diatur
b. Siap Operasional
Tekan tombol expose dengan indicator READY menyala
c. Setelah Operasional
1. Semua panel kembali keposisi netral
2. Matikan panel Power ke OFF
3. Cabut panel listrik

1. Prosedur Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping


a. Tidak berada pada berkas utama pesawat sinar X.
b. Menggunakan perlengkapan Proteksi radiasi seperti Apron Protective.
c. Keluarga/ rekan/ kerabat keluarga yang dewasa dan tidak sedang hamil.
2. Prosedur Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien
a. Menggunakan kolimasi pembatas sinar utama sesuai luas daerah yang di periksa.
b. Memperhatikan jumlah panduan paparan medis.
c. Melakukan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) di Instalasi Radiologi.
d. Bilamana mungkin berikan pelindung pada organ yang peka terhadap radiasi seperti
gonad, lensa mata, payudara dan tiroid.
3. Prosedur Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil
a. Tidak berada pada berkas utama pesawat sinar X.
b. Menggunakan perlengkapan proteksi radiasi seperti Apron protective.
c. Menggunakan film bagde selama bekerja di Instalasi Radiologi.
d. Menutup pintu masuk dengan rapat.
e. Pada saat bekerja, memperhatikan pasien dari kaca Pb.

6
B. Prosedur Intervensi Dalam Keadaan Darurat
Keadaan darurat adalah keadaan di luar dugaan yang memungkinkan terjadinya
bahaya radiasi bagi pekerja radiasi, pasien maupun masyarakat umum.
Tindakan yang harus dilakukan adalah:
1. Mematikan aliran listrik.
2. Mengevakuasi pasien.
3. Mengevaluasi dan mengisolasi tempat kejadian.
4. Meninjau kemungkinan yang terjadi dan mencatat semua kejadian untuk dilaporkan ke
BAPETEN.

BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN

A. Keadaan Operasi Normal


1. Pemantauan dosis para pekerja radiasi dengan film badge yang diproses hasilnya oleh
BPFK KENMENKES.
2. Pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi secara berkala.
3. Uji kalibrasi pesawat sinar X, uji fungsi dan perawatan peralatan serta program jaminan
kualitas.

B. Keadaan Darurat
1. Laporan investigasi kecelakaan radiasi.
2. Mencatat dosis, menghitung dan memperkirakan dosis yang diterima dan terdistribusi
pada pasien.

PENGESAHAN DOKUMEN RS. BAPTIS BATU

NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Kus Endah Aryati,S.ST. Pembuat Dokumen

7
Dr. Imanuel Eka Tantaputra Authorized Person

Dr. Arhwinda PA,Sp.KFR.,MARS. Direktur RS. Baptis Batu

Anda mungkin juga menyukai