OLEH:
WILLY WIJAYA
ZULFIKAR
TRINOVA REFIANA
YUNI SUNDARI
RUBIA
TAHUN
2012
7. Evaluasi
Dari hasil penyuluhan, didapatin seluruh peserta yang mengikuti
penyuluhan berperan aktif dalam kegiatan Tanya jawab. Keseluruhan
materi yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh para peserta
penyuluhan. Hal ini diketahui dari aktifnya para peserta menjawab
pertanyaan yang diberikan penyuluh.
MATERI PENYULUHAN
I.DEFINISI
Tantrums merupakan suatu luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak
terkontrol. Temper Tantrum (untuk selanjutnya disebut sebagai Tantrum)
seringkali muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun.
(Verdinand zaveira)
Menurut Pakar Perunding Pediatrik, Datuk Dr. Zulkifli Ismail, kanak-
kanak yang suka mengamuk atau lebih dikenali dengan istilah tantrum adalah
keadaan emosi yang datang secara tiba-tiba. Ia menyebabkan kanak-kanak
boleh merengek, menangis, menendang atau memukul orang lain tanpa sebab.
Terdapat juga kes di mana kanak-kanak yang sengaja menahan nafas sehingga
pengsan apabila mengamuk. Lebih teruk, ia boleh menyebabkan kanak-kanak
itu membenci seseorang, melukakan diri atau orang lain.
Bagaimanapun Zulkifli berkata, kelakuan itu adalah agak normal dalam
kalangan kanak-kanak berumur bermula usia dua tahun dan ia berlaku bukan
sahaja kepada kanak-kanak lelaki bahkan, kanak-kanak perempuan.
Sementara, istilah tantrum di laman sesawang Mayoclinic.com melalui
artikel Temper tantrums: How to keep the peace menjelaskan, kebanyakkan
pakar psikologi kanak-kanak melihat ia sebagai luahan rasa kekecewaan kanak-
kanak tidak kira dari sudut fizikal, emosi atau mental.
Menurut artikel itu, dalam lingkungan usia dua hingga tiga tahun, anak
kecil cenderung untuk mudah marah kerana kehendaknya tidak difahami.
(Datuk Dr. Zulkifli Ismail)
Dalam buku Tantrums Secret to Calming the Storm (La Forge: 1996)
banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa Tantrum adalah suatu perilaku
yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses
perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif dan emosi
anak. Sebagai bagian dari proses perkembangan, episode Tantrum pasti
berakhir.
Tantrum biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah.
Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap "sulit",
dengan ciri-ciri sebagai berikut
1. Memiliki kebiasaan tidur, makan dan buang air besar tidak teratur.
2. Sulit menyukai situasi, makanan dan orang-orang baru.
3. Lambat beradaptasi terhadap perubahan.
4. Mood-nya (suasana hati) lebih sering negatif.
5. Mudah terprovokasi, gampang merasa marah.
6. Sulit dialihkan perhatiannya.
Tantrum termanifestasi dalam berbagai perilaku. Di bawah ini
adalah beberapa contoh perilaku Tantrum, menurut tingkatan usia:
Di bawah usia 3 tahun:
* Menangis
* Menggigit
* Memukul
* Menendang
* Menjerit
* Memekik-mekik
* Melengkungkan punggung
* Melempar badan ke lantai
* Memukul-mukulkan tangan
* Menahan nafas
* Membentur-benturkan kepala
* Melempar-lempar barang
Usia 3 - 4 tahun:
* Perilaku-perilaku tersebut diatas
* Menghentak-hentakan kaki
* Berteriak-teriak
* Meninju
* Membanting pintu
* Mengkritik
* Merengek
IV. Berikut tips yang bisa kita lakukan dalam menghadapi anak
tantrum
1. tetap tenang. Beri anak waktu menguasi diri nya sendiri.
2. jangan hiarukan anak hingga dia bisa lebih tenang.
3. lakukan apapun yang sedang anda lakukan selama masa tantrum
berlangsung.
4. jangan memukul atau melakukan hukuman fisik apapun.
5. jangan menyerah pada tantrum anak, begitu menyerah mereka akan belajar
mempergunakan perilaku tak pada tempatnya untuk mendapatkan apa yang
mereka inginkan.
6. Ajarkan anak memilih di dalam batasan (Kamu ingin makan telur atau
sosis? Kamu ingin main air atau mandi?).
7. Ajarkan perbedaan antara kebutuhan dengan keinginan. Anak berhak
mendapatkan semua kebutuhannya (kasih sayang, kehangatan, dll) tetapi
tidak semua keinginan yang dapat diperolehnya.
8. Ajari anak berlatih menguasai dan mengendalikan emosinya, yaitu dengan
cara mengajaknya bermain musik, melukis, bermain bola, atau permainan
lainnya. Lewat permainan, anak akan belajar menerima kekalahan, belajar
untuk tidak sombong jika menang, bersikap sportif,juga dapat bersaing
secara sehat.
DOKUMENTASI KEGIATAN POSYANDU
No Nama Tanda Tangan
1