Laporan Lengkap
Laporan Lengkap
DI BANDUNG SELATAN
LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah
pada Semester II tahun Akademik 2015-2016
oleh
(Logo ITB)
Sari atau abstrak berisi judul dan diikuti latar belakang, tujuan, pokok masalah,
analisis masalah, cara pemecahan masalah, simpulan, dan (jika perlu) saran.
Semuanya dituangkan serba singkat sehingga jumlah kata pada sari itu lazimnya
sekitar dua ratus kata. Untuk kepentingan yang lebih luas, sari ini sering
diterjemahkan ke dalam salah satu bahasa internasional misalnya bahasa Inggris.
iii
PRAKATA
Puji syukur, judul, dalam rangka apa laporan penelitian ini dibuat
Penulis,
iv
KATA PENGANTAR
Pengantar dari orang lain yang mempunyai kompetensi sesuai dengan penelitian
atau orang yang bertanggung jawab atas kompetensi laporan penelitian
(penilaian)
v
SANWACANA
Khusus ucapan terima kasih ; dalam bentuk paragraf ; tidak bernomor ; tanpa
alasan
Terima kasih penulis sampaikan kepada Yth. Rektor ITB, Wakil Rektor Bidang
Akademik ITB, Dekan STEI, Ketua {rodi Informatika, Ketua Laboratorium,
Mang Amin, Mang Aman, Bapak Dadang, Bapak Diding, Bapak Dudung.
Gubernu Jawa Barat,
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................. iii
PRAKATA iv
KATA PENGANTAR* v
SANWACANA* vi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL* vii
DAFTAR GAMBAR*
DAFTAR ISTILAH*
DAFTAR GRAFIK*
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1
1.1.1 Latar belakang 2
1.1.2 Rumusan masalah 5
1,2 Ruang Lingkup Kajian
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Aggapan Dasar
1.5 Hipotesis
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.6.1 Metode
1.6.2 Teknik pengumpulan data
1.7 Sistematika Penulisan
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
Latar belakang yang baik terdiri atas minimal tiga paragraf. Paragraf pertama
berisi topik. Topik hendaknya berada dan tertulis eksplisit di bagian akhir
paragraf tersebut. Paragraf kedua berisi tema secara eksplisit, biasanya tertulis
Paragraf yang baik hendaknya disusun seperti piramida terbalik. Topik, tema, dan
menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca akan membuat suhu bumi terus
1
2
Gas karbondioksida hanya dapar diserap oleh tumbuhan karena untuk bisa
sebuah ruang berisi tumbuhan. Tumbuhan pada ruang ini akan digunakan untuk
menyerap karbondioksida. Ruang ini disebut, ruang terbuka hijau. Ruang terbuka
Ruang terbuka hijau memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai lahan hijau
untuk menyerap air hujan sebagai penambah nilai estetika suatu kawasan, dan
makhluk hidup. Ruang terbuka hijau pun harus dirawat dan dikelola dengan baik
agar memiliki fungsi yang maksimal. Ruang terbuka hijau yang ada diupayakan
pula dengan ruang terbuka hijau yang ada di lingkungan pendidikan, termasuk di
Kampus ITB sebagai salah satu kampus di Indonesia yang akan menuju World
karena ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan harus memiliki proporsi minimal
30% dari total luas lahannya. Dengan demikian, kami mencoba meneliti
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui cara memanfaatkan ruang terbuka hijau di
ITB. Kondisi dunia saat ini sudah mengkhawatirkan dengan adanya isu
pemanasan global. Untuk itu aspek ruang terbuka hijau menjadi sangat penting
untuk dibahas agar setiap bangunan yang ada menyesuaikan dengan lingkungan
1. Bagaimanakah...?
2. Bagaimanakah
3. bagamanakah
3
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan penulis kaji hal-hal berikut.
2.
3.
4.
5. Dampak Positif
6.
1. untuk mengetahui
2. untuk mengetahui
3. untuk mengetahui
tulisan ini dapat memberikan masukan kepada ITB dalam memanfaatkan ruag
terbuka hijau.
Menurut Lukman (2010 : 146) ruang terbuka hijau merupakan ruang-ruang dalam
kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area kawasan maupun dalam
bentuk area memanjang jalur yang dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka
yang pada dasarnya tanpa bangunan. Luas ruang terbuka hijau dalam suatu
kawasan minimal 30%. Pemanfaatan ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan
Ruang terbuka hijau merupakan ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih
luas baik dalam bentuk area kawasan maupun dalam bentuk area memanjang jalur
yang dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa
3
bangunan. Luas ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan minimal 30%.
Pemanfaatan ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan sangat banyak sehingga
dengan pemanfaatan yang maksimal kondisi lingkungan dan seluruh aspek yang
1.5 Hipotesis
Pemanfaatan ruang terbuka hijau di ITB akan efektif jika area hijaunya diperluas
lebih dari 30% dan perbaikan regulasi yang sesuai dengan manfaat ruang terbuka
hijau.
1.6.1 Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu mendesktipsikan data baik dari literatur
digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif analitis dengan
Pada penelitian kali ini kami menggunakan teknik pengumpulan data, berupa
1. studi literatur,
2. observasi lapangan,
3. wawancara, dan
4. penyebaran angket.
(uraikan)
3
Penulisan laporan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu pendahuluan,
teori dasar ruang terbuka hijau, analisis pemanfaatan ruang terbuka hijau di ITB,
serta simpulan dan saran. Pada bab satu akan dibahas mengenai latar belakang
ruang lingkup kajian, metode dan teknik pengumpulan data pada laporan
penelitian ini, serta sistematika penulisan. Pada bab dua akan disajikan
penjelasan umum dan aspek-aspek yang akan dikaji dengan fungsi ruang terbuka
hijau, manfaat ruang terbuka hijau, regulasi ruang terbuka hijau, pengelolaan
ruang terbuka hijau, keefektifan ruang terbuka hijau. Bab tiga akan menjabarkan
area ruang terbuka hijau di ITB, luas ruang, regulasi ruang, pengelolaan ruang,
pengaruh ruang terbuka hijau. Bab empat berisi tentang simpulan dan saran dari
penulis mengenai permasalahan yang kami angkat terkait dengan ruang terbuka
BAB I
PENDAHULUAN
karbondioksida di atmosfer akan menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca
akan membuat suhu bumi terus meningkat, perubahan iklim dan terjadinya
banyak bencana.
Gas karbondioksida hanya dapar diserap oleh tumbuhan karena untuk bisa
sebuah ruang berisi tumbuhan. Tumbuhan pada ruang ini akan digunakan untuk
menyerap karbondioksida. Ruang ini disebut, ruang terbuka hijau. Ruang terbuka
Ruang terbuka hijau memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai lahan hijau
untuk menyerap air hujan sebagai penambah nilai estetika suatu kawasan, dan
1
3
makhluk hidup. Ruang terbuka hijau pun harus dirawat dan dikelola dengan baik
agar memiliki fungsi yang maksimal. Ruang terbuka hijau yang ada diupayakan
Kampus ITB sebagai salah satu kampus di Indonesia yang akan menuju World
karena ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan harus memiliki proporsi minimal
30% dari total luas lahannya. Dengan demikian, kami mencoba meneliti
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui cara memanfaatkan ruang terbuka hijau di
ITB. Kondisi dunia saat ini sudah mengkhawatirkan dengan adanya isu
pemanasan global. Untuk itu aspek ruang terbuka hijau menjadi sangat penting
untuk dibahas agar setiap bangunan yang ada menyesuaikan dengan lingkungan
1.
2.
3.
yaitu:
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisaN laporan penelitian ini ialah
1.
2.
3.
Ruang terbuka hijau merupakan ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang
lebih luas baik dalam bentuk area kawasan maupun dalam bentuk area memanjang
jalur yang dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa
bangunan. Luas ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan minimal 30%.
Pemanfaatan ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan sangat banyak sehingga
dengan pemanfaatan yang maksimal kondisi lingkungan dan seluruh aspek yang
1.5 Hipotesis
Pemanfaatan ruang terbuka hijau di ITB akan efektif jika area hijaunya
diperluas lebih dari 30% dan perbaikan regulasi yang sesuai dengan manfaat
1.6.1 Metode
yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif analitis dengan
pendahuluan, teori dasar ruang terbuka hijau, analisis pemanfaatan ruang terbuka
hijau di ITB, serta simpulan dan saran. Pada bab satu akan dibahas mengenai latar
penelitian, ruang lingkup kajian, metode dan teknik pengumpulan data pada
laporan penelitian ini, serta sistematika penulisan. Pada bab dua akan disajikan
penjelasan umum dan aspek-aspek yang akan dikaji dengan fungsi ruang terbuka
hijau, manfaat ruang terbuka hijau, regulasi ruang terbuka hijau, pengelolaan
ruang terbuka hijau, keefektifan ruang terbuka hijau. Bab tiga akan menjabarkan
area ruang terbuka hijau di ITB, luas ruang, regulasi ruang, pengelolaan ruang,
pengaruh ruang terbuka hijau. Bab empat berisi tentang simpulan dan saran dari
penulis mengenai permasalahan yang kami angkat terkait dengan ruang terbuka
4. mengutip
5. membandingkan*
6. meringkas**
7. manfaat***
4. MENGUTIP*
Februari 2015, pukul 24.00 portofolio merupakan rencana kegiatan yang ditata
dengan rapi dan berhubungnan kegiatan selanjutnya1). Hal ini didukung oleh
pendapat Kaswanti, ed. (2004: 70) yang mengatan bahwa portofolio bagaikan
mesin dalam sebuah kendaraan. Pendapat ini sejalan dengan definisi yang
sebagi bla- nal mabagk. Ada pendapat lain yang mengatkan bahwa portofolio
98
merupakan pisan tajam tanpa duri (Raffell, dalam Amin, 2011: 700). Ada yang
5. membandingkan**
Nonowidjojo lebih mekankan pada tujuan portofolio. Ramlan, dkk. (2015: 48)
6 Merangkaum***
7. Manfaat****
ibarat roket, tak terlihat, begitu, cepat, dan menyeluruh. Akan tetapi Rambal
(2001: 46) mengatakan bahwa... Dua pendapat ini sangat bertentangan yang satu
mengatakan bahwa portofolio sangat cepat perkembangannya, tetapi di satu pihak
sangat lambat. Ada pemdapat lain yang mengataakan bahwa .... (Robert, 2010:
2.4
2.5
2.6
BAB II
2.6 Pelayanan
BAB III
3.2
3.8
BAB IV
4.1 Simpulan
4.2 Saran
PEMBATAS
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. et.al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Badudu, J.S. 1986. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT. Gramedia.
.... 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II. Jakarta: PT. Gramedia.
Barnett, Marva T., 1974. Element of Technical Writting. New York: Delman
Publisher,Albany.
Claubaugh, G.K. & Rozycki, E.G. (2001). The Plagiarism Book : A Students
Manual.
DepdikbudRI. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi, S. (Ed.) 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Pusat
Bahasa.
Keraf, Gorys. 1971. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.
---------------. 1975. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.
Komarudin. 1974. Metode Penulisan Skripsi dan Tesis. Bandung: Angkasa.
Mears, A.G. 1978. Cara yang Tepat untuk Berpidato. Gubahan Hengky K.
Bandung:
Cahaya Masa.
Munsy, Alif Danya (Remy Syilado). 2003. 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia
adalah
Asing. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Mc. Crimos, James M. 1967. Writting with a Purpose and from Source to
Statement.
Boston: Houghtan Mifflin Company.
Nababan, P.W.J. 1986. Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia.
Nazar, Noerzisri A, 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung:
Humaniora Utama Press.
Nasution, A. dan Thomas M. 1961. Buku Penuntun Untuk Membuat Tesis. Jakarta:
Jaya
Sakti.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
Purbo Hadiwidjoyo, M.M. 1978. Menyusun Laporan Teknik. Bandung: Penerbit
ITB.
Putrayasa, Ida Bagus, 2007. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika).
Bandung: PT
Refika Aditama.
Ramlan, M. 1978. Morfologi. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.
Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan
Etika. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Sugono, Dendy, 2009.Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT.
Gramedia
Pustama Utama.
Surachmad, Winarno. 1971. Paper-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Tarsito.
Tarigan, Jago. 1981. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya.
107
Bandung: Angkasa.
Trelease, San F. 1958. How to Write Scientific and Technical Papers. Baltimore:
The
Williams & Wilkins.
Undang-Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
Utorodewo, Felicia, dkk. 2007. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar
PenulisanIlmiah.
Jakarta: Lembaga PenerbitFEUI.
Zulkarnaen. (2012). Menghindari Perangkap Plagiarisme dalam Menghasilkan
Karya Tulis Ilmiah. Makalah. Disampaikan pada Pelatihan Penulisan
Artikel
Ilmiah, Lembaga Penelitian, Universitas Jambi, 16 Januari 2012.
Pustaka Internet
Avoiding Plagiarism.http://writing.mit.edu/wcc/avoidingplagiarsm.
Reitz, Joan M. Online Dictionary for Library and Information Science.
dalam http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_p.aspx
Supriyadi, D.(2013). Integritas Akademik.
Dalam http://mmr.ugm.ac.id/index.php/akademik/integritas-akademik
104
INDEKS
Indeks (penjurus)
Indeks memuat daftar istilah yang disusun alfabetis dan dirujuk ke nomor
halaman tempat istilah itu berada. Selain itu indeks ini dapat memuat daftar nama
yang ada pada karangan itu dan ditulis seperti daftar istilah.
104
INDEKS
Celsius
Celana
Cucui
Cacay
Zatuh
104
LAMPIRAN/APENDIKS
Lampiran
Bagian ini memuat tabel, peta, gambar dan ilustrasi lain sebagai penunjang. Selain
itu dapat dimuat contoh kuesioner, tes, pedoman wawancara, contoh perhitungan,
LAMPIRAN
104
RIWAYAT HIDUP
Riwayat hidup
Bagian ini memuat nama lengkap penulis beserta jati dirinya, riwayat pendidikan,
pekerjaan, karya tulis, pengalaman profesi dsb. Riwayat hidup ada yang ditulis
dalam bentuk daftar (makalah, laporan dsb) dan bentuk narasi (buku dsb).
104
RIWAYAT HIDUP
TABEL I
SARANA UMUM YANG TERSEDIA
Gambar 1
Pola Wilayah Administrasi Kota Bandung
Gambar 2
Kantor Gubernur Jawa Barat
08122375493
FTMD: fahmiasasono@gmail.com
FTSL: muhamadgandira@gmail.com