Anda di halaman 1dari 7

1.

Fungsi peamahaman, adalah fungsi yang membantu sasaran atau klien untuk
memahami dirinya termasuk potensi-potensi apa yang dapat digali.
kelemahan-kelemahan yang dapat diatasi, memahami masalah yang sedang
di hadapi, juga pemahaman terhadap lingkungan dimana individu sasaran
tersebut tinggal.1 Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif dan juga memahami
tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk di dalamnya informasi
pendidikan, jabatan/pekerjaan, karir dan informasi budaya).2

2. Fungsi pencegahan atau preventif, pelayanan bimbingan konseling sosial


senantiasa berusaha untuk membantu dalam mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi dan berusaha untuk mencegahnya agar tidak
di lakukan oleh konseli. Melalui fungsi ini konselor sosial diharapkan untuk
memberikan bimbingan kepada klien tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. adapun teknik yang
dapat dilakukan adalah pelayanan informasi dan bimbingan kelompok.
Beberapa masalah yang perlu di informasikan kepada konseli dalam rangka
mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak di harapkan. 3

3. Fungsi pengembangan, fungsi ini konselor sosial berusaha untuk


menciptakan lingkungan yang kondusif baik untuk belajar maupun untuk
tempat tinggal bagi kehidupan suatu keluarga, layanan yang dapat diberikan
antara lain: layanan informasi terutama yang berkaitan dengan profesi klien,
memberikan layanan informasi untuk home industri, membentuk kelompok
belajar usaha, diskusi untuk curah pendapat dll. Teknik bimbingan yang
dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi
1 Dra. Faizah Noer Laela,m.si. 2014. Bimbingan Konseling Sosial. Surabaya: Uin
Sunan Ampel Press. Hlm 49.

2 Jamal mamur asmani. 2010. Panduan efektif Bimbingan dan Konseling di


sekolah. Yogyakata: diva Press. Hlm 59.

3 Dr. Fenti Hikmawati, M.s.i. 2012. Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Hlm 16.
kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan
karyawisata.4

4. Fungsi perbaikan atau penyembuhan. yaitu fungsi bimbingan dan konseling


untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam
berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan
intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola
berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga
dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif
dan normatif. 5Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya untuk memberikan
bantuan kepada klien yang telah mengalami masalah. Baik yang menyangkut
masalah aspek pribadi, sosial atau karir

5. Fungsi penyaluran. Fungsi penyaluran konselor sosial berusaha memberi


bantuan layanan dalam rangka memaksimalkan potensi-potensi yang ada
pada diri klien sehingga dapat di aktualisasikan termasuk memanfaatkan
waktu luang untuk kegiatan-kegiatan yang lebih bermakna. Atau dengan kata
lain dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau
program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai
dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam
melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik
lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.6

6. Fungsi adaptasi yaitu fungsi bimbingan dalam membantu klien agar dapat
menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap norma-norma

4 Dr. Fenti Hikmawati, M.s.i. 2012. Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Hlm 16.

5 Drs. Andi Mapiare. 2012. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Usaha
nasional. Hlm 216.

6 Mukhlisah. 2014. Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Uin Sunan Ampel Press.
Hlm 38.
yang ada baik sosial ataupun agama, lingkungan dimana individu atau
keluarga tersebut tinnggal, kehidupan bersama dalam keluarga baik yang
sudah berkeluarga maupun yang akan berkeluarga dan lain-lain. 7 Dengan
menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan
konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi
Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun
menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan
konseli.8

7 Dra. Faizah Noer Laela,m.si. 2014. Bimbingan Konseling Sosial. Surabaya: Uin
Sunan Ampel Press. Hlm 51.

8 Elfi Muawanah, S.Ag., M.ag. dan Rifa hidayah, S.ag., M.psi.,M.si., p.si. 2012.
Bimbingan dan Konseling Islam di Sekolah dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm. 73.
Cerita tentang perselingkuhan

Kesuksesan tidak selalu berdampak positif bagi yang mengalaminya. Tanpa karakter
yang kuat, kesuksesan dapat membuat seseorang lupa diri. Salah seorang yang
mengalami lupa diri saat sukses seperti ini adalah Slamet warga gedangan kabupaten
Sidoarjo.

Kisahnya dimulai saat ia baru saja mendapatkan jabatan baru dan diperkenalkan oleh
seorang rekan kerjanya pada seorang wanita,Yulis. Tiga bulan menjalin hubungan, Yulis
langsung meminta Slamet menikah. Pernikahannya terlihat bahagia, apalagi sang istri
tidak lama kemudian mengandung. Namun inilah pengakuan Slamet

"Waktu istri saya mulai hamil, saya masih bisa selingkuh."

Yang lebih kejam lagi, Slamet selingkuh dengan wanita yang mengenalkannya pada
sang istri yang tak lain rekan satu kerjanya dan juga tetangganya sebut saja mujaroah.

"Awalnya mungkin karena kasihan, karena dia sering curhat akhirnya kami jadi
berhubungan seperti itu," demikian jelas Slamet

Hubungannya dengan wanita selingkuhannya membuat sikap Slamet berubah, semua itu
dilakukannya untuk menutupi kecurigaan sang istri.

"Saya kasar sama dia (istrinya atau yulis). Dengan dia diam, saya pikir masalah selesai."

Tapi sebaik apapun kebusukan ditutupi, baunya pasti tercium juga. Demikian juga
dengan perselingkuhan Slamet, apa yang tidak pernah dipikirkannya terjadi. Dua orang
polisi mendatangi rumah Slamet dan. Istrinya yang sedang hamil tua, kaget saat Samuel
dibekuk oleh polisi. "Saya melihat istri saya dalam kondisi seperti itu, saya hanya bisa
menyesali diri saja.." ungkap Slamet. Selepas Samuel dibawa oleh polisi, tetangganya
yang merupakan suami dari perempuan yang menjadi selingkuhan Slamet datang
kepada Yulis dan menjelaskan bahwa Samuel itu telah menghamili istrinya . Itu
sebabnya ia melaporkan Slamet kepada polisi."Kok ada masalah seperti ini, saya ngga
mau anak ini lahir.. Setelah saya nangis, saya sadar kalau saya pukulin perut saya nanti
anak saya lahir cacat," demikian yulis bertutur sambil matanya berkaca-kaca.
Sekalipun telah disakiti, namun masih ada cinta di hati Yulis untuk Slamet. Karenanya,
yulis dengan setia tetap mengunjungi Slamet di penjara. Penyesalan dan maaf, itu yang
terlontar dari mulut Samuel. Tapi penyesalan itu ada saat ia di balik jeruji. Ketika ia
telah bebas dan kembali bekerja, semua penyesalan itu tidak diingatnya lagi.

"Dengan gampang sekali saya mendapatkan uang, akhirnya saya pacari dua orang
karyawan saya. Waktu yang harusnya buat istri, saya pakai untuk bersama mereka."

Jauh di lubuk hati Slamet, sebenarnya ia tidak ingin menjadi seperti itu. Perilakunya tak
jauh beda dengan perilaku ayahnya, pribadi yang ia benci.

"Begitu ibu saya hamil, bapak saya tidak bertanggung jawab," tutur Slamet. "Saya
belum pernah mengenal sosok seorang ayah di rumah, hidup maunya saya sendiri. Tidak
ada yang bisa melarang."

Tapi kini, dirinya jadi seperti sang ayah. Ia menjadi pria yang tidak punya perasaan,
bahkan ia dengan berani membawa wanita selingkuhannya ke rumah. Suatu hari, salah
seorang selingkuhannya memberitahu Yulis bahwa Samuel tengah bersama seorang
wanita. Sudah tak tahan dengan ulah Samuel, Yulis pun mendatangi rumah wanita itu.

"Kalau kamu sayang sama suami saya, kamu ambil juga ngga apa-apa!" demikian ucap
Yulis sambil menggandeng anaknya. "Saya rela kok, ambil aja. Tapi panggil orangtua
kamu!"

"Kamu juga," tunjuk Yulis pada Slamet. "Panggil orangtua kamu, silahkan daripada
kamu berbuat zina!"

Untuk menenangkan keadaan, akhirnya Slamet pulang ke rumah. Tiba di rumah, Slamet
seperti telah dibutakan oleh cinta sesaatnya dengan wanita selingkuhannya.

"Waktu itu saya sudah kalut, ya sudahlah. Ini sudah tidak bisa dipertahankan. Kita cerai
saja.." permintaan cerai itu akhirnya dilontarkan oleh Slamet.

Yulis seperti tidak percaya Slamet tega mengatakan hal itu, hatinya hancur. Padahal
dirinya sudah mengorbankan banyak hal untuk mempertahankan rumah tangganya,
termasuk perasaan dan harga dirinya.
"Pengin saya, rumah tangga itu harmonis," ucap Yulis. "Tapi kok dia minta cerai.."

Yulis menanggapi serius pernyataan Slamet, ia pun mengemas barang-barang miliknya


dan anaknya. Tapi tiba-tiba Slamet datang.

"Maafin aku ya aku sangat sayang sama kamu," demikian ungkap Slamet.

"Saya cuma bisa bilang saya nyesal. Tapi itulah perbuatan-perbuatan saya. Saya takut,
sampai saat ini pun saya masih takut, saya takut anak saya mengalami seperti apa yang
saya lakukan pada orang lain," jelas Slamet

Namun yulis mengabaikan perkataan selamet dan meninggalkan rumah nya bersama
anaknya menuju rumah orang tuanya. Dan hingga kini mereka belum saja resmi
bercerai karena alasan demi pendidikan
Daftar Pustaka

Hikmawati Fenti. 2012. Bimbingan Konseling. Jakarta: PT RajaGrafindo persada.

Mapiare Andi. 2010. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Surabaya : Usaha Nasional.

Mamur Asmani, Jamal. 2010. Panduam Efektif Bimbingan Konseling di Sekolah.


Jogjakarta : Diva press.

Muawanah, Elfi dan Rifa Hidayah. 2012 Bimbingan Konseling Islami di Sekolah
dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

Mukhlisah. 2014. Bimbingan dan Konseling. Surabaya : Uin Sunan Ampel press.

Noer Laela, Faizah. 2014. Bimbingan Konseling Sosial. Surabaya : Uin Sunan Ampel
press.

Anda mungkin juga menyukai