M e M o R I
M e M o R I
PENINJAUAN KEMBALI
Terhadap
Antara
Melawan
Labuan Bajo, 10
April 2017.
MEMORI
PENINJAUAN KEMBALI
Terhadap
Antara
Melawan
Kepada
Di
Jakarta.
Dengan hormat.
Yang bertanda tangan dibawah ini saya LAANE IBRAHIM Nelayan, Lamtoro,
Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat
Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam hal ini bertindak secara langsung untuk
dfan atas nama sendiri dengan memilih domosili Hukum pada Pengadilan
Negeri Labuan Bajo, dengan ini mengajukan Memori Peninjauan Kembali
terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Nomor : 102/Pdt/2016/PT Kpg,
tanggal 28 April 2016 dalam Perkara Nomor : 25/Pdt.G/2015/PN LBJ, tanggal
16 November 2015 dan selanjutnya disebut sebagai Pemohon Peninjauan
Kembali yang semula Pembanding / Tergugat.
Kemudian dari pada itu datang seorang Penitera Pengadilan Negeri Labuan Bajo ke
rumah anak perempauan Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat dan mengatakan bahwa kalau bapa kamu (Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat) mau masalah selesai maka
Termohon peninjauan kembali semula Terbanding/Penggugat akan memberikan
uang sejumlah Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) akan tetapi pemohon
dengan tegas menolak, beberapa lama kemudian datang Pengacara dengan
mengatakan kepada Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat
bahwa kalau Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat mau
masalah tidak repot maka termohon peninjauan kembali semula
terbanding/Penggugat akan memberikan uang sejumlah Rp. 100.000.000,-(seratus
juta rupiah) dan tetap Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat
dengan tegas menolak, tidak putus asa esok harinya datang lagi Pengacara dengan
maksud yang sama akan tetapi tawarannya sudah menurun menjadi
Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) dan tetap dengan tegas Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat menolaknya.
Setelah itu beberapa waktu kemudian datang Panitera Pengadilan Negeri Labuan
Bajo dengan memberikan Surat Pemberitahuan Eksekusi akan tetapi Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat keberatan menandatanganinya
akan tetapi dipaksa dengan mengatakan bahwa bapa (Pemohon Peninjauan
Kembali semula pembanding/tergugat) tanda tangan saja nanti hari selasa ke
Kantor Pengadilan Negeri Labuan Bajo baru kita atur, mendengar demikian maka
Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat menantangani, dan
sesesuai kesepakatan sehingga Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat datang ke Kantor Pengadilan Negeri Labuan Bajo pada hari
selasa dan disana diarahkan untuk pemohon menempuh upaya peninjauan
kembali, Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat jadi bingung
karena mengapa sehingga Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat menempuh upaya kasasi sedangkan perkara ini masih
diperiksa di Mahkamah Agung Republik Indonesia di Jakarta karena Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat mengajukan kasasi, akhirnya
Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat bersedia untuk
menempuh upaya Peninjauan Kembali akan tetapi dengan maksud kiranya eksekusi
dapat ditangguhkan sambil menunggu Putusan Peninjauan kembali.
1. Keberatan Pertama.
2. Mengutip Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang diamini oleh Putusan
Pengadilan Tinggi Kupang pada hal 2 point 3 dimana terbaca Bahwa tanah
sebagaimana dimaksud dalam butir 1 diatas telah dibeli penggugat dari turut
tergugat berdasarkan Surat Keterangan Jual Beli/Penyerahan Hak Milik Tanah
tertanggal 15 November 1997 (Vide bukti P3) dengan harga Rp.5.000.000,-
(lima juta rupiah).
* Terhadap kutipan sebagaimana teruraui diatas, Pemohon Peninjauan
Kembali semula pembanding/tergugat berpendapat sebagai berikut :
-Bahwa Majelis Hakim Pengdilan Tinggi Kupang hanya mengamini dengan
memperkuat pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Labuan Bajo
yang telah salah dalam menerapkan hukum karena pada dasarnya tidak
mengkaji dan menganalisa fakta dan bukti hukum dengan cermat yang
pada gilirannya salah menerapkan hukum karena hanya sekedar milihat
adanya bukti formil berarti sudah cukup pembuktiannya tanpa
mempertimbangkan kaitan bukti formil dengan bukti materiil yang sudah
jelas berkaitan erat. Karena itu semestinyadikaji lebih dalam dan cermat
sehingga dengan demikian dapat memperoleh
pertimbangan hukum yang benar, mengapa?
-Pendapat pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat
beralasan karenaq pada tahun 1986 almarhum Kuba Usman selaku Kepala
Desa Labuan Bajo saat itu belum menggunakan sebeutan Haji didapan
namanya karena belum menunaikan Ibadah Haji dan semua warga
mengetahui itu, demikian pula almarhum mulai menggunakan sebutan
Haji didepan namanya setelah kembali menunaikan Haji untuk pertama
kali pada tahun 1990 dan semua mengetahui itu pula terkecuali mereka
mereka tertentu yang tidak mengetahui hal tersebut. Dengan demikian
maka bukti P3 tersebut amat sangat tidak memiliki nilai hukum sama
sekali, dalil ini diperkuat dengan bukti baru yag ditemukan dan diperoleh
kemudian diajukan oleh Pemohon peninjauan kembali semula
pembanding/tergugat sebagaimana terlampir, dan oleh karena itu mohjon
Majelis Hakim Peninjauan Kembali dengan pernyataan hukum menolak
bukti P3 tersebut.
- Kalau demikian bagaimanakah pertimbangan hukum terhadap bukti P1`
yang diajukan oleh Termohon peninjauan kembali semula
terbanding/penggugat . karena Surat Jual Beli yang merupakan bukti P1
tersebut tidak ditanda tangani oleh beberapa saksi dan tidak
ditandatangani juga oleh Kepala Desa Lasbuan Bajo, sedangkan bukti P3
ditanda tangani oleh Kepala Desa Tanpa dihadiri oleh para saksi yang
menandatangani Surat Jual Beli tersebut (bukti P1) tersebut. Dengan
demikian muncul pertanyaan bahwa iyakah bukti P3 tersebut lahir pada
saat diketahui bahwa Kepala Desa Labuan Bajo saat itu belum
menggunakan Haji didepan Namanya karena belum melaksanakan Ibadah
Haji? Ataukah kwitansi jual beli tersebut ditanda tangani pada saat Kepala
Desa Labuan Bajo saat itu telah menggunakan Haji didepan namanya
karena telah menunaikan Ibadah Haji?. Kalau bukti P3 dapat dikaji dan
dijadikan dasar pertimbangan, mengapa bukti Surat Pertanyataan yang
diajukan oleh para saksi dan terungkap pula ketrangan saksi didalam
persidangan tidak dikaji sebagai bahan pertimbangan? Pengkajian dan
atau analisa tentang bukti P3 tidak memiliki nilai hukum karena tidak
dipertimbangkan dengan turut mengkaji Surat Pernyataan dan
keterangan saksi yang diajukan dalam persidangan.? Dengan demikian
maka mohon kiranya majelis Hakim Peninjauan Kembali menolak dan
mengesampinghkan bukti P3 tersebut.
3. Demikian pula kutipan halaman 17 jawaban tergugat pada garis datar no 1
dan no 2 Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang diperkuat oleh
Putusan Pengadilan Tinggi Kupang.
*Terhadap kutipan sebagaimana terbaca diatas, maksa Pemohon perninjauan
kembali semula pembanding/tergugat berpandapat bahwa :
-Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tidak melakukan Pengkajian atau
Analisa terhadap kutipan diatas dan hanya dengan gampang menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang nyata nyata menerapkan
pertimbangan hukum yang keliru sehingga mengeluarkan Putusan yang
salah. Hal ini menandakan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi maupun
Majerlis Hakim Pengadilan Negeri Labhuan Bajo sama sekali tidak
mel;akukan pengkajian atau analisa terhadap kutipan sewbagai mana
tersebut diatas, pada hal kutipan ini sungguh membutuhkan pengkajian dan
atau analisa yang dalam sehingga dapat menghasilkan pertimbangan hukum
yang tidak keliru.
-Pendapat Pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat ini
beralasan karena Pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat
btelah membantah dengan menjelaskan bahwa tempat/lokasi obyek
sengketa bukab bernama Burga Boleng akan tetapi bernama Baruga Boleng,
dalil ini beralasan karena bukan sekedar nama akan tetapi Baruga Boleng
nmengandung arti yaitu Baruga artinya tempat berkumpul sedangkan Boleng
artinya Warma Masyarakat Adat Boleng, jadi arti keseluruhannya adalah
Tempat Berkumpul Masyarakat Adat Boleng, dalil ini diperkuat dengan bukti
yaitu Surat Pengantar dari Lurah Labuan Bajo kepada Camat Komodo serta
pernyataan para saksi sebagaimana bukti terlampir. Sedangkan Termohon
Peninjauan kembali semula terbanding/penggugat tidak dapat
membuktikan bahwa nama lokasi obyek sengketa tersebut bernama Burga
Boleng. Dengan begitu menjadi jelas bahwa tidak pernah ada kontak
langsung antara Petrus Pahun dengan Laane Ibrahim karena tidak pernah
saling kenal mengenal, dan oleh karena itu semua bukti yang diajukan oleh
termohon peninjauan kembali semula terbanding/penggugat tidak memiliki
nilai hukum sehingga mohon kiranya Majelis Hakim Peninjauan Kembali
dengan mangatakan Hukum menolak dan mengesampingkan semua Bukti
tersebut.
A. Berdasarkan hal hal yang diuraikan terdahulu maka perlu untuk dikaji dan
dipertimbangkan karena berindikasi terjadinya persekongkolan atau
permufakatan.
B. Berdasarkan uraian keberatan keberatan diatas menandakan bahwa Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Kupang tidak secara menyeluruh merlakukan
pengkajian dan analisa wsehingg slah menerapkan hukum dengan
memperkuat Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang kentara salah
dalam menerapkan hukum karena :
1. Gugatan ditujukan kepada tergugat tidak jelas dan kabur.
2. Batas batas obyek sengketa tidak jelas.
3. Lokasi Obyek sengketa tidak jelas.
4. Tidak mengakaji dan menganalisa bukti Formil dan bukti Materiil dengan
cermat dan teliti.
5. Lebih mengamini bukti Formil Termohon Peninjauan kembali semula
terbanding penggugat tanpa mengkaji bukti Formil dari Pemohon
peninjauan kembali semula pembanding/tergugat.
6. Tidak secara menyeluruh melakukan pengkajian dan analisa sehingga
pertimbangan hukumnya keliru yang mengakibatkan penerapan
hukumnyapun keliru.
7. Tidak menemukan pokok masalah karena tidak ada pengkajian dan
analisa yang cermat secara menyeluruh tetapi hanya mengamini sepihak.
LAANE IBRAHIM.