Anda di halaman 1dari 12

MEMORI

PENINJAUAN KEMBALI

Terhadap

PUTUSAN PENGADILAN TINGGI KUPANG


Nomor : 102/PDT/2016/PT KPG, tanggal 14 Maret 2016

DALAM PERKARA Nomor : 25/Pdt.G/2015/PN LB, tanggal 16


November 2015

Antara

Tuan LAANE IBRAHIM semula Pembanding / Tergugat


sekarang Pemohon Peninjauan Kembali.

Melawan

Tuan STEFANUS NGGAUN dkk semula Terbanding /


Penggugat sekarang Termohon Peninjauan Kembali.

Labuan Bajo, 10
April 2017.
MEMORI

PENINJAUAN KEMBALI

Terhadap

PUTUSAN PENGADILAN TINGGI KUPANG

Nomor : 102/PDT/2016/PT KPG, tanggal 14 Maret 2016

DALAM PERKARA Nomor : 25/Pdt.G/2015/PN LB, tanggal 16 November 2015

Antara

Tuan LAANE IBRAHIM semula Pembanding / Tergugat sekarang Pemohon


Peninjauan Kembali.

Melawan

Tuan STEFANUS NGGAUN dkk semula Terbanding / Penggugat sekarang


Termohon Peninjauan Kembali.

Kepada

Yth. KETUA MAHKAMAH AGUNGH REPUBLIK INDONESIA

Di

Jakarta.

Dengan hormat.

Yang bertanda tangan dibawah ini saya LAANE IBRAHIM Nelayan, Lamtoro,
Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat
Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam hal ini bertindak secara langsung untuk
dfan atas nama sendiri dengan memilih domosili Hukum pada Pengadilan
Negeri Labuan Bajo, dengan ini mengajukan Memori Peninjauan Kembali
terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Nomor : 102/Pdt/2016/PT Kpg,
tanggal 28 April 2016 dalam Perkara Nomor : 25/Pdt.G/2015/PN LBJ, tanggal
16 November 2015 dan selanjutnya disebut sebagai Pemohon Peninjauan
Kembali yang semula Pembanding / Tergugat.

Memori Peninjauan Kembali ini diajukan dalam keadaan terpaksa namun


tetap diupayakan sesuai dengan tata cara yang dipersyaratkan oleh Undang
undang karena telah mendaftar Pernyataan sebagai upaya Peninujauan
Kembali pada tanggal 7 April 2017 dan diajukan masih dalam batas
tenggang waktu sesuai dengan yang ditentukan oleh Undang undang, dan
oleh karena itu secara Formil diharapkan Memori Peninjauan Kembali ini
dapat diterima.

Selanjutnya dengan ini Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan Memori


Peninjauan Kembali terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Nomor :
102/Pdt/2015/PT KPG, tanggal 28 April 2016 dalam Perkara Nomor :
24/Pdt.G/2015/PN Lbj, tanggal 16 November 2015 yang mana Amar Putusannya
adalah sebagai berikut :
1. Menerima Permohonan Banding dari Pembanding yang semula sebagai
Tergugat.
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo Nomor :
25/Pdt.G/2015/PN Lbj, tanggal 28 April 2016 yang dimohonkan banding
tersebut.
3. Menghukum Pembanding untuk membayar biasya perkara dalam semua
tingkatan Pengadilan yang tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,-
(seratus lima puluh ribu rupiah).

Bahwa walaupun Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat tidak


memiliki kemampuan apalagi sebagai Ahli Hukum, namun sebagai orang awam
yang tidak mempunyai keahlian khusus dalam bidang hukum, Pemohon Peninjauan
Kembali semula pembanding/tergugat telah berupaya dengan segala keterbatasan
yang Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat memiliki dengan
latar belakang pendidikan fomil yang rerndah, telah dengan cermat meneliti
dengan seksama Putusan Pengadilan Tinggi Kupang yang begitu dengan mudah,
gampang dan tergesa gesa sehingga akhirnya mengeluarkan Putusan yang pada
pokoknya mengamini Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang nyata nyata
walaupun tanpa menggunakan kaca pembesar dapat dilihat dengan terang
benderang ketidak cermatan dalam pengkajian dan penganalisaan sehingga
pertimbangan dan penerapan hukumnya keliru, dan oleh karena itu dengan tegas
Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat keberatan terhadap
Putusan Pengadilan Tinggi Kupang tersebut dengan mengajukan Permohonan
Peninjauan Kembali dengan menggunakan alat alat bukti formil baru berupa Surat
surat yang baru Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat
temukan dan diperoleh sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dengan Memori Peninjauan Kembali ini.

Sebelum Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat mengajukan


Keberatan keberatan, Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat
memohon ijin untuk terlebih dahulu menyampaikan hal hal yang janggal yang
menimpa Pemohon karena terindikasi merupakan tindakan persekongkolan atau
permufakatan sebagai masukan dan mohon kiranya dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi Mejelis Hakim Peninjauan Kembali.

Bahwa hal hal yang Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat


sampaikan ini benar benar telah menimpa Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat yang adalah sebagai berikut :

Bahwa sebagai Pemohon Peninjauan Kembali semula Pembanding/Tergugat pada


saat persidangan digelar di Pengadilan Negeri Labuan Bajo belum sempat
menggunakan Pengacara dan Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo menyatakan
bahwa Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat dalam pihak
yang kalah sehingga Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat
menggunakan Pengacara namun hasil Putusan Pengadilan Tinggi Kupang
menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo tersebut.

Dengan demikian maka Pemohon Peninjauan Kembali semula


pembanding/tergugat menempuh upaya Kasasi dengan menggunakan Pengacara
yang sama dan ternyata Memori kasasi Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat tidak dikirim oleh Pengacara dimaksud sehingga Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat kaget saat Panitera Pengadilan
Negeri Labuan Bajo membawa dan menyerahkan kepada Pemohon Peninjauan
Kembali semula pembanding/tergugat termbusan Surat yang ditujukan kepada
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dimana pokok suratnya
memberitahukan bahwa Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat tidak mengirim Memori Kasasi.

Dengan tembusan surat tersebut Pemohon Peninjauan Kembali semula


pembanding/tergugat bertanya kepada Pengacara apa maksud surat tersebut dan
pengacara berdalil segala dalil dan oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali
semula pembanding/tergugat mendesak sehingga pengacara mengaku dengan
berterus terang bahwa Memori Kasasi tidak dikirim.

Kemudian dari pada itu datang seorang Penitera Pengadilan Negeri Labuan Bajo ke
rumah anak perempauan Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat dan mengatakan bahwa kalau bapa kamu (Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat) mau masalah selesai maka
Termohon peninjauan kembali semula Terbanding/Penggugat akan memberikan
uang sejumlah Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) akan tetapi pemohon
dengan tegas menolak, beberapa lama kemudian datang Pengacara dengan
mengatakan kepada Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat
bahwa kalau Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat mau
masalah tidak repot maka termohon peninjauan kembali semula
terbanding/Penggugat akan memberikan uang sejumlah Rp. 100.000.000,-(seratus
juta rupiah) dan tetap Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat
dengan tegas menolak, tidak putus asa esok harinya datang lagi Pengacara dengan
maksud yang sama akan tetapi tawarannya sudah menurun menjadi
Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) dan tetap dengan tegas Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat menolaknya.

Setelah itu beberapa waktu kemudian datang Panitera Pengadilan Negeri Labuan
Bajo dengan memberikan Surat Pemberitahuan Eksekusi akan tetapi Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat keberatan menandatanganinya
akan tetapi dipaksa dengan mengatakan bahwa bapa (Pemohon Peninjauan
Kembali semula pembanding/tergugat) tanda tangan saja nanti hari selasa ke
Kantor Pengadilan Negeri Labuan Bajo baru kita atur, mendengar demikian maka
Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat menantangani, dan
sesesuai kesepakatan sehingga Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat datang ke Kantor Pengadilan Negeri Labuan Bajo pada hari
selasa dan disana diarahkan untuk pemohon menempuh upaya peninjauan
kembali, Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat jadi bingung
karena mengapa sehingga Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat menempuh upaya kasasi sedangkan perkara ini masih
diperiksa di Mahkamah Agung Republik Indonesia di Jakarta karena Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat mengajukan kasasi, akhirnya
Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat bersedia untuk
menempuh upaya Peninjauan Kembali akan tetapi dengan maksud kiranya eksekusi
dapat ditangguhkan sambil menunggu Putusan Peninjauan kembali.

Lain harapan Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat lain


tindakan bagi Pengadilan Negeri Labuan Bajo dengan mengirin Surat
Pemberitahuan Eksekusi.

Dan oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat


bersedia untuk menempuh upaya Peninjauan kembali sehingga Pemohon
Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat datang ke Kantor Pengadilan
Negeri Labuan Bajo dengan maksud untuk mendaftar dan mengajukan Permohonan
mengupayakan Peninjauan kembali akan tetapi Panitera Pengadilan Negeri Labuan
Bajo mengatakan kepada Pemohon Peninjauan Kembali semula
pembanding/tergugat bahwa tidak apa apa nanti masukan Permohonan sekaligus
dengan Memori Peninjauan Kembali, tidak apa apa, dengan demikian maka
Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat pamit kembali.

Demikianlah uraian Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat


diatas dan mohon sudihlah kiranya Majelis Hakim Peninjauan Kembali dapat
menerima ini sebagai bahan masukan yang dapat dikaji dan dianalisa untuk
dipertimbangkan karena tindakan tsb berkaitan erat dengan perkara ini sehingga
terindikasi adanya permufakatan dan atau persekongkolan.

Selanjutnya dibawah ini Pemohon Peninjauan Kembali semula


pembanding/tergugat mengajukan keberatan keberatan terhadap Putusan
Pengadilan Tinggi Kupang yang pada nota benenya hanya mengaulangi saja
sehingga dengan mudah menguatkan Putusan Pengadilan Tingkat Pertama
sedangkan nyata nyata Pengadilan Tingkat Pertama telah salah menerapkan
pertimbangan hukum terhadap perkara ini.

Adapun keberatan keberatan Pemohon Peninjauan Kembali semula


pembanding/tergugat adalah sebagai berikut :

1. Keberatan Pertama.

Bahwa mencermati halaman 21 Putusan Pengadilan Tinggi Kupang yang mengamini


Putusan Pengadilan Tingkat Pertama dimana tertulis Bahwa memngenai alat alat
bukti yang dijadikan alas an banding ternyata Majelis Hakim Pengadilan Tingkat
Pertama telah mempertimbangkan dengan tepat dan benar mengenai alat bukti
yang dugunakan para pihak sehingga dalam tingkat banding perkara ini hanya
merupakan pengulangan saja dan oleh karena itu apa yang dijadikan alasan ini
patut ditolak dan dikesampingkan.

Terhadap pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Kupang sebagaimana


terurai diatas maka Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat
berpendapat sebagai berikut :

Cukup menarik karena di Tingkat Banding perkara ini hanya merupakan


pengulangan saja tanpa bersusah payah mengkaji dan menganalisa dengan cermat
dan mendalam bahkan mungkin tidak sama sekali karena hanya pengulangan saja.

Pendapat Pemohon Peninjauan Kembali semula pembanding/tergugat terurai


diatas tersebut beralasan karena apabila dicermati halaman 2 Putusan Pengadilan
Tinggi Kupang yang mengiyakan Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo tentang
batas batas obyek sengketa yang diajukan oleh termohon peninjauan kembali yang
semula terbanding/penggugat terutama batas sebelah selatan dengan tanah milik
Ibu Wilhelmus Lakar dan sebelah timur dengan tanah milik D.G Turuk. Dalil ini
sangat mengocek perut padahal bukan teks sandiwara karena apabila dipadukan
dengan bukti P1 dan P2 yang diajukan oleh termohon semula
terbanding/penggugat tertulis dengan jelas bahwa surat dan kwitansi jual beli
antara Laane dengan Lambertus lakar yakni batas sebelah selatan dengan tanah
milik Lambertus Lakar dan sebelah timur dengan tanah milik D.G Taruk, disisi lain
apabila dibandingkan dengan bukti P7 yang diajukan oleh termohon semula
terbanding/penggugat dimana bukti P7 tersebut merupakan Sertifikat atas nama
Ibu Wlhelmina Maisya yang mengartikan bahwa obyek sengketa sebelah selatan
berbatasan dengan tanah milik Ibu Wilhelmina Maisya yang adalah isteri sah
Lambertus Lakar. Dengan demikian maka apabila dikaitkan antara bukti P1,P2 dan
P7 tanpa menggunakan kaca pembesar sekalipun dapat terlihat terang benderang
bahwa ketiga bukti tersebut tidak ada kesesuaian satu dengan yang lain. Namun
untuk menutup mata atau dengan maksud untuk mengalihkan perhatian terhadap
keabsahan bukti P1,P2 dan P7 terrsebut agar lolos dari pengkajian dan
penganalisaan hukum sehingga Termohon semula terbanding/penggugat berdalil
bahwa Ibu Wilhelmus Lakar in cassu Ibu Wilhelmina Maisya yang adalah istri sah
dari Lambertus Lakar sebagaimana termuat pada halaman 22 alinea Putusan
Pengadilan Tinggi Kupang yang mengamini Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo
adalah merupakan dalil yang dibuat buat oleh termohon Peninjauan Kembali
semula terbanding/penggugat yang menandakan bahwa ada scenario yang
terencana dan terukur karena dalil tersebut tidak beralasan,Termohon peninjauan
kembali semula terbanding/penggugat tidak dapat atau tidak bisa membuktikan
secara hukum bahwa siapa dia Ibu Wilhelmus Lakar dan siapa dia Ibu Wlihelmina
Maisya akan tetapi hanya in cassu incassu saja. Kalau demikian maka pemohon
Peninjauan kembali semula Pembanding/tergugat ingin tahu bahwa obyek sengketa
manakah yang digugat oleh Termohon Peninjauan Kembali semula
Terbanding/Penggugat sebagai pemiliknya? Apakah obyek sengketa sebelah selatan
berbatasan dengan Ibu Wilhelmus Lakar dan sebelah timur berbatasan dengan
tanah milik D.G Turuk ataukah obyek sengketa sebelah selatan berbatasan dengan
sertifikat milik Ibu Wilhelmina Maisya sesuai dengan bukti P7 tersebut? dan ataukah
obyek sengketa sebelah selatan berbatasan dengan Lambertus Lakar sesuai
dengan bukti P1 danj P2 tersebut? Dan oleh karena bukti P1,P2 mdan P7 mtidak
bersesuaian maka bukti bukti tersebut tidak memiliki nilai hukum, hal ini diperkuat
dengan bukti baru yang ditemukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali semula
Pembanding/Tergugat sebagaimana terlampir, dengan demikian maka mohon
kiranya Majelis Hakim Peninjauan Kembali menyatakan dengan hukum menolak
gugatan penggugat untuk seluruhnya.

2. Mengutip Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang diamini oleh Putusan
Pengadilan Tinggi Kupang pada hal 2 point 3 dimana terbaca Bahwa tanah
sebagaimana dimaksud dalam butir 1 diatas telah dibeli penggugat dari turut
tergugat berdasarkan Surat Keterangan Jual Beli/Penyerahan Hak Milik Tanah
tertanggal 15 November 1997 (Vide bukti P3) dengan harga Rp.5.000.000,-
(lima juta rupiah).
* Terhadap kutipan sebagaimana teruraui diatas, Pemohon Peninjauan
Kembali semula pembanding/tergugat berpendapat sebagai berikut :
-Bahwa Majelis Hakim Pengdilan Tinggi Kupang hanya mengamini dengan
memperkuat pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Labuan Bajo
yang telah salah dalam menerapkan hukum karena pada dasarnya tidak
mengkaji dan menganalisa fakta dan bukti hukum dengan cermat yang
pada gilirannya salah menerapkan hukum karena hanya sekedar milihat
adanya bukti formil berarti sudah cukup pembuktiannya tanpa
mempertimbangkan kaitan bukti formil dengan bukti materiil yang sudah
jelas berkaitan erat. Karena itu semestinyadikaji lebih dalam dan cermat
sehingga dengan demikian dapat memperoleh
pertimbangan hukum yang benar, mengapa?
-Pendapat pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat
beralasan karenaq pada tahun 1986 almarhum Kuba Usman selaku Kepala
Desa Labuan Bajo saat itu belum menggunakan sebeutan Haji didapan
namanya karena belum menunaikan Ibadah Haji dan semua warga
mengetahui itu, demikian pula almarhum mulai menggunakan sebutan
Haji didepan namanya setelah kembali menunaikan Haji untuk pertama
kali pada tahun 1990 dan semua mengetahui itu pula terkecuali mereka
mereka tertentu yang tidak mengetahui hal tersebut. Dengan demikian
maka bukti P3 tersebut amat sangat tidak memiliki nilai hukum sama
sekali, dalil ini diperkuat dengan bukti baru yag ditemukan dan diperoleh
kemudian diajukan oleh Pemohon peninjauan kembali semula
pembanding/tergugat sebagaimana terlampir, dan oleh karena itu mohjon
Majelis Hakim Peninjauan Kembali dengan pernyataan hukum menolak
bukti P3 tersebut.
- Kalau demikian bagaimanakah pertimbangan hukum terhadap bukti P1`
yang diajukan oleh Termohon peninjauan kembali semula
terbanding/penggugat . karena Surat Jual Beli yang merupakan bukti P1
tersebut tidak ditanda tangani oleh beberapa saksi dan tidak
ditandatangani juga oleh Kepala Desa Lasbuan Bajo, sedangkan bukti P3
ditanda tangani oleh Kepala Desa Tanpa dihadiri oleh para saksi yang
menandatangani Surat Jual Beli tersebut (bukti P1) tersebut. Dengan
demikian muncul pertanyaan bahwa iyakah bukti P3 tersebut lahir pada
saat diketahui bahwa Kepala Desa Labuan Bajo saat itu belum
menggunakan Haji didepan Namanya karena belum melaksanakan Ibadah
Haji? Ataukah kwitansi jual beli tersebut ditanda tangani pada saat Kepala
Desa Labuan Bajo saat itu telah menggunakan Haji didepan namanya
karena telah menunaikan Ibadah Haji?. Kalau bukti P3 dapat dikaji dan
dijadikan dasar pertimbangan, mengapa bukti Surat Pertanyataan yang
diajukan oleh para saksi dan terungkap pula ketrangan saksi didalam
persidangan tidak dikaji sebagai bahan pertimbangan? Pengkajian dan
atau analisa tentang bukti P3 tidak memiliki nilai hukum karena tidak
dipertimbangkan dengan turut mengkaji Surat Pernyataan dan
keterangan saksi yang diajukan dalam persidangan.? Dengan demikian
maka mohon kiranya majelis Hakim Peninjauan Kembali menolak dan
mengesampinghkan bukti P3 tersebut.
3. Demikian pula kutipan halaman 17 jawaban tergugat pada garis datar no 1
dan no 2 Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang diperkuat oleh
Putusan Pengadilan Tinggi Kupang.
*Terhadap kutipan sebagaimana terbaca diatas, maksa Pemohon perninjauan
kembali semula pembanding/tergugat berpandapat bahwa :
-Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tidak melakukan Pengkajian atau
Analisa terhadap kutipan diatas dan hanya dengan gampang menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang nyata nyata menerapkan
pertimbangan hukum yang keliru sehingga mengeluarkan Putusan yang
salah. Hal ini menandakan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi maupun
Majerlis Hakim Pengadilan Negeri Labhuan Bajo sama sekali tidak
mel;akukan pengkajian atau analisa terhadap kutipan sewbagai mana
tersebut diatas, pada hal kutipan ini sungguh membutuhkan pengkajian dan
atau analisa yang dalam sehingga dapat menghasilkan pertimbangan hukum
yang tidak keliru.
-Pendapat Pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat ini
beralasan karena Pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat
btelah membantah dengan menjelaskan bahwa tempat/lokasi obyek
sengketa bukab bernama Burga Boleng akan tetapi bernama Baruga Boleng,
dalil ini beralasan karena bukan sekedar nama akan tetapi Baruga Boleng
nmengandung arti yaitu Baruga artinya tempat berkumpul sedangkan Boleng
artinya Warma Masyarakat Adat Boleng, jadi arti keseluruhannya adalah
Tempat Berkumpul Masyarakat Adat Boleng, dalil ini diperkuat dengan bukti
yaitu Surat Pengantar dari Lurah Labuan Bajo kepada Camat Komodo serta
pernyataan para saksi sebagaimana bukti terlampir. Sedangkan Termohon
Peninjauan kembali semula terbanding/penggugat tidak dapat
membuktikan bahwa nama lokasi obyek sengketa tersebut bernama Burga
Boleng. Dengan begitu menjadi jelas bahwa tidak pernah ada kontak
langsung antara Petrus Pahun dengan Laane Ibrahim karena tidak pernah
saling kenal mengenal, dan oleh karena itu semua bukti yang diajukan oleh
termohon peninjauan kembali semula terbanding/penggugat tidak memiliki
nilai hukum sehingga mohon kiranya Majelis Hakim Peninjauan Kembali
dengan mangatakan Hukum menolak dan mengesampingkan semua Bukti
tersebut.

4. De4mikian Pula dengan kutipan halaman 21 alinea 3 Putusan Pengadilan


Negeri Labuan Bajo yang diiyakan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Kupang.
Terhadap Uraian sebagaimana tersebut diatas, maka Pemohon Peninjauan
Kembali semula Pembanding/Tergugat berpendapat sebagai berikut :
-Bahwa alat bukti mauypun saksi saksi yang diajukan oleh Termohon
Peninjauan kembali semula terbanding/penggugat dalam perkara ini
saling bertolak belakang dan atau tidak ada kesesuaian antara satu
dengan yang lainnya.
-Pendapat Pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat
beralasan karena abila dipadukan antara bukti formil dengan keterangan
saksi saksi maka terlihat dengan jelas batas sebelah selatan dimana
pada halaman 2 point 1 Putusan Pengadilan Tinggi Kupang yang
menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo tercantum dengan
jelas bahwa sebelah selatan berbatasan dengan tanah milik Ibu
Wilhelmus Lakar dan sebelah timur berbatasan dengan tanah milik D.G
Taruk, sedangkan batas batas obyek sengketa sesuai dengan bukti P7
adalah sebelah selatan berbatasan dengan Ibu Wilhemina Maisya dan
sebelah timur berbatasan dengan tanah milik Saini Kayus.
Apabila dikaitkan dengasn halasman 10 alinea 2 point 1 yang
menjelaskan tentang keterangan saksi Usman Dua, sungguh nyata tapi
aneh apabila dikaji dan atau dianalisa dengan cermat dan teliti.
Keterangan saksi Usman Dua bukan merupakan keterangan karena bukan
niat bersaksi akan tetapi keterpaksaan.
-Pendapat Pemohon peninjauan kembali semula pembanding/terguigat
beralasan karena saksi menerangkan bahwa :
-pada saat transaksi jual beli tidak ada pemberian uang dari Petrus Pahun
kepada Laane. Kalau demikian maukah Laane untuk menandatangani
Transaksi jual beli tersebut?
-benarkan lane yang dimaksud adalah Laane Ibrahim? Atau adakah lane
lain lagi selain laane dan Laane Ibrahim?
-masih menurut saksi bahwa tidak tau kapan Surat Jual Beli tersebut
dibuat. Dengan demikian maka muncul pertanyaan bahwa apakah Surat
Jual Beli tersebut dibuat pada saat Petrus Paun masih hidup? Atau
sebaliknya?
-Saat jual beli antara Lane dengan Petrus Paun Saksi juga ada pada saat
itu dan pada saat itu ada juga penyerahan uang sejumlah Rp.175.000,-
(sertus tujuh puluh lima ribu rupiah). Keterangan ini sungguh dapat
mengusir ngantuk karena menarik untuk dikaji atau dianalisa dengan
cermat karena akan muncul pertanyaan bahwa transaksi transaksi
manakah yang benar? Apakah transaksi yang dibuat dengan tanpa
memberi uang? ataukah transaksi yang dibuat dengan tidak memberi
uang? Keterangan demikian tidak memiliki nilai hukum. Dalil Pemohon
peninjauan kembali semula pembanding/tergugat amat sangat beralasan
karena adanya bukti baru yang baru ditemukan yang diajukan oleh
pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat sebagaimana
terlampir.
* Kemudian mengutip halaman 10 nomor 2 Ptusan Pengadilan Negeri
Labuan Bajo yang diperkuat oleh Putusan Pengadilan Tinggi KuPang.
* Mencermati Kutipan sebagaimana dijelaskan diatas maka permohon
peninjauan kembali semula pembanding/tergugat berpendapat bahwa
saksi Rofinus Balang membenarkan bukti P3 dan benar itu tanda tangan
saksi. Saksi pun menerangkan bahwa saat saksi tanda tangan ahmat
hasa juga ada. Dan saksi tau lokasi tanah yang disengketakan batas
batasnya sebelah barat dengan jalan raya, sebelah kanan Lambertus
Lakar, sebelah timur tidak tahu dan sebelaqh kiri sinaga. Keterangan
saksi Rofinus Balang semacam ini menandakan bahwa saksi bukab saksi
melainkan saksi arahan dan atau saksi terpaksa. Fakta semacam ini
masih digunakan sehingga penerapan hukumnya keliru. Pendapat
Pemohon Peninjauan Kembali semula permbanding/tergugat ini beralasan
karena tidak dijelaskan pada saat menetukan batas, saksi berada pada
posisi menghadap kea rah mata angina yang mana? Benarkah
menghadap ke Utara? Ataukah menghadap ke kiri? Sungguh celaka bila
tidak dikaji atau dianalisa dengan cermat akan menghasilkan penerapan
pertimbangan hukum yang keliru. Ole3h karena itu keterangan saksi
Rofinus Balang tidak bernilai hukum, dalil ini dipertkuat dengan danya
bukti baru yang ditemukan berupa Surat Pernyataan dari Ibu Agatha Jelia
sebagaimana terlampir. Dengan demikian maka mohon kiranya Majelis
Hakim Peninjauan Kembali menolak semua bukti yang diajukan dalam
perkara ini oleh Termohon Peninjauan Kembali semula
Terbanding/Penggugat.

5. Mencermati kutipan halaman 7 nomor 3 Putusan Pengadilan Tinggi Kupang


yang memperkuat Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo.
*terhadap uraian sebagaimana dsijelaskan diatas, maka Pemohon peninjauan
kembali semula pembanding/tergugat berpendapat bahwa Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Kupang sama sekali tidak mengkaji atau menganalisa
uraian ini, padahal perlu sekali untuk dikaji atau dianalisa saehingga dapat
memberikan pertimbangan hukum sehingga tidak saalah dalam
penerapannya.
*Terhadap uraian tersebut diatas maka pemohon peninjauan kembali semula
pembanding/tergugat berpendapat bahwa Termohon peninjauan kembali
semula terbanding/penggugat tidak dapat membuktikan dalilnya menurut
hukum bahwa siapa sebenarnya Laane dan siapa itu Laane Ibrahim. Ataukah
Lane itu adalah Laane Ibrahim. Ataukah Laane adalah Laane dan bukan
Laane Ibrahim? Atau pulakah Laane Ibrahim adalah Laane Ibrahim dan
bukan Laane? Hal ini penting untuk dikaji atau dianalisa karena Surat Jual
Beli dan Kwitansi termuat nama Laane dan Gugatan penggugat pun
ditujukan kepada Laane, hal ini sepadan antara Surat Jual Beli dan Kwitansi
serta tujuan gugatan, akan tetapi bukan tetapi tidak berkaitan dengan
Laane Ibrahim. Hal ini membuktikan bahwa Gugatan penggugat yang
ditujukan kepada Laane adalah benar akan tetapi tidak benar dan kabur
karena ditujukan kepada Laane Ibrahim. Dan oleh karena itu gugatan
termohon peninjauan kembali takabur dan tidak jelas dan mohon Majelis
Hakim Peninjauan Kembali menolak Gugatan Termohon Peninjauan
kembali/terbanding/penggugat tersebut. Pendapat pemohon peninjauan
kembali semula pembanding/tergugat beralasan karena adanya bukti baru
yang baru ditemukan dan diperolehsebagaimana terlampir.
6. Demikian pula dengan kutipan halaman 19 alinea 4 dan 5 Putusan
Pengadilan Tinggi Kupang yang mengamini Putusan Pengadilan Negeri
Labuan Bajo.
-Terhadap uraian tersebut diatas, pemohon peninjauan kembali semula
pembandingt/tergugat berpendapat bahwa pada dasarnya Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi hanya mengulangi saja dengan tidak mengkaji dan
menganalisa urain ini karena tidak dikaji dan dianalisa oleh Pengadilan
Negeri Labuan Bajo sehingga keliru dalam menerapkan hukum.
-Pendapat Pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat
beralasan karena baik perkara perdata maupun perkara pidan keduanya
membutuhkan bukti formil maupun bukti materiil dan harus dikaji dan
dianalisa dengan cermat dan teliti. Mustahil bukti formil bisa ada tanpa
adanya bukti materiil. Kedua duanya saling menguatkan tergantung dari
pengkajian dan atau penganalisaannya. Dengan demikian pertimbangan
maupun penerapan hukum baik oleh Pengadilan Negeri Labuan Bajo maupun
oleh Pengadilan Tinggi Kupang tidak tepat atau keliru dan oleh karena itu
mohon Majelis Hakim Peninjauan kembali menolak Putusan Pengadilan
Negeri Labuan Bajo yang diperkuat Oleh Putusan Pengadilan Tinggi Kupsang.

7. Mengutip ghalaman 27 alinea I sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri


Labuan Bajo yang diperkuat oleh Putusan Pengadilan Tinggi Kupang.
Terhadap Kutipan sebagaimana terbaca diatas, maka pemohon peninjauan
kembali semula pembanding/tergugagat berpendapat sebagai berikut :
bahwa pada dasarnya Pengadilan Tinggi Kupang Keliru dalam penerapan
hukumnya sehingga keliru pula dalam putusannya yang menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo.
Pendapat pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat
beralasan karena terbukti bahwa P1 yang diajukan oleh termohon
peninjauan kembali semula terbanding/penggugat tidak ditandatangani oleh
Kepala Desa Labuan Bajo karena para saksi ikut serta hadir pada saat itu?
Atau sebsaliknya? Ataukah pertimbangan dan penerapan hukum semacam
itu karena berada pada 2 persimpangan? bukti P1 tersebut tidak mempunyai
nilai hukum dan oleh karena itu mohon kiranya Majelis Hakim Peninjauan
Kembali menolak semua bukti yang diajukan oleh termohon peninjauan
kembali semula terbanding/penggugat.

Berdasarkan uraian diatas maka pemohon peninjauan kembali semula


pembanding/tergugat dengan tegas menolak Putusan Pengadilan Tinggi Kupang
yang memperkuat Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo karena telah salah
menerapkan hukum.

Dengan demikian maka pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat


berlkesimpulan sebagai berikut :

A. Berdasarkan hal hal yang diuraikan terdahulu maka perlu untuk dikaji dan
dipertimbangkan karena berindikasi terjadinya persekongkolan atau
permufakatan.
B. Berdasarkan uraian keberatan keberatan diatas menandakan bahwa Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Kupang tidak secara menyeluruh merlakukan
pengkajian dan analisa wsehingg slah menerapkan hukum dengan
memperkuat Putusan Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang kentara salah
dalam menerapkan hukum karena :
1. Gugatan ditujukan kepada tergugat tidak jelas dan kabur.
2. Batas batas obyek sengketa tidak jelas.
3. Lokasi Obyek sengketa tidak jelas.
4. Tidak mengakaji dan menganalisa bukti Formil dan bukti Materiil dengan
cermat dan teliti.
5. Lebih mengamini bukti Formil Termohon Peninjauan kembali semula
terbanding penggugat tanpa mengkaji bukti Formil dari Pemohon
peninjauan kembali semula pembanding/tergugat.
6. Tidak secara menyeluruh melakukan pengkajian dan analisa sehingga
pertimbangan hukumnya keliru yang mengakibatkan penerapan
hukumnyapun keliru.
7. Tidak menemukan pokok masalah karena tidak ada pengkajian dan
analisa yang cermat secara menyeluruh tetapi hanya mengamini sepihak.

Dengan kesimpulan pemohon pninjauan kembali semula


pembanding/tetrgugat sebagaimana terurai diatas, maka dengan hormat
pemohon peninjauan kembali semula pembanding/tergugat memohon
sudihlah kiranya Baqpaqk Ketua Mahkamah Agung atau Majelis Hakim
Peninjauan Kembali yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
memutuskan dengan Amar Putusan sebagai berikut :

1. Menerima Permohonan Peninjauan Kembali yang dimohonkan oleh


Pemohon Peninjauaqn Kembali semula Pembanding/Tergugat .
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Kupangt Nomor :
102/PDT/2016/PT.KPG, tanggal 28 April 2016 dalam Perkara Nomor :
25/Pdt.G/2015/Pn.LBJ, tanggal 6 November 2015.
-----------------------------------derngan mengadili
sendiri-----------------------------------------------------
3. Mengabulkan Permohonan Pemohon Peninjauan Kembali semula
Pembanding/Tergugat untuk seluruhnya.
4. Menghukum Termohon Peninjauan Kembali semula Terbanding/Penggugat
untuk membayar biaya Perkara dalam setiap tingkatan

Demikian Permohonan Peninjauan Kembali ini diajukan oleh Pemohon


Peninjauan Kembali semula Pembanding/Tergugat dan mendahuluinya
diucapkan terima kasih.

Labuan Bajo, 8 April


2017
Hormat Kami
Pemohon,

LAANE IBRAHIM.

Anda mungkin juga menyukai